NovelToon NovelToon
Suami Tukang Sapu Ternyata Miliarder

Suami Tukang Sapu Ternyata Miliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Menantu Pria/matrilokal / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Penyelamat
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: rafizqi

Celine, seorang wanita pekerja keras, terpaksa menikah dengan Arjuna—pria yang bekerja sebagai tukang sapu jalanan untuk menghindari perjodohan. Selama pernikahan, Arjuna sering diremehkan dan dihina, bahkan oleh keluarga istrinya sendiri. Tapi siapa sangka, di balik penampilan sederhananya, Galang menyimpan identitas dan kekayaan yang luar biasa. Saat rahasia itu terbongkar, kehidupan mereka pun berubah drastis, dan mulailah babak balas dendam yang elegan dan penuh drama.

Bersama istrinya, Celine, Arjuna melawan kejahatan bersama-sama dan mencapai keberhasilan bersama.

Siapakah Arjuna sebenarnya? dan apa yang akan terjadi jika semua orang mengetahui identitas Aslinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25

Suasana ruang tamu keluarga William siang itu panas meski pendingin ruangan menyala penuh. Mata-mata tajam penuh amarah tertuju pada Arjuna, pria sederhana yang berdiri dengan tenang di tengah ruangan.

Di atas meja, sebuah tablet menampilkan video viral yang menjadi bahan olokan banyak orang.

“Lihat ini! Lihat baik-baik, Arjuna!” bentak Ibu Mertua, Ny. Sera, dengan mata membelalak.

"Kamu mempermalukan nama keluarga William, Arjuna"

“Kau menyapu jalan sambil sok menjadi pahlawan! Dan sekarang seluruh kota tahu kalau menantu keluarga William cuma tukang sapu!”

Tawa cemoohan terdengar dari sudut ruangan. Anak-anak keluarga besar, paman dan bibi dari pihak Celine, termasuk Bagas dan Laura, ikut menyaksikan video yang telah menyebar di media sosial. Judulnya menusuk hati: “Menantu Keluarga William Tukang Sapu Jalanan!”

Arjuna menunduk. Bukan karena malu—tapi karena kecewa. Ia tak menyangka keluarga istrinya akan bereaksi sekejam ini. Video itu direkam oleh seorang pejalan kaki yang memang menyaksikan Arjuna menyelamatkan anak kecil yang akan kecelakaan. Tanpa maksud pamer atau membuat heboh.

“Aku bekerja dengan jujur,” ucap Arjuna tenang, meski dadanya sesak.

“Aku tidak mencuri, tidak menipu. Mengapa pekerjaan yang halal dianggap memalukan? Aku tidak bermaksud mempermalukan kalian. Itu secara tidak sengaja ada yang merekam”

“Tutup mulutmu!” bentak Pak William, ayah Celine.

“Kau mempermalukan keluarga kami! Para relasi bisnis kami menertawakan kami pagi ini! Mereka bilang keluarga William terlalu bodoh menerima menantu seperti kamu!”

“Celine menikah karena pilihan sendiri,” Arjuna menegaskan, mencoba berdiri tegak.

“Kau pikir kami akan membiarkanmu bertahan setelah ini? Kau diusir dari rumah ini, Arjuna!” suara Pak William tegas, dingin, dan tak dapat ditawar.

"Maksudnya?"

William tertawa getir, "Apa kurang jelas? Kamu pergi dari rumah ini dan tinggalkan anak saya!" Ujar William lagi. Memperjelas ucapannya kepada Arjuna.

Laura dan Bagas, puas melihat Arjuna direndahkan.

Bagas bahkan sempat berkata, “Sudah kukira sejak awal, pria itu tak punya masa depan. Lihat saja sekarang, buktinya sudah ada.” ucapnya.

"Seharusnya orang seperti dia tidak harus ada di keluarga kita. Arjuna memang pantas di usir Papa. Pria tidak berguna seperti dia tidak pantas menjadi suami kak Celine" Laura menambahkan.

"Aku sudah menduga bahwa Arjuna akan mempermalukan keluarga ini. Sekarang semuanya terbukti dan dia sudah membuat malu keluarga ini dengan statusnya yang menjadi tukang sapu" Sera menambahkan.

"Pergi saja kamu dari sini, Arjuna" Usir Bagas.

Arjuna hanya tersenyum kecil. Bukan senyum bahagia, tapi senyum getir. Ia sudah terlalu sering merasakan hinaan dalam hidupnya. Tapi hari ini, sakitnya terasa lebih dalam. Mungkin karena ini keluarga istrinya. Keluarga yang seharusnya menjadi tempat berlindung—bukan penghakiman.

"Baiklah. Aku mengerti"

Ia berbalik perlahan, bersiap meninggalkan rumah yang sejak awal tidak pernah benar-benar menerimanya. Namun sebelum kakinya mencapai pintu utama, terdengar suara langkah tergesa.

“Berhenti!”

Semua orang menoleh.

Celine berdiri di ambang pintu dengan napas terengah, wajahnya kemerahan, entah karena marah atau habis berlari dari kantor. Rambutnya terurai kusut, blazer kerjanya setengah terbuka. Ia menatap setiap orang di ruangan dengan tatapan tajam.

“Apa yang kalian lakukan pada suamiku?”

