Helena Berasal keluarga Kaya Raya, kehidupan Mewahnya dan semua yang dia miliki seakan membuatnya tercekik, kehadiran ibu sambung dan juga anaknya membuatnya Terselengser dari Apa yang dia Nikmati bahkan kini dia sangat menderita, untuk Membalaskan Rasa sakit hati, dia menikah dengan lelaki Kaya yang saat itu di desak keluarganya menikah dan diancam dibatalkan jadi pewaris keluarga.
Mereka Bersepakat untuk melakukan pernikahan kontrak agar mereka mendapatkan tujuan mereka masing-masing
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Kedua orangtua itu memberontak karena tidak terima diperlakukan seperti ini oleh satpam. Mereka adalah orangtua Helena yang harus dihormati. Dan sebelumnya mereka salah pemilik dari rumah ini.
"Dasar anak durhaka, kau akan terima akibatnya karena melakukan ini pada ayah!! ". Teriak Wahyu karena tidak terima.
Dia memberontak agar cekalan security itu terlepas tapi tidak bisa, dia kalah dari anak muda dengan kekuatan besar. bahkan Istrinya juga ikut memberontak
" Benar kau anak durhaka, tidak tahu diri, aku sumpahin kamu tidak akan bahagia". Kini Soraya ikut berteriak karena sangat kesal.
Dia tidak bisa menerima perlakuan ini padahal selama ini dia memperlakukan Helena dengan seenaknya tanpa belas kasihan sekarang dia merasakannya malah tidka terima.
Helena hanya menatap mereka dengan tatapan datar sedangkan Rendra mengepalkan tangannya ingin maju menghajar mulut kurang ajar mereka. Dia tidak terima istrinya dihina seperti itu oleh mereka.
Melihat itu, Helena memegang tangan Rendra kemudian menggelengkan kepalanya tanda tak mengizinkan Rendra untuk mengurus mereka. Dia tidak peduli dengan apa yang keduanya lakukan, kecuali mereka bertindak berlebihan maka dia akan membalasnya.
"Ayo kita masuk saja, tidak usah perduli kan mereka, mereka hanya tidak terima karena uang yang mereka dapatkan setiap bulan sudah tidak ada". Helena menarik Rendra masuk kedalam rumah.
Sedangkan Kedua orangtua Helena tidak berhenti berteriak dan mengumpat dengan kata-kata yang tidak pantas, padahal mereka sendiri yang bersalah tapi mereka seolah-olah merasa tersakiti.
"Dasar anak sialan, menyesal saya membiarkan kau hidup, harusnya kau ikut mati bersama ibumu, akan ku buat kau juga seperti ibumu jika kau tidak mau mendengar kan aku"? Teriaknya dengan penuh emosi.
Wahyu tidak sadar jika kata-katanya itu membuat Helena semakin membencinya dan menghilangkan rasa belas kasih dihatinya, kini Helena tidak akan peduli dengan permintaan terakhir ibunya.
Rendra mengepalkan tangannya, dia ingin memukul ayah mertuanya yang berani berkata menyakitkan seperti itu apda istrinya, dia tidak menyangka ada seorang ayah seperti itu pada anak perempuan nya.
Helena berbalik dan menatap ayahnya dengan dingin dan juga tajam, tatapan itu penuh dengan kebencian dan amarah tertahan.
"Andai aku bisa, aku juga tidak mau lahir dari lelaki benalu dan tidak tahu diri seperti mu, kalian berdua sangat cocok, satu benalu tidak tahu diri dan satunya lagi pelakor yang sok berkuasa padahal tidak punya apapun".
Helena kembali menarik tangan Rendra masuk kedalam rumah karena tidak mau kehilangan kontrol sampai lupa dengan permintaan terakhir ibunya.
"Jaga ucapanmu anak sialan, jika bukan karena rasa kasian kami, kau sudah lenyap dari muka bumi!! ". Teriak Wahyu dengan penuh emosi.
"Kalian lah yang tidak tahu diri, kalian lupa jika semua ini adalah milikku dari ibuku, apa yang perlu anda kasihani dari saya, lebih baik kalian bersiap dari sekarang karena aku tifka akan tinggal diam atas smeua ini, lihat saja aku akan membalas sakit ku lebih dari yang kau lakukan, camkan itu".
