Setelah sekian lama berperang di medan perang akhirnya kembali ke tanah kelahirannya untuk mencari cinta sejati.
Tidak ada yang tahu dengan identitasnya yang sebenarnya.
Dia adalah pemimpin organisasi yang di takuti oleh dunia.
Bagaimana kisah Jendral Perang mencari cintanya....
Yukk... simak ceritanya...
jangan lupa untuk
Like 👍
Vote 🎟️
Komen 💬
Dan favoritkan ❤️ biar tidak ketinggalan update.
R"Azk 🥇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rivaldi AZK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Kebenaran Terungkap
Kebenaran Terungkap
Tidak lama orang yang di maksud Deky sudah sampai di atas bukit, orang tersebut mungkin sudah berumur lebih dari 50 tahun, dia berjalan menggunakan tongkat karena sebelah kakinya sudah tidak ada, dia bersusah payah naik ke atas bukit, wajahnya penuh dengan keringat.
"Tuan ini orang yang aku maksud dia bernama Jamal…" Deky memperkenalkan Jamal kepada Viky.
"Salam Tuan… saya Jamal senang bisa berjumpa…" Sapa Jamal kepada Viky, dengan napas yang masih terenggah-enggah akibat menaiki bukit tadi
"Heemm… saya Viky… menurut Deky kamu mengetahui kejadian yang terjadi 4 tahun yang lalu… Kamu atur dulu nafas sebelum bercerita… akan tidak jelas jika kamu bercerita dengan napas seperti itu…" Ucap Viky melihat kearah Jamal.
Deky yang mengerti situasi, dia berinisiatif memberikan minum kepada Jalam.
Setelah Jamal minum dengan air yang di berikan Deky di berkata:
"Benar Tuan… Saya mengetahui dengan detail kejadian tersebut… dan ini sebagai buktinya…" Tunjuk Jamal kearah kakinya, Raut wajahnya berubah sedih, nadanya pun sangat lemas.
Jamal menarik napas berat dan panjang, kemudian dia menceritakan kejadian yang sebenarnya.
"Cerita ini berawal dari 4 tahun yang lalu, Yanto Tuan muda dari keluarga Handoko bersama teman-temannya pergi ke sebuah casino, awalnya mereka ingin berjudi hanya untuk bersenang-senang, tetapi Yanto sendiri di khianati oleh temannya sendiri.
Yanto di bujuk untuk berjudi dengan taruhan yang besar, untuk putaran pertama dia mendapat kemenangan yang cukup fantastis, karena bujukan oleh temannya di putaran kedua dia mempertaruhkan semua uang yang ada, bahkan uang proyek yang Ayah Tuan sedang kerjakan, aku sempat melarang dia untuk memakai uang tersebut, tapi karena bujukan dari temannya dan tergiur akan kemenangan yang sangat fantastis, Dia akhirnya mempertaruhkan semua uangnya.
Hanya dalam waktu 5 menit saja uang tersebut sudah hilang…Yanto yang kebingungan karena uang proyeknya sudah habis untuk dia pakai berjudi, sangat tidak mungkin dia menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada Ayahnya, di berpikir mencari cara agar dia terlepas dari semua masalah, dan akhirnya seorang teman menyarankan untuk mengkambing hitam kan seseorang.
Dan Ayah Tuan di jadikan sasaran kambing hitam atas uang proyek yang hilang, Awalnya Yanto berpikir hanya akan mengkambing hitamkan ayah Tuan, tapi dia berpikir jika masih ada bukti yang tertinggal mungkin di masa depan masalah ini akan terungkap kembali, jadi dia merencanakan untuk membunuh Ayah Tuan."
Jamal menghentikan ceritanya karena merasakan aura yang kurang nyaman, Jamal melirik ke arah aura tesebut, yah aura itu keluar dari tubuh Viky, aura pembunuh yang sangat tebal merembes keluar dari tubuh Viky, mata Viky memerah menatap tajam ke arah Yanto yang tergeletak di lantai.
Viky tanpa sadar mengeluarkan auranya karena terlalu marah akan sikap dari Yanto setelah mendengar cerita dari Jamal. karena kesalahan sendiri dan menyelamatkan diri dari masalah Yanto mengorbankan hidup orang lain, tanpa berpikir dua kali.
"Maaf aku terlalu emosi… bisa kamu lanjutkan kembali ceritanya…?" Perintah Viky sambil melirik ke arah Jamal. wajah Viky seketika berubah kembali seperti semula dan aura yang Viky keluarkan pun sudah di tarik kembali kedalam tubuhnya.
"Baik Tuan…" Jamal menganggukkan kepalanya dan dia melanjutkan kembali ceritanya.
