NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Matthew

Istri Kecil Tuan Matthew

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rumiati

(***) Peony surgawi adalah seorang gadis yatim piatu . dia tinggal bersama seorang Bibi penjual bunga yang bernama Aura Herawati , dia tidak mempunyai anak dan suami . Peony tinggal bersamanya semenjak usia delapan tahun .

***
Al gozali Matthew adalah seorang anak laki laki kecil yang sejak lahir telah di tinggal pergi ibunya mengejar kemewahan duniawi . dia tumbuh menjadi anak laki laki yang dingin dan datar seperti Ayahnya Al Gibran Matthew .

semenjak di khianati oleh istrinya ,Al Gibra Matthew sangat membentengi diri dengan namanya wanita .Semenjak sang istri pergi bersama laki laki yang lebih kaya darinya ,karena kehidupan Matthew saat itu masih kalang kabut .

suatu hari Al tanpa sengaja bertemu dengan Piony . melihat kelembutan kesabaran dan kebaikan Piony Al menginginkannya sebagai temannya . karena selama ini kehidupan anak berumur lima tahun itu sangat abu abu .

apakah Matthew akan mengabulkan permintaan Al putra . perubahan apa yang akan terjadi pada Al Gibran Mat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Peony menghentikan langkahnya dia menatap sang majikan dengan wajah bingung . Morgan pun ikut melirik Matthew .

"Saya tidak bisa membuat teh hijau , Tuan . Saya takut nanti Anda tidak menyukai buatan saya ."

"Buat Teh yang kamu bisa . Teh biasa atau apa terserah . Yang penting saya ingin teh ."

Morgan menaikan sebelah alisnya melirik Matthew . Kemudian dia menoleh ke arah Peony yang masih diam .

"Teh biasa seperti yang malam itu ,Tuan ? Jadi , apa Anda menyukainya?"

"Kapan kamu membuatkan teh untuk Tuan Matthew ?" tanya Morgan tiba tiba .

Peony menoleh ke arah Morgan ." Waktu malam itu Tuan Matthew bekerja , saya membuatkan dia teh dan..."

"Cepat buat kan saya teh , kenapa kalian malah asyik bercerita ? Kenapa kamu masih di sini , Pergilah dari sini ."

Duda arogan itu menatap Morgan dan mengusir sang asisten .

"Saya sepertinya akan memeriksa laporan ini di sini ,Tuan . Supaya saya nanti bisa langsung perlihatkan kepada Anda . Ah , bisa kau buatkan aku satu gelas teh juga ? Sama seperti yang kau buatkan untuk Tuan Matthew ."Morgan menatap Peony yang tersenyum dan mengangguk .

"Baik ,Tuan kalau begitu saya akan membu..."

"Tidak ada! Kau cukup buatkan satu gelas teh ." jelas Matthew . Kemudian dia menatap Morgan datar ." Dan kamu pergilah dari sini segera . Kerjakan itu di tempatmu , jangan membuat pemandangan saya berserat di sini ."

Morgan mencibir di dalam hati ." Padahal biasanya saya sering mengerjakan laporan di sini , tidak pernah di larang ."

"Morgan , mulai besok kamu urus proyek yang ada di etopia ."

Mata morgan melotot ." Ehm.Saya pulang sekarang ,Tuan. Permisi Nona Peony ."

Peony tersenyum dan menunduk sopan ketika Morgan menyapanya sebelum pergi . Matthew menatap kepergian Morgan dengan wajah kesal . Kemudian dia kembali menatap kearah Peony yang masih berdiri di tempatnya sembari menatap pintu Mansion.

"Kenapa kamu masih diam? Atau kamu mau ikut dengannya ."

Peony terkejut saat suara Matthew kembali mengalun . Dia meringis , perlahan peony menunduk sebelum bergegas ke arah dapur .

Matthew menatap pergerakan Peony dengan wajah angkuhnya ."Cih , apa mereka sekarang sedang ingin memperlihatkan semacam cinta lokasi? Pekerja sama pekerja , saling jatuh cinta ,begitu? Ingin membuat drama di depan mataku?"

