Keinginan besar Rere untuk memiliki anak dari suaminya sendiri memaksa dirinya menjebak seorang wanita cantik yang bekerja sebagai cleaning service di sebuah hotel mewah tempat ia menginap.
"Kau harus mengandung bayi dari suamiku jika tidak ingin masuk penjara...!" titah Rere pada Aleta yang cukup terkejut dengan permintaan gila wanita kaya di depannya.
"Ikuti cerita seru kedua wanita yang memperebutkan Fahri dan Aleta harus merelakan anaknya untuk bersama pria yang telah mencuri hatinya...!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Tanda Lahir
Ketika berada di dalam pesawat, bayi itu kembali menangis membuat para penumpang di first class itu merasa tidak nyaman. Ada yang berdecak kesal dan ada terlihat mulai muak. Revan menghampiri ibu bayi itu.
"Apakah dia benar bayimu? berapa usianya?" tanya Revan dengan nada datar penuh intimidasi.
Wanita muda itu terlihat gugup tidak tahu harus bicara apa." I..iya ini bayiku tuan. Aku tidak tahu kenapa dia terus menangis," ucap wanita itu.
"Baiklah. Berikan dia padaku..!" Revan mengambil bayi itu dengan cekatan." Sepertinya ia sudah terlatih menjadi seorang ayah. Revan memang kursus belajar menggendong bayi dengan dokternya Aleta. Dalam sekejap bayi itu kembali terdiam. "Saya sudah mengganti diapers nya tuan. Entah mengapa bayiku terus saja menangis," ucap wanita itu.
"Apakah kamu membawa minyak oles khusus untuk bayi?" tanya Revan." Ada tuan," wanita itu menyerahkan apa yang diminta Revan.
Revan membawa bayi itu ke tempatnya bersama bayi itu. Dengan perlahan ia mengangkat baju bayi itu dan mulai mengusap minyak telon pada perut bayi itu. Namun di saat memperhatikan perut bayi itu, Revan cukup terkejut melihat tanda lahir pada bayi itu.
"Mengapa tanda lahirnya sama seperti ku. Sepertinya ada yang tidak beres dengan wanita itu," gumam Revan terdengar oleh Reno yang berada di sebelahnya.
"Ada apa tuan? apakah ada masalah?" tanya Reno dan Revan mengangguk dengan wajah cemas.
"Reno, periksa ktp milik wanita itu dan lacak identitasnya..!" titah Revan dan Reno lakukan apa yang diminta Revan.
"Maaf mbak, boleh aku pinjam paspor?" pinta Reno.
"Untuk apa tuan?" tanya wanita itu gugup.
"Mohon kerjasamanya atau kamu ingin aku menghubungi polisi untuk menangkap mu setelah pesawat ini tiba di tujuan?" ancam Reno membuat wanita itu ketakutan.
"Tuan, tolong jangan lakukan itu...! baiklah aku akan mengatakan yang sebenarnya. Bayi itu bukan bayiku. Aku masih gadis. Aku di minta seseorang untuk membawa bayi itu pada ibu kandungnya yang saat ini sedang koma," tutur wanita itu yang merupakan seorang baby sistem bayi itu.
Reno tampak kaget. Namun ia masih belum puas menanyakan wanita itu." Jadi ibunya berada di rumah sakit? siapa nama ibunya? katakan saja. Setelah ini aku tidak akan mempersulit dirimu," pinta Reno.
"Ibunya bernama nona Aleta. Ia dipisahkan dengan suaminya oleh ayahnya entah dengan alasan apa. Aku....-" ucapan wanita itu terhenti mana kala Reno langsung meninggalkannya begitu saja.
"Kenapa dengan pria itu? apakah dia seorang detektif? ya Allah, apakah aku sudah salah bicara tadi?" wanita itu terlihat ketakutan sambil mengintip ke arah depan di mana Revan dan Reno berada. Kedua pria tampan itu tampak terlibat obrolan serius.
"Apa yang kamu ketahui dari wanita itu?" tanya Revan penasaran.
Reno tersenyum membuat Revan bingung. " Apakah kamu sudah gila? aku sedang serius bodoh...!" kesal Revan dengan suara tertahan takut menganggu tidur sang bayi.
"Coba tuan tebak apa yang baru saja aku dengar pengakuan wanita itu..!" pinta Reno sambil menahan senyum.
Revan terlihat gusar hampir menyemburkan makian pada Reno yang langsung mengatakan intinya." Ini adalah bayimu. Anak kandungmu tuan," ucap Reno terlihat serius.
"What...?! mana mungkin? bukankah bayiku sudah meninggal?" cecar Reno.
