NovelToon NovelToon
Cinta Di Rak Diskon

Cinta Di Rak Diskon

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rizky_Gonibala

Raka Dirgantara, Pewaris tunggal Dirgantara Group. Tinggi 185 cm, wajah tampan, karismatik, otak cemerlang. Sejak muda disiapkan jadi CEO.
Hidupnya serba mewah, pacar cantik, mobil sport, jam tangan puluhan juta. Tapi di balik itu, Raka rapuh karena terus dimanfaatkan orang-orang terdekat.
Titik balik: diselingkuhi pacar yang ia biayai. Ia muak jadi ATM berjalan. Demi membuktikan cinta sejati itu ada,
ia memutuskan hidup Miskin dan bekerja di toko klontong biasa. Raka bertemu dengan salah satu gadis di toko tersebut. Cantik, cerewet dan berbadan mungil.

Langsung saja kepoin setiap episodenya😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizky_Gonibala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ditekan Orang Tua

udara pagi di kosan Raka terasa lebih pengap dari biasanya. Suara motor dengan knalpot racing lewat di depan, suara ayam tetangga yang nyaring berkokok saling bersautan dengan ayam lain, dan suara abang-abang pedagang saur keliling terdengar jelas karena menggunakan sound horeg yang tidak berguna. Tapi yang paling keras bukanlah suara-suara itu. Melainkan ucapan dari wanita yang mengaku sekertaris ayahnya.

"Ada orang lain yang mengawasimu, dan mereka tidak sebaik aku." Ucapan itu terngiang jelas.

Raka duduk di ranjangnya yang sempit, punggungnya membungkuk, mata menatap lantai. Telepon genggamnya masih memutar ulang pesan suara dari ibunya yang masuk sejak semalam. Sudah empat kali ia mendengarkan kalimat yang sama, berharap maknanya akan berubah. Tapi tetap sama.

"Raka, kamu harus pulang. Ayahmu marah besar. Ini bukan cuma soal kamu mau hidup mandiri. Ini menyangkut reputasi keluarga kita. Kamu harus pikirkan baik-baik." Ucap Ibu Raka dalam pesan suara itu.

Ia menekan tombol jeda. Kepalanya menunduk.

Pintu kamar diketuk. Lalu terbuka perlahan.

Kepala Intan mengintip, wajahnya cantik dan imut walaupun belum mandi, ia masih mengenakan daster pitih dengan gambar kelinci. Wajahnya polos, tanpa bedak. Rambutnya dikuncir seadanya. Tapi bagi Raka, pemandangan itu lebih nyaman dari seluruh suite hotel bintang lima yang pernah ia tempati.

"Sayanh... kamu belum makan? Aku masak mie, pakai telur sebiji, aku pakein cabe 3. Mau?" Tanya Intan sambil tersenyum

Raka memaksakan senyum. "Nanti ya, Yank. Aku lagi... mau nenangin kepala bentar."

Intan tidak langsung pergi. Ia melangkah masuk, duduk di sebelah Raka, menyandarkan kepala di bahu kekasihnya itu.

"Kalau ada masalah itu, ceritain. Biar aku tahu, siapa tahu aku bisa kasih solusinya. yah, walaupun aku yakin pasti nggak bisa kasih kamu solusi sih, tapi setidaknya jangan di pendam sendiri." Ucap Intan

Raka terdiam lama. Lalu perlahan meraih tangan Intan dan menggenggamnya.

"Jangan kemana-mana, ya! Aku mau kamu terus sama aku, aku mau kita sama-sama terus" Ucap Raka lalu mengecup Kening Intan.

"Sayang?, Udah berani kecup-kecup tanpa izin yah?" Ucap Intan dengan wajah polos sambil menatap wajah kekasihnya.

Raka tersenyum lalu,

"Aku cuman cium kening kamu sayang, bukan cipok kamu di bibir." Ucap Raka sambil tertawa.

"Sayang mau cipokan sama aku?, Bentar aku balik kamar dulu sikat gigi, habis itu aku balik lagi, nanti sayang ajarin aku cipokan." Jawab Intan dengan wajah penuh semangat.

Intanpun berdiri dan akan berlalu pergi dari kamar kos Raka, tapi tangannya di genggam Raka, menariknya di atas tempat tidur.

Badan mungil Intan seketika rebah Raka langsung menindi Intan, tanpa Babibu langsung mencium bibir Intan.

Sontak Intan kaget tapi tidak melawan. Matanya terpejam, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Muach....muach...muach...muach"

Raka mencium bibir Intan bertubu-tubi tanpa jeda, lalu.

"Aduh, Sayang, kok kepala aku di ketok sih? Sakit tau." Ucal Raka sambil mengusap-ngusap kepalanya.

"Udah, cukup, kalau terusan yang ada kita berdua telat masuk kerja, lagian itu pintu kamar nggak di kunci." Ucap Intan setelah berdiri.

Raka hanya memandang punggung kekasihnya menghilang di balik pintu kamarnya yang di tutup.

"Sayang, mandi" Teriak Intan dari balik tembok kamar kos Raka.