Entah kenapa Matthew malah menggerutu tidak jelas .

Peony sendiri sedang bertanya tanya di sela aktivitasnya . Gadis itu mulai mengaduk gula bersama air hangat , sebelum nanti mencelupkan teh .

"Dia kembali meminta dibuatkan teh. Jadi apa Tuan Matthew menyukai teh buatanku waktu itu? Tapi dia tidak memberitahu suka atau tidak ."

"Peony , kamu sedang buat apa?"

Perhatian Peony teralihkan oleh kedatangan beberapa pelayan .

"Aku sedang membuat teh untuk Tuan Matthew ."

Para pelayan itu terkejut mendengar kalimat Peony. Masalahnya , majikan arogan mereka itu biasanya tak akan membiarkan pelayan biasa membuatkan teh untuknya , harus kepala koki yang buat .

"Kau yakin? Tuan Matthew selama ini tidak pernah meminum teh buatan pelayan biasa . Pasti selalu kepala koki yang di suruh ."

"Iya ...lalu ini teh biasa .Tuan Matthew biasanya meminta teh hijau .Peony nanti kamu kena marah ."

Peony menatap teh yang baru saja di buat nya ." Tuan Matthew yang meminta saya untuk membuatkan tehnya . Awalnya saya juga ingin memanggil kepala koki . Tetapi Tuan Matthew ingin saya yang membuatnya . Saya juga sudah sempat bilang jika saya tidak bisa membuat teh hijau . Tapi ,Tuan Matthew bilang terserah saya bisa buat teh apa , yang penting teh."

Jelas beberapa pelayan merasa ragu . Apalagi mengingat Peony adalah pelayan baru di mansion ini .

"Ada apa ini?"

"Ah , Ini kepala koki . Peony katanya membuatkan teh untuk Tuan Matthew , Bu."

Seorang perempuan yang merupakan kepala koki itu melirik Peony dan menatap isi gelas di atas nampan .

"Lancang sekali kamu membuatkan Tuan Matthew teh . Apalagi teh biasa seperti ini . Kamu itu anak baru , jadi jangan sok tahu hanya karena kamu di sukai Tuan Muda Al ."

Peony menunduk mendengar kalimat marah kepala koki ." Saya minta maaf ,Bu .Tadi Tuan Matthew sendiri yang memerintahkan saya unt..."

"Jika begitu seharusnya kamu panggil saya . Selama ini Tuan Matthew tidak pernah meminum teh buatan orang lain . Apalagi teh murahan seperti ini . sungguh lancang kamu ,minggir!."

Peony pun akhirnya memilih mundur . Dia membiarkan kepala koki itu membuatkan teh untuk Matthew .

"Apa Tuan Matthew sudah meminta sejak tadi? Jika dia marah karena menunggu terlalu lama . Maka matilah kau ."cetus kepala koki membuat Peony bungkam .

Peony juga tahu betul jika Matthew tidak suka menunggu lama . Para pelayan lain menatap Peony dan saling berbisik . Mereka mengira jika Peony sengaja ingin mencari perhatian Matthew .

"Apa karena kamu sempat di perlakukan secara spesial saat sakit , maka kamu mengira bisa mencuri perhatian Tuan Matthew ?" celetuk pelayan lain .

"Benar jangan bermimpi terlalu tinggi ,Peony . Tuan Matthew melakukan semua itu karena tak ingin Tuan Muda Al sedih dan cemas . Meski mendapat perlakuan baik dari Tuan Muda . Kamu tidak seharusnya begitu berani ."

"Iya kamu pikir bisa menggoda Tuan Matthew ? Jangankan pelayan seperti kita . Wanita dari kalangan level tinggi pun tak ada yang berhasil menarik perhatian Tuan Matthew ."

"Saya tidak begitu , tidak bermaksud begitu." balas Peony pelan , dia malah mendapat penilaian seperti itu dari para pelayan lain.

