NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ara

Transmigrasi Ara

Status: tamat
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Murid Genius / Kehidupan di Sekolah/Kampus / LOL / Masalah Pertumbuhan / Chicklit / Tamat
Popularitas:505.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Ahya

Arawinda Bethany gadis polos dan lugu tapi dia sangat hiperaktif dan pecicilan, sikapnya yang hiperaktif dan pecicilan hanya untuk menarik perhatian sang Daddy yang membenci nya, karena gara-gara melahirkan Ara istrinya meninggal. Sampai pada suatu hari ada insiden, 'Ara berharap saat bangun nanti Ara bisa merasakan kasih sayang seorang ayah,' Ara membatin sebelum kehilangan kesadaran. Arawinda Bethany membuka matanya dan melihat orang-orang yang tidak dia kenali, orang-orang memanggilnya dengan sebutan Bella bukan Ara. Ara melihat wajahnya yang berbeda dan membuat Ara bingung tapi setelahnya dia mengerti bahwa dia sedang ber transmigrasi ketubuh seorang Arabella Arshana. Arabella Arshana seorang gadis polos dan lugu sama seperti Arawinda Bethany tapi bedanya Arabella cupu dan pendiam. "Iyuhhh Ara gak suka pake kacamata. "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menstruasi

"Abang mau mampir dulu? " tawar Ara kepada Panglima, saat ini mereka sudah berada didepan rumah keluarga Arshana.

"Gak, abang mau langsung pulang aja. " ucap Panglima.

Ara mengangguk kan kepalanya lucu, "hu'um, abang hati-hati okeyy.. "

Panglima mengacak gemes rambut Ara, "iya, sana masuk gih.. " titah Panglima.

Cup

"Terimakasih abangg, " Ara mencium Panglima dan membuat jantung Panglima berdetak.

"Gadis nakal, " Panglima berucap seraya terkekeh.

Ara mencebikkan bibirnya lucu, "Ara gak nakal-nakal, ".

Panglima terkekeh, "iya kamu gak nakal, maafin abang yang ngomong gitu. " Panglima meminta maaf agar gadisnya tidak ngambek.

Ara mengerjap polos menatap Panglima, "abang ganteng, Ara cantik cocok kan? Hihi.. " ucapan polos itu keluar begitu saja dari mulut Ara.

Panglima tersenyum lalu membisikan sesuatu di telinga Ara, "kita memang cocok, dan suatu saat nanti kita akan menikah.. " bisik Panglima.

Ara dia sembari berpikir, ada kata yang tidak dia mengerti, "menikah apa? " tanya Ara polos.

"Menikah itu ya seperti ayah dan bunda Ara itu, bisa selalu bersama, tidur bersama, mandi bersama, dan apa-apa bersama.. " jelas Panglima sambil mengelus pipi Ara lembut.

Ara memiringkan kepalanya lucu, "abang ayo menikah, Ara mau tidur bersama abang.. " seru Ara polos.

Panglima terkekeh, "kita masih sekolah, gak bisa menikah dulu, apalagi kamu baru kelas 10.." ucap Panglima.

"Memang kalau masih sekolah gak boleh nikah? " tanya Ara dengan memandang lekat Panglima.

"Gak boleh, " ucap Panglima lembut.

Ara mencebikkan bibirnya, "padahal Ara mau sama,sama bang Lima terus. "

"Tunggu lulus sekolah maka kita akan bersama, sayang. "

Ara mendongak menatap Panglima, "abang pipi Ara panas lagii.. " Ara memegang pipi chubby nya itu dan menangkup nya.

Panglima paham kalau gadis nya itu tengah salting atas ucapan sayang dari nya. Perlahan Panglima menjauhkan kedua tangan mungil Ara itu dari wajah Ara sendiri.

Cup

Cup

Panglima mengecup kedua pipi chubby Ara dan membuat pipi Ara semakin bersemu merah, "udah gak panas lagi kan? " tanya Panglima.

"Huaaa tambah panas abangg.. " Ara menarik tubuh Panglima dan menyembunyikan wajahnya didepan tubuh Panglima.

Panglima sangat gemes dengan tingkah childish Ara, "udah sana masuk, nanti ayah, bunda dan abang marah loh.. " ucap Panglima, dia ingin segera pulang untuk menemui orang tuanya dan membicarakan hal serius.

Ara dengan malas menjauhkan dirinya dari Panglima, Ara suka berdekatan dengan Panglima dan Ara ingin selalu bersama Panglima.

