NovelToon NovelToon
SECRETS

SECRETS

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi
Popularitas:625
Nilai: 5
Nama Author: FairyMoo_

Kisah ber-genre fantasi yang menceritakan seorang anak konglomerat di suatu negara yang terjebak hubungan dengan dosennya sendiri. Violia Lavina seorang mahasiswi yang agak "unik" yang entah bagaimana bisa terjebak dengan dosennya sendiri, Leviandre. Dalam hubungan sakral yakni pernikahan.
Katanya terkait bisnis, bisnis gelap? Unit Pertahanan negara? Politik? SECRETS, mari kita lihat rahasia apa saja yang akan terkuak.


Violia said:
Demen ya pak? Tapi maaf, bapak bukan tipe gw.

And Leviandre said:
Berandalan kayak kamu juga benar-benar bukan tipe saya.


Disclaimer, cerita ini adalah cerita pertama dari sayaa, oleh karena itu isi novel ini jauh dari kata sempurna. Serta cerita ini memiliki alur yang santai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FairyMoo_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter Twenty

  "Akhhh!" teriak Vio beberapa saat kemudian ketika melihat Levi keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk di pingganggnya dan bertelanjang dada. Membuat Vio melihat jelas otot-otot Levi yang membentuk kotak di perutnya.

  Vio menelentangkan tubuhnya dan menutup matanya walau percuma, dari sela-sela jarinya Vio masih bisa melihat. Levi heran melihat kelakuan Vio, ia menatap dirinya dan mulai paham lalu ia memasang senyum jahilnya.

  Levi mendekat kearah Vio ia berada tepat di depan kaki Vio. Vio dapat melihat jelas tubuh Levi dari sela-sela jarinya. Levi mendekat dan menggenggam kedua lengan Vio dengan satu tangan dan membawanya keatas kepala Vio. Debaran jantung Vio sudah tak menentu.

  Levi mulai naik menindih Vio yang tangannya Levi tahan diatas. Vio menatap penuh wajah segar Levi dengan rambutnya yang masih basah dan bau mint segar begitu pekat dari arah Levi.

  "Ngapain nutup mata gitu kalo masih lihat dari sela jari?" tanya Levi dengan ekspresi jahilnya mengingat kelakuan Vio tadi. Vio tak berkedip sama sekali wajahnya mulai memerah dan menatap Levi lekat.

  "Kedip Vi." peringat Levi sambil melepaskan genggaman tangannya pada lengan Vio. Vio menutup matanya dan menarik tangannya yang ia tautkan diatas perutnya.

  Vio dapat mendengar kekehan Levi diatasnya. Levi mengambil satu tangan Vio dan menuntunnya mengusap perutnya, Vio langsung membuka matanya terkejut dan melihat tangannya yang tengah Levi tuntun untuk mengusap perut kotak-kotak itu.

  Levi melepaskan tangannya pada tangan Vio yang masih betah membelai perutnya, Levi menatap Vio yang meneguk kasar saat fokus pada perutnya, sangat lucu pikir Levi. Saking asiknya Vio menyentuh perut suaminya itu tak sadar tangannya terlalu jauh mengakibatkan lilitan handuk Levi terbuka.

  "Enghh ash," erangan Levi keluar begitu saja saat tangan Vio menyentuh area perut bawahnya. "Kamu selalu memancing saya Vio, kamu harus tanggung jawab." ucap Levi yang suaranya sudah memberat. Vio yang masih terkejut menatap Levi yang menatapnya lekat seperti memangsanya. Levi mendekatkan wajahnya ke wajah Vio dan-

   "Emh! BAPAK!!" teriak Vio terperanjat dari tidurnya.

  "Eh?" Vio menatap linglung ke sekeliling, ternyata hanya mimpi. Kamar itu telah terang akibat cahaya yang masuk lewat jendela kaca tinggi itu. Vio menatap kesamping dan menemukan Levi yang tidur disana.

  "Gila lo Vi! Cabul bener lo ish!" batin Vio ia mengacak rambutnya frustasi lalu fokus menatap Levi. Vio menatap Levi lekat, wajah tidur Levi berkali-kali lipat lebih mempesona pikirnya. Vio terdiam sambil menatap Levi entah kepalanya ricuh oleh apa aja.

  "Massa modelan gini ga normal?" gumam Vio kelepasan. "Apanya?" tanya Levi masih dengan suara serak khas bangun tidur. Levi telah sadar sejak mahasiswinya yang meneriakkan gelarnya tadi, hanya saja ia berusaha untuk tidur lagi walau hasilnya nihil.

  Levi membuka matanya dan langsung menangkap tatapan Vio. Vio kembali mengingat mimpinya dah wajahnya mulai memerah. " Kenapa? Wajah kamu merah. " ujar Levi.

  "H-hah? Oh ini gw gerah karna ga mandi kemarin, udah gw mandi duluan." ujarnya lari ke kamar mandi.

   Dikamar mandi ia langsung menuju wastafel dan membasuh mukanya, ia menatap pantulannya di cermin terlihat pipinya memerah.

