NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kedua Pria Beristri

Menjadi Istri Kedua Pria Beristri

Status: tamat
Genre:Poligami / Ibu Pengganti / Menikah Karena Anak / CEO / Cinta setelah menikah / Tamat
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Aruna tahu hidupnya tidak lama lagi. Demi suami dan putri kecil mereka, ia memilih sesuatu yang paling menyakitkan... mencari wanita yang akan menggantikannya.

Alana hadir sebagai babysitter tanpa mengetahui rencana besar itu. Adrian salah paham dan menilai Lana sebagai perusak rumah tangga. Namun, pada akhirnya Aruna memaksa keduanya menikah sebelum ia pergi untuk selamanya.

Setelah Aruna tiada, Adrian larut dalam rasa bersalah dan menjauh dari istri keduanya. Lana tetap bertahan, menjalankan amanah Aruna meski hatinya terus terluka. Situasi semakin rumit saat Karina, adik Aruna berusaha merebut Adrian dan menyingkirkan Lana.

Akankah Adrian berani membuka hati untuk Alana, tanpa mengkhianati kenangan bersama Aruna? Atau justru semuanya berakhir dengan luka yang tak tersembuhkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter — 26.

Malam itu, rumah mereka terasa hangat. Meja makan dipenuhi aroma masakan yang lezat, ayam panggang madu, sayur bening kesukaan Alima, dan tumis jamur. Lilin kecil di tengah meja menyala lembut, menambah suasana romantis yang sederhana.

Adrian baru pulang, mengenakan kemeja putih yang lengannya sedikit tergulung. Ia meletakkan jas di kursi, lalu mencium kepala Alima yang sedang menggambar di ruang makan.

“Wah... ada koki cantik di dapur, ya?” godanya pelan.

Alana menoleh dari dapur dengan senyum malu. “Aku baru aja matiin kompor, Mas. Ayo duduk, makanannya udah siap.”

Adrian mendekat dan tanpa pikir panjang memeluk pinggang istrinya dari belakang, mengecup pelipisnya. “Aku suka banget lihat kamu masak kayak gini. Kamu wangi masakan, malah membuatku tergoda ingin—”

Alana tersipu tapi belum sempat menjawab suaminya, bel pintu berbunyi.

Ting-tong!

Mereka saling berpandangan. “Jam segini siapa, ya?” gumam Alana sambil melepas pelukan Adrian.

Adrian berjalan ke pintu, membuka dengan hati-hati. Dan di sana berdiri dua orang. Ibu Adrian, dan seorang wanita muda yang tampil elegan dengan dress pastel dan senyum menawan.

“Mama?” Adrian terkejut. “Kok nggak kasih kabar dulu kalau mau datang?”

Nyonya Ratih tersenyum anggun. “Mama sekalian mampir kesini habis acara sosial. Oh iya, ini... kamu ingat nggak? Ini Tania, teman masa kecil kamu. Mama nggak sengaja ketemu dia di acara yayasan amal.”

Wanita bernama Tania itu tersenyum manis. “Hai, Adrian. Lama banget nggak ketemu. Kamu masih sama seperti dulu, ya.” Suaranya lembut, tapi matanya menyimpan sorot penuh makna.

Adrian menatap sekilas, lalu tersenyum tipis hanya sekadar kesopanan. “Halo, Tania. Ya, lama juga. Tapi maaf, aku dan keluargaku lagi mau makan malam.”

Nyonya Ratih melangkah masuk tanpa menunggu izin. “Mama kangen cucu, sekalian datang juga karena mau ketemu Alima.”

Alana keluar dari dapur sambil menyeka tangan. Begitu melihat siapa yang datang, wajahnya refleks menegang. Ia menghampiri dengan sopan, dan mencium punggung tangan ibu mertuanya.. “Selamat malam, Mama.”

Ratih tersenyum sekilas. “Hm, saya datang untuk ketemu cucu saya. Sekalian bawa teman Adrian saat kecil, Tania. Dulu mereka seperti kakak-adik, nggak terpisahkan.”

Tania tersenyum ramah, tapi ada nada halus di suaranya. “Saya bahkan dulu sering disuruh panggil dia ‘suamiku’. Adrian bilang, saya akan jadi istrinya suatu hari nanti. Lucu ya...“

Nada itu halus, tapi menusuk. Alana hanya menunduk sopan.

Adrian langsung menegakkan tubuhnya. Tatapannya tajam, dan suaranya dalam tapi tenang. “Tania, kamu adalah tamu di rumahku. Tapi tolong... jangan bicara dengan nada seperti itu pada istriku. Lagipula, itu hanyalah omongan asal di masa kanak-kanak yang bahkan tak patut untuk dibahas.”

Ruangan seketika hening, Nyonya Ratih sedikit terkejut dengan ketegasan putranya.

“Adrian, kamu kok ngomong begitu... Tania mungkin cuma—”

“Ma, aku menghormati Mama, tapi Alana adalah istriku,” potong Adrian pelan tapi tegas. “Dan siapapun, termasuk Mama... nggak boleh membuat dia merasa rendah diri.”

Tania mencoba tersenyum canggung. “Kamu salah paham, aku cuma bercanda... Adrian.”

Adrian menatap Tania tanpa ekspresi. “Aku nggak punya waktu untuk bercanda denganmu. Kalau kamu datang untuk nostalgia, maaf... aku sudah punya keluarga. Dan saat ini aku lebih memilih makan malam bersama istri dan anakku, daripada membicarakan masa lalu.”

Kalimat itu membuat suasana menjadi canggung. Nyonya Ratih terlihat tidak nyaman, tapi tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Alana yang menyadari ketegangan, berusaha mencairkan suasana. “Mama, ayo makan malam sama kami. Alima pasti senang lihat Neneknya datang.”

