Sam hanyalah pemuda miskin biasa yang baru saja dipecat oleh managernya. Setelah itu, dia juga dipukuli oleh orang yang menyebabkan dia dipecat, hanya karena dia cemburu dengan Sam.
Padahal, Sam memiliki banyak hutang yang dia tanggung.
Karena kesialan yang bertubi-tubi, dia pun mendapatkan sebuah sistem yang aneh.
888 triliun bebas dia belanjakan, tapi tidak boleh untuk dirinya sendiri.
Ini sangat aneh.
Sam hanya mendapatkan 10% dari apa yang telah dia belanjakan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26. Tidak bisa dipercaya
“Haris, lama banget, kita udah pesen nih,” ucap Deva saat Haris datang.
“Aku bisa makan apa aja kok, nggak ada alergi.” ucap Haris.
Sam melihat wajah Haris seperti masam, seakan dia telah mengalami hari yang buruk. Padahal sebelumnya dia baik-baik saja, suasana hatinya tadinya sangat bagus. Dia semangat sekali untuk mengajak Sam dan Deva ke restoran seafood itu, karena itu merupakan salah satu restoran favorit Haris.
Memang sangat sulit makan disana karena harus reservasi paling tidak sehari sebelumnya.
Namun Haris berasal dari keluarga kelas atas, jadi dia bisa memesan meja dengan cepat hanya dalam hitungan jam bahkan menit.
Tapi, sekarang dia terlihat murung dan seperti menahan amarah.
“Haris, kau baik-baik saja?“ Tanya Sam.
Haris menoleh pada Sam, saat dia menatap wajah Sam, Haris terlihat makin kesal saja.
”Tidak apa.“ namun, jawabannya jauh berbeda dengan keadaan dia.
Makanan yang mereka pesan telah datang, banyak sekali karena baik Sam atau Deva sangat antusias untuk memesan apa saja yang terlihat enak.
Sam masih memerhatikan Haris yang menjadi aneh itu, Haris makan apa saja yang ada di depannya, dengan tidak bersemangat sama sekali.
”Sam, apa kamu berkencan dengan Angel?“ Tanya Haris.
”Kenapa? Apa kamu cemburu, Haris?“ Sam malah balik bertanya.
Haris menggeleng, ”tidak, aku tidak butuh wanita seperti Angel. Aku tidak ingin menjelekkan dia sama sekali. Tapi awalnya dia terlihat memberi harapan padaku.“
Tentu saja Sam tidak bisa mempercayai Haris sedikitpun, apalagi dulu Haris adalah pembullynya di kantor.
Haris menoleh pada Sam, ”kamu mungkin tidak percaya, tapi— coba baca saja chatku dengan Angel dua bulan lalu.“
Haris memberikan smartphonenya, dia sudah memperlihatkan chat di WhatsApp dengan Angel dari dua bulan lalu.
Dan benar saja, Angel terlihat seperti memberi harapan besar pada Haris. Tidak heran Haris kepedean dan ingin dijodohkan dengan Angel.
Tapi…
”Kamu yakin ini Angel yang sama, Haris?“
”Jadi menurutmu aku memberikan bukti palsu? Itu pilihanmu jika kamu ingin terus bersama dia, tapi coba pikirkan lagi. Boss, kamu sekarang sudah tidak seperti dulu, orang baik bisa serakah jika dihadapkan dengan uang yang banyak. Mungkin kamu tidak serakah, tapi bagaimana orang di dekatmu?“
Sam hanya diam sambil mengunyah kerang. Dia hanya bingung dengan ucapan Haris, apakah yang dia maksud adalah Angel yang baik hati itu?
Seperti namanya, Angel sangat cantik seperti malaikat. Kelakuannya juga sangat baik.
[Anda harus mencaritahu, master]
[Haris sedang serius]
Sebenarnya, apa yang Haris lihat atau lakukan setelah memarkir mobilnya? Apa itu berhubungan dengan Angel?
Apa Angel serakah padanya— eh, tunggu.
Kasus Sam yang membeli saham seharga 50 miliar itu… apa mungkin itu Angel?
Karena Raihan tidak bisa melihat wajahnya, itu bisa saja terjadi. Tapi apa Raihan ada cerita jika Sam bicara?
Apa Angel dibantu seorang laki-laki? Bisa saja Angel memasukkan laki-laki untuk melakukan semua itu saat dia pergi dari apartemen Sam.
Hmm, kira-kira, orang yang bisa melakukan itu semua siapa ya? Dia harus bisa mematikan CCTV di depan pintu apartemen Sam agar tidak dicurigai. Dia juga harus punya akses untuk memasuki apartemen Sam.
Entah mengapa, wajah Carl Zein muncul di pikirannya.
Sam menoleh pada Deva.
