ini adalah karya ke dua ku , aku harap akan ada pembaca yang menyukainya. aku bukan penulis hanya saja aku suka membaca.
jika ada kesalahan dalam cara menulis ku, dengan senang hati aku menerima kritikan dan saran dari para pembaca, dan aku ucapkan terima kasih buat uang berminta membaca karya ku ini,
kehidupan rumah tangga Naya dan Josep sangat lah harmonis, hingga suatu kejadian membuat mereka harus terpisah ,walau saat itu Naya tengah mengandung buah cinta mereka yang pertama .
Josep yang teramat mencintai Naya selaku berusaha untuk kembali rujuk dengan Naya , tapi Naya kokoh tak ingin kembali pada Josep
hingga suatu hari Josep mendengar Naya tengah dekat dengan mantan kekasihnya yang bernama Aldo , Josep tidak terima dan meminta bantuan orang tuanya untuk membujuk Naya
lalu apa kah Naya akan kembali pada Josep , atau melanjutkan kisahnya dengan Aldo, ...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alfirzik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua puluh tujuh.
Aldo sibuk melayani pelanggan di ruko barunya, yah... semenjak pindah ke ruko warung sate Padang Aldo semakin ramai, padahal baru semingu Aldo buka di ruko ini.
"Satenya satu yah Uda " Suara seseorang yang tak asing di telinga Aldo.
"Ka, kau....?" Tanya Aldo heran.
" Kau cari tempat duduk dulu yah, aku bikin pesanan mu." lanjut Aldo kemudian. Erika pun mencari tempat duduk yang agak ke sudut, ia sengaja mengambil tempat yang agak sepi .
"Ini pesanan mu nona." Goda Aldo ,
"Aku tinggal dulu yah, Mao ngantarin pesanan buat di pinggir danau " Kata Aldo dan di sambut anggukan oleh Erika.
"Do, sekalian bikinin aku jus buah naga yah." Pinta Erika kemudian
"Siap nona." Aldo pun meninggalkan Erika yang mulai fokus sama sate Padang nya.
Jam menunjukkan pukul 11:00 malam dagangan Aldo pun sudah habis, kini ia fokus pada sahabat kekasihnya yang dari tadi duduk sendirian di meja sudut.
"Ngelamun aja.?" Tegur Aldo pada Erika.
"Tumben sendiri, mana Rozi ." Tanya Aldo kemudian.
"Dia sibuk." Jawaban singkat dari Erika.
"Apa yang kau pikirkan, dari tadi aku lihat kau hanya melamun." Erika melirik Aldo sekilas kemudian menatap layar hp nya lagi.
"Tuh ..." Erika memperlihatkan layar hp nya pada Aldo., Aldo mengerutkan keningnya, melihat pesan yang bertulis huru p, berkali kali tapi dengan centang satu.
"Udah tiga hari seperti ini. Gimana aku nggak galau coba " Erika kembali murung.
"Kenapa nggak di datangin ke rumah nya ." Saran Aldo
"Udah, kata ortu nya dia masih di Bali." jawab Erika singkat.
"Kalau begitu , bersabarlah mungkin lagi nggak da signal.".. Erika membulatkan matanya.
"Ayo lah do, di sana kota besar, dia bukan di pelosok sehingga harus kehilangan jaringan." Keluh Erika lagi.
"Telpon biasa udah coba ."
"Udah, tapi panggilanku di alihkan." Erika diam sesaat kemudian ia teringat sesuatu.
"Pinjam hp mu do," Lanjut Erika.
"Buat apa? " Tanya Aldo bingung
"Sini , mana hp mu." Aldo pun memberikan hp nya pada Erika.
"Cieee cie.. udah seperti keluarga bahagia aja." Komentar Erika saat melihat ft di wallpaper hp Aldo. Aldo hanya tersenyum miris..
"Itu impian ku ka, tapi kelihatannya gak akan kesampaian." kata Aldo melemah.
"Loh..., kenapa kau jadi pesimis sih do," Erika memencet beberapa angka di hp Aldo dan melakukan panggilan ke sebuah no.
"Halo......" Suara seorang perempuan dengan lembut menyambut panggilan Erika. Erika yang kaget tak menjawab wanita itu ia melihat layar hp meyakinkan no yang ia tekan kemudian kembali meletakan hp di telinga nya.
" Rozi nya ada, " Erika berusaha menahan suaranya agar tenang.
"Ini siapa.?" tanya wanita di seberang
"sayang ... jangan mengangkat hp ku."
Deg....
Suara yang sangat di kenal oleh Erika. Namun saat Erika ingin bicara panggilan tiba tiba terputus.
"Rozi.....?" Gumam Erika... tanpa ia sadari air mata lolos begitu saja di pipi Erika.
"Ka,... Erika...?" panggil Aldo pada Erika.
"Ro..... Rozi do.?" Ucap Erika terbata.
"Dia bersama seorang wanita do," Jawab Erika dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya.
"Dia mengkhianati ku do." Suara Erika kini mulai terisak.