Kepala koki menoleh dan menatap Peony dengan tajam ." jangan berpikir bisa menggoda Tuan Matthew majikan di sini . Apa selama ini kau sudah sering melakukan ini kepada majikan majikanmu yang dulu ? Jangan lakukan hal yang sama di sini ."

Peony menggeleng cepat dan menatap kepala koki itu dengan wajah tak terima .

"Saya tidak begitu , Anda tidak seharusnya menilai saya seperti itu ,Bu . Kita bahkan tak saling kenal , memang saya pendatang baru di sini . Tapi saya tidak begitu . Kalian tidak boleh menilai dan menghakimi saya seperti ini . Padahal kita sama sama perempuan ."ucap Peony sungguh tak habis pikir .

"Hal seperti ini sudah seperti suatu kebiasaan . Saya sudah paham bagaimana karakter pelayan seperti Anda . Tidak usah mengelak saya lebih berpengalaman dari padamu , minggirlah ." kepala koki itu menyenggol bahu Peony sembari membawa nampan berisi teh hijau untuk segera di antar kepada Matthew .

Peony menunduk mencoba sabar . Dia memejamkan matanya dan menghembuskan napas dalam .

Para pelayan lainnya pun melirik Peony . Mereka melotot ketika melihat Peony bergerak berniat meninggalkan tempat itu .

"Hai ,kenapa kau sudah ingin pergi? Kau tunggu dulu di sini , jika Tuan Matthew benar benar marah karena teh datang terlambat . Maka kamu harusnya yang bertanggung jawab ."

Para pelayan itu menahan pergelangan tangan Peony . Gadis kecil itu pun kembali menghembuskan napas .

"Lepaskan , saya tidak akan pergi .Jadi tidak usah di tahan seakan saya seorang penjahat ." Peony menatap para pelayan itu dengan wajah lelahnya .

"Tidak bisa . Bisa saja nanti kamu kabur ,kepala koki bisa mendapat imbasnya ."

1
💕Rose🌷Tine_N@💋
hah....modus km mah tuan🤪
💕Rose🌷Tine_N@💋
rasain...kena kau Mattt🤣🤣
partini
ini dah keterlaluan,,pecat lah
partini
banyak pelayan ngapain aja masa taman dan biarkan akta hutan
partini
ini sudah tidak bisa di biarkan ayo tuan pecat mereka semua ,ga guna cuma caper doang
partini
wah minta di pecat mereka
partini
yg di katakan tuan Matt ada benarnya jg sih ,,dah 20th n jangan terlalu begitu terkesan jadi perempuan gampang
partini
good 👍👍👍👍👍
partini
aihhh jadi baby sitter yg tua malah rempong
partini
heh
partini
ehhh tuan Matt bilang aja gemeteran ada rasa yg aneh dekat sama baby sitter anakmu,,baru di peluk tangan nempel dikit lah kalau ga sengaja lihat body mulus tanpa busana macam mana bisa" solo karir terus 😂😂😂
secara kamar kan ad cctv nya
aku suka Thor Matt tersiksa
partini
kata susu menjadi kata keramat tuan Matthew 😂😂😂😂
partini
aihhh tuan Matt,,,jaga hatimu yah jangan terlalu benci nanti jadi cinta
karena benci dan cinta itu terlalu tipis
partini
kaya karung besar ajaa main gedebruk
partini
apa ga kejauhan Thor beda 20 th jadi umur Matthew 40 tuh bocah umur berapa pastinya blm 10th kn
bujang lapuk kah si Matthew thor
imaykhan@123: makasih
partini: iya Thor ,,satu ini yg paling jauh yg ku baca biasnya di bawah 40th
but is good story 👍👍👍👍
total 3 replies
partini
lanjut Thor ceritanya sangat menarik
partini
mau lihat reaksi tuan sombong itu lihat Peony pakai baju renang apa iya body nya tidak bisa bikin dia terehem ehem
secara dia bilang dadanya masih rata
partini
nah Lo tuan bagaimana terkejut kan
partini
lihat saja Morgan tuan mu nanti pasti bucin akut
imaykhan@123: iya di tunggu saja
total 1 replies
partini
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!