  "Gila gw! Harusnya semalam gw mulai rencana yang dibilang Al kemarin. Malah ketiduran!" monolognya. Vio entah kenapa sangat mudah akrab dengan Allysa, sekarang ia memanggil gadis itu dengan nama panggilan yang dibuatnya sendiri yaitu Al.

  Vio telah selesai dengan mandinya, ia baru ingat lupa membawa bajunya. Sayangnya walk in closet di sini tidak terhubung dengan kamar mandinya. Ya iyalah namanya juga tempat honeymoon, tidak mungkin setertutup itu.

  Vio menatap ke pojok kamar mandi tak jauh darinya, di atas meja itu terlihat baju mandi couple yang disiapkan. Terdapat dua handuk disana, berwarna pink dan putih. "Idih? Yakali gw pake pink-pink, ih bukan Vio banget." ucapnya. Setelah berfikir sebentar ia mengambil handuk berwarna putih dan memakainya lalu ia keluar dari sana perlahan.

  Ia mendapati Levi yang duduk di kasur menghadapnya sedang memegang ponsel Vio yang tengah berdering.

  "Ada yang nelpon kamu, namanya Al, profilnya jas dokter." ujar Levi sambil menunjukkan layar hp Vio.

  Jangan sampai Levi yang angkat telpon Ally pikir Vio, ia bisa menebak karakter Ally, pasti ia langsung ngerocos pas diangkat. Vio berlari kearah Levi dan ingin merebut hpnya. Levi langsung mengangkat tinggi lengannya yang memegang hp Vio.

  "Ish pak! Balikin! Itu ada telpon." ujar Vio dengan wajah garangnya. Vio tak menunggu lama, ia mencubit pinggang Levi saat Levi tengah kesakitan dan sedikit menurunkan tangannya Vio langsung merebut hpnya dan berlari kearah teras kamar di samping kasur sisi lain.

  Levi berbalik menatap Vio tajam, Vio menatapnya dan tangannya mengayun menyuruh Levi untuk pergi. Levi menghembuskan napasnya kasar lalu berjalan kearah kamar mandi.

  Hp Vio kembali berdering, tentu saja itu masih Ally yang menelpon. Vio mengangkat panggilannya dan langsung mengarahkan ponselnya ketelinganya.

   "Vio! Gimana-gimana?! Berasil ga semalam? Gw nelpon lo dari tadi anjir, lama amat baru diangkat ih! Vio jawab dong!!" sambar Ally di seberang sana.

  Benar dugaan Vio tadi. "Iya, sabar napa, gw baru selesai mandi." ucap Vio berbisik sambil menutup mulutnya dan melirik kearah Levi yang menatapnya tajam dari depan kamar mandi, lalu ia masuk ke kamar mandi dengan sedikit membanting pintu.

  "Apanya yang berhasil, dateng-dateng kesini gw ketiduran cok!" ucap Vio membuka tirai pintu kaca yang langsung mengarah ke teras kamar.

  "Gila lu kebo banget! Jadi kalian ga ngapa-ngapain tadi malam?!" tanya Al. Vio berjalan keluar melihat pemandangan danau yang indah tak jauh dari Villanya.

  Ia berbalik bersandar pada pagar teras. "Lo tau? Gw mimpi aneh gegara mikirin itu mulu." ucap Vio. "Pasti lo mimpi lagi aneh-aneh sama si Leviandre itu kan?!" tebak Al tepat.

  "Dih? Kok tau??" heranVio. "Udah kebaca. The power of doctor psychology baby." balasnya sambil tertawa. "Idih? Cenayang kalli ah!" ujar Vio.

  "So, lo jadi ga pake rencana itu?" tanya Al. "Jadi dong hari ini bakalan gw jalanin." balas Vio tersenyum penuh. Mereka lanjut ngombrol menemani Al sebelum ada pasien katanya.

  Levi keluar dari kamar mandi, mukanya terlihat ia tekuk, "pfht!" Vio menahan tawanya melihat Levi yang memakai baju mandi berwarna pink tadi.

  "Al, udah dulu ya nanti lagi." pamit Vio langsung menutup telponnya.

  "Pak Ahahahahahahah pak-hahahahaha!" tawa Vio pecah sambil berjalan kearah Levi.

  Vio menepis air mata yang hendak mengalir di matanya. "Ngapain ini dipakek sih? Hahahahah!" Vio merasa lucu melihat Levi yang memakai handuk pink tadi, yang harusnya untuk Vio.

"Ya kamu pikir kenapa saya pake? Ini udah bener Vi, punya kamu pink dan yang putih punya saya, ngapain kamu pake yang putih." Levi berujar lemah pasrah.

  "Pak sini-sini!" Vio menarik tangan Levi dan mereka berhenti di depan kaca setinggi badan yang aesthetic parah. Vio memfoto mereka berdua di pantulan cermin itu.

  "Vi, jangan becanda deh kamu. Mau kamu apain itu?" tanya Levi seraya mengernyitkan alisnya.

"Tenang, kenang-kenangan aja kok." balasnya santai. "Udah, gw mau ganti baju dulu." ucap Vio sambil melirik Levi lucu.

