NovelToon NovelToon
Hamil Anak Sang Pewaris

Hamil Anak Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:29.3k
Nilai: 5
Nama Author: bgreen

Laura Clarke tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis. Pertemuannya dengan Kody Cappo, pewaris tunggal kerajaan bisnis CAPPO CORP, membawanya ke dalam dunia yang penuh kemewahan dan intrik. Namun, konsekuensi dari malam yang tak terlupakan itu lebih besar dari yang ia bayangkan: ia mengandung anak sang pewaris. Terjebak di antara cinta dan kewajiban.

"kau pikir, aku akan membiarkanmu begitu saja di saat kau sedang mengandung anakku?"

"[Aku] bisa menjaga diriku dan bayi ini."

"Mari kita menikah?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bgreen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tak ada petunjuk

Kody memacu mobil mewahnya dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan malam yang sepi menuju markasnya. Pikirannya dipenuhi dengan kekhawatiran dan amarah.

Sesampainya di sana, Kody melompat keluar dari mobil dan berjalan dengan langkah cepat menuju ruangan kantor Hugo.

Ia tidak sabar untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana Connie bisa sampai diculik.

Ceklek...

Pintu terbuka dengan kasar, menampilkan Hugo dan anak buahnya, seorang peretas handal, yang sedang sibuk mencari keberadaan Connie.

Ruangan itu tampak berantakan dengan kertas-kertas berserakan dan layar komputer yang menampilkan berbagai informasi.

"Apa yang terjadi? Bagaimana Connie bisa diculik?" tanya Kody to the point, tanpa basa-basi.

Hugo terkejut melihat Kody yang tiba-tiba datang dan sudah mengetahui tentang penculikan Connie.

Ia merasa bersalah karena tidak memberitahukan hal ini kepada Kody sejak awal.

"Connie diculik di apartemennya," ucap Hugo dengan nada lelah, wajahnya tampak kusut dan penuh kekhawatiran.

"Kenapa kau tidak memberitahukanku hal ini?" tanya Kody, suaranya meninggi, menunjukkan kekecewaannya.

"Aku tidak ingin merepotkanmu karena kau sedang sibuk merawat Laura. Aku sedang berusaha mencari penculik itu sekarang. Jadi, serahkan semuanya padaku," ucap Hugo, mencoba meyakinkan Kody.

Haaaah... Kody menghela napas panjang, mencoba meredakan emosinya.

"Penculik itu meneleponku tadi. Dia bilang ingin bertemu denganku dan membuat kesepakatan denganku," ucap Kody, mengungkapkan informasi yang baru saja ia dapatkan.

"Apa? Siapa si brengsek yang berani menculik adikku? apa yang dia inginkan?" ucap Hugo, matanya memancarkan amarah yang membara.

"Aku tidak tahu, pria itu bilang namanya Black. Apa kau sudah mendapatkan identitas penculik itu?" tanya Kody, berharap Hugo memiliki petunjuk.

"Tidak ada petunjuk apa pun tentang Connie, bahkan tentang penculik itu. Menurutku penculik Connie bukan orang biasa, dia bisa terhindar dari pengawasan ketat dari penjaga ahli yang menjaga Connie selama ini," ucap Hugo, merasa frustrasi.

"Aku yakin Connie baik-baik saja. Kita terus mencari di mana Connie sekarang berada, dan sembari menunggu pria itu menghubungiku lagi," ucap Kody, mencoba memberikan semangat.

Hugo hanya mengangguk lemah, lalu terduduk lemas di kursi kerjanya.

Ia merasa sangat bersalah dan bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Connie.

Ia harus segera menemukan Connie, sebab sang ibu langsung drop saat mengetahui Connie diculik.

Ia tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada keluarganya.

Melihat Hugo yang tampak begitu kelelahan dan putus asa, Kody merasa iba.

Ia tahu, Hugo sangat menyayangi Connie, dan penculikan ini pasti sangat memukulnya. Tanpa ragu, Kody pun mengambil alih pencarian Connie.

"Kau bisa istirahat, Hugo. Kau terlihat seperti mayat hidup. Jika ada kabar tentang Connie, aku akan mengabarimu," ucap Kody dengan nada lembut, mencoba menenangkan Hugo.

Hugo mengangguk lemah, merasa sangat berterima kasih atas tawaran Kody.

