Setelah Di Khianati Sahabat Dan Kekasih

Selesai dengan urusan di perusahaan, Dixon membawa Jemima ke sebuah Butik ternama untuk menjahit pakaian pengantin.

Semua terkesan terburu-buru, itu karena Dixon ingin segera menjadikan Jemima istrinya. Entahlah, banyak hal yang ia takutkan. Ia takut ada orang yang berniat jahat dan tidak suka melihat mereka bahagia.

Oleh karena itu, Dixon berencana menikahi Jemima secara diam-diam terlebih dahulu, lebih tepatnya ia akan menikahi Jemima secara siri. Bukan apa apa, ada baiknya ia mengambil sikap sedikit lebih cerdas, agar tidak ada celah bagi pembenci untuk memisahkan mereka.

Mengingat kalau harus menunggu menikah secara resmi masih banyak hal yang harus di urus, dan masih banyak syarat yang harus di penuhi. Tentu butuh waktu cukup lama.

Rencananya akad nikah akan diadakan di desa asal Jemima dan akan dilanjutkan dengan pesta. Setelah itu mereka akan membuat pesta lagi di Jakarta. Yang pasti mereka akan membuat pesta besar-besaran.

***

Malam harinya Dixon mengatakan tentang niatnya itu.

"Apa? Besok?" tanya Jemima kaget.

"Iya Sayang. Kita harus segera menikah. Aku sudah tidak bisa menahan lagi,"

"Menahan apaan?" Jemima menatap Dixon dengan tatapan curiga.

"Menahan ingin segera memiliki mu. Natap nya kok gitu amat,"

"Habis kamu mencurigakan sekali,"

"Hehehe. Jadi gimana?"

"Iya. Aku sih terserah kamu saja, kalau itu menurut mu yang terbaik ya sudah aku setuju saja. Tapi orang tua ku harus tau,"

"Itu pasti Sayang. Ayo kita bicara sama Ibu dan Ayah,"

Dixon dan Jemima lalu menemui Pak Hasan dan Bu Sekar yang sedang berada di ruang keluarga.

***

Di sebuah Apartemen.

Sepasang suami istri tengah dilanda perasaan takut dan was-was.

"Yah ... kalo kamu di pecat pemasukkan kita tiap bulan akan berkurang dong," ucap Rara dengan wajah cemberut.

"Ya jangan sampe lah aku di pecat. Sekarang kita harus berpikir gimana caranya agar aku tetap bekerja di perusahaan Pak Dixon,"

"Kamu minta maaf saja sama Jemima," ucap Rara.

"Sekalian minta Ibu dan Ayah mu minta maaf juga sama Jemima dan kedua orang tua Jemima," lanjut Rara.

"Jadi cuma aku dan kedua orang tua ku saja yang harus minta maaf sama mereka? Kamu juga dong. Kamu kan juga bersalah,"

"Tapi ... Aku gak sudi minta maaf sama dia,"

"Rara, aku mohon kali ini saja kamu turunin ego mu, semua demi kebaikan kita, demi masa depan kita," bujuk Rakha.

"Ya sudah deh. Kalo begitu kita sepakat ya untuk membuka kembali nomer Jemima yang sudah kita blokir. Kita minta maafnya lewat pesan aja,"

"Nah gitu dong," balas Rakha.

Sebenarnya aku males banget kalo harus berurusan lagi sama Jemima. Tapi kalau aku tidak minta maaf sama dia pasti Mas Rakha akan kehilangan pekerjaan. Aku gak mau itu terjadi, aku gak mau punya suami pengangguran. Tujuan awal aku ingin memiliki Mas Rakha kan karena dia merupakan orang terganteng dan terkaya di desa Bujung Sakti. Iiihhh nasib Jemima kok beruntung banget bisa dapet Pak Dixon. Aku juga pengen sama pak Dixon, gimana ya caranya supaya aku bisa menggoda pak Dixon? Aku gak rela melihat Jemima bahagia, aku gak rela kalo dia dapat suami lebih kaya dan lebih ganteng dari suami aku. Duh aku harus mencari cara agar bisa membuat Pak Dixon menyukai ku." Rarasita berucap di dalam hati dengan segala rencana busuknya.