semua wanita tidak pernah membayangkan menjadi istri ke dua ..
novel ini menceritakan wanita cantik yang bernama zulistya hanum pradisti..dia sosok wanita yang baik hati yang ditipu suami dan keluarga mertuanya
yuk simak karya pertamaku🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti kholifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luka
Hanum seperti kebal dengan bujuk rayu siapa pun.
dia merasa apapun yang dia lakukan selama ini adalah hal yang sia2.dia merutuki nasibnya sendiri.
Hari pun cepat berlalu,malam nanti akan digelar tahlil dan doa bersama untuk mengenang 7hari meninggalnya Adit dan Bagas.
"num bener kamu sudah sehat betul nak.?"
"sudah ma, mama tolong kemasi baju2 kita ya ma, besok kita balik kerumah, tapi Hanum minta sebelum pulang antar Hanum ke makam anak2,"
"baik lah nak, mama akan hubungi nak Galang, "
selama 7 hari Hanum tak pernah sekalipun keluar dari kamar anak2nya. tiap hari yang dipegang dan dilihat adalah koleksi album foto anak2nya. sewaktu duduk di meja belajar Adit Hanum menemukan album foto tersebut. semenjak itu album foto itu pun hampir tak perna lepas dari tangannya.
pagi berganti siang, dan siang juga sudah berganti malam. para tamu yang ingin ikut melakukan tahlil dan doa bersama pun sudah pada datang.baru kali itu Hanum ikut berkumpul , bukan Hanum tak mau, tapi kondisinya bener2 lemah hingga Robi maupun mamanya melarangnya untuk turun.
"kamu sudah siap nak, ayo mama bantu kamu turun"
"biar Robi saja ma,"pinta Robi.
"terima kasih mas, tapi sepertinya aku kuat berjalan sendiri, aku sudah baik2 saja kok, mama dan mas Robi tidak usah khawatir."
"tapi num kamu masih lemah, ayo sini berpeganganlah padaku,"
buru2 Hanum menepis tangan Robi.
"baiklah num jika kamu memang sudah kuat"
Hanum berjalan menuruni tangga dengan pelan.tapak demi tapak akhirnya Hanum pun sampai kelantai dasar rumah tersebut.
saat melihat banyak orang sudah berkumpul kembali Hanum merasakan kepedihan dihatinya. air matanya kembali tumpah, seakan ingin menjerit memohon kepada semua yang datang untuk membawa anaknya kembali.
lantunan tahlil dan doa sudah dilaksanakan. ternyata malam itu Galang juga nampak ikut hadir, setelah selesai acara Galang pun menghampiri hanum.
"dik maaf ya 4hari ini mas gak nengokin adik kesini,"
"gak apa mas, aku juga sudah baik2 saja."
Galang sebenarnya 4 hari ini habis kembali ke kantor untuk membantu Joko, karena tak mungkin Joko harus menghandle kerjaan yang begitu banyak sendiri.
"malam ini mas minta izin pak Robi untuk menginap disini, biar besok pagi2 mas bisa mengantarmu ke makam Adit dan Bagas, lalu kita langsung balik ke kampung."
"mas pasti sudah dikasih tau mama ya"
"iya tadi pagi mama telpon mas, mama bilang kalo kamu akan langsung balik setelah dari makam."
"ya sudah mas bisa kan menolongku balik ke kamar, "
"iya ayo sini kamu berpegangan sama mas,"
Galang dan Hanum pun berjalan menaiki setiap anak tangga tersebut, hal itu tak luput dari pandangan Robi dan orang tua Robi .ada rasa cemburu dan iri dihati Robi .kenapa Hanum bisa sedekat itu dengan orang lain, sedang dengan dirinya selalu saja ada penolakan.
