Rahmat Azmi, begitulah namanya, tidak akan ada yang menyangka kalau cowok itu masih berumur 24 tahun, karena kumis tebal yang dimilikinya, membuat dia seperti cowok yang sudah berusia 30 tahun.
Dia adalah lelaki playboy yang suka gonta ganti pacar, hingga kebiasaan itu perlahan hilang karena kehadiran seorang perempuan bernama Lili, gadis cantik yang merupakan temannya saat SMP dulu. Apakah Lili akan menjadi cinta sejatinya?
Ayo ikuti kisah mereka di "Cinta sejati buaya berkumis."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rijal Nisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tari Di Selingkuhi
Intan tidak ingin mendengar lagi perdebatan antara mereka bertiga,dengan membawa rasa sakit hatinya dia pergi dari sana. Tapi,sebelum itu dia mengucapkan beberapa kata untuk Rahmat.
"Kebiasaan kamu mempermainkan hati anak orang akan kamu rasakan sendiri balasannya,jika tidak terjadi sama kamu,maka adik kamu sendiri yang akan merasakannya!" kata-kata itu terdengar seperti kutukan untuk Rahmat,dia melotot garang ke arah Intan.
Intan tidak peduli lagi,dia langsung pergi dari sana,sekarang hanya tinggal Jojo,Edi dan Rahmat sendiri.
"Gua nggak nyangka lo sama Edi bisa selicik ini,kalian berdua nggak bisa dijadiin teman sejati." Ucap Rahmat untuk yang terakhir kalinya,setelah itu dia pergi dengan seribu kebencian dihati.
"Duh! Gimana ni? Rahmat kayaknya beneran marah deh,Ed. Gue khawatir banget,ni." Ucap Jojo penuh sesal.
"Santai aja Jo,entar dia juga baikan sendiri kok. Emang apa salahnya coba,semua yang kita lakukan untuk kebaikan dia juga." Edi membela diri.
"Au deh,capek gue!" Jojo menghela nafas berat.
\*\*\*
Di B**elakang Gedung Sekolah**...
"Kamu yakin kan,kalau Tari nggak bakalan tahu hubungan kita?" tanya Bimo pada gadis di depannya.
"Kamu tenang aja Bim,Tari nggak bakalan tahu hubungan kita,selama kamu bisa menjaga baik-baik rahasia ini." Ucap Liana seraya merebahkan kepalanya di atas bahu Bimo,dia bersikap manja sekali,mereka hanya berdua disana,di belakang gedung sekolah.
Sebenarnya,saat itu adalah jam pelajarannya pak Dodi,tapi karena Liana tidak suka dengan mata pelajaran fisika yang diajarin pak Dodi,jadi dia lebih memilih bolos saja.
Tidak ada yang tahu kalau mereka berdua sedang asik memadu kasih di belakang gedung sekolah.
Wait!! Kayaknya dari balik semak-semak yang ada di belakang mereka,ada sepasang mata deh yang terus memperhatikan.
Tapi siapa ya? Rambutnya sebahu,memakai bando berbentuk pita,cantik juga. OMG... Itu Elena,sahabatnya Tari,mereka juga satu kelas.
"Nah,benarkan seperti yang aku curigain selama ini,mereka berdua memang punya hubungan gelap,tidak salah lagi mereka berdua selingkuh." Gumam Elena.
"Di foto dulu ah,biar bisa jadi barang bukti,nanti bisa aku kasih lihat sama Tari." Elena segera mengambil ponselnya dan memotret mereka berdua yang sedang bermesraan di bangku yang ada di belakang gedung sekolah.
Jepret!!
Jadi deh,foto bukti perselingkuhannya Si Bimo,anak geng motor sama teman busuknya Tari,yang tak lain adalah Liana.
\*\*\*\*
Saat pulang sekolah Bimo menghampiri Tari yang sedang menunggu dijemput mamanya seperti biasa.
"Tari!!! Pulang bareng aku,yuk!" ajak Bimo,dia tersenyum memamerkan ketampanan wajahnya sama Tari.
Elena yang berada di sampingnya berdecih jijik.
"Dih! Sok baik jadi orang,katanya cuma Tari cewek satu-satunya,nggak tahunya Liana di gandeng juga." Cibir Elena.
Tari tidak menjawab apa-apa,dia hanya menunggu reaksi Bimo,Elena sudah menunjukkan foto dia dengan Liana tadi di belakang gedung sekolah,makanya Tari tidak merespon saat Bimo mengajaknya untuk pulang bersama.
"Maksud kamu apa,El? Siapa yang gandeng Liana?" Bimo yang tadi masih duduk di atas motor Kawasaki Ninjanya kini turun dan berdiri di depan Elena,dengan wajah tegang.
