NovelToon NovelToon
Benih Tuan Impoten

Benih Tuan Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: Novi Zoviza

Cerita ini sekuel dari Menikahi Mafia Kejam

Sebuah malam kelam mengantarkan Devi Aldiva Brodin pada malapetaka yang merubah hidupnya seratus delapan puluh derajat. Kesalahan fatalnya yang menggoda sang atasan yang divonis impoten saat ia dalam keadaan mabuk berat. Dan pria itu adalah Ibra Ashford Frederick merupakan pria yang sudah beristri sekaligus atasannya.

Bagaimana kelanjutan ceritanya, yuk simak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Setuju atau tidak kita akan tetap menikah.

"Jadi benar kamu sudah memiliki anak, Ibra?," tanya Lucky membuat Riu, Devano dan Arsa langsung menoleh pada Ibra. Mereka saat ini sedang berkumpul bersama.

Lucky tidak sengaja mendengar percakapan Mommy nya dan Aunty Alin saat akan pergi ke sini beberapa menit yang lalu. Sebenarnya ia cukup terkejut, tapi ia sudah berniat akan menanyakan kebenarannya pada Ibra sekarang.

"Sama di kunti?," tanya Riu.

"Ck... katanya tidak akan menyentuh tu jalang tapi kau tergoda juga?," timpal Devano yang menyakini Ibra memiliki anak dari Veronika.

"Kenapa sama rahang mu Ibra, kenapa memar seperti itu?," tanya Arsa menatap lurus pada yang posisi duduknya berhadapan dengan Ibra.

Ibra hanya diam saja tidak menjawab satu pun pertanyaan dari para sahabatnya. Belum saatnya ia memberitahu tentang Devi pada sahabatnya ini. Devi, wanita itu sampai detik ini belum kunjung memberikan keputusannya mengenai lamarannya saat itu.

Ibra hanya mengangguk pelan."Ya kamu benar Lucky tapi bukan sama Veronika. Aku tidak pernah menyentuhnya sama sekali," jawab Ibra.

"Kau serius Ibra?. Jadi hampir satu tahun menikah dan tinggal bersama kau itu ngapain saja?. Main kartu?," ledek Riu.

Ibra mengedikan bahunya keatas, diantara mereka memang hanya Riu yang tidak tahu tentang ia yang tidak pernah menyentuh Veronika. Namun Riu adalah orang pertama yang tahu kebusukan Veronika yang bermain api dibelakangnya.

"Kalau bukan Veronika lalu siapa wanita yang beruntung naik ranjangmu Ibra?," kini pertanyaan itu berasal dari Devano.

"Nanti kalian juga akan tahu," jawab Ibra.

"Ngomong-ngomong tentang Veronika, aku melihatnya kemarin malam di Club. Sepertinya dia tengah merayakan sesuatu dengan mentraktir beberapa temannya," ucap Lucky.

Ibra terkejut mendengar ucapan Lucky, apakah wanita itu berbohong mengenai enaknya?. Jangan-jangan yang itu memang ia gunakan untuk berfoya-foya. Namun apa pedulinya, biarlah wanita itu melakukan sesuka hatinya.

"Dan yang lebih mengejutkan lagi, sekarang di bekerja di sebuah agensi yang memproduksi film blue," sambung Lucky.

"Kau tahu banyak tentang si kunti. Jangan-jangan kau pernah memakainya?," tanya Riu dengan tatapan penuh selidik membuat yang lainnya terkekeh mendengar pertama Riu.

Siapa yang tidak mengenal Lucky yang terkenal dengan sifat playboy nya. Namun pria ini tidak pernah sekalipun menggunakan hati. Datang ke club hanya untuk mencari wanita yang bisa memuaskannya.

"CK... Bukan tipeku. Ibra saja tidak doyan sama WC umum itu apalagi aku?," jawab Lucky.

"Kau dan Ibra berbeda jauh Lucky," timpal Arsa.

"Ya... Kak Arsa benar," angguk Devano membenarkan ucapan Arsa.

Ibra tersenyum kecil mendengar perkataan Arsa namun matanya tidak sengaja melihat Devi yang baru saja datang dan bergabung dengan teman wanitanya yang lainnya. Jika Devi disisi lalu siapa yang menjaga twins?.

Ibra menggerutu didalam hati melihat pakaian yang dikenakan Devi. Wanita itu ternyata tidak mendengarkan ucapannya dan masih saja berpakaian terbuka seperti itu.