"terima kasih mas,"
"sudah istirahatlah dik biar besok kamu jauh lebih baik lagi dan lebih sehat..tante istirahat juga ya, temani saja Hanum diranjang biar saya bisa tidur juga disofa itu."
maksud Galang meminta Bu win untuk tidur bersama Hanum agar supaya dia juga bisa satu kamar malam itu dengan Hanum meski harus tidur disofa. memang perasaan yang salah. tapi Galang juga tidak tau kenapa 4 hari tak bertemu Hanum membuatnya sangat rindu.
apa karena bujuk rayu istrinya yang selalu berusaha untuk mendekatkan diri ke Hanum. atau memang telah tumbuh rasa cinta pada Hanum,, Galang sendiri juga tidak tahu.
malam pun berganti pagi, pagi ini Hanum pun ikut sarapan bareng di meja makan keluarga Robi..
"mari Bu win, Hanum dan pak Galang silahkan " Bu Elvina mama Robi mempersilahkan mereka semua makan.
" terima kasih Bu, maaf selama disini kami semua merepotkan ibu,"sahut Bu win.
"gak usah sungkan2, oh iya num mama minta maaf atas apa yang mama lakukan selama ini. mama sangat berdosa kepadamu nak, begitu bodoh nya mama baru bisa menyadari semua itu sekarang."
"sudah lah ma, semua sudah terjadi, Hanum sudah ikhlas, " jawab Hanum.
"sudah jangan diajak ngobrol terus ma, ayo kita makan dulu," Robi menyahut.
akhirnya mereka semua sarapan dalam keheningan hanya dentingan sendok dan piring yang terdengar diruangan tersebut.
saat mereka semua lagi menikmati sarapan tiba2 mereka dikejutkan dengan kedatangan Yasmin.
"pagi semua, boleh ikut gabung gak"
"Yasmin ,ayo sarapan bareng," sahut Bu Elvina.
Yasmin langsung memposisikan duduk disebelah Robi.
"mas masa tunangan datang didiemin sih mas," manja Yasmin pada Robi.
"apa maksudmu, acara itu juga belum benar2 terjadi siapa bilang kita sudah tunangan"jawab Robi.
"mas Robi kok gitu sih, memang kita belum tukar cincin keburu kejadian menyebalkan itu terjadi," Yasmin keceplosan.
seketika Hanum emosi dan membanting sendoknya kepiring karena mendengar ucapan Yasmin. Hanum langsung berlari menuju kamar dan menangis dengan kencang disana, mamanya dan Galang pun ikut menyusul.
"Yasmin apa kamu bilang hal menyebalkan , haa coba kau ulangi ucapanmu tadi cepat ulangi," bentak Robi pada yasmin sambil menarik lengannya.
"maaf mas maaf aku salah bicara,"
"apa salah bicara, bukan hanya bicaramu saja yang salah, tapi kehadiran mu juga kesalahan terbesar dalam hidupku. sekarang pergi kau dari hadapanku, aku sudah tidak ingin melihat wajahmu lagi, pergiiii , dan bilang sama orang tuamu tak ada lagi pertunangan, ingat itu."
Robi sudah tidak bisa mengendalikan emosinya.
Robi hendak menyusul Hanum ke kamar tapi ditengah tangga naik dia melihat hanum,Bu win dan Galang sudah keluar kamar dan mau pergi dari rumah itu.
"kalian mau kemana,?" tanya Robi.
"Hanum memutuskan balik kerumah sekarang nak Robi."jawab Bu win
Hanum yang jalan sambil memeluk album foto anak2nya pun berjalan terhuyung sehingga Galang memegangi bahu hanum dan dipapahnya Hanum turun tangga tersebut.
saat sudah dekat dengan Robi, mata Hanum memandang mantan suaminya itu dengan penuh kebencian.
"pantas anak2 begitu takut pada wanita itu, ternyata calon istrimu itu benar2 tak punya hati, kini berbahagailah dengannya karena tidak ada lagi anak2 yang menghalangi kalian."ucap Hanum.
spontan Robi menarik Hanum dalam pelukannya, dipeluknya Hanum dengan erat sehingga Hanum tidak bisa lepas dari pelukan itu.
