NovelToon NovelToon
Pembalasan Anak Korban Pelakor

Pembalasan Anak Korban Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Cerai / Keluarga / Balas Dendam
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Tiga Dara

"Aku akan menghancurkan semua yang dia hancurkan hari ini."
Begitulah sumpah yang terucap dari bibir Primordia, yang biasa dipanggil Prima, di depan makam ibunya. Prima siang itu, ditengah hujan lebat menangis bersimpuh di depan gundukan tanah yang masih merah, tempat pembaringan terakhir ibunya, Asri Amarta, yang meninggal terkena serangan jantung. Betapa tidak, rumah tangga yang sudah ia bangun lebih dari 17 tahun harus hancur gara-gara perempuan ambisius, yang tak hanya merebut ayahnya dari tangan ibunya, tetapi juga mengambil seluruh aset yang mereka miliki.
Prima, dengan kebencian yang bergemuruh di dalam dadanya, bertekad menguatkan diri untuk bangkit dan membalaskan dendamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiga Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjemput Tuan Pramudya

Anita diantar oleh pak Yusuf membawa Primordia ke restaurant yang sudah ditentukan bersama suaminya Pramudya. Sementara Pramudya sendiri masih berada di kantor dan berjanji akan segera menyusul diantar oleh Samuel.

"Apkah Tuan Pram sudah tahu tempat restorannya nyonya?"

"Sudah Pak Yusuf. Tuan sendiri yang memilih restonya. Dia bilang akan segera menyusul begitu pekerjaannya selesai."

Pak Yusuf terdiam, ia memperhatikan wajah sumringah nona Prima dari kaca spion Tengah mobil yang ia kendarai perlahan memecah kepadatan ibukota malam itu.

Pak Yusuf sendiri tidak yakin bahwa Tuan Pram masih berada di kantornya. Iya mulai memiliki firasat tidak enak. Jangan-jangan Tuan Pram sedang berada di apartemen Nyonya Julia, batin Pak Yusuf gundah.

"Nanti pak Yusuf kalau sudah selesai mengantar, pulang dulu saja biar kita pulang bareng sama Tuan Pram."

"Baik Nyonya."

Mobil melaju dalam keheningan, hanya suara gumaman senandung Nona prima yang terdengar. sesekali Anita melirik putrinya yang tampak bahagia dan tersenyum lega. Mengingat pagi tadi anaknya ngambek kesal karena tidak bisa bertemu dengan ayahnya.

Mobil Pak Yusuf terhenti di halaman sebuah resto bergaya Eropa yang mewah. Jantungnya berdegup kencang mengingat beberapa hari yang lalu ia memergoki Tuan Pram dan nyonya Julia di resto ini juga. Sedang bermesraan memadu kasih di sebuah private room di dalamnya.

"Pak Yusuf langsung pulang aja nggak papa."

"Baik nyonya."

Anita berjalan memasuki lobby restoran itu menggandeng tangan prima yang berjalan sambil bertingkat kegirangan. Pak Yusuf yang diminta untuk segera pulang menjalankan mobilnya perlahan keluar dari area parkir. Namun hati kecilnya menolak untuk meninggalkan restoran itu. Pak Yusuf memilih memarkirkan kembali mobilnya di sebuah minimarket yang berada tak jauh dari tempat itu. Minimarket yang sama tempat ia memarkirkan motornya saat mencari keberadaan Tuan Pram kala itu.

"Papa masih lama ya datangnya?"

Prima yang sudah tidak sabar untuk bertemu dengan ayahnya, mengikuti ibunya berjalan memasuki ruangan restoran yang sudah dipesan sebelumnya.

"Papa masih di kantor, kita tunggu saja di dalam sebentar lagi papa pasti datang."

Anita berusaha untuk menghibur anaknya.

Seorang pramusaji datang menyambut kedatangan mereka berdua. Setelah memastikan namanya berada dalam daftar pemesan, pramusaji muda itu mengantar keduanya masuk ke dalam ruangan yang sudah disiapkan.

"Makanannya mau disajikan sekarang atau nanti nyonya?"

"Nanti saja, tunggu suami saya datang sementara tolong ambilkan snack dan minuman yang sudah dipesan."

"Baik nyonya."

Pramusaji itu menunduk hormat lalu meninggalkan ruangan private yang sudah dipesan Anita.

"Prima nggak mau makan kalau Papa belum datang."

"Iya, Mama juga makannya nunggu papa datang, tapi sementara kita makan snack dulu ya supaya perut kamu nggak kosong."

Prima tersenyum senang, ia mengangguk cepat. Tak menunggu lama, pramusaji yang sama datang kembali membawa sebuah kereta dorong berisi beberapa camilan dan minuman coklat kesukaan Prima.

"Ayo Mama, telepon Papa suruh cepat datang. Prima sudah nggak sabar."

