Trapped in a forced marriage siapa yang mau? Apalagi dengan ceo dingin!!!!
Tapi, kenyataannya itulah yang harus di terima oleh Violette. Lahir di keluarga yang cukup terpandang dan berpengaruh tidak membuat nya lepas dari plot twist kehidupan. Ya, Violette lahir di lingkungan mafia dan ayahnya adalah mob boss. Tanpa sepengatahuan dia, ayahnya memaksanya menikah dengan seorang CEO tampan namun Dingin bernama kang Junho. Tentu itu semua karena urusan bisnis dan kerjasama.
"Aku? Wanita cantik, seceria dan semanis aku harus menikah dengan kulkas, eww! never!!"
akankah kisah pernikahan mereka berjalan mudah semudah membalikkan telapak tangan? Atau malah ambyar?
We'll never know.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violette_lunlun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hampir Saja!
Setelah beberapa saat lift akhirnya terbuka, Violette bernafas lega. Dirinya perlahan melihat sekeliling sebelum akhirnya keluar sepenuhnya dari lift. Dirinya berjalan beberapa langkah ke depan, melihat apakah Junho masih mengejarnya.
Tak ada siapapun di sana, hanya ada beberapa karyawan yang berjalan di sekitar. Violette akhirnya benar-benar sepenuhnya tenang.
"haha...ternyata lambat juga ya dia. Masa ngejar aku aja gak bisa." Violette tertawa dalam hati.
Kesenangan dan ketenangannya gak berlangsung lama. Dirinya langsung bisa mendengar suara langkah kaki terburu-buru di tangga. Dia melirik kearah tangga dan menyadari Junho berhasil mengejarnya.
"Tunggu saja kau, sialan!!" langkahnya cepat saat dia menuruni tangga. pria itu tersenyum miring saat Violette ternyata masih di sini.
Jantung Violette kembali berpacu saat melihat suaminya berhasil menyusulnya. Dia kembali berlari menuju pintu keluar kantor, dirinya dengan mudah melewati beberapa orang yang lewat di lobby.
Junho berusaha semaksimal mungkin untuk mengejar istri kecilnya yang tampaknya dengan mudah melewati semua orang sementara tubuh besarnya sedikit kesulitan.
Alhasil Junho harus mendorong orang-orang yang menghalangi jalannya, "minggir! Menyingkir dari jalan ku." katanya saat dia mendorong dua orang pria yang ada di jalannya.
Violette terus berlari, dirinya membuka pintu kantor suaminya lalu berlari keluar. Junho dibelakang langsung melewati pintu yang belum sepenuhnya tertutup. Dirinya tidak jauh dari Violette.
Violette di satu sisi kebingungan karena gak ada taksi sama sekali yang berhenti di sekitar kantor ataupun melintas di jalan. Untungnya matanya dengan cepat melihat tukang paket yang sedang mengantar paket salah satu karyawan perusahaan berhenti di depan perusahaan.
Tanpa pikir panjang Violette naik ke atas motor tukang paket. Dirinya merebut helm yang tergantung di bagian bawah injakan kaki.
tukang paket terkejut, "mba? Mba? Saya bukan tukang ojek."
Violette mendengus kesal, "Saya tahu. Udah jalan aja!!," pinta Violette dengan nada memaksa. "Saya lebihkan bayarannya!," Tambahnya.
Tukang paket itu mau tak mau segera menyalakan motornya dan melaju dijalan raya meninggalkan Junho yang padahal sedikit lagi bisa meraih sang istri.
Dirinya mengerang frustasi. kirinya di pinggang sementara tangan kanannya mengusap rambutnya dengan kasar. Wajah mengeras. "CK! dia lolos. beruntung kau, Violette."
Di area lobby, beberapa karyawan serta satpam perusahaan berbicara dan berbisik tentang kejadian saat bos mereka mengejar seorang wanita. Mereka tentu bingung. Semua orang di perusahaan tak ada yang mengenal Violette Karena saat pernikahan mereka berdua Junho hanya mengundang kolega pentingnya saja. Jadi, banyak mengira kalau wanita yang di kejar Junho adalah selingkuhan atau mungkin wanita asing.
Semua orang hanya tau Lily sebagai pacar Junho. Mereka gak tahu kalau wanita yang dikejar Junho adalah istrinya.
Junho mau tak mau dengan rasa frustasi, kesal, marah, masuk kembali kedalam perusahaannya. dirinya sudah lelah duluan akibat menuruni tangga.
**
Diperjalanan beberapa kali Violette melirik kebelakang untuk memastikan kalau suaminya berhenti mengejarnya.
Tukang paket yang melihat kegelisahan Violette memberanikan diri untuk bertanya, "kita kemana, nona? Sebenarnya apa yang terjadi?."
