Kita berdua saling menyayangi, tapi cinta kita hadir di waktu yang salah, kamu masih terikat dengan pertunanganmu.
Ingin aku membuka ikatanmu itu agar kamu bebas, tapi logikaku menolak, karena akan ada hati yang tersakiti.
Biar saja ku simpan cinta ini di dalam hatiku. Aku akan berpura-pura seakan-akan cinta itu tidak pernah ada
-Keizaa-
Alson ingin berpegang teguh pada janji yang telah Alson ucapkan kepada kedua orang tuanya. Untuk tidak mencintai wanita lain selain calon istrinya, Clarissa.
Yang tidak pernah terbayangkan oleh Alson sebelumnya adalah, cinta itu bisa datang kapan saja. Dan hati tidak bisa memilih pada siapa ia akan menjatuhkan pilihannya.
Alson tidak ingin bersikap egois dan merusak jalinan yang sudah ada sejak ia berumur enam tahun. Terlebih lagi ada hati yang akan tersakiti jika ia berpaling pada cintanya.
Biar saja ku habiskan waktu bersama Clarissa, sampai rasa cintaku pada Keizaa memudar dengan sendirinya, walaupun itu terlihat mustahil.
-Alson-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicegirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta Akan Berjalan Pada Jalannya
"Kenapa kau berkata seperti itu pada Alson Dhan? Bukannya kau akan siap membantu kalau aku berniat membatalkan pertunangan ini? Apalagi anak-anak kita saling mencintai. Harusnya kita mendukungnya. Bukankah ini juga kemauan kita sejak awal?" tanya Alex dan Hardhan langsung menghentikan langkahnya.
Dengan tangan kanan yang di masukkan ke saku celana panjangnya, dengan santai Hardhan kembali menatap kedua pemuda itu yang masih terlibat percakapan serius. Entah apa yang sedang di bicarakan Zou pada Alson.
"Kau harus terus menanamkan pentingnya tanggung jawab pada putramu itu Lex. Kalau masalah pekerjaan aku tidak pernah meragukan tanggung jawabnyanya, Alson sama sigapnya seperti dirimu. Tapi juga sama bodohnya dalam hal percintaan seperti dirimu dulu. Tanpa sadar melepas wanita yang sudah kalian cintai." cibir Hardhan.
Alex mengangkat bahunya, "Tapi Alson tidak melepas Keizaa Dhan."
"Dengan menerima pertunangan itu. Berarti dia sudah melepas masa depannya dengan putriku. Walaupun saat itu dia belum menyadari perasaannya seratus persen pada Zaa. Dan Alson harus siap pula menerima konsekuensinya." tegas Hardhan lalu kembali melanjutkan perjalanannya.
"Aku tidak pernah melihat Alson seputus asa itu Dhan." gumam Alex.
"Aku juga belum pernah mendengar putriku nangis sampai sepilu itu. Percayalah Lex, hatiku seperti tercabik-cabik tadi saat mendengarnya!! Kalau saja bukan Alson penyebab putriku seperti itu, aku sudah akan menceburkan pria itu ke kolam penuh piranha!!!"
Hardhan kembali menghentikan langkahnya, dan menatap ke Samudera Hindia yang membentang luas di hadapannya itu, dengan matahari pagi yang sudah semakin tinggi.
"Lagipula aku harus menguji seberapa seriusnya dia dengan putriku. Mereka masih muda. Biarkan saja mengalir dulu secara alami. Akan mengarah kemana hubungan mereka berdua nantinya."
"Dan mulai sekarang aku akan membebaskan Keizaa untuk memperluas pergaulannya. Selama ini pria yang dekat dengannya hanya sikembar, Alson, dan Ken saja. Kehidupannya dengan lawan jenisnya hanya di seputar mereka berempat saja. Sikembar dan Ken adalah saudara kandungnya. Karena Alson satu-satunya yang tersedia. Aku khawatir itulah penyebab putriku mencintai Alsonmu."
"Maksudmu membebaskan pergaulan Keizaa tanpa pengawal seperti biasanya? Apakah itu tidak terlalu riskan?" tanya Alex.
Hardhan mengibas tangannya, "Aku tidak akan seceroboh itu Lex. Aku akan menempatkan pengawal-pengawal muda di sekitarnya. Yang bisa menyamar sebagai mahasiswa dan mahasiswi nantinya. Supaya tidak terlalu terlihat jelas sebagai pengawal Zaa. Jadi teman-temannya tidak takut lagi untuk mendekati Zaa." jawab Hardhan dan Alex mengangguk mengerti.
"Jadi kau akan memberikan kesempatan kepada Zaa untuk mengenal pria lain? Dan berharap salah satu dari mereka bisa mengambil hati Zaa dan membuatnya melupakan anakku?" tanya Alex lagi.
"Tepat seperti itu. Sekaligus menguji seberapa kuat cinta putri kesayanganku itu pada putramu. Kalau memang pada akhirnya mereka berdua tidak bisa melupakan satu sama lain. Kita lihat saja nanti.."
"Bagaimana dengan Clarissa? Kita tidak bisa mengabaikan perasaannya."
"Yaa semuanya bergantung kepada Clarissa. Kalau gadis itu mau melepas Alson. Masalah kedua anak kita selesai. Tapi kalau tidak. Yaa kita serahkan saja semua pada takdir mereka. Tapi aku percaya satu hal Lex. Cinta akan berjalan pada jalannya, Walaupun harus melewati jalan berliku dan penuh rintangan. Cinta sejati akan tetap menemukan pemiliknya. Seperti kisahku dengan Kei dulu."
