NovelToon NovelToon
Gadis Kesayangan Tuan Agra

Gadis Kesayangan Tuan Agra

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:620.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Nurmay

Bagaimana rasanya di tinggalkan untuk selamanya di hari pernikahan. Hari yang harusnya membuat bahagia, namun itu membuat luka.

Dan gadis cantik itu pun harus menerima cacian dan makian, juga di cap sebagai gadis pembawa sial.

Lalu tiba-tiba, ada seorang laki-laki yang bersedia menikahinya agar membuang kesialan itu. Laki-laki yang tidak dia kenal sama sekali, tiba-tiba menjadi suaminya.

Siapakah Laki-laki itu? Dan bagaimanakah kehidupan rumah tangga mereka? Apakah cinta akan tumbuh di hati mereka?

Simak yuk, hanya di Novel ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurmay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Adik Sepupu yg Kurang Ajar

Di swalayan, Kiran yang terus saja memilah sabun mandi yang tersusun rapi di rak tidak menyadari kalau Agra sedari tadi terus saja menggerutu dan sesekali mendengus kesal.

Bukan tidak peduli sebenarnya, tapi menurut Kiran jika menangani pria yang merajuk itu hanya membutuhkan kesabaran dan menunggu saja kapan waktunya pria itu akan bicara sendiri. Karena memang sedari tadi Kiran bicara, Agra tidak sama sekali menyahutinya.

''Kenapa juga harus membeli sabun disini, padahal hanya perlu meminta Jery untuk menyiapkan saja,'' gerutu Agra dengan menyebut nama Jery yang memang manager di swalayan itu.

''Siapa Jery?'' tanya Kiran sembari berjalan tanpa menoleh kebelakang untuk melihat Agra yang sedang mendorong troli belanja.

''Manager disini. Ck, sayang... kenapa kamu diam saja dari tadi?'' Kiran tertawa kecil mendengarnya, ya sesuai apa yang di duganya kalau Agra akan menyerah sendiri.

''Kamu yang cuekin aku, Mas.''

''Iya-iya maaf. Lho kenapa aku yang meminta maaf?'' seru Agra mengecilkan suaranya pada kalimat terakhirnya.

'Tidak etis memang, tapi tidak apa-apa, demi malam nanti.' batin Agra.

Setelah mendapatkan apa yang di carinya juga sekalian membeli beberapa bahan kue karena Kiran dan Agra sepakat akan membuat kue lagi mengganti kue yang gagal mereka buat kemarin, merekapun pulang dengan dua kantong plastik juga satu paper bag.

Tapi saat mereka keluar dari gedung swalayan dengan bergandengan tangan, seseorang yang baru saja keluar dari mobil memanggil Agra. Seorang wanita muda yang lumayan cantik, berpenampilan kebarat-baratan tersenyum dengan melambaikan tangannya ke arah Agra.

Wanita muda itu berjalan cepat ke arah mereka dan tiba-tiba memeluk Agra tanpa peduli ada gadis lain yang saat ini Agra genggam tangannya.

Deg!

Dada Kiran tiba-tiba seperti terhujam, melihat langsung tangan putih bersih seorang wanita sedang memeluk mesra tubuh suaminya. Dengan kesal Kiran berniat melepaskan genggaman Agra tapi tangan Agra semakin merapatkan genggamannya. Seolah mengisyaratkan untuk Kiran agar tetap disitu dan jangan pergi.

''Aku tadi kerumah, tapi kata Mala kamu sedang keluar, makanya aku berniat untuk berjalan-jalan tapi malah ketemu kamu disini,'' ucap wanita itu setelah melepaskan pelukannya yang tanpa balasan dari Agra.

Agra tetap diam, dengan memasang wajah dingin nan datarnya.

''Ayo!'' wanita itu menarik lengan Agra yang sama sekali tidak bergerak, kepalanya menoleh ke arah tangan Agra yang ternyata masih menggenggam erat tangan seorang gadis cantik.

''Oh Sorry, aku pinjam Agra sebentar ya.'' Entah apa yang ada dalam wanita itu, seakan tidak perduli siapa Kiran dan apa hubungannya dengan Agra.

