NovelToon NovelToon
Elara Tawanan Istimewa Zevh Obscura

Elara Tawanan Istimewa Zevh Obscura

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Romansa Fantasi / Fantasi Wanita / Enemy to Lovers / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sibewok

Di balik ketegasan seorang Panglima perang bermata Elysight, mata yang mampu membaca aura dan menyingkap kebenaran, tersimpan ambisi yang tak dapat dibendung.

Dialah Panglima kejam yang ditakuti Empat Wilayah. Zevh Obscura. Pemilik Wilayah Timur Kerajaan Noctis.

Namun takdir mempertemukannya dengan seorang gadis berambut emas, calon istri musuhnya, gadis penunggu Sungai Oxair, pemilik pusaran air kehidupan 4 wilayah yang mampu menyembuhkan sekaligus menghancurkan.
Bagi rakyat, ia adalah cahaya yang menenangkan.
Bagi sang panglima, ia adalah tawanan paling berbahaya dan paling istimewa.

Di antara kekuasaan, pengkhianatan, dan aliran takdir, siapakah yang akan tunduk lebih dulu. Sang panglima yang haus kendali, atau gadis air yang hatinya mengalir bebas seperti sungai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sibewok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 - Menyatu Dalam Diam

Elara mengangkat tangannya, air sungai Oxair naik merambat bagai akar lunak menyentuh tanah dan menarik tubuh Elara dan Zevh dari atas tanah.

"Aku harus lari dari Arons," Gumam Elara, tubuhnya yang di tindih badan Zevh yang berat bergerak ke sisi sungai, dan perlahan tubuhnya di telan arus sungai bersamaan dengan tubuh Zevh.

Tak ada cipratan yang tertinggal di sisi sungai, semua percikan air terdengar begitu lembut terhalang oleh suara arus sungai yang menghantam bebatuan besar.

Dan Arons pun tidak menyadari hilangnya tubuh Elara dan Zevh.

"Argh." Desis Arons, ia terbatuk darah keluar dari mulutnya.

"Pangeran..." suara ajudannya yang tegas membuat dua prajurit segera membantu Arons berdiri.

"Apa yang sudah terjadi?" Tanya ajudannya.

Arons menegakkan tubuhnya. "Zevh menghalangi jalan ku, mata Elysight nya menatap ku, tajam, lalu..." Arons mengedarkan pandangannya, menatap hal yang mungkin akan mengembalikan potongan memorinya yang hilang.

Ada yang salah pada dirinya, tapi ia tidak bisa mengingat apapun, hanya ingat matanya Zevh menatap tajam padanya, dan tubuhnya membentur pada pohon lalu, gelap.

Arons menatap sisi sungai Oxair, "Apa di sini sudah terjadi longsor?" tanya prajuritnya, ia menatap sisi sungai yang amblas tanahnya.

Arons mendekat, menatap bongkahan tanah yang tak beraturan di sisi sungai. "Ya, sepertinya seperti itu." jawab Arons.

"Syukurlah, Anda tidak terbawa tanah yang amblas di sisi sungai." ucap ajudannya, lalu ia menyerahkan kuda perangnya Arons.

Arons menatap sungai Oxair, "Kita ikuti arah aliran sungai Oxair, mungkin kita akan menemukan sesuatu di depan sana." ucap Arons sambil menaiki kudanya.

Entah kenapa, kata hatinya menyuruh untuk menyisir sungai. Ajudan dan para prajuritnya dengan patuh mengikuti langkah kuda Arons.

Dan ajudannya tahu, Arons tengah menahan amarahnya saat ini, karena Elara mungkin telah di bawa oleh Zevh malam ini, di selamatkan, atau mungkin akan di lenyapkan.

Tapi pada kenyataannya, Bukan Zevh yang membawa Elara, melainkan Elara yang membawa Zevh saat ini.

Dalam pusaran air yang menggulung tubuh Elara dan Zevh. Elara berkata. "Kau bisa betahan di air, itu berarti kau bagian dari kami, tapi kenapa saat Oxair menyatu dengan dirimu, aliran sungai Oxair jadi menghitam." gumam Elara, saat ia memeluk tubuh Zevh.

Ia terpaksa membawa Zevh bersamanya, karena saat ini hanya Zevh satu-satunya tempat yang bisa ia jadikan tempat perlindungan dari kejaran Arons.