"iya" Jawab Raka.

Intanpun masuk ke kamarnya, menanggalkan semua pakaian yang menempel di badannya. Lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Intan mengguyur tubuhnya dengan air dingin.

memakai sabun cair bermerek ShinZhu. Saat sampai di area intimnya Intan merasa ada yang ane.

"Ini kok Va*iNa aku lengket-lengket gini yah?" Guman Intan dengan wajah polosnya.

...**********...

Di kantor Dirgantara Logistik, suasana tegang sejak pagi. Para eksekutif senior saling bertukar pandang saat Pak Hendra masuk ruang rapat dengan wajah dingin.

"Putraku masih keras kepala. Ia pikir cinta bisa menggantikan warisan dan tanggung jawab. Tapi aku tidak akan membiarkan perusahaan ini hancur karena keputusan emosional seorang bocah."

Salah satu direktur memberanikan diri angkat bicara, "Pak Hendra, mungkin Raka hanya butuh waktu..."

"Dia sudah diberi waktu. Tiga bulan lebih. Dan sekarang dia lebih memilih tinggal di kamar kos, kerja di toko kelontong, dan jatuh cinta pada... entah siapa itu."

Pak Hendra memukul meja.

"Mulai hari ini, kita tutup semua hak aksesnya. Blokir semua kartu, hentikan transfer dana pribadinya. Biarkan dia tahu apa itu arti dari kemiskinan."

Keesokan harinya, Raka mencoba menarik uang dari ATM di seberang Toko Kita Jaya. Layar menampilkan pesan: Transaksi tidak dapat diproses. Silakan hubungi bank Anda.

"Apa? Kok gini?"

Ia mencoba lagi. Dan lagi. Gagal.

Begitu membuka aplikasi rekeningnya, ia menemukan kenyataan pahit: saldo utama dibekukan. Semua akun bisnisnya juga diblokir. Akses email kerjanya ditutup. Bahkan SIM card kantor yang biasa ia pakai sudah tidak aktif.

Ia terduduk di bangku taman kecil di depan toko. Dunia tiba-tiba seperti mengecil. nomor rekening yang di pakai untuk menerima gaji bulanan dari kerja kerasnya di blokir, dan dia tahu itu ula dari ayahnya.

Intan datang membawa dua plastik berisi tahu goreng dan es teh.

"Mas... kamu kenapa di sini? Kamu sakit."

Raka tidak menjawab langsung. Ia hanya menyodorkan layar ponselnya.

Intan membaca, lalu menatap Raka. "Atm kamu di blokir? Kok bisa?, pakai uang aku aja"

"Padahal aku hanya ingin hidup normal, menjadi manusia biasa, bekerja dengan aman, menerima gaji bulanan walaupun cuma sedikit, tapi kok gini amat yah" Guman Raka

Intan lalu duduk di sebelah Raka, membuka plastik tahu dan menyerahkannya.

"Kalau kamu lapar, makan. Kalau kamu capek, ada aku yang bisa kamu jadiin tempat istirahat. aku nggak mau kamu sakit, cuma gara-gara ATM kamu keblokir"

Raka menatap wajah Intan. Mata gadis itu berbinar, meski dengan seribu kecemasan di baliknya. Tapi juga ada tekad.

"Sayang, aku nggak apa-apa. Makasih yah udah mau jadi pacar aku." Ucap Raka sambil memandangi wajah kekasihnya.

"Kok kamu ngomongnya gitu sih." Ucap Intan dengan bibir manyum.

Dari dalam toko Meri melihat kedekatan Raka dan Intan bukan lagi seperti patner kerja, tapi sudah seperti pasangan kekasih.

"Aku yakin, pasti Mas Raka sama Mbak Intan udah pacaran. Yakin aku!" Ucap Meri sembadi memotret Raka dan Intan yang sedang lahap mengunya gorengan.

Saat sore hujan turun deras. Raka menerima panggilan video dari ibunya. Raka mengangkat telepon itu di luar toko.

"Raka... Ibu mohon. Jangan buat ayahmu makin marah. Dia sudah menghubungi orang dalam kementerian. Bahkan wartawan. Kalau kamu terus begini... nama baik keluarga kita bisa rusak." Ucap Ibu Raka

"Bu, Raka nggak melakukan kejahatan. Raka kerja. Raka hidup mandiri. letak kesalahan Raka dimana?, lagian ngapain bawah-bawah mentri?" Jawab Raka

"Karena kamu bukan orang biasa. Kamu anak Dirgantara. tanggung jawabmu beda. Harapan orang ke kamu beda, ada ribuan pekerja di perusahaan yang harus kamu perhatikan" Ucap Ibu Raka, nampak air mata mulai menetes.

"terus, dari ribuan pekerja itu siapa yang harus memperhatikan Raka, ma?" Jawab Raka

"Justru karena itu Raka ingin hidup jadi manusia biasa dulu. Biar Raka tahu rasanya kerja keras, rasanya ditolak, rasanya gagal."

"Lalu bagimana dengan Intan, Apa dia tahu siapa kamu sebenarnya" Ucap Ibunya.

