NovelToon NovelToon
Istri Matre Sewaan Noah

Istri Matre Sewaan Noah

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Chika Ssi

Noah Wisesa, pewaris konglomerat properti, terjebak dalam perjodohan demi bisnis keluarga. Saat dari rumah usai bertengkar dengan sang ibu, dia justru menabrak Ivy Liora—mantan rekan kerja yang kini berubah menjadi perempuan penuh tuntutan dan ancaman. Untuk menyelamatkan reputasi, Noah menawarkan pernikahan kontrak selama satu tahun.


Ivy menerima, asal bayarannya sepadan. Rumah tangga pura-pura mereka pun dimulai: penuh sandiwara, pertengkaran, dan batasan. Namun perlahan, di balik segala kepalsuan, tumbuh perasaan yang tak bisa dibendung. Ketika cinta mulai mengetuk, masa lalu datang membawa badai yang menguji: apakah mereka masih bertahan saat kontrak berubah jadi rasa yang tak bisa dituliskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika Ssi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Kekuatan Terakhir Gendis

Gendis tersentak, lalu menoleh. “Aku … hanya ingin mengambil beberapa berkas.”

“Berkas yang bukan milikmu?” Ivy mendekat, matanya tajam menatap layar laptop Gendis.

Gendis membalas dengan tatapan marah. “Kamu pikir aku takut padamu, Ivy? Semua orang di sini memandangmu tinggi karena kamu istri Noah. Tapi semua itu semu. Begitu semua tahu tentang kontrak kalian, kamu selesai!”

Ivy menahan napas. “Dan kamu pikir kamu akan jadi pemenangnya setelah menjatuhkanku? Kamu terlalu bernafsu, Gendis. Hingga kamu lupa bahwa kamu sedang bermain dengan cara yang kotor.”

Gendis berdiri dan menutup laptopnya kasar. “Aku akan pastikan semua tahu siapa kamu sebenarnya.”

“Silakan.” Ivy melipat tangan di dada. “Tapi jangan lupa, kalau kamu jatuhkan aku, Noah juga akan jatuh bersamaku. Apakah kamu siap membuat orang yang kamu cintai hancur demi ego dan dendammu?”

Gendis terdiam. Untuk pertama kalinya, matanya goyah. Ivy menatapnya dalam, mengeluarkan kata terakhir yang membuat Gendis benar-benar terpukul.

“Kalau kamu benar-benar mencintai Noah, kamu tidak akan menyakiti orang yang dia pilih untuk temani hidupnya. Tapi kamu tidak mencintainya. Kamu hanya ingin memiliki dia karena kamu terobsesi!”

Setelah kata-kata itu, Ivy pergi meninggalkan Gendis yang membeku di tempat. Perempuan itu menggenggam erat tangannya, menahan segala emosi yang bergolak di dadanya.

**

Pagi harinya, Ivy mengajak Noah bicara serius. Dia menceritakan semua tentang apa yanh terjadi semalam. Noah menghela napas berat.

“Aku ingin menyelesaikan ini secara profesional. Kita sudah terlalu lama membiarkan Gendis bermain-main dengan batasan. Aku ingin kamu bicara dengannya. Tegas.”

Noah mengangguk. “Aku juga sudah berniat begitu. Tapi, kamu sendiri ini mungkin agak sulit karena mama yang merekrutnya.”

Ivy menarik napas panjang. “No, kamu harus tegas. Perusahaan ini milik papamu. Kehadirannya semakin mengancam keutuhan kita. Kita melakukan hal ini untuk menjaga hubungan kita.”

Hari itu Noah menemui Gendis secara langsung di kantornya. Dia menyampaikan dengan tegas bahwa semua tindakan manipulatif tidak akan ditoleransi. Dia juga memberi batasan jika Gendis masih berusaha mengusik kehidupan pribadinya dengan Ivy, maka hubungan kerja akan diputus sepenuhnya tanpa memedulikan siapa yang merekrut

Gendis menangis, marah, dan membanting pintu kantor. Namun, Noah tidak lagi goyah. Noah tahu, cinta yang sedang dia perjuangkan tidak boleh runtuh hanya karena masa lalu yang enggan pergi.

***

Ivy berdiri di balkon kamarnya sambil menatap kerlip bintang. Angin menerbangkan helaian rambutnya. Matanya menatap ke kejauhan, seakan tengah memikirkan hari esok akan menjadi seperti apa.

Akan tetapi, pertama kalinya setelah sekian banyak badai, Ivy merasa kakinya berdiri kuat. Tak peduli seberapa keras Gendis mencoba mengguncangnya. Ivy tahu, dia tidak akan jatuh karena ada Noah yang selalu berada di sisinya.

Suasana Surabaya terasa pengap sejak mereka kembali dari pertemuan bisnis di Jepang. Udara panas, tetapi bukan itu yang membuat Ivy merasa sesak—melainkan kenyataan bahwa Gendis kini seperti hantu yang terus mengintainya, menempel di setiap sudut hidupnya.

