NovelToon NovelToon
Sang Pengasuh

Sang Pengasuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kirana Putri761

Terjebak dalam sebuah pernikahan yang tidak pernah dia impikan membuat kehidupan Anik Saraswati menjadi rumit.

Pernikahannya dengan seorang dokter tampan yang bernama Langit Biru Prabaswara adalah sebuah keterpaksaan.

Anik yang terpaksa menjadi mempelai wanita dan Dokter Langit pun tak ada pilihan lain, kecuali menerima pengasuh putrinya untuk menjadi mempelai wanita untuknya membuat pernikahan sebuah masalah.

Pernikahan yang terpaksa mereka jalani membuat keduanya tersiksa. Hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka.

Jika ingin membaca latar belakang tokoh bisa mampir di Hasrat Cinta Alexander. Novel ini adalah sekuel dari Hasrat Cinta Alexander

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kirana Putri761, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perhatian Biru

Keduanya pun masuk ke dalam kedai. Langit meminta Ana untuk memilih cita rasa ice cream yang diinginkan.

" Ana ingin rasa vanila, Papa." ucap Ana sambil menunjuk lembaran kertas yang penting dengan berbagai variasi gambar es cream.

"Ana..." teriak seorang gadis kecil yang berjalan menghampiri Ana saat memilih varian es cream.

"Louis..." sambut Ana sambil tersenyum menyambut kehadiran teman satu bangkunya.

"Aku ke sini sama Mama aku dan Papa aku. Mama kamu mana?" tanya Louis setelah menunjukkan papa dan mamanya pada Ana.

" Ini, Papa aku!" jawab Ana sambil menarik lengan Langit.

" Mama kamu nggak ikut?" balas Louis dengan polosnya.

" Mama- Mama, kue buatan mamanya Ana enaaaaakk sekali!" lanjut Louis berbicara menceritakan jika dirinya pernah merasakan kue buatan mamanya Ana.

Mendengar kalimat Louise membuat Ana hanya menoleh ke arah Langit. Dia tidak bisa menjawab lagi kalimat temannya. Ada kecemasan dalam diri gadis kecil itu saat Langit menatap tajam dirinya.

Tak lama kemudian seorang pelayan membawakan ice cream pesanan mereka. Dan terpaksa pertemuan mereka harus berakhir.

Langit menatap Ana yang terus saja menunduk seolah-olah menikmati ice cream di depannya. Perasaan pria itu bergejolak penuh curiga.

" Ana bisa katakan ke Papa, siapa mama Ana yang membawakan kue ke sekolah?" akhirnya Langit sudah tidak tahan lagi untuk menanyakan hal yang mendasari rasa penasarannya.

Ana menghentikan aktifitas makannya. Dia pun menatap Langit sejenak hingga kemudian kembali menunduk. Pikirannya berkecamuk, dia tidak boleh berbohong akan tetapi dia sudah berjanji pada Mama Anik untuk tidak memberitahukan pertemuan mereka.

" Katakan pada Papa, Ana!" desak Langit membuat gadis kecil itu menatap mata Langit dengan ragu.

""Baiklah-baiklah, Papa tidak akan bertanya lagi! Ayo kita habiskan ice cream dan kita akan pulang." lanjut Langit saat melihat wajah putrinya yang sulit diartikan. Dia hanya tidak ingin Ana merasa tertekan dan terintimidasi atas semua pertanyaan yang baru saja dia lontarkan.

Tapi dalam hatinya, Langit akan mencari tahu sendiri siapa Mama Ana yang sering menemuinya di sekolah.

Siang itu mereka berdua memutuskan keluar dari kedai ice cream dan segera pulang ke rumah. Ana harus istirahat siang sebagai rutinitasnya setiap hari.

###

Sementara itu, saat sore datang Anik pun keluar dari butik. Sudah saatnya dia pulang setelah seharian bekerja.

Saat wanita hamil itu mulai berjalan di meninggalkan butik, sebuah mobil Pajero berhenti di dekatnya.

"Ayo, naik!" ajak Biru setelah membuka jendela mobilnya.

"Terima kasih, tapi saya naik angkot saja!" jawab Anik. Dia merasa tidak nyaman dengan sikap Biru yang terkesan memberinya perhatian.

Tak ingin membuang waktu pria yang masih mengenakan seragam Bea cukai itu pun turun dan menghampiri Anik.

" Kenapa kamu selalu menghindari aku? " tanya Biru membuat Anik serba salah.

" Bukan menghindar, Mas! Tapi saya ini janda dan tidak baik jika terlalu dekat dengan seorang pria apalagi saya sedang hamil." jelas Anik memberikan alasan yang masuk akal.

Sebenernya tidak ada alasan dari wanita itu untuk menghindari Biru kecuali, Anik memang tidak ingin dekat dengan pria manapun. Termasuk pria gagah dengan penampilan rapi dan aura yang tegas itu.

" Sekali ini saja, kamu jangan menolak! Anggap saja sebagai ucapan terima kasih kemarin aku sudah mengantarku ke dokter." desak Biru, pantang baginya mundur. Cara apapun dia lakukan, termasuk menggunakan kelemahan sifat Anik yang tidak enakan.

" Mas Biru itung-itungan?" Suara Anik penuh penekanan dengan kedua alis saling bertautan membuat Biru malah tersenyum. Wajah Anik saat menggemaskan saat wanita merasa tidak terima.