"Eits, gabisa. Saya dulu." ujar Levi cepat dan langsung masuk kepintu yang ada di pojok kamar itu. Vio yang ditinggal cekikikan sendiri melihat hasil foto mereka.

...                                                ✥...

  Vio telah selesai berganti pakaian. Vio berencana akan menggoda Levi seharian ini untuk membuktikan hal yang sebagian besar ia percayai itu. Ia kembali mengecek penampilannya dan setelah itu ia keluar dari kamar.

  Vio turun dari kamar yang memang ada di lantai atas, ia berjalan kearah dapur dan mendapati Levi sedang memasak di sana. Ia berdehem sedikit untuk menghilangkan ragunya dan menyemangati dirinya sendiri.

  Ia perlahan mendekat kearah Levi yang sedang memotong bahan masakan. Vio dengan sedikit ragu memeluk Levi dari belakang. Levi terkejut dan langsung melihat ke perutnya yang sudah di peluk oleh lengan kecil Vio. Dirinya hanya bisa mematung, mencerna makna di balik kelakuan Vio itu.

  "Hmm, gimana kalo kita ubah panggilan bapak jadi yang lain?" ucap Vio pelan sambil tangannya mengusap-usap perut Levi. Vio sendiri yang melakukan hal tersebut dia juga yang memerah, muka Vio benar-benar sudah merah padam.

  "Misalnya sayang?" sambung Vio dengan centilnya. "Apaan sih?" ujar Levi dingin, ia mengambil tangan Vio di perutnya lalu ia melepaskan pelukan Vio dan kembali fokus dengan pekerjaannya. Vio yang diperlakukan seperti itu semakin yakin akan hal yang ia pikirkan.

  Vio dengan sedikit sebal berjalan kearah meja bar yang ada di sana lalu duduk memperhatikan Levi memasak. "Kamu kenapa? Kerasukan setan disini?" tanya Levi menatap Vio heran. Orang yang di tatap malah menatapnya sebal.

  "Gak, mau coba aja kek orang-orang normal pas honeymoon. Jan salah paham!" ujar Vio mengelak.

"Siapa juga yang salah paham, saya malah ngeri takutnya kamu kerasukan hantu disini." sahutnya enteng dan kembali ke aktivitas memasaknya.

  "Hari ini mau jalan-jalan kemana?" tanya Levi tanpa melihat Vio. "Gak mau keluar, ini lagi panas banget." sahut Vio yang masih setia menatap Levi.

Jantung Vio benar-benar di luar kendali, padahal Levi hanya mengenakan baju kaos polos dan celana kain panjang tapi dari pelihatan Vio lelaki itu sangat keren.

  "Habis itu? Kita mau ngapain?" tanya Levi mengalihkan pandangannya ke arah Vio. "Hm, gimana kalo kita nonton series aja disini?" saran Vio.

"Boleh deh." setuju Levi karena memang cuaca diluar cukup panas untuk mereka berjalan-jalan. "Kalo mau nonton kita perlu popcorn gasie??" tanya Vio sembari turun dari kursinya dan menuju kulkas.

  "Kamu cari popcorn di kulkas gabakal ketemu Vi, coba cari di lemari atas itu." ujar Levi yang masih fokus memasak. Vio menurut saja ia membuka lemari atas satu persatu, ia bisa membukanya tapi ia tak dapat melihat apa yang ada di dalam lemari itu karena sebut saja dirinya pendek.

   Levi yang melihat itu sedikit tertawa, karena kasihan melihat Vio yang berjinjit-jinjit akhirnya Levi mengambilkan jagung kering yang ada di bagian atas dalam lemari itu.

   "Gw bisa ambil sendiri kok!" sewot Vio menatap Levi sebal. "Gausah macem-macem, udah nih ambil." ucap Levi. Vio menyimpan bungkusan jagung kering yang nantinya akan berubah menjadi popcron itu. Iya, Vio hanya bantu nyariin jagung itu, tentu saja karena dirinya tak tahu cara membuat jagung kering itu menjadi popcorn. Setelah itu ia kembali ke meja bar dan membuka ponselnya.

  Terlihat Vio sedang ngescroll medsos untuk mencari rekomendasi film dengan unsur BL. Ia mendapatkan satu dengan tanda tertulis 21+ di ujung posternya. Ia teesenyum jahat sembari melihat Levi. "Gw rela lakuin hal yang iyalah ini demi kepentingan bersama, maaf ya pak!" batin Vio.

...»»---->To Be Continued<----««...

...Hellooo~ gimana chapter kali ini??...

...Berharap apa hayoo sama Levi?😵‍💫...

...Foto profil Al🤏🏻...

...Gimana? lanjut ga nihh??...

...Lanjut dong yaaa, walau sepi kita gass ajaa😉...

...Bye byee~ see you in next part👋🏻...

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Ryo_Zanuel???
semangat yaw dari gw, jangan putus asa dan teruslah mengupgrade ceritanya, gw yakin lo bisa 💪
FairyMoo_: omg Thanks😫🙏🏻
total 1 replies
FairyMoo_
Tinggalkan komentar kalian disini ya~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!