"Aku tidak setuju dengan rencana Yanto untuk membunuh Ayah Tuan, tapi Yanto tidak mendengarkan saran dariku dan tetap menjalankan rencananya.
ketika Yanto akan membunuh Ayah Tuan aku mengancam Yanto, jika dia berani membunuh Ayah Tuan aku akan melaporkan semuanya kepada kepala keluarga atau kakek dari Yanto…"
tetapi karena aku sendirian, aku tidak bisa melawan Yanto dan anak buahnya, akhirnya Yanto mematahkan kakiku ini karena luka dalam yang cukup serius dokter menyarankan aku untuk mengamputasi kaki…"
Jamal menghentikan ceritanya dan menarik napas yang berat.
"Setelah kejadian tersebut aku di ancam oleh Yanto, Jika aku membocorkan rahasia ini kepada siapa pun, maka keluargaku lah yang akan jadi sasaran kemarahan dia, dan dia mengirim aku dan keluargaku ke sebuah tempat tepencil yang sangat jauh dari Kota Taraka.
Aku sudah bekerja dan mengabdikan diri di keluarga Handoko selama 20 tahun lebih tapi perlakuan seperti ini yang aku dapat dari keturunan keluarga Handoko…" Nada Jamal terdengar sangat lemas dan penuh kekecewaan.
"Aku berpikir bahwa aku akan mati di tempat terpencil tersebut dan membawa mati rahasia besar ini bersamaku, tanpa aku bisa menuntut keadilan, tapi ada secercah cahaya harapan setelah Taun Deky datang menawarkan kepadaku sebuah keadilan…"
"Taun Deky terima kasih atas harapan yang telah Taun berikan, setelah aku menceritakan semuanya, aku merasa beban di dalam diriku sedikit terlepaskan…" Jamal melirik ke arah Deky.
"Heemm…" Deky menganggukkan kepalanya.
"Apa kamu ingin membalaskan semua perlakuan Yanto kepada kamu…" Tanya Viky tanpa melihat ke arah Jamal, tapi matanya melihat tajam ke arah orang yang sedang terbaring pingsan di tanah.
Yanto sendiri sudah pingsan dari tadi karena obat yang di berikan, obat tersebut sangatlah ampuh untuk menyembuhkan luka luar, tapi orang biasa seperti Yanto tidak akan bisa menahan rasa sakit dari efek obat tersebut.
"Orang yang berbaring di tanah itu adalah Yanto… kamu bisa membangunkan dia dan membalaskan perlakuan yang dia lakukan kepada kamu di masa lalu…" Tunjuk Viky kepada Yanto yang terbaring di tanah.
Jamal tercengang kaget setelah mendengar kalimat itu terucap dari mulut Viky. Dia tidak menyadari bahwa orang yang menyedihkan yang terbaring di tanah itu adalah Taun muda dari keluarga Handoko yang terhormat, dan keluarga No 1 di Kota Taraka.
"Di Kota Taraka ini tidak ada yang berani berurusan dengan keluarga Handoko, Sebenarnya siapa anak muda ini…? identitas apa yang dia punya…? sampai-sampai dia mau berurusan dengan keluarga Handoko… Identitasnya pastilah tidak sembarangan…!" Gumam Jamal dalam hatinya.
Jamal sendiri tahu seberapa kuat keluarga Handoko, tapi anak muda di depannya ini berani menyingung keluarga Handoko, ada sedikit ketakutan dan ngeri di hati Jamal terhadap Viky, banyak pertanyaan yang keluar di pikiran Jamal.…
.
Viky, Deky dan Jamal berjalan ke arah Yanto yang terbaring di tanah, Viky mengambil sebuah balok kayu yang berada di dekat Yanto, yang tadi di pakai oleh Aldo.
Viky memerintahkan orang yang sedang berjaga di dekat Yanto untuk mengambil air dan membangunkan Yanto yang pingsan.
"Kamu bisa membalaskan semua perlakuan Yanto kepada kamu di masa lalu…" Ucap Viky melihat ke arah Jamal dan menyerahkan balok kayu tersebut kepada Jamal.
"Jamal… Jamal… bagus kamu ada di sini… cepat kamu tolong aku… tolong aku…" Ucap Yanto setelah sadar dan melihat orang yang dia kenal berada di sana. di hatinya kini ada sedikit harapan untuk bebas.
...****************...
Terima kasih sudah membaca :
...✨Jendral Perang✨...
Jika ada Saran dan Kritikan silahkan tulis di
kolom komentar.
❗Dukung terus novel Jendral Perang dengan cara :
...Like👍...
...Komen💬...
...Vote🎟️...
...Hadiah🎁...
...Dan Klik Favorit ❤️ Biar Tidak Ketinggalan Update...
...Terima kasih🙏...
...R"Azk 🥇...