"kamu salah sayang salah. aku tak akan bisa hidup bahagia dengan siapa pun tanpa anak2,aku juga sudah membatalkan pertunangan ku.iya aku salah bahkan sangat salah. tapi aku mohon jangan bicara seperti itu, aku tak kuasa mendengarnya sayang"
"siapa yang kau panggil sayang wahai tuan Robi yang terhormat.bukannya wanita miskin ini hanya akan menyusahkan keluargamu saja ha, bukannya wanita miskin ini sudah dibuang dari keluargamu haaa," ucap Hanum sambil berontak ingin lepas dari pelukan Robi.
tapi karena kondisi Hanum yang lemah apa daya dia pun tak bisa lepas dari pelukan tersebut.
sedang Galang dan Bu win memilih menjauh bukan tidak mau menolong ,mungkin dengan membiarkan dia meluapkan emosinya kepada mantan suaminya Hanum bisa sedikit mengurangi beban dihatinya.
"iya kamu, kamu yang mas panggil sayang, meski bertahun2 kita berpisah tapi mas tak bisa menghapus rasa cinta dan sayang mas ke kamu, maafkan lah aku sayang. kembalilah bersamaku. mungkin dengan melihat kita bersatu anak2 disurga sana ikut bahagia"
"tidak itu tidak mungkin terjadi, kau sudah talak tiga aku mana mungkin kita bisa bersama, dan asal mas tau, mas sudah banyak meninggalkan luka didalam sini," Hanum berbicara sambil menunjuk2 dadanya.
"iya sayang aku salah itulah kesalahan terbesarku."
"jangan lagi kau panggil sayang kepadaku mas, sekarang lepaskan aku, aku mau kembali pulang ke rumahku, ya aku lebih pantas disana, bukan disini tempat orang kaya seperti kalian."
Bu Elvina pun mendekat,
"semua terjadi atas kesalahan kami nak, hukum saja mama nak, tapi coba buka kembali hatimu untuk Robi." ucap Bu Elvina sambil menakupkan kedua tangannya.
"aku sudah tidak mau membahas semua ini, dan kamu mas, tolong lepaskan aku." Robi pun melepaskan pelukan itu dengan perasaan yang hancur.
"mama ,papa dan mas Robi saya pamit pulang, dan asal kalian tau aku sudah memaafkan kalian semua. aku tidak mau anak2 merasa kecewa. bagaimanapun kalian juga orang2 yang disayangi anak2. tapi aku mohon lupakanlah kalo aku perna hadir dalam kehidupan kalian.assalamualikum,"
Hanum menghampiri mamanya dan Galang.
mamanya dan Galang hanya melihat mantan besan dan mantan menantunya dengan menganggukkan kepala tanda mau pamit, karena mama Hanum ingin menghampiri terlanjut tangannya ditarik Hanum keluar dari rumah itu.
----------------------
ayoo mana ini vote ,like, kritik dan sarannya🙏😁😁, untuk selanjutnya author gak bisa janji up berkali2 ya tiap hari, tapi tetap diusahakan bisa up setiap hari meski hanya sekali. sudah masuk hari Senin author disibukkan dengan urusan pekerjaan😘😘😘😘
ጅ ጽጽት ።
tidak belajar dr pengalamannya sdh jadi istri tp tidak bisa jaga batasannya dengan lawan jenis hanya alasan dia sahabat setidaknya harga perasaan suamimu, meski kamu tidak menjalani hubungan dengan joko dan tidak memiliki perasaan setidak nya bersikaplah layak seorang istri tahu batasan memperlakukan lawan jenis.
kalau blg akrab ok no problem tp waktu kamu single skrg kan status mu sekrang beda.
emang sih Hanum iitu kesannya kayak murahann.
aku biasanya baca kayak jijik dengan sikapnya terhadap lawan jenis.
ga contoh baiknya dalam perilaku seorg istri
kesannya muraha ceweknya
berpelukan lagi wajarlah suaminya marah.
emang Hanum orgnya kesannya murahan kokkkkkkkkkkkkkkk
sdh tahu suami org tp tidak bisa jaga batasan nya sebagai wanita Janda.
Galang juga sudah bersuami tp tidak bisa jaga martabatnya sebagai suami org.
tp cara Hanum kayak yg mengundang gimana ga baper galangnya.
kesan nya Hanum murahan.
tinggi badan 170 itu bwt cw ketingian
dan BB .58 itu termasuk gendut .
Bkn ideal thour .