Violette menoleh, dia menghela nafas, "ini rumit, kau tak perlu tahu. Yang pasti, terimakasih sudah mau menolongku. Antar saja aku ke kompleks brighted."
Mata tukang paket itu terbelalak karena terkejut, "brighted? Itukan...itukan kompleks elit yang cuman dihuni oleh orang-orang kaya. Anda yakin tinggal disana?." pria itu menatap penampilan Violette dari atas hingga bawah. Dia heran karena pakaian violette begitu sederhana.
"kenapa pakaian wanita ini begitu sederhana? Ah, sudahlah..." pikirnya
Violette menatap nya saat dia bertanya seolah tak yakin dengan perkataan violette, "iya, saya yakin. Udah ah gak usah nanya Mulu. Mending buruan," tegas violette.
Wanita itu merogoh tas kecil miliknya dan mengambil ponselnya. Sambil menunggu sampai ke rumah, dia memilih untuk mencari ketenangan dari ponselnya.
**
Junho kembali masuk kedalam ruangannya, dirinya di sambut dengan Gendengan manja dari Lily yang tiba-tiba.
"Sayang...bagiamana? apakah kau sudah berhasil menangkap istrimu? dia perlu di beri pelajaran. lihat kaki ku, sayang..." Lily mengangkat sedikit dress nya untuk memperlihatkan kakinya yang memar. "sakit, Sayang. Istrimu keterlaluan banget." lanjutnya dengan suara manja.
Darah Junho kembali mendidih. namun di segera tenang, "ohh kasian kaki mu. tapi istriku berhasil kabur, padahal dikit lagi aku bisa menangkapnya."
Junho berjongkok dirinya membelai lembut telapak kaki Lily yang memar dan memijat pelan. Sang empu yang pijit merigis kesakitan, "sakit, sayang..."
Junho menghela nafas, "maaf, ya. Istriku udah jahat sama kamu. Aku janji saat dirumah aku akan memberi perhitungan dengan istriku."
Lily diam-diam tersenyum licik, dia senang Junho membelanya. Dia mengibaskan rambut nya dan masih sesekali meringis.
Setelah dirasa cukup juga kembali berdiri, lengannya melingkari pinggang ramping Lily. Dirinya mengecup dahi wanita di hadapannya dengan lembut.
"Sebagai gantinya aku akan traktir kamu di mall. Kartu ku milik mu. Kau bebas membeli apapun." Junho mengambil dompet nya dan mengeluarkan black card miliknya dan memberikan pada Lily.
Wanita itu sempat terkejut, "ohh tidak usah. Aku Marasa tak berhak." Lily mengatakan hal itu namun matanya terpaku pada kartu itu dengan tatapan penuh minat.
Junho tertawa kecil, "Ambil, sayang. My money is yours now, babe." Tangannya mengelitik bawah dagu Lily.
Wanita itu terkikik, dia mengambil black card di tangan Junho, "Makasih, sayang. aku belanja dulu, ya." Lily mengecup singkat bibir Junho.
"Okay, Honey." Junho mengedipkan satu matanya dan kedua tangannya dia masukan kedalam saku celananya.
Lily Keluar dari ruangan Junho. Walaupun jalannya sedikit tertatih, namun dirinya merasa bahagia.
"duh...hebat banget sih gue. bisa pegang black card. Aku jadi bisa belanja barang-barang branded. Gampang banget ya luluhin hatinya. Andai aku jadi istrinya. Cepat-cepat cerai deh mereka."
**
Motor tukang paket itu berhenti tepat di rumah Junho. Dirinya terpana melihat rumah besar namun dengan desain minimalis modern.
Violette turun perlahan, dia merogoh tas nya dan mengeluarkan uangnya. Dia mengambil tangan pria itu dan meletakan selembar uang itu di tangannya.
"Nih, ya. ongkosnya."
Setelah memberikan uang, Violette melenggang masuk kedalam rumah. Tukang paket itu menatap uang di tangannya dan melihat nominal nya.
"100 dolar?! Lumayan..." Dirinya langsung memacu motornya untuk kembali mengirim paket-paket yang tersisa.
**
Violette masuk kedalam rumah, dirinya memasang wajah cemberut. Dia menghentakkan kakinya di lantai seperti anak kecil.
Robert menyadari kepulangan nyonyanya. Dia melihat keluar, namun tak menemukan tuannya.
"Nyonya, tuan mana?. katanya kau ingin pulang bersamanya?." Tanya Robert.
Violette yang udah lelah menatap nyalang Robert, "Diam! Ini bukan urusan mu!."
Violette masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu dengan keras hingga membuat Robert terlonjak kaget. Dia bisa merasakan ada sesuatu yang salah.
__________________________________
To Be Continued
___________________________
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan like dan komen ya!!!
Follow juga!!