Nyonya Ratih terdiam sejenak, lalu tersenyum kecil. “Baiklah, Mama ikut. Tania, kamu juga duduklah.”

Mereka pun duduk. Alima dengan polos menyapa Tania, yang hanya membalas seadanya. Sepanjang makan, Adrian jarang bicara. Dia hanya sesekali menyuapi Alima atau memperhatikan Alana yang melayani mereka dengan tenang, lalu ia membalas melayani istrinya dengan sikap lembut dan memanjakan.

Tania beberapa kali mencoba mengajak Adrian berbicara tentang masa kecil mereka, tentang kegiatan sosial, tapi setiap kali Adrian hanya menjawab pendek lalu mengalihkan perhatian ke Alana.

“Mas, tambah nasinya?” tanya Alana lembut.

“Iya, sayang. Sedikit aja,” jawab Adrian tanpa berpaling pada Tania.

Kata sayang yang meluncur begitu alami dari bibir Adrian, membuat Tania terdiam. Sementara Nyonya Ratih menatap diam-diam, menyadari sesuatu. Jika sekarang, putranya benar-benar jatuh cinta pada istri keduanya itu.

Setelah makan, Adrian berdiri. “Mama, nanti aku antar pulang. Tapi Tania... aku rasa sebaiknya kamu pulang duluan. Ini sudah terlalu malam untuk bertamu.”

Nada suara pria itu sopan, tapi jelas mengusir.

Tania tersenyum kaku. “Oh, tentu. Aku paham kok.” Ia berdiri dan berpamitan, namun sebelum keluar ia menatap Alana sekilas dengan senyum samar yang sulit diartikan.

Setelah Tania pergi, Ratih menatap putranya. “Kamu tega banget, Adrian. Anak itu dulu sangat dekat sama kamu.”

Adrian menghela napas. “Itu dulu, Ma. Sekarang... aku sudah punya keluarga. Aku nggak mau ada wanita mana pun yang membuat istriku merasa kecil hati dan tersakiti.”

Nyonya Ratih menatap Alana yang diam di sisi dapur, lalu kembali menatap anaknya. “Kamu benar-benar sudah bisa menerima istri barumu...”

Ketika malam semakin larut dan Nyonya Ratih akhirnya pamit, Adrian menutup pintu dan menatap Alana yang berdiri di ruang makan membersihkan meja.

“Maaf kalau suasananya bikin kamu nggak nyaman,” katanya pelan.

Alana tersenyum lembut, matanya berkaca-kaca. “Nggak apa-apa, Mas. Justru... Aku bahagia banget.”

Adrian mendekat, meraih tangan istrinya. “Kenapa?”

“Karena tadi... Mas ada di pihakku. Itu cukup buat aku merasa dicintai olehmu.“

Meski tak pernah ada kata cinta darimu, Mas. Tapi aku bisa merasakannya, dari semua sikap dan rasa sayangmu padaku.

Adrian tersenyum, menarik tubuh istrinya ke dalam pelukan. “Aku hidup untuk melindungi kamu.”

Dalam pelukan itu, Alana menutup mata. Malam itu, ia tahu. Tidak ada wanita lain yang bisa menggoyahkan hati pria yang kini menjadi suaminya.

1
Rohmi Yatun
makasih Thor udah kasih hiburan yang luar biasa.. ditunggu karya selanjutnya.. 👍
Tiara Bella
ehhh udh tamat aja ini...
Tiara Bella: okey semoga sehat selalu ya thor
total 4 replies
DC
/Good//Good//Good//Good/
Ariany Sudjana
puji Tuhan, happy end, cerita bagus, ga terlalu panjang juga, jadi ga capek bacanya 😄
Rere💫: Makasih kasay udh baca 😍
total 1 replies
Tiara Bella
typo Thor hrsnya Alima ditulisnya asmara....yg alima nunggu satria dirmh sakit
Tiara Bella: sama² kak Rere yg cantikkk 😍
total 2 replies
Akasia Rembulan
cemburu ya
Tiara Bella
Asmara cemburu nh.... Airlangga awas ada macan ngamuk krna cembokur.....
Akasia Rembulan
berat amat ya untuk pasangan pengantin baru.. semoga badai cepat berlalu 💪
Dian Rahmawati
jgn smpe deh Airlangga tergoda sama Alima
Suanti
jangan sampai lama2 airlangga jatuh cinta pula sm alima 🤣🤣
Tiara Bella
takutnya nnti ada apa² ditengah jalan atas pernikahan asmara sm Airlangga
Ariany Sudjana
bagus Airlangga, kamu harus terbuka sama orang tuanya asmara, tentang apa yang sebenarnya terjadi. jangan bertindak bodoh seperti asmara (yang tidak pernah bisa jujur), juga si bodoh alima (yang mau saja dimanipulasi Karina)
Lovita BM
syukurlah ada Airlangga yg teges, menunjukkan posisi asmara 🧐
Suanti
alima terlalu egois penyakit nya dia bikin jadi ancaman 🤣
Dian Rahmawati
good job airlangga
Tiara Bella
good job Airlangga....masa kalah sm Alima....
Dian Rahmawati
kok alima gtu
Agunk Setyawan
masa mau dibikin sama sih dengan cerita ibunya g seru thor KLO kaya gitu
Agunk Setyawan: masa gara"alima sakit asmara ngalah
kan g seru juga
total 2 replies
Tiara Bella
Alima ko km gitu sh....sakit sh tp ko mintanya KY gitu blm tentu kan Airlangga suka sm km...
Rere💫: Banget 🤭
total 6 replies
Tiara Bella
Alima butuh pencerahan ini Thor....kasian dimanfaatin sm Karina....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!