Ia menenggak minumannya hingga tandas, kini ia atensi nya dicuri oleh Devi yang duduk tidak jauh dari mejanya. Ia tidak lagi mempedulikan sahabatnya yang mulai membicarakan bisnis. Saat ini Riu, Lucky dan Arsa sedang bekerjasama mengelola sebuah tambang yang baru saja dibeli oleh ketiganya.

"Aku ke toilet sebentar," ucap Ibra berdiri dari duduknya. Ia tidak sengaja mendengar Devi yang izin ke toilet pada teman-temannya.

Ibra sengaja menunggu Devi di depan toilet wanita, ia tidak mungkin ikut masuk dan tidak mau membuat kegaduhan di dalam sana.

Dan hanya beberapa menit, Devi tampak keluar dari toilet, ia langsung menarik pergelangan tangan wanita itu dan membawanya ke tempat yang cukup sepi pengunjung.

"Lepas!," sentak Devi.

"Apa yang kau lakukan disini dengan pakaian seperti ini, hum?. Mau tebar pesona?," cecar Ibra mengungkung Devi dengan kedua tangannya pada dinding kafe.

Devi menatap tidak suka pada Ibra yang selalu saja mengaturnya. Padahal mereka tidak memiliki hubungan apapun.

"Bukan urusanmu," jawab Devi terdengar ketus.

"Kau meninggalkanku anak-anakku di apartemen?," tanya Ibra.

"Sepertinya aku perlu membuktikan ucapanku agar aku berhenti berpakaian seperti ini," ucap Ibra segera kembali menarik pergelangan tangan Devi meninggalkan kafe. Ia tidak suka dengan pakaian Devi apalagi tatapan para pria pada Devi tadi membuat darahnya mendidih. Ia tidak suka apa yang menjadi miliknya di lihat banyak orang.

"Lepas!," ketus Devi berusaha melepaskan genggaman Ibra dipergelangan tangannya, namun usahanya itu sia-sia karena ia kalah tenaga dari Ibra.

"Masuk!," ucap Ibra setelah membukakan pintu mobilnya untuk Devi sesampainya di parkiran.

"Tidak mau," jawab Devi.

Ibra tidak kehilangan cara, ia mengangkat tubuh Devi lalu memasukkannya ke dalam mobil tanpa mempedulikan teriakan wanita itu. Ia menutup pintu mobil dan menguncinya lalu ikut masuk dan duduk di balik kemudi.

Ibra menatap tajam Devi yang duduk di sebelahnya saya mendengar gerutuan dari wanita itu. Ia mengumpat pelan saat matanya tidak sengaja melihat rok Devi yang sedikit terangkat keatas karena wanita itu mengenakan mini dress yang memperlihatkan paha mulusnya.

"Sial," umpat Ibra. Ia mengirim pesan pada Lucky kalau ia pulang. Dan setelah itu menjalankan mobilnya meninggalkan area parkiran.

"Dimana anak-anak?," tanya Ibra melirik sekilas pada Devi yang duduk diam disampingnya dengan kedua tangan dilipat di depan dada.

" Di rumah kedua orangtuaku," jawab Devi yang memang mengantarkan anak-anaknya ke sana karena rindu pada Kakek dan Neneknya.

Dan sesampainya di basement apartemen, Ibra tidak langsung turun dari mobilnya. Ia membuka seat belt nya lalu duduk menyamping menatap Devi yang masih menekuk wajah ke bawah.

Ibra yang geram dengan wanita ini membuka seat belt Devi lalu mengangkat tubuh wanita itu dan mendudukkannya di pangkuannya.

"Apa yang kau lakukan Pak," teriak Devi berusaha untuk turun dari pangkuan Ibra namun pria itu malah menahan pinggangnya.

"Jangan banyak bergerak Devi!, kau membuatnya terbangun," bisik Ibra menekan bokong Devi pada miliknya.

Deg

Devi langsung menegang, ia terlihat menelan salivanya dengan kasar. Pria ini suka sekali berbuat semaunya kalau mereka bertemu.

"Mesum," ketus Devi.

"Sama calon istri sendiri, tidak masalah," jawab Ibra menatap dalam pada Devi dengan entengnya.

"Aku tidak mau menikah denganmu," ucap Devi menunjuk wajah Ibra menggunakan tangan kirinya.

Ibra terkekeh mendengar penolakan Devi."Tidak mau menikah tapi kau malah memakai cincin keluargaku. Apakah Mommy ku sudah melamar mu untukku?," tanya Ibra.