"Yaa kau benar Dhan. Sekarang aku hanya bisa berharap semoga Sonya tidak mengetahui perasaan Al dan Zaa. Karena aku sudah berjanji pada Sonya untuk membatalkan pertunangan itu kalau Al ternyata mencintai wanita lain. Tapi seperti yang kau katakan tadi. Lebih baik aku melihat keseriusan Al dulu pada Zaa."
"Aku juga tidak ingin Kei mengetahuinya. Setidaknya tidak untuk dalam waktu dekat ini. Aku akan bicara dengan Zaa nanti. Untuk merahasiakan masalah ini dari Mommynya."
Hardhan menghela nafas panjang sebelum melanjutkan, "Anak-anak menderita karena perjodohan ini. Lebih baik kita batalkan saja menjodohkan Zou dengan Aliana Lex. Biarkan saja anak-anak kita memilih pasangan hidupnya sendiri. Dan untungnya kita belum bicara denga Zou dan Ana mengenai rencana kita."
"Ya aku setuju. Masalah Alson saja sudah membuatku pusing." sahut Alex.
"Sayang..." terdengar teriakan dua orang wanita di belakang mereka, dan sambil tersenyum, Alex dan Hardhan langsung balik badan dan menghampiri istri-istri mereka, yang walaupun sudah berumur, tapi masih tetap terlihat cantik.
"My queen..."
"Sayang..." sahut Alex dan Hardhan bersamaan, sambil merentangkan kedua tangan mereka.
Kei dan Sonya langsung menghambur ke pelukan suaminya masing-masing.
"Apa jalan pagi dengan Alex lebih menyenangkan daripada menungguku bangun sayang?" rajuk Kei, dan Hardhan langsung terkekeh pelan.
"Aku tidak ingin membangunkanmu sayang. Aku tahu aku sudah membuatmu kelelahan semalam."
"Dan kau, baru aku tinggal ke kamar mandi sebentar saja sudah menghilang." rajuk Sonya ke Alex.
Alex mencubit gemas hidung Sonya, "Salahkan suami sahabatmu itu my queen, dia menggedor-gedor pintu kamar kita dan langsung menarikku keluar kamar." elak Alex sambil menyeringai lebar.
"Waahh, pintar sekali cara mengelakmu Lex!" rutuk Hardhan kesal karena dijadikan kambing hitam oleh Alex, dan Alex langsung tergelak.
"Ya Tuhan, Al. Siapa yang membuatmu seperti itu!!" pekik Sonya sambil melepaskan diri dari pelukan Alex lalu menghambur ke Alson.
"Semalam sedikit rusuh Eomma. Dan aku terlibat perkelahian." elak Alson, yang untungnya ketika ia pulang, eommanya sudah tertidur.
"Benarkah itu, Zou?" tanya eomma Sonya pada Kenzou.
"Iyaa tan..." jawab Kenzou dan langsung mengerang dalam hati karena sudah ikut berbohong.
Alex langsung merangkul Sonya dan mengajaknya masuk ke dalam resort, "Aku sudah memarahinya tadi my queen. Jadi jangan kau marahi lagi dia. Lebih baik kita lanjutkan lagi kegiatan kita yang tertunda tadi." bujuk Alex, dan langsung mendapatkan pukulan gemas Sonya di bahunya.
"Sebaiknya kita juga masuk sayang. Tiba-tiba badanku pegal, bisa bantu pijat punggungku sayang?" seru Hardhan sambil merangkul Kei.
Kei mendengus pelan, "Modus kamu."
"Baiknya kau temui tunanganmu sekarang!" seru Kenzou setelah kedua orangtua mereka menjauh.
"Kenapa?" tanya Alson bingung.
"Dasar bodoh, alasan yang kau berikan tadi pada Eommamu. Apa kau tidak takut kalau Eommamu itu akan bertanya juga pada Clarissa mengenai kejadian semalam?"
"Ah sial!!" geram Alson dan langsung lari ke arah resort.
**********
Keizaa sebenarnya sudah bangun tadi ketika mereka sampai di depan lobby resort. Tapi ia melihat Alson di depan pintu lobby dan Keizaa langsung pura-pura tidur, ia belum siap bertemu Alson, ia ingin menguatkan hatinya terlebih dahulu.
Dan setelah Jay merebahkannya ke atas tempat tidurnya, Keizaa merasakan kecupan bibir Jay di keningnya, sebelum pria itu menghela nafas panjang dan langsung keluar dari kamarnya.
Ketika mendengar pintu kamarnya tertutup, Keizaa baru membuka matanya dan langsung duduk bersandar pada tiang tempat tidurnya. Dan sekarang sudah hampir dua jam ia hanya duduk saja sambil memikirkan matang-matang rencana kedepannya.
Entah ini sebuah determinasi atau keputusasaan, yang jelas Keizaa sudah memutuskan akan bersikap biasa saja dengan Alson. Sambil pelan-pelan ia akan mengikis perasaannya pada pria itu, sambil membuka hati untuk cinta yang baru.
Tidak lama kemudian terdengar ketukan pelan di pintunya, "Masuk..." seru Keizaa.
Lalu pintu bergerak terbuka, dan Clarissa menjulurkan kepalanya ke dalam kamar.
"Boleh aku masuk?" tanyanya sambil tersenyum manis.
Dear Readers...
Tunggu kelanjutannya besok yaa...
Happy Reading...😘