ISTRI KECIL KU "ASHA"

“Tuan Fernando datang ingin menemui anda.” Ucap Leon setelah meletakkan map di atas meja kerja Rain.

Rain menghentikan pergerakan tangannya saat ingin menandatangani dokumen yang telah ia baca saat mendengar nama Tuan Fernando. Rain menyunggingkan senyuman di bibirnya, senyuman yang penuh arti.

“Suruh dia masuk !” titah Rain yang kemudian Leon pergi meninggalkan ruang Rain.

Beberapa menit kemudian, Rain menatap Tuan Fernando dengan santainya saat ini mereka berdua tengah duduk berhadapan menunggu Tuan Fernando untuk membuka suara.

“Tuan, mengapa anda menolak menyuntikkan dana ke perusahaan ku ?” tanya Tuan Fernando

“Aku berubah pikiran !” jawab Rain singkat.

“Tapi Tuan, perusahaan ku benar-benar membutuhkan dana itu.” Ucap Tuan Fernando kemudian

“Kau bisa meminjamnya di Bank, bukan !” Rain kali ini mengeluarkan rokok di saku celananya dan menghisap rokok tersebut dengan santainya di hadapan Tuan Fernando.

“Hanya anda yang bisa membantu ku, Tuan.” Ucap Tuan Fernando lagi.

Rain mematikan rokoknya di dalam sebuah asbak. Kemudian menatap tajam Tuan Fernando. “Apa kau tahu kesalahan apa yang sudah putri mu lakukan pada calon istri ku ?” Rain menekankan kata-katanya.

“Andai putri mu tidak berprilaku jahat pada calon istriku, pasti aku tidak akan mengubah keputusanku untuk menyuntikkan dana ke perusahaan mu !” ucap Rain lagi.

“Pu..putri ku ?” ucap Tuan Fernando terbata-bata.

Rain kemudian membuka tabletnya dan menyodorkan sebuah video ke hadapan Tuan Fernando dimana putrinya tengah merundung teman-temannya di sekolah dan itu adalah Asha calon istri Rain.

“Apa kau sudah puas menontonnya ? Jika sudah, silahkan kau keluar dari ruangan ku dan jangan injakkan kaki mu lagi ke perusahaan ku !” usir Rain.

Malu, tentu saja Tuan Fernando merasa malu dengan tingkah dan perbuatan Gina di dalam video itu. Fernando tidak menyangka jika akar masalah dari kacaunya perusahaannya beberapa minggu ini karena ulah putrinya.

“Leon !” teriak Rain yang kemudian Leon dengan sigap masuk ke dalam ruangan Rain. “Bawa dia keluar !” Rain mengatakan itu dengan menatap tajam Tuan Fernando tanpa perasaan kasihan sedikit pun.

“Tuan, tolong maaf kan putriku ! Tolong bantu perusahaan ku Tuan, Tuan Rain !” ucap Tuan Fernando yang kemudian suara Tuan Fernando hilang saat pintu ruangan Rain sudah tertutup.

... …….....

Fernando pulang ke rumah dalam kedaan penuh emosi dan amarah yang berkobar. Ia begitu marah pada Gina, andai saja Gina tak membuat kesalahan perusahaannya akan tetap baik-baik saja. Namun kini perusahaannya sudah diujung tanduk dan terancam bangkrut.

Begitu Fernando sampai di rumah dan terdengar suara musik dan tawa di area kolam renang yang ternyata putrinya tengah mengadakan pesta kelulusannya bersama teman-teman sekolahnya.

Fernando semakin murka pada putrinya, dan berteriak agar teman-temannya pergi meninggalkan rumahnya. Semua teman-teman Gina merasa takut akan Ayah Gina dan memutuskan untuk pulang.

“Ayah apa yang kau lakukan ? Ayah sudah membuatku malu di hadapan teman-teman ku !” protes Gina merasa kesal pada Ayahnya yang menyuruh teman-temannya untuk pulang.

“Kau bilang malu ? Aku jauh lebih malu memiliki seorang putri seperti mu !” ucapan Fernando dengan suara yang menggelegar.

“Apa yang kau katakan, Sayang ! Dia putri mu, putri kita !” ucap Ibu Gina yang merasa tak terima saat Fernando mengatakan malu memiliki putri seperti Gina.

“Kalian mengadakan pesta dimana aku tengah kebingungan menyelamatkan perusahaan ! Asal kalian tahu perusahaan kita bangkrut ! dan semua ini di sebabkan oleh Gina ! Apa maksud mu dan apa untungnya bagi mu mengganggu calon istri Tuan Rain De Costa ?” cecar Fernando pada putrinya.

Terkejut tentu saja Ibu Gina sangat terkejut dengan berita itu, ia kemudian menatap putrinya yang sekarang tengah ketakutan menghadapi Ayah nya.

“Katakan Gina ! Apa benar kau yang melakukan semua itu ?” sentak Ibu Gina menatap tajam Gina.

“Calon istri Tuan Rain ? Maksud Ayah siapa ? Apa dia Asha?” ucap Gina tak mengerti karena Gina pun tak tahu siapa calon istri Tuan Rain yang Gina tahu Asha dalah wanita simpanan Tuan Rain.

“Iya !” ucap Fernando dengan suara yang meninggi.

Gina terkekeh mendengar penuturan dari Ayahnya karena ia yakin ada yang salah dari status Asha. “Ayah dia bukan calon istrinya, tapi simpanan !” ucap Gina dengan santainya.

Emosi Fernando semakin menjadi-jadi saat melihat putrinya tak memiliki rasa penyesalan dan bersalah sedikitpun, tanpa sadar tangannya menampar pipi putrinya hingga Gina meringis merasakan sakit di pipinya.

Plak

“Dasar anak tidak tahu diri !” maki Fernando dengan menatap tajam putrinya dan tangan yang bergetar setelah menampar putrinya untuk pertama kalinya.

“Ayah jahat ! Aku benci Ayah !” teriak Gina yang menangis setelah ditampar oleh Ayahnya dan pergi berlari masuk ke dalam kamarnya.

... …………....