Pendekar Abadi - 2

"Apa yang terjadi" Yen Tin berdiri, dia adalah seorang wanita muda yang menyukai pertempuran tetapi ini di luar dugaannya.

Anggota tim Yen Tin berlari untuk mengelilinginya, mereka semua mengeluarkan berbagai senjata mereka dan memutar kekuatan basis Kultivasi mereka hingga batasnya. Di saat seperti ini, apapun bisa terjadi.

"Orang-orang tua bodoh itu merusak keseimbangan" Lou Zen Tin tiba-tiba berdiri, angin berhembus di bawah kakinya, dan mengangkat tubuhnya ke udara. "Rekan anggota klan, awasi punggungmu, tetap dekat denganku" perintah Lou Zen Tin dengan ekspresi wajah serius.

Ratusan ribu orang menghilang dari stadion dalam sekejap, mereka diteleportasi jauh dari tempat ini oleh roh artefak. Untuk mengangkut begitu banyak orang yang mencapai jutaan pada saat yang sama membutuhkan banyak energi dan beban yang ada pada kemauan mental seseorang juga sama besarnya.

Semua tekanan ini harus dilawan oleh Lightning Cloud dan roh artefak. Meskipun Lightning Cloud adalah seorang ahli yang berada di ranah Raja Bela Diri menengah, dia tidak memiliki kekuatan yang dibutuhkan untuk mengelola formasi susunan yang begitu besar dan sebesar itu. Beban yang dibawanya terlalu berat untuknya, sendirian untuk ditangani dan Bukan hanya itu tetapi jika bukan karena bantuan roh artefak, orang-orang ini tidak akan lolos dari pertumpahan darah yang mengerikan di antara kekuatan besar.

Tower of Laws dengan susah payah, tenggelam ke tanah setelah itu memindahkan lebih dari setengah penonton, hanya menyisakan beberapa ribu orang di belakang. Ini karena sisanya yang tidak diteleportasi adalah ahli tersembunyi dari berbagai kekuatan yang duduk di antara orang-orang biasa. Tampaknya kompetisi Kelas Surga hanya untuk menutupi perang yang telah lama direncanakan oleh kepala berbagai kekuatan di dalam Kerajaan Lion Paw.

Puling dan Suxian terkejut, tubuh mereka mulai bergetar karena mereka diteleportasi karena terlalu dekat dengan pertempuran. Mereka tidak memiliki siapa pun untuk melindungi mereka seperti yang dilakukan anggota tim lainnya. Mereka tidak ingin melakukan apa pun selain melarikan diri, tetapi jika mereka mencobanya, mereka mungkin akan mati.

"Apa yang kita lakukan?" Suxian bertanya dengan tangan gemetar dan wajah pucat.

"Saya tidak tahu" Puling yang juga gemetar melihat pertempuran yang menghancurkan dan cabang-cabang sepanjang ratusan mil di langit.

"Domain Pedang Langit"

Pedang perak besar dengan tiga sayap di atasnya runtuh. Ratusan pedang ilusi dan lampu pedang melesat keluar dari pedang perak ini dan memotong banyak cabang pohon. Sky Sword melambaikan tangannya dan pedang perak dengan dua sayap muncul, dia menginjak udara saat dia menembak ke arah Dark One dengan amarah membara di matanya.

"Bakar dunia, Letusan gunung berapi" Bing Peng menyatukan tangannya, dari tengah tangannya, api meraung dan meledak ke udara. Aura yang dia keluarkan brutal dan dipenuhi dengan niat membunuh yang menggelegar. Api liar membakar di sekelilingnya saat dia menyalurkan semua kekuatannya ke tangannya.

Tanah di bawahnya retak terbuka dan api keluar ke udara seperti gunung berapi yang meletus. Lava melelehkan tanah saat batu-batu di dekat arena dihancurkan, target Bing Peng adalah Yen Tin dan saat dia melihat nyala api yang membakar ke arahnya, dia sangat terkejut.

"Kamu Bajingan. Kamu berani menyerangku, Fraksi Kegelapanmu benar-benar ingin mati hari ini" dia berteriak dengan kebencian tulang yang dalam di matanya. "Ja, kamu bangun" Yin Ten mengambil alih komando timnya, reaksinya adalah fakta dan dapat dianggap sebagai hal yang terpuji. Seorang pria muda memimpin dan melangkah maju. Dia meletakkan tangannya di tanah yang menyebabkannya bergetar panik.

"Dinding bumi" dia berteriak saat cahaya kuning bersinar di sekitar tangannya yang diletakkan di tanah.

Sejumlah besar batu bercampur tanah naik ke udara. Itu bertabrakan dengan api vulkanik Bing Peng dan tanda retak langsung muncul di permukaannya. Siapa Bing Peng, dia adalah jenius dari Fraksi Pohon Gelap dan bocah ini hanya rekan satu tim, jadi bagaimana dia bisa berharap untuk menahan serangan Bing Peng, api vulkanik melonjak ke udara ...

"Sen, pergi" Yen Tin tidak panik sama sekali, semangat juangnya semakin membara saat dia melihat ke arah Bing Peng dan timnya yang maju ke arahnya.

"Ya," seorang wanita muda menjawab dengan ekspresi wajah tegas.

Kali ini, seorang wanita muda melangkah keluar, dia meletakkan tangannya di dinding tanah yang menyebabkan banyak pola terbentuk di permukaannya. Pola-pola ini berwarna biru dan sepertinya meneteskan air!

