di salah satu pondok pesantren, ada seorang gadis cantik bernama Fatimah. Ayah nya Fatimah seorang pemilik pesantren bernama Ustad Zaidan,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mengalah
Naim membuka bajunya dan mengganti baju olahraga dengan baju kaos saat itu terlihatnya tubuh Naim yang berotot.
"Astaga bagus banget tubuh ya pingin banget meluk tapi engga bisa,"batin Fatimah sambil menetap ke arah tubuh Naim.
"Oh jadi dia terus memperhatikan aku,aku kerjain aja kali nya,"batin Naim yang dari tadi merasa kalau dia selalu saja di tatap oleh Fatimah.
"Dede aku ingin,"ucap Naim sambil berbalik dan berjalan ke arah Fatimah yang sedang berdiri di depan kamar mandi.
"K-kamu pingin apa m-mas?"tanya Fatima sambil melihat ke arah Naim yang berjalan mendekat Ke arah ya.
"Aku ingin... aku ingin meluk kamu,"jawab Naim sambil berlari ke arah Fatimah.
Tak lama Naim pun memeluk Fatimah dengan lembut sambil mengelus rambut Fatimah sampai berantakan.
"Mas kamu kenapa?"tanya Fatimah berbisik di telinga Naim.
"Sebenarnya aku ingin meluk kamu,"jawab Naim berbisik di telinga Fatimah.
"Harum banget tubuh Naim yang berbau jaskulin,"batin Fatimah yang baru kali ini memeluk Naim.
"Dede kamu kok diam,"ucap Naim berbisik di telinga Fatimah.
"Mas kamu bau,"ucap Fatimah sambil melepaskan pelukan ya.
"Mas bau?"tanya Naim sambil mengangkat satu alis nya.
"Iya mas bau,"jawab Fatimah sambil berlari agar tidak kelihatan Naim kalau dia salah tingkah.
"Dede mas pergi joging dulu,Assalamualaikum,"ucap Naim sambil membuka kamar pintu kamar untuk keluar dari kamar itu.
Naim itu pun pergi meninggalkan Fatimah yang sedang megang dada nya karena detak jantung nya yang begitu cepat karena perbuatan Naim.
"Kamu yang dulu dingin dan tidak memiliki perasaan pada ku tapi sekarang kamu kamu seakan milik ku dan sekan kamu miliki perasaan pada ku,"batin Fatimah sambil melamun di depan jendela.
Naim yang sedang berlari
Tap
Tap suara langkah Naim yang sedang berlari mengelilingi pemukiman yang ada di sana udara yang segar dan pemandangan yang memanjakan mata. Tak lama langkah nya terhenti karena ada seseorang yang terjatuh di sana di salah satu persawahan
"Pak kamu kenapa?"tanya Naim setelah mendekat dan membantunya untuk bangun
"Saya belum makan nak,"jawab Laki-laki yang tidak terlalu tua itu.
"Oh gitu bapak tunggu di sini dulu nya,"ucap Naim sambil melihat ke arah laki-laki itu.
Naim pun pergi ke warung makan untuk membeli makanan.
"Mau beli apa mas,"tanya penjual itu sambil melihat ke arah Naim.
"Saya mau beli 1 nasi bungkus sama es teh,"jawab Naim sambil melihat ke arah penjual itu.
Penjual itu pun membungkus pesana Naim ke kantong keresik.
"Berapa bu?"tanya Naim sambil melihat ke arah penjual.
"34 ribu mas," jawab penjual itu sambil melihat ke arah Naim.
Naim pun membayar denga uang pas,Naim kembali ketempat tadi dan memberikan makanan itu ke pada bapak tadi bapak itu pun memakan nya walau beberapa kali dia menolaknya.
"Pak saya pamit dulu nya takutnya isteri saya cari,"pamit Naim ke pada bapak itu sambil melihat ke arahnya.
"Iya nak hati -hati di jalan,"ucap Bapak itu sambil melihat ke arah Naim sembari tersenyum ke arahnya.
"Semoga allah meberikan rahmat ya pada mu anak muda,"batin laki-laki itu sambil menatap punggung Naim yang berlalu pergi.
Naim pun pergi meninggalkan bapak itu dan melanjutkan lari paginya sampai ke rumah.
"Assalamualaikum mah pah,"ucap Naim sambil masuk ke dalam vila itu.
"Waalaikumsalam wr wb,"jawab Ayah dan ibu mama Naim dan orang tua Fatimah yang sedang duduk di ruang tamu yang sedang membicarakan sesuatu.
"Kamu abis dari mana nak?"tanya ibu Naim sambil melihat ke arah anak nya.
"Habis dari lari pagi mama,"jawab Naim sambil berjalan ke arah mereka.
"Oh gitu mandi gih nak,"ucap ibu Naim sambil melihat ke arah anak Naim.
"Iya mama,"ucap Naim dengan wajah sedikit cemberut karena di suruh mandi.
Naim pun ke kamar mandi untuk mandi setelah mandi Naim pun memakai baju kaos berwarna biru saat dia hendak turun dia mencium aroma makanan yang enak.
"Siapa yang memasak ya,"batin Naim sambil melangkah menuju dapur.
Ternyata yang memasak adalah tunggu bab berikut ya.
Bersambung....♡♡♡♤
❤🖒🎁
semoga semangat up terus ya
salam kenal dari 'aku akan mencintaimu suamiku' jgn lupa mampir 🤗🤗
aku datang lagi kalo udh up up uphhh~
Awas kalau nanti lu jatuh cinta,🪓