"Hu'um, Ara masuk dulu abang, papayyyyy.. " Ara berjalan masuk sambil melambaikan tangan mungilnya kearah Panglima dan Panglima membalasnya.

Setelah melihat gadis nya masuk Panglima segera melajukan mobil sport nya meninggalkan kedianan Arshana.

"Gue harus selidikin tentang pembullyan Bella dulu, kenapa Bella memilih pergi hanya karena dibully? Itu tidak masuk akal, pasti ada sesuatu hal yang lain sehingga membuat Bella memilih untuk menyerahkan tubuhnya pada Ara.. " monolog Panglima, dulu dia tidak selidiki lebih dalam tentang pembullyan yang Bella dapat karena Panglima awalnya mengira Ara itu adalah Bella makanya dia tidak menyelidiki lebih dalam.

Kembali dikediaman Arshana.

"Assalamu'alaikum, AYAH, BUNDA ARA PULANGGG.. " teriak Ara sambil memasuki rumahnya dengan berlarian lucu seperti anak kecil.

Bima yang melihat putrinya itu berlarian kearah mereka dengan sigap berdiri lalu menangkap Ara dalam gendongan koalanya.

"Kebiasaan lari-lari, " Bima mencubit gemes hidung Ara.

Ara hanya cekikikan lalu menyenderkan kepalanya di bahu Bima. Bima berjalan kembali ke sofa dan duduk.

"Lama banget makan siangnya, bang Bryan dan Brian marah loh.. " Bima mengelus lembut rambut Ara.

Ara mendongak dan wajah polosnya itu berekspresi bingung, "why abang marah? " tanya nya lucu.

Bima terkekeh gemes melihat wajah imut nan comel itu, "karena kamu gak izin sama abang mau makan siang bareng Lima. "

Ara memiringkan kepalanya lucu, "tapi-tapi Ara udah izin sama ayah kan?.. "

"Iya kamu udah izin sama ayah, tapi sama abang-abang kamu gak izin. "

"Izin ke abang juga? "

"Iya princess. "

Cup

Cup

Cup

Cup

Karena gemes melihat wajah imut Ara, Bima menghujani wajah Ara dengan ciumannya sehingga membuat sang empu tertawa geli.

"Hahah ayahh Ara geli haha.. " Ara menggeleng kan kepalanya lucu agar ciuman Bima berhenti.

Radella datang menghampiri suami dan putrinya yang sedang cium-ciuman itu, Radella terkekeh melihat Ara yang berusaha menghindari ciuman dari Bima.

"Ayah udah, Ara harus mandi dulu. " ucap Radella sang suami.

Bima berhenti saat mendengar ucapan istrinya, "ehh putri ayah baru datangkan ya, mandi dulu gih bau tau.. " ejek Bima.

Ara yang sedari tadi tertawa karena Bima terus mencium nya mendadak cemberut. "Ara gak bau, " ucap nya dengan bibir yang udah maju beberapa centi.

"Ara bau, " jahil Bima sedangkan Radella hanya geleng-geleng kepala melihat kejahilan suaminya itu.

Ara menggeleng lucu, "no, Ara gak bau, tadi aja ayah cium-cium Ara. " kesalnya.

"Gak sengaja ayah cium kamu.. " Bima terkekeh melihat wajah kesal Ara.

Ara tidak menjawab tapi wajah nya masih cemberut, Ara memaksa turun dari pangkuan Bima. Setelah berhasil turun dari pangkuan Bima Ara mendekati Radella lalu menyodorkan wajahnya kearah Radella.

"Bunda cium Ara, Ara gak bau kan? " suruh Ara dengan polos nya membuat Radella terkekeh.

Cup

Cup

Cup

Dengan gemes Radella mencium pipi chubby putrinya itu, "gak bau kok.. " ucap Radella.

"Ayah dengar? Ara gak bau, wlee.. " Ara menjulurkan lidahnya lucu kearah Bima.

Bima dan Radella tertawa kecil, "sudah sore sayang, sekarang mandi gih. " titah Radella.

"Hu'um, " Ara mengangguk patuh.

Cup

Cup

"Ara mandi dulu, papayy.. "Setelah mencium kedua orang tuanya Ara beranjak pergi menaiki tangga untuk ke kamar nya.

****

"Bagassss.. " panggil Bram saat baru sampai di mansion nya. Setelah bertemu Ara tadi Bram segera pulang untuk menemui Bagas.

Bram tidak melihat putranya itu lalu dia memasuki lift untuk ke lantai tiga yang dimana letak kamar Bagas ada di lantai tiga tersebut.