Noah baru saja selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit pinggang. Ivy masih duduk di balkon dengan tatapan menerawang. Noah mendekat dan menyandarkan lengan atasnya pada kusen pintu.

“Noah, aku minta satu hal,” ucap Ivy tiba-tiba.

“Apa, Vy?”

“Kalau kamu masih membiarkan Gendis seenaknya, aku akan pergi. Bagaimanapun dia hanyalah sekretaris di tempat kerja dan teman lama dalam hubungan yang lebih dekat. Sekarang ada aku di kehidupanmu, No.”

Noah terdiam. Urat di pelipisnya menegang, bukan karena marah pada Ivy, tetapi karena dia tahu Ivy benar. Selama ini dia masih terlalu lunak.

“Aku nggak akan melakhkan hal itu lagi. Percayalah, dia nggak akan pernah bertindak semaunya,” jawab Noah tegas.

Ivy mengangguk pelan. “Jangan biarkan dia merusak hubungan kita, No.”

"Akan aku pastikan itu, Vy." Noah tersenyum lembut sambil menatap sang istri yang kini kembali menatap langit luas di atasnya.

***

Sore itu, Ivy sedang duduk di ruang tengah ketika suara bel berbunyi. Saat asisten rumah tangga membuka pintu, wajah yang paling ingin dihindari Ivy muncul.

Gendis datang dengan blazer krem dan sepatu hak tinggi, Gendis tampak seperti hendak menghadiri rapat dewan direksi. Bibirnya melengkung ke atas, tetapi senyumnya dingin.

“Aku mau bicara sebentar. Sama Ivy,” kata Gendis sambil melirik ke dalam rumah.

Ivy bangkit perlahan, menghampiri tanpa rasa gentar.

“Kalau ada yang ingin kamu bicarakan, bicarakan sekarang. Di sini. Jangan berharap aku akan persilakan kamu masuk,” ujar Ivy, berdiri tegak di ambang pintu.

Gendis tersenyum simpul. “Kamu mulai berani, ya. Menarik. Tapi sayangnya kamu lupa satu hal .…”

Gendis merogoh tas kecilnya, lalu mengeluarkan amplop dan melambai-lambaikannya di udara.

“Masih banyak orang belum tahu tentang surat kontrak nikah kamu dan Noah. Dan kurasa … publik akan sangat tertarik.”

Ivy menyipitkan mata. “Kamu sudah gila sejak awal, Gendis. Kamu pikir aku takut? Silakan, sebar ke mana pun kamu mau. Tapi pastikan kamu siap dengan konsekuensinya.”

Gendis mengangkat alis. “Ancaman?”

“Peringatan,” jawab Ivy tegas. “Begitu surat itu tersebar, orang pertama yang akan dicurigai adalah kamu. Kamu yang tak pernah bisa menyembunyikan iri hatimu. Kamu akan terlihat sebagai perempuan yang gagal move on, menyebar aib demi menjatuhkan orang lain. Tapi percayalah, setelah itu justru orang akan memandangmu semakin rendah!”

Gendis memicingkan mata. “Aku tidak butuh pengakuan dari dunia. Aku hanya ingin kamu hilang dari hidup Noah. Itu saja.”

“Sayangnya, kamu tidak punya kuasa untuk itu,” Ivy melangkah mendekat, berdiri hanya beberapa inci dari wajah Gendis. “Noah memilihku. Bukan karena paksaan. Tapi karena cinta. Dan kamu tahu itu yang paling menyakitkan, kan? Itu hanya selembar kertas yang bagi kami sudah tidak ada artinya lagi, Ndis.”

Gendis tercekat. Nafasnya memburu. Tangan yang memegang amplop itu mengepal. Namun Ivy sudah membalikkan badan dan masuk, meninggalkan Gendis di ambang pintu dalam keadaan terhina.

Gendis berteriak sebelum akhirnya meninggalkan kediaman Ivy. Saat Noah memasuki halaman rumah, dia mendapati mobil Gendis yang keluar dari sana. Dia memikiko firasat buruk tentang hal itu.

Noah masuk ke rumah dengan wajah lelah. Ivy sudah menunggunya di ruang makan, secangkir teh panas ada di hadapannya. Tanpa banyak bicara, Noah duduk di seberangnya.

“Gendis datang lagi? Kali ini apa yang dia katakan?” tanya Noah lirih.

Ivy mengangguk. “Seperti biasa, dia memakai surat kontrak pernikahan kita untuk memukulku mundur. Dan kali ini, aku tidak akan sembunyi. Aku tidak akan menangis lagi seperti malam itu, No. Aku capek. Aku mau hadapi semuanya, dengan atau tanpa kamu.”

Noah meraih tangannya. “Kamu nggak sendiri. Aku akan pastikan dia nggak lagi ganggu kamu.”

“Tidak cukup hanya janji, No. Buktikan!”