Wanita itu kembali menarik Agra, tapi tangan Agra bukannya menyabut tarikan tangannya dan ikut dengannya, Agra malah mengibas kasar tangannya.

"Kenapa?"

"Apa kamu tidak menghargai keberadaan kakak ipar mu, Olivia?" tanya Agra dengan suara dingin.

Raut wajah wanita yang bernama Olivia itu terkejut, seakan tidak percaya dengan apa yang Agra katakan.

"K-kakak ipar?"

Kiran tersenyum canggung menyapa Olivia. "Kalian sudah menikah?"

"Emmm."

"Ooh, oke! tapi sejak kapan?"

"Lebih baik kita bicarakan ini dirumah," kata Agra yang berlalu begitu saja tanpa melepaskan genggaman tangannya pada Kiran, meninggalkan Olivia yang masih berdiri mematung di tempatnya.

Sungguh, dia benar-benar kaget mendengarnya, karena dia sama sekali tidak pernah mendengar kabar tentang pernikahan Agra, dan bukan ia tidak menghargai keberadaan Kiran, tapi semula ia mengira gadis yang sedang bersama Agra itu hanyalah kekasihnya yang memang hanya sebatas kekasih, tidak lebih, yang kapan saja bisa berpisah.

Olivia Madavi, saudara sepupu yang memang selalu bersikap manja pada Agra, ia anak dari saudara kandung ayah Agra yang tinggal di negeri sebrang.

Di mobil menuju perjalanan pulang kerumah, kali ini Kiran yang menekuk wajahnya dan itu bisa Agra lihat dengan jelas. Agra juga bingung harus bagaimana, yang bisa ia lakukan adalah membujuknya dengan cara mengajaknya bicara.

"Sayang?" Kiran tetap diam dengan membuang pandangan-nya keluar mobil.

"Dia itu adik sepupu, Mas."

"Aku tahu!"

"Dia memang seperti itu."

"Emmm."

"Iya, mungkin juga karena sudah lama tidak bertemu dengan, Mas, kan?"

Kira tidak lagi menyahut, wajahnya masih dilempar keluar jendela, Agra yang frustasi akhirnya menghentikan mobilnya.

"Sayang, sudah ya, jangan marah."

"Mas, ayo! kasihan sepupu mu itu, dia pasti kebingungan karena kamu menghentikan mobilmu, di tengah jalan begini," ucap Kiran dengan nada yang sinis sembari matanya terus melirik ke kaca spion yang menampilkan mobil merah yang juga ikut berhenti.

Agra memutar kepalanya, dan benar memang mobil merah milik Olivia ikut berhenti karena dia. Dengan berdecak kesal Agra pun kembali melajukan mobilnya.

Setibanya di rumah, Kiran langsung keluar dari mobil tanpa menunggu Agra, berlari ke kamar dengan perasaan jengkel, entahlah, kenapa dia merasa marah saat tadi melihat Agra di peluk wanita lain, padahal memang itu adalah adik sepupunya.

Kiran duduk di tepi ranjang, merasa aneh pada dirinya sendiri karena bersikap seperti itu. berulang ia menghela nafasnya mencoba merilekskan pikiran negatif nya itu.

"Ayolah, Kiran. Mereka kan saudara sepupu, lagi pula kenapa juga kamu harus marah," ucap Kiran pada dirinya sendiri.

"Tapi tunggu, aku marah?" lanjutnya.

"Apa kamu cemburu, sayang?" suara Agra muncul dari balik tubuhnya yang baru saja masuk ke kamar karena ingin menyusulnya.

"Tidak!"

"Benarkah?"

"He'um. Dia kan adik sepupu mu, Mas." Kiran mengulangi ucapan Agra yang di mobil tadi.

Agra mengulumkan senyumannya, ia semakin mendekat ke arah Kiran dan menopang kedua tangannya pada tepi ranjang, menghimpit tubuh Kiran dengan tangan kekarnya.