"Kita telah ditipu oleh ayah mertua anda tuan. Sepertinya tuan Andre sengaja mengelabui kalian untuk memisahkan kalian berdua. Cara yang paling ampuh adalah bekerjasama dengan dokter kandungan Aleta untuk meyakinkan tuan agar tuan didera rasa bersalah dan siap berpisah dengan nona Aleta. Itu yang terpikirkan oleh ku," ucap Reno.
Revan menatap wajah bayinya yang terlelap dalam pelukannya. Tanpa terasa air matanya jatuh menetes dipipinya. Ia mencium wajah bayinya berulang kali. Tidak ada kata yang keluar dari mulutnya selain perasaan haru biru yang dirasakannya.
"Terimakasih ya Allah atas karuniaMu. Skenario yang Engkau buat sangat berarti untukku. Tidak ada nikmat bagiku yang paling berharga selain memiliki seorang anak. Nak, terimakasih sudah mengenali daddy dengan caramu. Kamu adalah anak hebatnya daddy. Daddy bangga padamu. Maafkan daddy karena lambat mengenalimu lebih awal. Daddy berjanji tidak akan mengabaikan kamu dan mommy kamu lagi. Kita akan kembali bersatu. Kita akan menjemput mommy kamu pulang," gumam Revan.
Reno yang ikut mendengar tampak tidak setuju dengan keputusan tuannya. " Tuan, sebaiknya anda dan nona Aleta tidak usah pulang ke Jakarta. Bukankah lebih baik ayah mertua anda tidak tahu tentang keberadaan kalian? dengan begitu dia akan tahu bagaimana rasanya hidup tanpa putrinya. Pria tua itu pasti merasakan kesepian yang menyedihkan," ucap Reno penuh penekanan pada kalimatnya.
"Apakah kamu sedang menyuruhku untuk balas dendam pada ayah mertuaku?" tanya Revan.
"Yah, anggap saja begitu," balas Reno.
Revan tersenyum sambil melihat bayinya yang saat ini sedang tersenyum." Baiklah, aku akan melakukan saranmu, Reno. Setelah kami bertemu, kamu boleh mengambil cuti dan bonusmu akan aku tambahkan tiga kali lipat," ucap Revan lalu mencium lagi wajah bayinya.
Pesawat terus terbang menuju Ganewa. Revan tetap terjaga untuk memastikan bayinya pulas dalam gendongannya. Sementara itu wanita cantik yang bernama Laila itu sedang tertidur pulas saat ini begitu juga dengan Reno yang juga menjemput mimpi indahnya.
*
*
Tiba di bandara, wanita itu segera menghampiri Revan untuk mengambil bayinya." Tuan, tolong berikan bayiku. Aku ingin memberinya susu dan juga mengganti popoknya," pinta Laila.
"Berikan susunya pada tuanku dan biarkan tuanku yang mengurus putranya....!" ucap Reno. Sementara Revan hanya bermain dengan bayinya yang hanya menatapnya tanpa henti.
"Hah...? putranya?" tanya Laila bingung.
Reno akhirnya menjelaskan kepada Laila siapa sebenarnya Revan." Hah...? jadi tuan itu suaminya nona Aleta?" tanya Laila terbata-bata.
"Yah. Sekarang kami mau menuju rumah sakit. Kamu mau ke sana juga atau ke hotel yang sudah bos mu pesan? oh iya siapa yang menyuruhmu membawa bayi itu ke ibu kandungnya?" tanya Reno kemudian.
"Tuan Andre. Aku adalah baby sitter bayi itu. Aku di suruh untuk merahasiakan keberangkatan ku ke negara ini agar tidak diketahui oleh ayah si bayi. Tapi, Allah punya rencana lain. Justru ayah dan anak itu dipertemukan dengan tidak terduga," ucap Laila sambil tersenyum canggung sekaligus kagum dengan sebuah ikatan batin antara Revan dan bayinya.
"Di mana bayi itu disembunyikan kakeknya selama ini?" tanya Reno penasaran.
"Di daerah Bogor. Di Villa pribadi tuan Andre," ucap Laila.
"Astagfirullah. Dasar orangtua gila...!" kesal Reno makin bertambah pada tuan Andre.
"Tuan, apakah aku boleh ikut kalian ke rumah sakit?" pinta Laila.
"Kamu boleh ikut dengan syarat tidak boleh memberitahu apa yang terjadi pada tuan Revan dan bayinya. Rahasiakan pertemuan mereka...! apakah kamu paham?!" titah Reno.
"Baik tuan. Saya mengerti maksud anda," balas Laila.
apalah daya bunda x menjaga dr singa betina