NovelToon NovelToon
Cinta Itu Sakit Tapi Dia Tetap Pemenangnya

Cinta Itu Sakit Tapi Dia Tetap Pemenangnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Fantasi / TimeTravel / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:717
Nilai: 5
Nama Author: Marya Juliani Jawak

Sebuah kisah asmara dia orang anak remaja yang sudah berjalan hingga 2 tahun lamanya. Perjalanan cinta yang indah tapi retak di tengah perjalanan.

Dihadapkan dengan cinta baru oleh kehadiran orang yang baru. Perasaan yang dulu membara kini terasa hampa dan dingin.

Mampukah mereka mempertahankan kisah cinta mereka yang retak menjadi utuh. Atau melepaskan demi cinta baru yang membuat mereka bahagia. Mari kita ikuti kisah cinta mereka. Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marya Juliani Jawak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Semester Baru

Dua minggu sudah berlalu, hari libur telah usai. Kini Permata dan Herlina sudah sampai di Asrama.

Kak Ani, yang melihat Permata datang langsung memeluk dirinya.

"Dek Permata apa kabar? Kakak kangen" Ucap Ani setelah melepas pelukannya. Ani langsung menggandeng tangan Permata menuju kamar Permata.

"Kabar Permata baik kak. Kakak sendiri juga baik kan?" Tanya Permata kembali

"Kabar kakak baik, walaupun... ya you know lah." Ucap Ani memberi kode

"Gak papa semua akan berjalan dengan semestinya kok kak." Senyum Permata memberi ketenangan pada kakak tingkatnya bahwa semua akan baik - baik saja.

Ani melepaskan gandengan tangannya dan menatap Permata dengan seksama.

"Lagian Kam kemarin kok bisa sakit, Kam ada salah makan?" Tanya Ani khawatir, padahal kejadiannya sudah dua minggu yang lalu.

"Gak kok kak, aku baik - baik aja. Nanti kakak juga tau kok." Permata meyakinkan Ani, dan Ani hanya mengerti bahwa Permata akan baik - baik saja.

...----------------...

Setelah mata pelajaran pertama selesai, kelas langsung di bubarkan. Para mahasiswi disuruh masuk ke kamar masing - masing, mereka dilarang untuk keluar kamar. Asrama semua dikunci, baik dari tingkat satu, dua dan tingkat tiga. Mereka dilarang untuk mengeluarkan suara atau keributan.

"Kenapa ya kok kita dikurung gini?" Bisik Pratiwi komting tingkat dua. Sedari tadi ia mengintip dari tirai jendela kamar melihat situasi diluar ruangan.

"Ia kenapa ya?" Bisik Zarah yang mengintip juga.

"Sepertinya ada tamu atau ada masalah, soalnya aku lihat tadi ada para petinggi - petinggi datang." Ucap Risda yang sempat melihat laki - laki bertubuh tegap dan berseragam datang berombongan ke arah kantor dosen

"Berarti masalah serius itu?"

"Aku rasa juga serius. Jadi takut aku"

"Ia sama, aku juga takut"

Tanya mereka penasaran dan bertanya - tanya sebenarnya apa yang terjadi diluar sana.

"Ada ya orang yang semua sibuk bertanya kenapa diluar sana? Tapi dia sibuk main HP sendiri. Dia punya hati nurani tidak sih?" Sindir Melati melihat Permata yang fokus pada HP nya. Ia merasa kesel

Semua mata saling memandang. Mereka mendapati cuman Permata yang bermain HP.

"Yang disindir merasa tidak bersalah, udah kabur dari cerdas cermat, datang gak ada minta maaf, sekarang semua khawatir apa yang terjadi diluar sana, dia asik sibuk sendiri main HP. Ada ya orang seperti itu?" Sindir Melati kembali melihat tajam kearah Permata.

"Jangan mentang - mentang dia pintar, jadi sesuka hatinya pergi dari cerdas cermat trus buat kampus kita kalah. Sekarang dia diam aja, karena gak ada yang berani negur dia. Enak banget ya hidup dia serasa selalu diatas tanpa bisa disalahkan" Lanjut Misel kembali menyindir Permata.

Occy yang berada disamping Permata menyenggol Permata. "Per, lo dikatain sama geng Melati" Bisik Occy pelan pada Permata. Occy menatap was - was pada Permata, ia takut perkelahian akan terjadi kembali. Sedangkan ibu asrama berpesan supaya jangan ada keributan untuk saat ini. Ia melihat Herlina meminta tolong agar berada di samping Permata. Tapi Herlina hanya memberi kode bahwa Permata tidak akan melewati batas hari ini.

Permata melihat kearah Melati, tatapan mereka berdua ketemu. Melati menatap tajam kearah Permata, sedangkan Permata menatap santai Melati. Permata lalu meletakkan HP nya.

"Lo punya pikiran gak sih? Semua orang sibuk dengan sekeliling sedangkan elo sibuk dengan HP lo? Lo bukan orang buta yang tidak bisa melihat sekeliling kan?" Tekan Caca menatap tidak suka dengan Permata.

Permata menatap Caca, lalu kembali menatap Melati. "Lo mau gue tampar lagi?" Tanya Permata pada Melati.

Dia terlalu malas menghadapi geng Melati saat ini. Melati teringat kejadian ruang makan hanya bisa terdiam. Herlina yang sedari tadi diam tersenyum melihat Melati tidak bisa berkutik.

"Tampar aja kalau lo berani, lo pikir gue takut?" Tantang Caca pada Permata. Permata berdiri dari duduknya, ia menghampiri Caca. Suasana asrama menjadi hening. Mereka tau Permata dan Caca sama - sama orang yang keras dan Caca merupakan salah satu orang yang berkuasa.

"Her, tolong hentikan Permata. Kita gak bisa buat keributan untuk saat ini." Peringat Pratiwi, ia tau hanya Herlina yang bisa menghentikan Permata. Bagaimana pun mereka berdua bersahabat.

"Kenapa? Kan mereka duluan yang cari masalah. Kalau lo mau, lo donk yang seharusnya menegur geng Melati agar tidak mulai cari keributan." Nasihat Herlina pada Pratiwi

"Tapi minta tolong dulu Her, kali ini aja." Mohon Zahra pada Herlina tapi dihiraukan Herlina

...----------------...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!