”Deva, apa kamu bisa mencari tahu, saham siapa yang naik di The Royalty, atau siapa yang baru saja membeli saham, paling tida satu persen.“
Deva yang sedang makan lobster harus berhenti saat itu juga, ”apa ini penting?“
”Bisa dilakukan nanti setelah makan.“
Haris menatap Sam tidak percaya, dia pikir, Sam tidak akan percaya padanya, tapi Sam mencari tahu— tunggu!
”Apa yang terjadi, boss?“ tanya Haris.
Sam pun mengatakan apa yang terjadi padanya setelah ketiduran saat menonton film bersama Angel. Semua keanehan yang dia rasakan, dia ucapkan semua pada Haris dan Deva.
”Aku akan melakukannya sekarang, boss!“ ucap Deva. Dia dan Haris sangat mencurigai Angel, meski menurut Sam Angel sangat baik dan tidak mungkin melakukan itu. Tapi Deva dan Haris tidak bisa berpikir positif tentang Angel.
Raihan juga mencurigakan, jadi mereka berdua sangat fokus untuk mencari nama Angel atau Raihan di daftar pemegang saham baru. Tapi nihil.
Jadi mereka mencaritahu siapa yang sahamnya naik.
Dan yah, saham Carl Zein yang naik.
”Carl Zein?“ gumam Sam.
”Gimana boss?“ tanya Haris.
”Kayaknya dia bukan orang sembarangan Haris, tapi… kita simpan masalah ini, kita harus fokus pada acara Gekron dulu.“
***
Sam memang bilang jika dia ingin fokus pada acara di Gekron. Tapi dia malah melihat Carl Zein disana bersama adiknya yang super cantik itu, Felicia Zein.
Alycia Adhitama terlihat sangat terganggu dengan Carl yang entah membicarakan apa dengannya, sedangkan Felicia diam saja dan tersenyum seperti boneka pajangan.
Alycia mulai tersenyum setelah dia melihat Sam datang dengan Haris.
”Astaga, kamu datang dengan Haris, Sam? Kalian dekat setelah masalah kemarin itu?“ Tanya Alycia.
Kris, asisten Alycia, memberikan tempat duduk untuk Sam Haris agar bisa bergabung dengan Alycia, Carl dan Felicia.
”Ada masalah apa Sam dan Haris?“ Tanya Carl.
Alycia menoleh pada Carl, tidak terlihat bosan dan kesal seperti sebelumnya, dia malah terlihat sangat senang.
”Sam ini dulu diganggu oleh Haris, dia dipecat dari perusahaan ku karena Haris, tapi kemudian Sam membeli saham di perusahaan ku, lalu dia ingin Haris dipecat. Tapi lihat sekarang, keduanya menjadi dekat.“ ucap Alycia.
Carl menoleh pada Sam dan kelihatan lebih tertarik daripada sebelumnya. Entahlah, kali ini Sam melihat sinyal bahaya dari Carl, padahal sebelumnya tidak.
Sepertinya sistemnya sengaja sekali membuat Sam mencaritahu sendiri.
[Meski anda memiliki sistem, anda harus bisa memecahkan masalah anda sendiri]
Iya, Sam setuju dengan hal itu, agar dia tidak manja karena diberi banyak uang.
”Bagaimana kamu bisa membuat pembullymu menjadi bawahanmu? Dia bisa mengkhianati mu suatu saat nanti.“ ucap Carl.
Sam tersenyum lebar pada Carl, ”itu tidak masalah dan saya tidak akan terkejut, tapi bagiku lebih menyakitkan jika orang yang ku percayai ternyata menusukku dari belakang. Dia baik didepanku, tapi ternyata memanfaatkan aku.“
”Hahaha, banyak orang yang seperti itu, apalagi didunia bisnis, kamu harus terbiasa, Sam.“ ucap Carl.
”Kau benar, hahaha.“
Tiba-tiba Felicia berdiri dari duduknya, semua perhatian tertuju pada gadis cantik itu.
”Aku mau pergi ke toilet sebentar.“ ucapnya.
”Oh, baiklah, jangan lama-lama.“ jawab Carl.
Felicia mengangguk sebentar, lalu pergi, sebelumnya dia sempat melirik Sam dan seperti memberi kode.
[Dia ingin kamu mengikuti dia]
'Oh, aku tahu itu… aku tidak bodoh.'
[Tunggu apalagi? Ikuti dia, dia akan membantumu]
Felicia?
Dia akan membantu Sam?
Ingatan Sam kembali pada pertemuannya di taman kecil samping gedung apartemen.
Sam pun berdiri, ”dimana toilet laki-laki? Ku rasa aku harus cuci tangan.“ ucap Sam.
”Oh, sebelah sana… Kris, coba antar dia,“ ucap Alycia.
”Tidak perlu, aku bisa sendiri.“
Sam pun segera pergi ke arah yang ditunjuk oleh Alycia, arah yang sama seperti yang dituju oleh Felicia.
aku arep gawe panti asuhan kalih mbangun mesjid
nggo sangu neng akhirat