"Kamulah,siapa lagi coba?" Sahut Tari.
Bimo terkejut mendengarnya,dia langsung mencari-cari alasan untuk menutupi perselingkuhannya dengan Liana.
"Aku?" Bimo menunjuk dirinya sendiri,pura-pura tidak mengerti apa yang dimaksud Tari.
"Masih berlagak tidak tahu ya? Nih, aku kasih buktinya!" Tari langsung menunjukkan foto yang dikirimkan Elena untuknya.
Foto itu membuat Bimo diam seribu bahasa,dia tidak bisa berkata apa-apa.
"I-itu nggak seperti yang kalian lihat,a-aku bisa ngejelasin Tari.Please... dengerin dulu penjelasan aku!" Bimo mengulurkan tangannya menggenggam jemari Tari,berusaha meyakinkan.
"Nggak ada lagi yang perlu dijelasin,foto itu sudah menjelaskan semuanya." Ucap Tari,menepis tangan Bimo.
"Kamu harus dengerin aku dulu Tar,aku dan Liana nggak ada hubungan apa-apa,kami cuma temenan." Bimo masih berusaha menjelaskan,dia ingin membuat Tari percaya kembali pada dirinya.
"Kalau cuma temenan terus kenapa kamu sama Liana duduk berdua dan terlihat mesra begitu?" Tanya Tari.
"Iya,dan Liana juga tidak masuk pelajaran fisika tadi,hanya untuk bertemu sama kamu di belakang gedung sekolah,apa namanya coba kalau bukan selingkuh?" sambung Elena.
"Diam kamu Elena! Ini bukan urusan kamu,kamu tidak usah ikut campur!" bentak Bimo marah.
"Ngapain kamu bentak-bentak dia? Urusan aku,urusan Elena juga." Balas Tari nggak kalah kerasnya.
"Kamu lebih percaya omongannya Elena dari pada aku yang pacar kamu sendiri?" Bimo tidak menyangka kalau Tari tidak percaya lagi dengan omongannya,padahal sudah beberapa kali dia berdebat dengan Elena. Dan Tari selalu membela Bimo,namun,kali ini Tari lebih memilih sahabatnya dari pada Bimo.
"Aku menyesal Bim,selama ini nggak pernah ngedengarin omongan Elena,aku terlalu percaya sama kamu,seharusnya aku lebih percaya sama sahabat aku sendiri daripada kamu,dasar cowok Playboy!" kecam Tari,mengeluarkan semua kemarahannya,dia kecewa sama Bimo juga menyesal karena sudah menuduh Elena ingin menghancurkan hubungannya dengan Bimo,padahal apa yang dikatakan Elena semuanya adalah kebenaran.
"Kasih aku kesempatan sekali lagi Tar,aku mohon!" Bimo memelas,tapi Elena tahu dia hanya bersandiwara saja.
Tari menggelengkan kepalanya kuat-kuat,dia berkata dengan kesal "Mulai hari ini kita putus!" ucapnya bersungguh-sungguh.
Elena tersenyum,dia bahagia akhirnya hubungan Tari dan Bimo si cowok serigala yang memakai topeng kelinci itu bubar juga.
Mendengar kata putus yang keluar dari mulut Tari membuat Bimo tidak bisa berkutik,dia tidak tahu cara apa yang bisa digunakan untuk meluluhkan hati Tari lagi.
Tari dan Elena segera menyingkir dari hadapan cowok itu,mereka berdua melangkah ke depan halte untuk menunggu jemputan di sana,Tari merasa muak melihat wajah Bimo lama-lama.
"Kamu sudah yakin Tari sama keputusan kamu sendiri?" tanya Elena pada sohibnya.
Sambil menendang kaleng bekas di depannya Tari menjawab lemah, "Aku sudah yakin El,siapa sih yang mau pacaran sama cowok tukang selingkuh kayak dia!"
"Akh!!!"
"Kurang ajar! Siapa yang berani main lempar-lemparan kaleng bekas,sampe kena kepala gue segala!" seorang cowok mengomel-ngomel di depan Tari dan Elena sambil memegangi kepalanya.
"Buset dah ah! Tari,kamu nendang tu kaleng sampe kena kepala orang segala." Ucap Elena sambil menahan tawanya.
"Ya ampun El,aku enggak sengaja," jawab Tari,dia merasa khawatir takutnya si korban tahu siapa yang sudah menendang kaleng itu sampai mengenai kepalanya.
Cowok itu berbalik ke arah mereka,dan Tari terpaku melihatnya,ternyata...