Tapi sayang, Zevh sudah mengetahui siapa Elara saat ini, "Putri keturunan Oxair." gumam Zevh dalam hatinya, ternyata Zevh sudah terbangun beberapa detik yang lalu, ia merasakan jari kecil Liora melingkar di tubuhnya, membawanya dalam arus air sungai Oxair.

Zevh tersenyum tipis, Elara pasti telah menghapus ingatannya, dan kini Zevh sudah tahu, cara mengambil ingatannya lagi. Dan Zevh menunggu waktu yang tepat untuk mengambil ingatannya Elara.

Dan Elara yang belum menyadari Zevh sudah sadar dari pingsannya, ia dengan santainya menatap lurus ke arah aliran sungai yang terdapat bias cahaya dari bahunya, hingga menerangi pandangannya di dalam air.

Elara mengingat kejadian pada beberapa waktu lalu, saat melihat Zevh seperti monster, bertanduk, matanya merah, dan memanggil dirinya 'istriku'.

Elara memejamkan matanya sejenak, "Aku harus mengetahui semuanya, tentang dirimu Zevh." gumam Elara, semua rasa kecemasan, dan rasa penasaran Elara bisa Zevh rasakan. Mata Elysight Zevh berpendar merah di balik kelopak matanya, bibir Zevh tersenyum.

"Kau akan ku izinkan untuk mendekati ku, karena aku akan lebih mudah juga untuk bisa mengetahui apa tujuan mu Elara." gumam Zevh dalam hatinya.

Saat Elara memejamkan mata untuk yang kedua kalinya, bahunya membentur batu besar di depannya, tubuhnya oleng, kepalanya membentur dan...

Dumm! ada hantaman datang di kepalanya Elara, mengenai sungai Oxair yang meluluh lantakan 4 wilayah datang lagi pada pikriannya, sebelum Elara benar-benar pingsan dalam dekapan Zevh.

"Bertahanlah," bisik Zevh, kini berbalik Elara di bawa oleh Zevh, tangan besarnya melingkari pinggang Elara erat, tak ada bayangan hitam keluar dari tubuh Zevh, hanya pengendalian air yang Zevh gunakan saat ini, karena dulu Zevh pernah pelajari dari sebuah buku keramat leluhur Obscura. Dan Zevh melampaui batas-batas buku tersebut, hingga ia mempelajari ajaran yang di larang di dalam buku leluhur Obscura. Hingga Zevh pun memiliki dirinya yang lain, dan kini hidup di dalam tubuhnya. Namun beruntung, Makhluk itu hidup tapi tak bisa menguasai Zevh. Ia di segel.

Dan segel itu kini belum bisa Zevh kendalikan sendiri. Bahkan Zevh belum menyadari, apa yang selama ini menemani hidupnya.

Saat Zevh merasakan aura hangat di sekitarnya semakin terasa akrab, tubuhnya segera muncul ke permukaan air sungai Oxair.

Zevh menatap sekeliling, memeriksa keadaan. Istana Noctis. Tepat di samping kiri pandangan Zevh. Bentengnya berdiri kokoh di kegelapan malam.

"Kita sampai Elara," tubuhnya berjalan ke sisi sungai, membawa tubuh Elara yang pingsan, energinya melemah, kekuatan yang ia gunakan untuk menghapus ingatan Zevh dan Arons menguras tenaganya, apalagi dia harus membawa tubuh Zevh dalam air, menguras habis sisa-sisa energi yang tersisa.

"Elara, aku akan mengambil apa yang seharusnya jadi milikku."

Zevh memiringkan kepalanya, ia menatap bola matanya Elara yang terpejam.

Lalu...

Bersambung...

1
Tina
Bagus ceritanya
Sibewok: makasih k 🙏
total 1 replies
Siti Amalia
novel yang bagusssssssssss bangettttt. plissss thor jangan di gantung ya plissssss
Sibewok: Terima kasiih 🙏 siap k 👌 ikuti terus kisah Elara dan Zevh sampai akhir ya 😎
total 1 replies
Siti Amalia
novelnya bagussssssss bangettttttttt, terimakasih authorrr. jangan berenti ditengah jalan yaaaa,,,, pliisssssssss.
Sibewok: Siaap! 😎 ikuti terus ka next babnya ya 😉
total 1 replies
Aveline
haloo kak
aku mampir yaa🙏
Sibewok: halo 👋
Terima kasih kak sudah mau mampir 🐱
total 1 replies
Fairuz
semangat kak jangan lupa mampir yaa
Sibewok: semangat untuk mu juga, 👌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!