"Tapi matamu berkata lain," Agra mencolek hidung Kiran yang kepalanya sudah ia tarik kebelakang menjauh dari Agra.

"Tidak, Mas," keukeuh Kiran.

"Iya juga tidak apa-apa, lagipula Mas senang kalau kamu cemburu," ucap Agra lagi.

"Kenapa?"

"Karena, menandakan kalau cinta kamu pada Mas, nyata adanya."

Agra menyelipkan rambut Kiran kebelakang telinganya. Mengusap lembut pipinya kemudian mencium tangan kanan Kiran dengan tatapan yang begitu hangat dan mesra.

Perlahan tapi pasti, Agra mendekatkan wajahnya pada Kiran yang sudah memejamkan matanya, semakin dekat dan dekat

Klik

Pintu terbuka, tanpa permisi Olivia masuk begitu saja sehingga membuat Kiran mendorong pelan dada Agra dengan perasaan yang benar-benar jengkel.

Kiran juga bisa melihat kalau Agra sedang menahan amarahnya, memejamkan matanya dengan menghela nafasnya panjang. Tapi ketika ia melihat Agra sudah bersiap meledak, Kiran segera menahan tangannya dan menggelengkan kepalanya sedikit.

"Olive! apa kamu tidak di ajarkan sopan santun?!"

"Sorry Gra, tadi aku lihat kamu berlarian kesini, kukira ada apa,"

"Pasangan suami istri pergi ke kamar mereka, apa harus menjelaskan lagi, mereka akan berbuat apa?"

"Ck, lagipula aku juga kan hanya melihat kalian yang hampir berciuman, bukan melihat kalian yang sudah bugill."

Agra dan Kiran menoleh secara bersamaan ke arah dimana Olivia berdiri.

Kiran muak! dia benar-benar kesal dengan jawaban yang tak pantas dari adik sepupunya Agra ini. Tapi dia harus sabar, karena tidaklah mungkin ia ikut memarahinya.

"Keluar!" Kiran tersentak kaget, ia mengangkat kepalanya, melihat wajah Agra yang sudah memerah karena marah menatap tajam pada Olivia.

"Isshh, berlebihan sekali," sahut Olivia dengan sinis dan diapun keluar dari sana.

1
Ila Lee
buat anak lh apa lgi
Ila Lee
cepar2 Arga buat cicik untuk kakek kembar Thor biar ramai
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Ila Lee
malang ya nasib Lisa jgn marah dulu mungkin jodoh kamu Lisa🤣🤣🤣🤣
Ila Lee
bagus mala jgn takut Olivia bukan nyonya kamu kamu harus jaga nyonya besar Kiran
Ila Lee
jahat ya Reza sakit mental
Ila Lee
Arga kh yg bunuh Reza jgn Thor kasian kiran
Ila Lee
bapak tak betul jgi anak perangai ekot bapak gila2 harta
Ila Lee
mulut MCM mulut puaka om si Arga ini
Ila Lee
ya Thor ayah Arga dan ayah Olivia kn adik beradik kandung mana boleh nikan
Ila Lee
bagus Arga kasian Kiran dikira wanita simpanan kamu ternyata isteri tuan Arga ya mampus mereka yg sering meburuk2 Kiran
Ila Lee
sepupu tak punya sopan santun ketuk pintu dulu lh kn bilik tidur privasi
Ila Lee
akhirnya belah duren semangat thir
Ila Lee
siapa org itu ya pemasaran apa Arga yg penyebab kemati Reza
Ila Lee
hahaha Thor sakit perut aku lucu masa tersepit burungnya Arga🤣🤣🤣🤣
Ila Lee
sama Thor aku dari Malaysia tak faham gigi taring mungkin
Nazriah Selamat: Gigi taring yg bertindih.... Ada org sebut gigi sentil
total 1 replies
Ila Lee
alhamdulillah akhirnya Arga ckp juga mencintai kiran
Ila Lee
kiran org degil juga
Ila Lee
nampak PON tak apa kn sudah sah suami isteri
Ila Lee
Kiran ckp lh dia suamiku kak edo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!