Kini Helena berada di dalam rumah, Mereka duduk disofa, nafas Rendra terdengar berat dan memburu, dia sangat marah dengan perkataan kedua orang tua istrinya itu tapi dia tidak mengatakan apapun. Rendra mengalihkan pandangannya pada istinya, dia tahu istrinya pasti terluka mendengar perkataan mereka
Kepergian keluarga Helena menyisahkan rasa canggung keduanya, Helena hanya bisa membuang nafasnya kasar melihat prilaku ayahnya itu. Andai bukan karena pesan terakhir ibunya dia sudah menghajar ayahnya.
"Apa kamu baik-baik saja?? ". Tanya Rendra dengan penuh perhatian.Wajahnya tampak cemas melihat raut istrinya yang sejak tadi tidak terlihat baik-baik saja.
Dia mengambil tangan sang istri untuk dilihat, rahangnya mengeras melihat tangan istrinya yang memerah karena cengkraman keras dari mertuanya.
"Aku baik-baik saja, aku hanya merasa jika mereka akan kembali membuat masalah nanti, aku yakin mereka datang kesini karena semua sokongan hidup mereka selama ini berhenti total". Helena menatap suaminya dengan tatapan sendu.
Dia sebenarnya malu karena Rendra harus menyaksikan bagaimana ayahnya mengasarinya, dan dia bersyukur karena suaminya ini menjaga dan juga membelanya. Dia tidak pernah merasakan hal seperti ini dengan seorang pemuda.
"Kamu jangan diam saja jika mereka menyakiti kamu, kasian kamu selama ini, padahal kamu bisa bela diri loh". Rendra menatap gemas sang istri karena selalu diam saja diperlakukan seperti itu.
"Aku bisa saja membalas nya Rendra, hanya saja aku sudah berjanji pada ibuku untuk tidak membalas perbuatan ayahku, dan menyayangi ayahku, hanya istri dan anak tirinya saja bisa kuhajar". Helena menghela nafasnya kasar.
"Makanya len, balas mereka kalau mereka memperlakukan mu tidak baik, kasian kamu kalau kamu tidak membalasnya, mereka akan semakin keterlaluan, mereka berpikir kamu lemah dan tidak bisa melawan". Rendra kembali menepuk bantal karena gemes sekaligus kesal dan marah.
"Ya sudah, nanti sajalah, kita bersih-bersih saja yah, ini sudah malam banget, besok kan kamu akan kerja lagi,aku juga harus ke kampus karena banyak kuliah". Helena mengelus tangan Rendra untuk menenangkan.
Dia tahu jika sejak tadi suaminya sangat kesal dan gemas karena tingkahnya yang diam saja diperlakukan seperti itu sama mereka.
"Baiklah". Pasrah Rendra melihat wajah teduh istrinya.
Dia tidak tahu bagaimana bisa seorang Helena bisa meredam emosinya begitu saja, seperti nya dia mulai jatuh cinta pada gadis yang telah resmi menjadi istrinya. Dia bahkan tak bisa marah pada istrinya
"Ayo, kita bersih-bersih dikamar masing-masing, lalu istirahat". Helena memegang tangan Rendra dan membawanya naik ke kamar mereka masing-masing.
"Terima kasih telah membela ku dari mereka". Ucapnya sebelum masuk kekamarnya.
"Sama-sama Len, kamu istri aku, aku akan berusaha melindungi dan menjaga kamu semampuku, jangan khawatir tentang banyak hal, kamu bisa berbagi dengan ku setelah ini". Ucapnya dengan senyuman manis.
Helena menagngguk kemudian tersneyum, lalu masuk kedalam kamarnya untuk bersih-bersih dan juga beristirahat.
Keesokan harinya, mereka turun untuk sarapan sebelumnya, Helena masuk kedalam kamar Rendra seperti biasa dan merapikan kamar suaminya kemudian menyiapkan pakaian yang akan dipakai suaminya hari ini.
"Oh iya bagaimana kegiatan kampusmu Len, baik-baik saja??, aku dengar ada insiden tidak mengenakan terjadi di kampus kamu kemaren?? ".
"Loh, kamu tahu darimana?? ". Helena yang sarapan langsung menoleh kepada suaminya itu.
" Aku tahu tahulah Len, aku salah satu donatur disana, jika mereka berani macam-macam, beritahu aku". Rendra menatap serius sang istri.
Dia ingin istrinya tahu jika dia sudah melakukan hal yang akan mereka menyesali perbuatan mereka.
"Kamu tenang saja, aku sudah punya rencana untuk membalas mereka jika mereka kembali membuat ulah". Helena tersenyum misterius menatap suaminya
konfliknya tidak terlalu bertele"....
penyampaian kata" sangat baik dan cukup oke sejauh ini ceritanya gak buat bosan 👍
Semoga sukses kakk othor❤️
drama kehidupan sehari-hari