Antara Persahabatan Dan Cinta

Bunga yang sudah tiba di rumah mendapati rumah kosong hanya ada bibi, "ibu mana bi,,?"

"ibu sedang pergi sebentar neng,,!"

Bunga mengangguk dan duduk di sofa ruang tamu.

Lima belas menit kemudian ibu nya datang. "Bunga kamu sudah pulang nak, maaf ya ibu gak jemput kamu.!"

'iya Bu gak pa pa,, oiya Bu sini deh, ada yang mau Bunga tanya in.!" ucap Bunga

"bentar ya nak, ibu mau mandi dulu. kamu juga mandi gih sana.!" jawab ibu

Bunga tak bisa membantah.

*****

Dirumah Lani

"jadi apa yang di bilang teman-teman kamu itu betul, tapi semua itu gak ada hubungannya dengan Bunga. Bunga hanya anak yang tidak berdosa, yang tidak boleh dijauhi. Biar bagaimanapun seburuk apa pun keadaan orang tua nya, kamu tetap sahabat nya. bahkan mama pun sudah menganggap Bunga seperti anak sendiri.!" cerita mama

"iya mah, Lani ngerti ko, bagaimana perasaan Bunga. tapi kenapa Tante Susan sampai sekarang belum cerita ke Bunga ya,,?"

"kalau soal itu mama gak tau, tapi mama yakin apa pun yang Tante Susan lakukan semua sudah dipertimbangkan.!" jawab mama

"jadi bener ya mah kalau ibu kandung Bunga pelakor,,!"

"sudah lah,, gak usah kamu ingat dan kamu pikirin masalah orang lain. yang penting Bunga tidak seperti Stella ibu kandung nya. mama yakin Tante Susan mendidik Bunga dengan sangat baik.!" jawab mama

Lani diam..

"udah gih sana mandi, mama mau bantu Meli siapin makan malam!"

"okey lah kalau begitu..!"

Lani bangun berjalan naik ke kamarnya.

******

Selesai mandi Bunga tak bisa lagi menahan rasa penasaran nya. "Bu,, apa Bunga boleh tanya sesuatu..?"

"boleh dong mau tanya apa,,?"

"ceritain siapa Bunga yang sebenarnya Bu,,?"

"maksud kamu,,?!"

Bunga menceritakan kejadian di kampus, ibu nya menatap Bunga sedih, "sayang maafin ibu ya kamu sampai harus mendengar cerita gak baik dari temen kamu."

"jadi apa semua itu benar bu,,?"

"maaf sayang,,,!"

"ibu gak harus minta maaf Bu, ibu cukup ceritakan aja..!"

"baiklah ibu akan cerita.!"

"jadi sebenarnya kamu itu bukan anak kandung ibu, tapi ibu mencintaimu seperti anak kandung ibu sendiri, kamu bisa merasakan nya kan,,? ibu kandung mu bernama Stella, dia adalah istri kedua suami ibu yang juga ayah mu.!"

"Karena suatu hal ibu tidak bisa hamil, makanya ayah mu mencari wanita lain sampai bertemu dengan mama mu dan menikah. tapi karena mama mu memiliki obsesi yang tidak pantas untuk kamu tiru, mama mu dan juga ayah mu berbuat hal yang jahat hingga ayah mu berakhir di penjara, dan mama mu depresi hingga dirawat di rumah sakit jiwa sampai akhirnya mama mu meninggal.!"

Bunga diam membeku mendengar pengakuan ibu nya, sungguh tak menyangka dirinya memiliki cerita yang dramatis.

"oiya nanti ibu aja kamu ziarah ke makam mama mu ya.!" ucap ibu

Bunga diam membisu

"Bunga,, kamu mau kan ikut ibu jenguk makam mama kamu..?" tanya ibu sambil menepuk bahu Bunga karena melamun.

"eeh iya Bu,,!" jawab Bunga mengangguk pelan

"udah kamu jangan peduli ucapan orang lain, yang penting sekarang itu ibu sangat mencintai mu.!"

"Bu, kapan ayah keluar dari penjara,,?"

"ibu juga kurang tau,! karena masalah ayah mu berurusan dengan Adrian..?"

"om Adrian,, papa nya Lani,,?!"