Devi langsung menurunkan tangannya lalu menyembunyikannya dibelakang punggungnya. Ia tidak menyangka kalau cincin yang dipasangkan Aunty Alin adalah cincin keluarga Ibra.

"Setuju atau tidak kita akan tetap menikah. Dan bersiaplah untuk menjadi Nona muda Frederick," ucap Ibra.

"Dasar pemaksa," jawab Devi.

"Itulah aku," jawab Ibra dengan entengnya.

"Besok siang, aku akan menjemputmu untuk fitting baju pengantin," ucap Ibra.

"Tidak secepat itu Pak Ibra," jawab Devi yang benar-benar terkejut dengan ucapan Ibra.

"Aku tidak peduli. Lebih cepat bukannya lebih baik?," tanya Ibra menaik turunkan kedua alisnya. Ia tersenyum kecil melihat Devi yang terlihat malu-malu.

"Turunkan aku!," ucap Devi yang tidak menjawab pertanyaan Ibra. Ia tidak nyaman dengan posisi duduknya sekarang.

"Tidak, aku belum memberimu hukuman," jawab Ibra.

...****************...

"

1
Ariany Sudjana
wow keren double Z 💪💪
ardiana dili
lanjut
partini
hemmmm hukuman apa hayo,, Dev kamu tuh salah pilih lawan anak mu aja smart,,ehhh yg di katanya anakmu betul loh Ibra bikin adik aja wkwkwkk
Ariany Sudjana
sudah Devi, turunkan ego kamu. apa kamu tega memisahkan kedua anak kamu dari papa kandungnya?
Lilis mulyati
si Devi udah mrip Kya wanita murahan GK ayal atasannya jdi suka SMA Dev bukan krna cinta tpi krna nafsu juga Devi pakaian terlalu terbuka.keterlaluan GK si dia nganterin anaknya sdang dirinya mlh main ke klub.kan ada tmpat yg jauh LBH baik dripda bersenang2 di klub mlh LBH bahaya coba klau dia mngalami nasib yg SMA sprti wktu bersama Ibra AQ ykin jka pria itu tdak akan mau tnggungjwab jka kmu hamil anak pria lain yg tdr dnganmu.yg dikatakan Ibra itu bnar hrusnya kau malu dah pnya anak TPI mlh main ke klub.
ardiana dili
lanjut
partini
tuh kan Bogeman mentah,,Ibra jauh lebih baik dari kamu Daddy kamu menyakiti istrimu ibra cuma.ONS saja
ardiana dili
up lagi kak
wo te
lanjut, lanjut, lanjut 💪💪💪
ardiana dili
lanjut
Rida Arinda
akhirnya ketahuan jg mo d apain ya Daddy Ibra ma opa Theo 🤔🤔🤔
partini
dapat Bogeman mentah ga yah si ibra
Lilis mulyati
bgus Zaki kau utus mata2 buat Vero bla perlu utus orng byangan itu bnar buat berobat anaknya atau Justru utk bersneng2 bgus Zaki klau bkan kmu yg bertindak GK kan slesai2
Ariany Sudjana
setuju sama Theo, Ibra harus tegas sama Veronica, jangan gampang terbujuk rayuan Veronica. udah tau kan ini hanya modus Veronica saja, besok lusa entah apa lagi ulahnya, supaya Ibra mau kembali sama wanita ular itu. lebih baik Ibra fokus untuk meruntuhkan dinding tebal pada diri Devi, jangan sampai Devi salah paham, hanya gara-gara wanita ular itu
partini
hemmmm Ibra kamu tuh lagi usaha biar bersatu ma mommy nya anak" so be smart don't be stupid lah
lebih tegas Daddy mu kamu Weh Weh no good 👎👎👎👎
ardiana dili
lanjut
Yanti Yanti
🤣🤣anak kecil good2
Rida Arinda
iya Devi tuh mama mu z ngerti masa km sebagai ibu gx ngerti perasaan anak🥺🥺🥺
Lilis mulyati
jka kau keras kepala kau akn kehilangan mreka dan mreka dngn suka rela ikut daddy-nya.blm tentu jka kau mndpatkan pria lain selain Ibra hidupmu akn bahagia bsa sja hidupmu akn terkekang.dngn Ibra kau akn tau sprti apa Ibra sbnarnya dia tdak sprti yg kau pkirkan.jngn menilai orng hnya dri luarnya aja
Ariany Sudjana
setuju dengan Rahma, turunkan egois kamu Devi, anak-anak kamu membutuhkan sosok ayah kandungnya. apa kamu tega memisahkan kedua anak kamu dari papa kandungnya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!