"Iya, iya."

karena Prima sudah berkali-kali merengek akhirnya Anita mencoba menghubungi suaminya. Iya berpikir mungkin suaminya sudah di jalan atau terjebak macet.

Beberapa kali Anita mencoba menghubungi, namun tidak ada jawaban dari panggilan ponselnya. Bahkan beberapa kali panggilannya tidak terhubung. Namun ia berusaha untuk tenang agar tidak membuat Prima ikut panik. Ia juga berusaha menghubungi Samuel atau Burhan asisten Tuan Pram namun keduanya juga tak menjawab panggilan itu.

"Sepertinya Papa sudah di jalan kita tunggu saja sebentar."

Anita mengirimkan pesan untuk suaminya berharap segera mendapat balasan. Namun setelah beberapa lama ia menunggu belum ada jawaban atas pesan itu. Tak bisa memungkiri Anita mulai merasa khawatir. Apa mungkin suaminya lupa bahwa hari ini mereka punya janji untuk makan bersama? Hati Anita mulai gundah.

Sementara itu, di sudut kota tak jauh dari resto tempat Anita dan putrinya menunggu untuk makan malam, Pramudya justru sedang bercumbu mesra dengan Julia di apartemennya.

Begitu Julia tahu bahwa malam ini Pramudya akan makan malam bersama keluarganya, rasa cemburu membuatnya gelap mata. Ia merayu Pramudya untuk datang dan membuatnya melupakan janji makan malam itu.

"Besok pagi aku akan pulang, tolong buatlah aku bahagia malam ini sayang."

Tangan Julia mencengkeram erat pundak Pram yang memeluknya erat dalam balutan cinta yang memanas. Ciuman demi ciuman mendarat di wajah dan tengkuk Pram, tak memberinya kesempatan untuk memikirkan hal lain selain hasratnya yang membara. Ia benar-benar telah melupakan bahwa Anita dan putrinya sudah satu jam lebih menunggu di restaurant dengan gelisah.

"Papa jahat, papa pasti lupa kalau udah janji makan malam sama kita ma."

Prima mulai merajuk kesal dan membuat ibunya panik. Anita sudah kehabisan kata-kata untuk membujuk Prima bersabar sedikit lagi.

"Ayo telpon papa lagi ma!"

"Iya sayang, ini mama lagi telpon papa."

Berkali kali Anita berusaha menelepon tapi sia-sia. Tidak ada jawaban dan balasan pesan yang ia kirimkan.

Pak Yusuf yang menyadari bahwa Tuan Pram belum sampai ke restaurant, juga mulai merasa khawatir. Sudah 5 batang tokok ia habiskan sejak mobilnya terparkir di halaman minimarket untuk mengawasi. Membuatnya tak tahan lagi untuk menunggu.

"Aku yakin pasti ada disana."

Tak mau menunggu lama lagi, pak Yusuf menyalakan mobilnya dan menancap gas mengarahkan jalannya mobil menuju ke apartemen Julia. Ia yakin betul bahwa Tuan peran berada di sana.

Betul saja, di basement apartement, pak Yusuf melihat mobil Tuan Pram terparkir disana tanpa supir yang menunggu. Artinya, Tuan Pram berada disini tanpa pengawalan Samuel atau Burhan.

Dengan langkah tegas menahan amarah, pak Yusuf berjalan ke arah lift dan menekan nomer lantai tempat unit apartemen nyonya Julia. Hatinya seperti genderang yang ditabuh kencang. Langkahnya gemetar namun penuh keyakinan. Hingga berada di depan pintu unit apartemen Julia, pak Yusuf menghentikan langkahnya.

Ia tak segera menekan bel yang berada di ujung daun pintu. pak Yusuf mengatur nafasnya sekian detik. Mencoba untuk tetap tenang menghadapi segala kemungkinan yang aka. Ia lihat.

"ting tong."

Sekali ia menekan tombol bel. Tidak ada yang membuka pintu.

"ting tong."

Ia menekan kedua kalinya, lalu menunggu beberapa detik dengan tatapan nanar. Masih belum ada yang membukakan pintu untuknya. Tak tahan dengan itu semua pak Yusuf mempunyaikan bel berkali-kali.

"ting tong ting tong ting tong."

Dalam hatinya ia berkata, biarkanlah si pemilik apartemen marah dan membukakan pintu untuknya. Ia sudah siap menghadapi.

Benar saja. Tak berapa lama setelah itu, seorang perempuan mengenakan piyama tidur membuka pintu dengan kasar dan berteriak memanggil pak Yusuf.

"Siapa sih pencet bel begitu, gak sopan!"

"Selamat malam nyonya. Saya mencari tuan Pram."

Tatapan mata tajam Pak Yusuf Nyonya Julia terbelalak kaget.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!