"iya, ayah mu melakukan tindakan nekat meretas perusahaan Adrian itu karena bujukan dari mama mu.!"

"ya Tuhan,,, kenapa mama sejahat itu sih Bu,,,?" sedih Bunga

"entahlah ibu juga gak tau, tapi yang jelas ibu sudah mendidik mu dengan sangat baik, agar tidak menjadi seperti mama mu,,!"

"Bunga janji, gak akan mengecewakan ibu.!"

"iya sayang ibu percaya sama kamu.!"

"oiya Bu, kapan ibu jenguk ayah, Bunga ikut ya.!"

"baiklah,, oiya Bunga, ibu mohon sama kamu jangan pernah bermimpi untuk merebut apa yang menjadi milik Lani. karena berkat kedua orang tua Lani, kita bisa sampai di titik ini. bantuan mereka dulu untuk ibu dan juga kamu sangat banyak.!"

"iya Bu,!"

"ya sudah kita makan malam yuk..!" ibu berjalan ke meja makan

Bunga mengikuti ibu "kenapa Tante Cindy juga bilang aku harus ngalah sama Lani, sekarang ibu juga sama aku gak boleh merebut apa yang sudah jadi milik Lani. tapi kan Gilang bukan milik Lani, mereka hanya pura-pura. masa gak boleh sih Bunga yang cinta dengan Gilang memperjuangkan nya,,?" batin Bunga galau

******

Di rumah Lani

Makan malam juga sedang berlangsung

"pah, kapan om Handoko keluar dari penjara,,?" tanya Lani

"kenapa sayang,,?"

"iya ko kamu nanya gitu sih Lani, dari tadi tuh pah si Lani omongan nya Bunga, Stella, Handoko,,,?" mama bingung

"gak pa pa mah, Lani cuma tanya aja ko.!"

"sayang Lani anak papa yang cantik tapi masih cantikan mama ya he-he-he, Handoko itu sedang menjalani proses hukum karena masalah yang dia buat sendiri.!"

"papa juga lupa sampai kapan Handoko masa hukumannya,,? nanti papa coba papa tanya polisi ya,,!"

"iya pah..!"

"oiya Lani, papa ada satu permintaan boleh gak kamu penuhi,,,?"

"papa ni ada-ada aja deh, dimana-mana juga anak yang minta sama orang tua nya, eh ini mah kebalik namanya.!"

"jadi gak mau nih,,,!"

"ya mau lah,, kalau Lani bisa, pasti Lani penuhi.!"

"pah,,, jangan dulu lah.. kaya nya Lani belum siap deh,,!" jawab mama

"emang apaan sih mah, pah,, ko Lani jadi takut,,!"

"gak ko sayang, ko takut sih. jangan takut..! ya udah kamu istirahat deh. nanti aja papa bilang nya.!" jawab papa

Kening Lani berkerut bingung "jadi gak sekarang ngasih tau nya yaaaaa elaaa,, udah bikin Lani takut eh gak di cerita in juga. bikin Lani tambah penasaran aja deh..!"

"ha-ha-ha,,, emang itu tujuan nya, semakin penasaran semakin seru.!" jawab papa

"udah udah Lani, kamu tidur sana, besok kamu masih ada kuliah kan.?"

"ya udah lah,, malam pah mah,,!" jawab Lani

Lani beranjak bangun meninggalkan meja makan menuju kamar nya.

Didalam kamar Lani merebahkan tubuhnya diatas kasur, memandangi langit-langit kamar dengan tatapan bingung dengan ucapan papa.

"sebenarnya papa mau ngomong apa sih,, ko ribet amat. rahasia-rahasia an segala,,!" gumam Lani

"aduh papa bikin aku takut aja deh,,!"

"au ah tidur aja lah,,!"

****

"papah yakin, mau ngajak Lani ketemu sama temen papah itu,,?"

"iya lah mah, kalau mereka cocok kan bagus bisa jadi besan he-he-he,," jawab papa Lani

"papa nih, mama gak suka ya, Lani di jadiin tumbal kerjasama papa dengan temen papa itu loh.!"

"ya gak lah ma,, kalau emang mereka gak cocok ya jangan di paksa, gak ada hubungannya dengan kerjasama sayang."