TING!!

Pintu lift terbuka dan Bram bergegas keluar dan berjalan menuju kamar sang putra.

Tok tok tok

"Gas, kamu didalam? " panggil Bram.

Tidak ada sahutan dan Bram kembali mengetuk sambil memanggil Bagas, Lagi-lagi tidak ada sahutan.

"Apa belum pulang yah? Biasanya kan kalau sekolah udah pulang dia juga pulang.. Apa dia ada rapat? " gumam Bram.

"Sudahlah, mungkin dia belum pulang. " Bram kembali memasuki lift untuk ke lantai dua yang dimana kamarnya terletak disana.

Bram mau bersih-bersih dulu agar badan nya tidak lengket, dia tidak sabar berbicara tentang Ara kepada putra sulungnya itu dan bertanya kenapa alasan Bagas tidak memberi tahu sedari awal tentang Ara.

****

Disisi lain di sekolah BIHS.

Bagas memang belum pulang karena harus mengerjakan berkas-berkas sekolah.

"Kapan selesai nya ini, " Bagas membolak-balikan kertas tersebut. Bagas tidak tau bahwa mengurus sekolah besar ini sama seperti mengurus perusahaan , dia mengira menjadi kepala sekolah hanya diam memantau pekerjaan guru dan melihat murid-murid belajar tapi ternyata tidak seperti yang dia kira.

"Akan diadakan pertandingan futsal antar sekolah, " Bagas membaca pesan dari email nya yang mengatakan akan diakan lomba futsal sekitar 2 minggu lagi. "Ahh apakah ada disekolah ini tim futsal? Aihh begini lah kalau pemilik sekolah tidak pernah memeriksa sekolahnya jadi serba tidak tahu kan? Hufftt.. " Bagas membuang nafas kasar, sungguh waktu sekolah ini dipegang orang lain Bagas tidak pernah ikut campur atau sekedar mengetahui sedikit info tentang sekolahnya ini padahal Bram sering menyuruh kelola sedari dia kuliah dulu agar saat menjadi kepala sekolah tidak bingung lagi, dan sekarang dia harus merasakan sakit kepala karena tidak tahu apa-apa tentang sekolah nya, apakah ekskul disekolah ini aktif atau tidak?.

Bagas pusing dia tidak bisa berpikir, dia memilih membereskan meja nya dan pulang, nanti dia akan meminta ide kepada daddy nya untuk mengetahui siapa saja murid yang bisa bermain futsal.

Bagas keluar dari ruangannya dengan keadaan berantakan karena pusing. Dia melihat sekeliling sekolah sudah sepi itu berarti para guru sudah pada pulangkan?.

Bagas menuju parkiran dan terlihat hanya ada mobilnya saja lagi tidak ada mobil-mobil guru lain. Bagas masuk kedalam mobil dan mulai melajukan mobil nya. Saat akan keluar pintu gerbang Bagas melihat guru baru yang sudah mengambil hati adeknya itu sedang berdiri di pinggir jalan sambil celingak-celinguk, Bagas menghampiri gadis itu.

Arsita yang sedang menunggu taksi lewat dibuat kaget karena tiba-tiba ada mobil sport berhenti didepannya, karena kaca mobilnya gelap jadi Arsita tidak tahu siapa pemilik mobil tersebut.

Bagas menurun kan kaca mobilnya, "kamu nunggu taksi? " tanya Bagas pada Arsita.

Arsita tersentak mendengar suara berat Bagas, "a-ah iya Pak, "

"Mesan taksi online? " tanya Bagas dan Arsita menggeleng.

"HP saya lowbat pak, "

Bagas menganggukkan kepalanya, "masuk." ucap Bagas.

"Hah? "

"Ck, masuk kesini dan saya anterin kamu. " decak Bagas.

"Tidak usah pak, takut merepotkan. " tolak Arsita sopan.

"Hufftt, kalau saya menawarkan itu berarti saya tidak kerepotan Arsita.. "

"Saya ngerti, tapi saya yang ngerasa tidak enak pak. "

"Masuk, dan jangan membantah. " tekan Bagas.

Arsita kesal, 'ck, dasar pemaksa. 'Batin Arsita lalu dia dengan malas-malasan membuka pintu mobil bagian penumpang.

"Saya bukan sopir, " ucap Bagas sebelum Arsita masuk, Arsita yang mendengar itu pun menutup pintu mobil kembali dan membuka pintu mobil bagian depan.