"Apa boleh buat, kali ini saja! Aku sudah terlanjur pulang kerja ke sini, Lo!" sambut Biru.

"Semakin lama kita berdiri di sini, kita akan menjadi pusat perhatian." lanjut Biru dengan tatapan menyapu ke sekeliling dan tatapan matanya berakhir pada Anik yang tengah berfikir.

" Kali ini saja, Mas." jawab Anik membuat pria itu bersorak dalam hati.

Biru membuka pintu mobilnya, mempersilahkan Anik untuk masuk sebelum berlari untuk duduk di belakang kemudi.

Sebelum menghidupkan mesin mobil, Biru menatap Anik sejenak dan tersenyum. Dia merasa jantungnya berdegup kencang seperti remaja yang tengah jatuh hati.

Di dalam perjalanan tak ada obrolan panjang, hanya senyum yang melekat di wajah pria berhidung mancung itu, sedangkan Anik hanya menatap lurus ke depan.

Mobil menyusuri jalanan dia sore hari sebelum berhenti di halaman rumah kakaknya Naira.

"Terima kasih, Mas!" ucap Anik yang langsung turun. Dia tidak ingin Mbak Naira tahu dia turun dari mobil adiknya.

Tak ada jawab apapun dari pria itu. Dia membiarkan Anik berjalan ke arah rumah kecil di sebelah rumah mewah milik kakaknya. Sedangkan dirinya mengambil sebuah belanjaan yang sengaja dia bawa untuk Anik dan kemudian menyusul langkah wanita itu hingga ke teras.

"Aku membawakan ini untuk anak yang bayi yang ada di perutmu!" suara Biru membuat Anik menoleh. Dia hampir tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

Pria yang baru dia tahu namanya itu meletakkan banyak paper bag dan kantong plastik.

" Apa ini, Mas? Maksud Mas Biru membawa ini semua untuk apa?" Anik merasa serba salah, bagi wanita mungil itu semua terlalu berlebihan. Tapi pria di depannya itu hanya tersenyum.

"Hanya susu hamil, buah dan camilan untuk ibu hamil." jawab Biru dengn entengnya.

"Kamu harus lebih memperhatikan dirimu lebih dari biasanya." lanjut Biru.

" Mas Biru tidak perlu melakukan ini semua! Aku bisa sendiri." balas Anik dengan menatap tajam Biru.

Suasana menjadi menegang, mereka terlibat dalam perdebatan kecil. Perasaan Anik menjadi campur aduk, satu sisi dia tidak nyaman perlakuan Biru dan satu sisi terkecil dari hatinya dia merasa sangat terharu dengan sikap Biru.

" Loh, kamu di sini? Kalian saling kenal?" suara wanita bertubuh tinggi dengan penampilan yang selalu menawan itu membuat dua ora yang semula berdebat itu menoleh.

Masih dengan kue di tangannya, wanita berambut panjang itu menatap Biru dan Anik secara bergantian.

"Kebetulan aku ketemu Anik pulang kerja, jadi sekalian aku mengantarnya, Mbak!" jawab Biru membuat Naira tersenyum kaku sambil melirik tajam adik tampannya itu.

"Aku tadi bikin kue, Nik. Aku ingin kamu mencobanya." ucap Naira sambil tersenyum menyerahkan beberapa potong kue kepada Anik.

" Terima kasih, Mbak Nai." jawab Anik yang dibalas Naira dengn senyum singkat.

" Ayo, kamu harus cobain kue buatan Mbak." lanjut Naira dengan menarik lengan kekar itu untuk melangkah masuk ke dalam rumahnya. Wanita berambut panjang itu punya rasa penasaran yang tinggi tentang hubungan adiknya dengan Anik.

1
Anis Saidah
berharap anik sama biru
Sri Mulyaningsih
terusannya mana
Oyah Karlinaa
selalu bolak balik alhamdulilah,,,bikin penasaran😘😘😘😘😘
Ickhaa PartTwo
Semangat up thor
Khairul Azam
sbnrnya aq pngn anik bhgia kak author, tp klo anik sm pria lain kok aq gk rela ya😬🤦‍♀️
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt thor
Anis Saidah
lanjut kak..perasan baru baca kok langsung habis
mom farhan
pengen 2 bab perhari kak
Khairul Azam
kn..kn mb anik dh mulai goyah.., ati2 mb anik lindungi hatimu🤭
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt thor
Anis Saidah
semoga jodohmu mas biru ya nik
Khairul Azam
hati2 mb anik jngn goyah dg prhatiannya si biru tua😅
mom farhan
lanjut kak
Anis Saidah
awasi pak langit yang tidak cerah alias mendung...awasi sebelum masuk atau pulang sekolah nanti pasti tau jawabanya..mosok ngene leren di kandani
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt thor, semangat up
Khairul Azam
pak dokter mbok ya sewa org buat mantau ana, biar tau yg sebenarnya, masak ya hrs d ajarin sma emak2 kya aq to pak dokter..
ahh.. minyak telon emang.. 🤣
mom farhan
lanjut kak masih setia menunggu kelanjutan nya
Dwi Puji Lestari
pasti langit curiga dari siapa brg2 ana...gk pengin ya lang ngguin ana dr pagi smp plg pantengin dpn sklhnya br ktm jwbn ny
Anis Saidah
yang di nanti di tunggu bab baru akhirnya
mom farhan
asik mau bab yg di tunggu² berbulan²
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!