"Erika... tenang, sabar dl.., belum tentu dia berkhianat. mungkin kau salah faham." Aldo berusaha untuk membujuk Erika.
"Gak do, aku yakin wanita itu adalah selingkuhannya. Aku mendengar dengan telingaku sendiri suara Rozi memanggil wanita itu dengan sebutan sayang." Erika menggenggam erat hp Aldo yang berada di tangannya dan tanpa ia sadari.
Prank......
Hp Aldo sudah berserak di lantai..
"Hp ambo....?" Aldo membulatkan matanya melihat hpnya yang sudah menjadi puing puing.
"Erika .., kau kenapa menumpahkan kekesalan mu pada hp ku." Kesal Aldo. Erika yang menyadari perbuatanya. reflek melihat ke lantai ia melongo... dan kemudian melihat hp nya yang berada di atas meja.
"Maaf do, aku gak sengaja.?" Ucapnya kemudian.
"Huf......, " Aldo hanya menghembuskan nafas kesal..
"sampai hati Rozi mengkhianati ku do, padahal permukaan kami sebentar lagi." Erika kembali teringat pada sang kekasih yang telah mengkhianatinya.
" Ka, kau belum tau kebenarannya, sebaiknya kau selidiki dulu. Jangan gegabah dalam mengambil keputusan, kalau pun Rozi berkhianat bukankah itu lebih baik untuk mu, kau tau sebelum kau menikah dengannya. " Kata Aldo , di dalam hati Aldo masih sangat kesal pada Erika tapi melihat kondisi Erika saat ini ia tak tega untuk memarahi Erika.
"Aku akan membalas nya, aku pastikan dia akan menyesal telah mempermainkan ku." Erika menggenggam gelas di depannya giginya beradu sehingga menimbulkan bunyi, matanya memerah dan..
"Ah .. , "Erika hendak membanting gelas namun secepat kilat tangannya di tahan oleh Aldo
"Kau ini..., kalau mau marah marahin orang nya langsung jangan malah menghancurkan barang barang ku. bisa bangkrut aku nanti." Aldo masih berusaha untuk menggoda Erika
"Maaf do, aku gak sengaja. Nanti hp mu ku ganti." Jawab ya kemudian dengan suara datar dan dingin.
"Ayolah Erika bukan itu maksudku, aku hanya bercanda, aku tak pandai membujuk orang yang sedang marah." Kata Aldo yang sebenarnya sangat kasian pada sahabat Naya itu.
"Aku harus pamit dulu do, " Erika berlaku tanpa menunggu jawaban Aldo , sedangkan Aldo hanya melongo melihat wanita itu .
"Benar benar wanita yang sangat aneh." Gumam Aldo sambil memungut pecahan hp nya yang berserakan di lantai.
Sementara itu Naya yang sudah dua hari ini kembali ke restoran nya. Kini di sibukkan dengan pekerjaan yang menumpuk.
"Hah... aku lelah sekali." Naya bangun dari kursi nya dan menuju ke kasur di mana Fahri terbaring .
" Apa kakak sudah selesai" tanya Sandra yang saat itu menunggu Naya sambil bermain game.
" Belum, jika kau ingin pulang pulang lah duluan , aku nanti menyusul. " jawab Naya pada adik iparnya itu.
"ah.. tidak aku akan menunggumu." jawab Sandra kembali melanjutkan bermain game di aplikasi hp nya.
"Eum.... San, apa menurut mu Melinda akan terima jika bang Jo menceraikannya. " Tanya Naya ragu ragu.
"Dia harus terima kak, karena bang Jo sudah memiliki semua bukti penghianatan nya, termasuk bukti kalau bang Jo tidak memperkosanya malam itu. UPS... ahhh kan aku keceplosan, bang Jo udah wanti wanti aku untuk tutul mulut , Bisa mati aku." Kata Sandra menyesali kejujurannya.
" Hah .. kau ini bisa saja , .. tapi.... apa kau yakin bang Jo tidak melakukan apa apa san, " Tanya Naya ragu.
" Udah ah.. lihat nanti aja, kepo banget sih..., lagian apa kakak segitu keponya...., masih cinta yah sama bang Jo...., makanya jangan jual mahal.. , Abang ku itu pecinta yang mangka loh kak." Sandra mulai mempromosikan Abang nya itu.
" Ih...., dasar... , " Naya melemparkan tisu ke wajah Sandra .
" kakakakakaka.... "suara Sandra terbahak bahak.
" Tapi aku memang sangat mencintainya san, dan aku rasa cinta ku ini tak akan mati untuk Abang mu itu." Naya menatap Sandra lalu tersenyum . Sandra pun tersenyum ikut bahagia mendengar wanita yang di cintai abang nya itu juga mencintainya dengan sangat besar.
"Percayalah pada ku kak, bang Jo tak pernah mengkhianatimu., dia bahkan sangat mencintaimu dan Fahri. " Sandra menggenggam tangan Naya erat.
****
apa kabar readers.....
terima kasih udah sedia membaca cerita dari author amatir ini yah ...
jangan lupa buat tinggalin jejak like, komntar dan vote nya.....
semoga readers... sehat selalu... amiin....