Melodi gadis ceria dan memiliki suara merdu mencintai seorang lelaki bernama Nathan yang tak lain tetangganya sendiri,namun dia patah hati setelah mengetahui kalo cintanya tak pernah mendapat balasan,namun setelah cinta itu pergi Nathan malah mengejar cinta Melodi,entah apa yang terjadi pada kisah mereka selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kailah haplah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
Nathan sudah sampai di depan rumahnya,Clarissa lebih dulu turun karena dia kesal dengan sikap Nathan yang membiarkan dia duduk di belakang sendiri.
Nathan masih di dalam mobil,dia menyandarkan tubuhnya di kursi mobil,sebenarnya dia enggan untuk masuk ke dalam rumah karena ada Clarissa,namun dia tidak mau kedua orang tuanya curiga padanya karena pernah berhubungan dengan istri pamannya sendiri.
"tuan...sampai kapan anda akan duduk di mobil?",tanya sang supir.
Nathan menoleh,"bolehkah aku pulang bersama mu,malam ini aku tak ingin tidur di sini",ucap Nathan.
"maaf tuan,bukannya saya tidak mau,tapi nyonya dan tuan besar akan bertanya-tanya tidak biasanya tuan menginap di rumah kecil saya".
Nathan terdiam,apa yang di katakan supirnya benar,pada akhirnya Nathan tetap turun walau langkah kakinya terasa berat.
Sebelum masuk Nathan menarik nafas dalam-dalam lalu dia melangkahkan kakinya,"kak Nathan...",saat hendak memasuki rumah tiba-tiba terdengar suara Melodi memanggil namanya,sontak Nathan pun membalikan tubuhnya.
Dia kembali ke halaman rumah dan mencari keberadaan Melodi namun tidak ada.
Nathan terus mencarinya seperti dia sesuatu yang berharga,saat dia menoleh kearah samping rumah,dia melihat supirnya tengah duduk di kursi sambil membuka bekal dari istrinya.
Nathan langsung menghampirinya dan mengambil kotak bekal milik supirnya,"tuan..."
Nathan memandang kotak bekal itu,"pak...apa ini milik Melodi?",tanya Nathan.
"i...iya tuan,itu milik nona Melodi,itu kotak bekal yang waktu itu tuan berikan pada saya",jawab pak supir.
"maaf tuan...nona Melodi menyuruh saya memakainya saat dia mengetahui kalo nasi yang di buatnya di berikan pada saya oleh tuan",jelas pak supir.
"apa bapak yang memberi tahunya?",tanya Nathan.
Pak supir cepat menggelengkan kepalanya,"bukan saya tuan,dia sudah menduganya kalo tuan tidak akan memakan bekal buatannya",jawab pak supir.
Nathan terdiam,rasa bersalah semakin melandanya,apalagi suara Melodi terus terngiang saat memanggil namanya.
"ya sudah kalo begitu boleh saya bawa kotak nasi ini,bapak boleh makan di dalam",ucap Nathan lalu dia pergi.
Pak supir merasa heran dengan sikap bosnya,biasanya dia tidak peduli jika bersangkutan dengan Melodi.
Nathan sudah berada di kamarnya,dia masih memegang kotak bekal tersebut,ya akhir-akhir ini hidupnya terasa hampa,tidak ada lagi yang memanggil namanya dengan manja,tidak ada lagi pesan yang begitu banyak masuk dalam ponselnya,ya...Nathan mulai merindukan hal itu.
"apa ini...kenapa tiba-tiba aku seperti ini...",ucap Nathan saat merasakan hal yang berbeda pada dirinya sendiri.
"Melodi...aku akan segera menemukan mu dan meminta maaf padamu,tolong jangan siksa aku seperti ini",ucap Nathan dalam hati.
...----------------...
Hari berganti malam,Handoko dan keluarganya tengah makan malam,Clarissa pun masih berada di sana,karena rencananya dia akan menginap beberapa hari kedepan.
Handoko yang mendapat kabar dari sekretarisnya mendadak kesal,karena putra bungsunya pergi begitu saja saat pekerjaan sedang banyak-banyaknya.
"anak itu selalu saja buat aku kesal",gumam Handoko yang terdengar oleh Rumi,"ada apa?,kok wajahnya jadi cemberut gitu?",tanya Rumi.
"itu...anak mu buat ulah lagi,tadi siang dia pergi meninggalkan kantor begitu saja,padahal pekerjaan sedang banyak",jawab Handoko.
"memangnya Kenzo kemana?",tanya Nathan penasaran.
"ayah tidak tahu,sekretarisnya bilang dia pergi tergesa-gesa katanya dia ada urusan yang tidak bisa di tunda",jawab Handoko.