Ia tahu, Kody adalah orang yang tepat untuk menangani situasi ini.

Dengan langkah gontai, ia beranjak dari kursinya dan berjalan menuju kamar tempat biasa dirinya beristirahat di markas.

Ia membutuhkan istirahat untuk memulihkan tenaga dan pikirannya.

*

*

*

Malam itu, Kody mengambil alih tugas Hugo sepenuhnya. Ia mengumpulkan semua anak buahnya dan memberikan instruksi yang jelas.

Ia menyuruh mereka untuk melacak nomor telepon penculik dan mencari tahu segala informasi tentang seorang mafia dengan julukan Black.

Semuanya bergadang semalaman, bekerja tanpa henti untuk mencari petunjuk soal penculik Connie dan lokasi Connie saat ini.

Mereka tahu, waktu sangat berharga, dan setiap detik yang berlalu bisa membahayakan nyawa Connie.

Hingga mentari pagi mulai menyinari ruangan tersebut, menerobos masuk melalui celah-celah jendela.

Cahaya matahari yang hangat menyinari wajah-wajah yang kelelahan.

Terlihat semua anak buah Kody dan Hugo tampak sangat lelah. Mata mereka merah dan berkantung, tanda bahwa mereka tidak tidur semalaman.

Namun, semangat mereka tidak padam. Mereka terus bekerja, berharap bisa segera menemukan Connie.

"Tuan, aku menemukan informasi soal penculik yang bernama Black," ucap salah satu anak buahnya yang berhasil mendapatkan informasi tentang Black.

Suaranya terdengar sedikit bersemangat, seolah membawa secercah harapan.

"Kirimkan padaku," ucap Kody, menyuruh anak buahnya mengirimkan data itu ke email Kody.

Ia tidak sabar untuk mengetahui siapa sebenarnya Black dan apa motifnya menculik Connie.

Saat Kody membuka email tersebut, ia pun membaca dengan teliti tentang Black, nama pria yang menculik Connie. Setiap detail ia perhatikan dengan seksama.

"Shit," umpat Kody pelan, saat mengetahui jika Black adalah seorang penculik profesional yang bekerja dengan sangat rapi tanpa ada kesalahan.

Pria itu terkenal di kalangan mafia sebagai seorang yang sulit ditangkap dan selalu berhasil dalam setiap aksinya.

Tak ada petunjuk informasi apa pun tentang Black yang bisa membantunya menemukan Connie saat ini. Semua jejaknya bersih dan terhapus dengan sempurna.

Hal itu membuat Kody semakin frustrasi dengan informasi yang ia dapatkan pagi ini tentang Black.

Ia merasa seperti sedang berhadapan dengan hantu yang tidak bisa disentuh.

Jalan satu-satunya hanyalah menunggu Black menghubunginya agar mereka bisa bertemu dengannya untuk menyelamatkan Connie.

Namun, Kody tidak tahu kapan Black akan menghubunginya, dan ia tidak bisa hanya berdiam diri menunggu. Ia harus melakukan sesuatu.

1
putrie_07
🥵🥵🥵🥵🔥
putrie_07
aq lbih suka yg Eropa 👍👍
Diana Tamboto
keren ceritanya, ngak bertele2
Mia Camelia
yaa tak terasa udh tamat aja, kok connie dan black gk di ceritaiin ? geneva juga gk di jelasiin ? yah kurang detail thor😂😂😂
bgreen: kisah ( Black dan Connie) ( Hugo dan Geneva ) ( Lukas dan Fia ) di judul yang berbeda, reader...

bisa cek di IG Bgreenhai untuk info lebih lanjut 😍🙏👍
total 1 replies
Mia Camelia
haduh kody jadi nyosor duluan nih😄☺☺
suka banget thor ,sama sifat kody yg begini😂😄
Mia Camelia
lanjut thor, cerita bagus banget, jdi makin penasaran👍😍🤭😄🤣
yumi chan
good jod thor
Nurjannah Ibrahim
ttp semangat Thor lanjut..
nur adam
lnjut
Nurjannah Ibrahim
lanjut thor
Lucyana H
visulnya lebih suka yg asia,
aurel
hai Thor aku sudah mampir jangan lupa mampir juga di karya aku " istri ku adalah kakak ipar ku "
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!