Bukk

Dengan sengaja Arsita menutup pintu agak keras agar Bagas marah, tapi karena Bagas sedang banyak pikiran jadi dia tidak menghiraukan itu. Bagas bertanya dimana rumah Arsita, setelah bertanya Bagas melajukan mobilnya.

Arsita melihat kearah samping yang dimana Bagas mengemudi dengan sebelah tangan, dan sebelah nya lagi memijat kening. Arsita heran kenapa atasannya itu terlihat pusing dan sesekali dia mendengar Bagas membuang nafas kasar.

"Pak? " panggil Arsita.

"Hm."

"Bapak kenapa? Kok kelihatan seperti sedang banyak pikiran. "

Bagas membuang nafas kasar lagi lalu melirik singkat kearah Arsita, "saya tadi mendapat email bahwa akan diadakan pertandingan futsal antar sekolah. " jelas Bagas.

Alis Arsita terangkat sebelah, "apa yang bikin pusing pak? Kan tinggal minta tim futsal kita untuk ikut.. "

"Huftt, masalahnya saya tidak tau siapa saja orang-orang nya yang ikut tim futsal di sekolah.. " jelas Bagas.

"Ooo itu tu, gampang pak, emailnya itu tinggal kirim ke guru olahraga nahh biar guru olahraga itu yang ngasih tau ke murid-murid yang mengikuti ekskul futsal atau tim futsal. " ucap Arsita.

Bagas mengusap wajah kasar, kenapa dia tidak kepikiran tentang guru olahraga ya? "Terimakasih sarannya. " ucap Bagas.

Arsita tersenyum mengejek, "gitu aja kok pusing.. " ledek nya.

Bagas mendelik, "saya sebelumnya sudah pusing karena berkas-berkas disekolah tadi jadi saat email itu masuk saya gak bisa berpikir lagi.. " kesal Bagas.

"Benarkah? " tanya Arsita remeh.

Bagas memilih diam dari pada menyahut ucapan Arsita yang akan membuatnya tambah pusing.

Setelah pembicaraan singkat antara Bagas dan Arsita tadi sekarang mereka sama-sama diam dan menikmati perjalanan pulang.

"Sudah sampai, " ucap Bagas saat mobilnya sudah sampai di sebuah apartemen.

Arsita melihat keluar dan benar dia sudah berada di depan apartemen nya. "Terimakasih tumpangan nya pak. " ucap Arsita.

"Hm, " Bagas hanya berdeham dan melihat Arsita sedang membuka pintu untuk keluar. 'Cantikkk.. 'Batin Bagas dan tanpa sadar sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman tipis.

"Sekali lagi terimakasih pak. " ucap Arsita lagi saat dia sudah berada diluar mobil.

"Iya, " Bagas melajukan mobil nya.

1
Nur Hayati
baca cerita ini bener-bener bikin otak refresh... soalnya bisa ketawa2 tanpa beban
Nur Hayati
seneng sekali baca novel ini ... baru Nemu yg kayak gini...❤️
Yayu Putriamsah
Luar biasa
im_y🎭
kak ini cerita nya baguss aku suka kadang aku klo liat ini suka ketawa kyk orgil wkwk 🤣 knp sampek sini pdhl baguss bgettt loh. kaka hebat bikin novel yg baguss 👍🤍
Kosong
Ahahaha ngaco
Mungkin yg di uji Soal anak Tk 😅
De Ryanti
Ara anak SMA apa paud sie
Oky Cerry
udh SMA ko kaya bocah kecil,
single is the best for me🎶🎶
andai aja gadis seperti itu ada di dunia nyata, udah gw jadiin adek angkat gw hehe
Sulati Cus
meng sedihkan sekali
Lengkara
aku mampir ya thor
Aifaaz shahia
16 th kaya gitu.seperti anak yg punya special
Dnd_mhrniy26
kayak pernah nemu ceritax di wp
icha
ckckck...mf ya thor aq gk lanjt baca,ceritanya gt amat
Lina Wati
umur 16 thn kok tingkah y kaya umur 3 thn🤔🤔🤔
Umiie'ne Naza
jangan dong aru Sama hendra, Masa udh tua tor, bikin yg beda gitu, Masa ara polos trs,
Umiie'ne Naza
tiba nyA kok kaya bocah idiot Ya, terlalu polos banget,
Umiie'ne Naza
knp hrs terlalu polos banget sih
Laili Putri
semangat
Anan999 Vava123
cukup menyenangkan
Salsa Billa Nadifa
👌👌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!