"mungkin soal wanita...biasanya laki-laki akan seperti itu jika menyangkut wanita",timpal Clarissa sambil melirik kearah Nathan.
Nathan mengacuhkan lirikan Clarisaa dan kini dia menjadi penasaran apa yang membuat Kenzo pergi begitu saja.
"apa jangan-jangan ini soal Melodi?",tanya Nathan dalam hati.
Di tempat lain Kenzo tengah melihat seorang perempuan yang tengah meringkuk di atas kasur,matanya sembab,rambutnya berantakan dan tubuhnya kurus lemas sesekali dia menangis pilu.
Kenzo yang menyaksikannya ikut bersedih,tak kuasa melihatnya dia memalingkan wajahnya,seketika air mata Kenzo turun,dia membekap mulutnya agar tangisnya tak terdengar oleh perempuan itu.
Kenzo luruh ke lantai,dirinya seakan tak berdaya menyaksikan semuanya,dia tak menyangka Melodi sahabatnya akan seperti ini,kehilangan orang-orang terkasih dan kekecewaan bisa membuatnya seperti ini.
Seseorang memegang pundak Kenzo,dia adalah kakek dari Melodi,lelaki tua itu membantu Kenzo berdiri dan membawanya keluar dari kamar Melodi.
Kini keduanya tengah duduk di ruang keluarga,"maaf kalo aku membiarkan mu melihatnya seperti ini,awalnya aku tidak mau orang melihatnya tapi aku butuh bantuan mu untuk menyembuhkan luka hatinya,aku yakin dia akan menerima mu karena kamu adalah sahabatnya".
"Kenzo...bantulah aku untuk mengembalikan keceriaannya kembali,aku merindukan Melodi yang dulu",ucap kakek.
Kenzo mengusap air matanya,"aku janji akan membantu kakek,biarkan aku yang merawatnya,bagaimana pun Melodi adalah orang yang aku sayang setelah keluarga ku".
Kakek tersenyum,"terima kasih,tapi tolong jangan biarkan orang lain mengetahui keadaannya saat ini,aku takut orang-orang yang menginginkan perusahaan ayahnya menggunakan kesempatan ini untuk menggulingkannya",ujar kakek.
"baik...aku akan merahasiakan ini termasuk dari keluarga ku",kata Kenzo.
Setelah berbincang-bincang dengan kakek,Kenzo kembali ke kamar Melodi,dia berjongkok di hadapan Melodi yang tengah duduk di lantai sambil memeluk kedua lututnya.
Kenzo menatap wajah Melodi yang terlihat tirus,perempuan ini melihatnya dengan tatapan kosong.
Kenzo menyelipkan rambut Melodi ke telinganya lalu dia berkata,"hai Mel... apa kabar mu,lama tak bertemu,kau tahu aku sangat merindukan mu",ucap Kenzo sambil mati-matian menahan tangisnya,namun tidak ada respon dari Melodi.
Kenzo berdiri lalu mengambil sebuah sisir dan kembali berjongkok lalu menyisir rambut Melodi,"berapa lama kamu tidak mengurusnya,kasihan nanti banyak yang rontok gimana?",Kenzo terus mengajak Melodi berbicara hingga perempuan itu menyadari kalo dia tidak sendiri.
Melodi menatap wajah Kenzo lekat-lekat,"Ken...",lirih Melodi.
Kenzo yang mendengar suara Melodi menyebut namanya langsung menoleh,"ya Mel...aku Kenzo...",seketika air mata Melodi keluar,"Ken...aku..."
Tidak ingin melihat Melodi menangis dengan cepat Kenzo memeluknya,mendekapnya dengan erat,"aku disini...aku akan selalu bersama mu Mel,sembuhlah...masih banyak yang harus kita lakukan,aku tidak mau kau seperti ini,aku merindukan Melodi yang ceria,Melodi yang selalu mengeluarkan suara emasnya,mari kita lalui ini bersama Mel",ucap Kenzo.
Melodi menangis di pelukan Kenzo,hari ini hatinya menghangat karena Kenzo sahabatnya datang untuknya.
"kenapa kau baru ke sini,aku di sini merasa kesepian...",ucap Melodi di sela-sela tangisnya.
"maaf...aku terlalu sibuk,jadi baru hari ini aku mengunjungi mu,aku janji mulai hari ini akan datang setiap hari demi kamu".
Melodi semakin erat memeluk Kenzo,tiba-tiba dia mengingat Nathan,andai saja lelaki yang saat ini memeluknya adalah Nathan mungkin dia akan merasa tenang namun sayang lelaki itu telah memilih wanita lain untuk menjadi kekasihnya yang membuat Melodi harus mengubur perasaannya dalam-dalam.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...