“Celine, kau lihat sendiri videonya, kan?” Ny. Sers menyahut cepat. “Suamimu mempermalukan kita semua! Dia—”

“Cukup!” bentak Celine. Suaranya menggema, memotong semua ocehan.

Ia melangkah ke depan, berdiri di samping Arjuna, menggenggam tangan suaminya erat.

“Sejak kapan pekerjaan halal menjadi aib?” tanyanya lantang.

“Kalau kalian semua sibuk duduk di kantor ber-AC dan menganggap pekerjaan seperti menyapu jalanan sebagai hinaan, itu bukan salah Arjuna. Itu salah kalian—karena terlalu sombong!”

"Walaupun Arjuna memiliki pekerjaan yang tidak seperti kalian, bukan bearti kalian berhak menghina pekerjaannya"

"Seharusnya kalian bersyukur, Arjuna memiliki hati yang bersih. Dia tidak pernah memikirkan dirinya sendiri. Dia rela menyelamatkan orang lain tanpa memikirkan nyawanya sendiri"

Ruangan sunyi. Tak ada yang menyangka Celine akan membela suaminya sekeras itu.

“Aku menikahi Arjuna bukan karena dia kaya atau miskin. Tapi karena dia pria yang jujur, tulus, dan tidak pernah memandang rendah siapa pun,” lanjut Celine.

“Video itu viral karena orang-orang melihat seseorang bekerja keras dan berhati baik. Tapi kalian malah merasa malu?”

Ny. Sera mencoba menyela, “Tapi, Celine, kita punya reputasi—”

“Reputasi?” Celine tersenyum sinis.

“Apa gunanya reputasi jika kita kehilangan rasa kemanusiaan? Kalian lebih peduli pada omongan orang daripada kebenaran.”

"Jika memikirkan reputasi, bukankah reputasi ini sudah rusak karena dirimu? Kamu berani menjadi wanita kedua Papa ku dan merusak nama baik keluarga. Tapi kenapa pekerjaan Arjuna menjadi masalah reputasi?" tanya Celine menyindir.

"Cukup Celine!" Pak William bangkit dari kursi.

"Jangan mencari alasan lain karena laki-laki tidak berguna ini. kau sudah termakan perasaan. Arjuna tidak pantas—”

“Papa,” potong Celine tenang.

“Kalau Ayah memaksaku memilih antara keluarga dan suamiku... maka aku akan memilih Arjuna.”

Seketika semua terdiam. Pernyataan itu seperti petir di siang bolong bagi William.

Arjuna menatap istrinya tak percaya. Hatinya yang tadi nyaris remuk, kini hangat oleh ketegasan wanita di sampingnya. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, seseorang berdiri untuknya—tanpa ragu, tanpa malu.

Sedangkan Bagas dan Laura tersenyum licik di sudut lain. Menyaksikan semua ini dengan penuh bangga karena rencana mereka telah berhasil.

Celine berbalik, menatap Arjuna dengan senyum tipis. “Kita pergi. Rumah ini tak lagi pantas untuk kita tinggali.”

Arjuna tak menjawab, hanya mengangguk. Mereka melangkah keluar bersama, meninggalkan ruang tamu yang kini senyap dan dingin meski penuh orang.

Dibalik itu, Bagas, Laura dan Sera tersenyum senang.

Di luar, langit masih cerah. Motor tua Arjuna terparkir di bawah pohon.

“Terima kasih... Kau datang tepat waktu.” ucap Arjuna disana.

Celine menggenggam tangannya. “Aku bukan datang tepat waktu, Jun... Aku hanya tidak ingin terlambat membelamu. Kau pantas mendapat tempat di sisiku—dan dalam hidupku.”

Motor pun melaju pelan, meninggalkan rumah keluarga William yang kini tak lagi berarti.

Namun tanpa mereka tahu, video yang dianggap mempermalukan itu... justru mulai menginspirasi banyak orang. Kolom komentar di media sosial mulai berubah arah:

> “Pria ini jujur dan pekerja keras. Salut!”

>“Pekerjaan bukanlah ukuran harga diri. Bahkan dia memiliki hati yang baik”

>“Semoga banyak laki-laki seperti dia di dunia ini. Dia berani menyelamatkan orang lain tanpa memikirkan diri sendiri”

>"Semoga, Dia tetap memiliki hati yang baik"

Dan di antara komentar itu, terselip satu akun anonim, dengan nama tak dikenal:

> “Ternyata dia masih hidup… dan tetap rendah hati. Dunia akan segera tahu siapa dia sebenarnya.”

.

.

.

Bersambung.

1
Bilall
up lgi thor
Bilall
ok
Bilall
up thor
Supardi
keren dan mengasyikan.
Herman Herman
lanjut thoor gpl
D'ken Nicko
lanjut
D'ken Nicko
up yg banyak thor.
D'ken Nicko
upnya lama amat thor
D'ken Nicko
jangan lama2 thor upnya
D'ken Nicko
jangan lama2 upnya thor. semangat
Glastor Roy
up next ya min yg banyak
Rafizqi: ( IG: @Rafizqi0202): siap kak
total 1 replies
D'ken Nicko
jangan lama lama up thor
D'ken Nicko
lanjut
Rafizqi: ( IG: @Rafizqi0202): siap kak 😊
total 1 replies
D'ken Nicko
jangan lama2 thor. up lagi
Rafizqi: ( IG: @Rafizqi0202): oke kak.... terimakasih sudah mampir 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!