Tatapan Ivy tajam, tegas. Dia bukan lagi Ivy yang menangis meringkuk di sudut ranjang. Dia seperti sudah biasa dengan ancaman yang diberikan oleh Gendis.

1
Tutuk Isnawati
berarti ivy dah ga bisa punya anak lagi ya thor?
Bisa Pesan Cover di Saya: Iyaaa Kakkkk /Sob//Sob//Sob/

Nggak tega sebenarnya. Tapi gimana /Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
Dini Anggraini
Bunda author kecelakaan ivy nie kayaknya di sengaja ya apa memang mentari yang merencanakan semuanya. Saat ivy lagi sibuk berkendara kan hpnya bunyi beberapa kali sampai hpnya jatuh dan saat ivy mengambil hp langsung dia di tabrak dari belakang sama sebuah truck? Hanya menerka saja bunda bila salah maafkan saya bunda... 🥰🥰🥰🥰🥰🙏🙏
Dini Anggraini: ya terima kasih infonya bunda
Bisa Pesan Cover di Saya: Pure kecelakaan bund 🤗🤗🤗

Panggilan itu dari Noah kok. Ingat bab sebelumnya yang Noah hubungi Ivy beberapa kali nggak bisa? Terus nggak lama Mentari datang, cuma kali ini pure kecelakaan.
total 2 replies
Lilik24
ini pasti Ivy lagi hamil makanya moodnya berubah2
Bisa Pesan Cover di Saya: Gasss lihat bab selanjutnya kakkkk
total 1 replies
Tutuk Isnawati
mentari ga da kapok2ny dah d tggalin gendhis jg
Bisa Pesan Cover di Saya: Buta harta, otaknya gak dipake lagi/Sob/
total 1 replies
Tutuk Isnawati
kasihan sih sebenarnya si gendhis ini
Bisa Pesan Cover di Saya: Dia juga korban /Sob/
total 1 replies
Lovita BM
aiihh noah disini luwelet banget deh 👎🏼😜
Tutuk Isnawati
ayo noah gercep singkirin kuman2
Bisa Pesan Cover di Saya: Pelan2 kakkkk. /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Tutuk Isnawati
hadeh pake nemuin surat perjanjian segala si gendis
Bisa Pesan Cover di Saya: Biar makin seru kak 😭
total 1 replies
Tutuk Isnawati
moga ivy kuat bisa ngadepin kelicikan mentari
Bisa Pesan Cover di Saya: Kuatt kok. Ivy kuat banget
total 1 replies
Dini Anggraini
Gendis2 ngapain kamu maju terus pantang mundur untuk dapatkan Noah padahal ada Hiro yang juga kaya raya pengusaha yang tertarik sama kamu. Suatu saat nanti kamu juga merasakan apa yang di rasakan ivy pelakor mencoba merebut suamimu. 🥰🥰🥰🥰
Dini Anggraini: Ya bunda dari caranya pandang Gendis dan tiba2 mau gendong Gendis di depan umum kan sudah kelihatan sekali Hiro sekali pandang Gendis sudah suka bunda author. 👍🥰🥰🥰🥰
Bisa Pesan Cover di Saya: Jadi ada ide buat bikin kisah Gendis X Hero 😭
total 2 replies
Tutuk Isnawati
kasian kamu vy ngadepin siluman gendhis yg licik hrus hati2
Bisa Pesan Cover di Saya: Siluman gak tuh 😭
total 1 replies
Yeni Wahyu Widiasih
cuma ibu tiri kan?
Bisa Pesan Cover di Saya: Hiyakkk Kakk, ibu tiri itu si mentari
total 1 replies
Tutuk Isnawati
dasar ibu mentari ga da akhlak
Bisa Pesan Cover di Saya: Alhlaknya dah tergadai kakkk 😭
total 1 replies
Tutuk Isnawati
semangat ivy harus kuat masih ada noah yg tulus ma kamu
Yeni Wahyu Widiasih
bagus
Bisa Pesan Cover di Saya: Alhamdulillah, makasih rate nya Kakkk. Jangan lupa baca sampai akhir yaaa
total 1 replies
Dini Anggraini
Alhamdulillah sekarang Noah tahu bahwa ivy itu melakukan semuanya hanya untuk ibunya. 🥰🥰🥰🥰
Tutuk Isnawati
noah sudah main hati rupanya
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy memang mempesona dibalik sikapnya yang keras
total 1 replies
Esther Lestari
Noah sudah terpesona dengan Ivy....cemburu melihat interaksi Jimmy dan Ivy
Esther Lestari
Seger gak Gendis mandi lagi....makanya jangan mencoba jadi pelakor, Ivy koq dilawan🙃
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy be like: APA ITU GALAU? DUIT ITS NUMBER ONE 😭😭😭
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy be like: APA ITU GALAU? DUIT ITS NUMBER ONE 😭😭😭
total 4 replies
Tutuk Isnawati
bgus ivy jgn kasih celah buat pelakor gendis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!