Seketika dunia terasa runtuh

"Dari mana mama tau soal Intan?" Tanya Raka

"Ayahmu memberitahu mama" Jawab ibunya

"Dia urusan Raka ma, jangan ikut campur, Dia berbedah!" Ucap Raka tegas

"Dan kalau dia tahu siap kamu sebenarnya, dia tahu kamu adalah pewaris Dirgantara Grup, lalu meninggalkanmu?"

"Raka yakin dia tidak akan meninggalkan Raka kalau tahu siapa Raka sebenarnya. yang Raka takutkan karena kebohongan ini yang akan membuat dia marah...Lagi pula dia tetap mendukung Raka meski Raka nggak punya apa-apa... itu berarti dia tulus."

Ibunya terdiam. Air matanya menetes.

"Mama hanya takut kamu kecewa, Nak."

"Kalau Raka kembali sekarang, itu artinya Raka kalah. Dan Raka akan jadi boneka seumur hidup papa, dan Raka tidak akan perna menemukan Wanita yang tulus."

...********...

Malamnya, di kamar kos yang sempit, Raka dan Intan duduk berdampingan di lantai. Lampu temaram, mie instan di mangkuk plastik, dan suara hujan di luar menjadi latar mereka.

"Sayang... kalau suatu hari aku harus memilih kamu atau Uang segepok aku nemu di jalanan yang jatuh... kamu tahu aku pilih yang mana, kan?"

Intan tidak langsung menjawab. Ia hanya mengangguk pelan. Wajah polosnya menatap Raka

"Nemu uang segepok di jalanan yang jatuh?" Intan Berfikir Sejenak "Kalau itu kejadian, Justru aku yang minta kamu ambil uang itu, terus kita bagi dua deh, biar dosanya sama rata." Jawab Intan sambil tertawa

Raka menghela napas, Lalu tersenyum mendengar jawaban polos dari pacarnya itu.

"Sayang, kalau uangnya cuma boleh buat satu orang aja, gimana?." Tanya Raka lagi

"Yah, Uangnya buat aku aja, nanti kalau kamu butuh uang, atau uang kamu habis, minta aja ke aku. Tenang aja, pacarmu ini nggak pelit uang, pasti ngasi jajan kekamu." Jawab intan lagi

Rakapun merasa lega mendengar jawaban pacarnya itu.

"Selama ini aku yang ngasi uang jajan buat pacar, tapi baru kali ini ada cewek yang mau ngasi aku jajan dari uang hayalan yang notabennya nggak ada" Guman Raka sambil tersenyum menatap wajah cantik Intan.

Bersambung.

1
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
preetttt 🤧🤧
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
hehhh deg degan ngapa lagunya nona Ambon pica pica 😂😂😂
❤︎♏︎་༘🦂
Thor, ini namaku jadi karakter ini??? 😭aku request jadi art Mas Raka lho padahal. Biar bisa mulung kartu-kartu mas Raka yang dibuang😭🤣🤣 Kenapa jadi cewek dengan spek bella hadid gini Thor😭🤣 Jadi insecure
❤︎♏︎་༘🦂: 🙂‍↔️🙂‍↔️🤣
total 2 replies
❤︎♏︎་༘🦂
🙈 kenapa gua jadi genit Thor 😭🤣🤣
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪: aku blm lanjut baca keasikan main GC 🤣🤣🤣
total 4 replies
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
nama panjangnya Meridian ya Thor 🤣🤣🤣
Rizky_Gonibala: nanti bakalan ada tuh😅😅👍👍👍
total 3 replies
Rizky_Gonibala
kayaknya ada😅😅
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
wahhh... aku yg perempuan gak tau kalo bulu mata ada ukuran nya 😂🙈
Rizky_Gonibala
kayak ada tuh😅😅😅
Rizky_Gonibala
🤣🤣🤣🤣🤣
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
jangan kan drakula, kuyang pun aku terima kalo kayak Raka 😆👻
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
untung aku gak makan gorengan sm intan, kan gak lucu ditanya malaikat kenapa masuk neraka? makan gorengan dari intan 😫😭
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
logout dari bumi 😭💔
❤︎♏︎་༘🦂
jangan pernah menggantung harapan pada siapapun. Biar gak kecewa. Andalkan diri kamu sendiri 🙃
❤︎♏︎་༘🦂
mbah??? Thor yang bener aja dah, typo kah ini😭😭😭 ngapa jadi mbah, thorrr😭
❤︎♏︎་༘🦂
kehilangan emang ketakutan terbesar untuk orang yang pernah kehilangan sebelumnya. I feel you intan 🥀
❤︎♏︎་༘🦂
😭😭Artis k-pop gatuh😭 Sejak kapan kim Jong-un jadi artis k-pop, Intan 😭
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
😍🙈
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
mie soto rasa oyo bungkusnya warna apa Thor 👻
Rizky_Gonibala: warna putih susu😅😅😅
total 1 replies
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
awokawok /Facepalm/
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
othor ngaco bgt 😭 tikus dikasih nama Kim Jong un 🤣🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!