"Hiu air, laut pemakan manusia"

Pola biru meledak menjadi banyak hiu yang menabrak api vulkanik. Saat mereka melakukan kontak, mereka meledak ke dalam apa yang tampak seperti laut kecil yang langsung melahap api vulkanik.

"Seribu Pedang" Yen Tin akhirnya bergerak, dia menikam dengan pedangnya yang menembus udara sambil menghasilkan banyak pedang ilusi di sampingnya. Jumlah pedang terlalu banyak untuk dihitung saat mereka memotong ke arah Bing Peng.

"Bakar untukku, Yang Flames" Tubuh Bing Peng terbakar menjadi api liar, api ini berwarna ungu saat mereka bangkit dan bertabrakan dengan serangan seribu pedang.

LEDAKAN

DENTANG

***

"Kamu di pihak siapa. Bicara cepat atau aku akan membunuhmu di tempat kamu berdiri" sebelum Wun fusion menyadarinya, sebilah batu dipegang di lehernya. Sun Meng tidak ingin mengambil bagian dalam perang ini tetapi dia juga tidak ingin ada orang yang tiba-tiba menyerangnya entah dari mana karena dia tidak tahu siapa itu siapa. Jadi dia menanyakan pertanyaan ini dengan paksa.

"Gaya Air, Kelahiran Kembali Laut yang Hebat" Wun Fushen melambaikan tangan saat tanah terbuka dan memenuhi ruang tunggu dengan air yang deras. Di sekitar tubuhnya, kekuatan elemen air memutar ruang udara. "Klan Wun berpihak pada faksi Pohon Gelap. Sekarang matilah"

Gelombang air terangkat ke udara, berputar-putar saat menyapu bebatuan dan puing-puing. Jika lautan ini terlalu hancur menjadi dinding besi, dinding besi itu akan berubah menjadi tidak lebih dari pecahan besi yang begitu halus sehingga sulit untuk diperhatikan.

"Gaya Kayu, Palem Monyet Raksasa"

Di belakang Wun Fusion, seorang wanita muda bergegas menuju rekan tim Sun Meng. Di belakangnya, seekor monyet kayu berlari mendekat dengan telapak kayunya menjulur dengan puluhan paku tajam menjulur keluar.

Pemuda lain juga berlari keluar, dia memotong dengan telapak tangannya yang bersinar dengan rona abu-abu. Potongan yang satu ini dari pemuda itu sangat tajam dan bisa memotong besi gelap berusia seratus tahun, di sekitar pemuda itu, konsep mental melonjak. Ini, pada gilirannya, membuat potongannya lebih tajam dari sebelumnya.

"Telapak besi, potongan tiga lapis"

"Fraksi Pohon Gelap benar-benar tidak tahu malu. Tarian Pedang Patah Hati" Sun Meng mengangkat pedang batunya dan aura Klan Batu yang agung melonjak keluar dari tubuhnya. Leluhur ketiga muncul di belakang punggungnya, di tangannya, ia memegang pisau yang bersinar dengan warna cokelat, dalam cahaya cokelat ini bisa dirasakan konsep bumi yang dalam. Sun Meng bergoyang ke samping saat dia mulai menari dalam pusaran Qi mendalam yang bercampur dengan gaya tarik gravitasi!

Pedangnya membelah air laut yang bergelombang menjadi dua. Tapi itu tidak berhenti di situ, pedangnya membuat garis B ke arah Wun Fushen saat itu mengunci ruang di sekitarnya. Di sekitar pedang Sun Men, energi asal membuat udara bergetar saat dia tampak menyatu dengan pedangnya. Meskipun banyak yang bisa memahami sebuah konsep, tidak banyak yang bisa menemukan asal dan menggunakan energi asal untuk meningkatkan serangan mereka. Dari sini, orang dapat mengatakan bahwa potensi Sun Meng sangat besar!

"Guh Xeb hentikan mereka berdua" Sun Meng tidak menoleh ke belakang, dia memerintahkan rekan satu timnya saat pedangnya dipaksa mundur oleh enam perisai air.

Guh adalah seorang pemuda bertubuh besar yang mencap dua palu kembar di tangannya. Meskipun Sekte Leveling Earth berlatih dengan cara pedang, pemuda ini tidak akan pernah bisa menangani pedang karena karakternya yang luar biasa sehingga dia diizinkan untuk menggunakan palu kembar. Palu di tangannya menyala dengan pola magis yang pada gilirannya menambah berat kedua palu ini.

"Tabrakan untukku. Hancurkan gunung" Guh berteriak keras dan tubuhnya mengeluarkan suara letupan saat lengannya menumbuk dengan kekuatan luar biasa pada telapak monyet raksasa.

Bang

Palu dan telapak tangan bertabrakan dan ledakan keras bergema. Energi liar melonjak menjadi tornado saat monyet kayu dan Guh tidak henti-hentinya bentrok dengan tuan monyet raksasa yang duduk di atas kepalanya. Area di sekitar mereka hancur tapi jadi apa, seluruh stadion ini pada akhirnya.

Guh Xeb adalah seorang pemuda yang memiliki pedang tipis di tangannya. Pedang ini terlihat seperti sebatang tongkat yang sewaktu-waktu bisa patah. Tapi hal yang mengejutkan dari pedang ini adalah pedang itu memotong batu terbuka yang menyentuh pedangnya tanpa tuannya harus melakukan apapun, ini menunjukkan betapa tajamnya pedang ini.

...****************...

...Bersambung...