Menikahi Adik Kekasihku

Selama ini Niken sering memperhatikan Maura dari kejauhan. Akan tetapi tidak pernah sedekat malam ini yang bisa ditatap secara jelas. Niken bisa melihat bahwa wajah mereka hampir mirip.

Sontak Niken mulai memikirkan semua kemungkinan. Mengapa dirinya begitu mirip dengan Maura?? Niken sampai merasa pusing kepalanya karena tidak bisa menemukan apapun yang bisa mengobati rasa penasarannya.

Niken hanya bisa menunggu Bejo sadar dari pingsannya. Niken mau menanyakan perihal Maura dengan jelas kepada ayahnya. Niken tidak mengerti kenapa wajahnya yang pas-pasan begitu mirip dengan Maura yang katanya keturunan orang kaya.

***

Niken berjalan-jalan di sekitar rumah sakit hanya untuk menghilangkan kebosanan dan suntuk. Niken merasa bahagia karena akhirnya dia bisa terbebas dari para penjahat itu. Walaupun harus dibayar mahal dengan kesehatan Bejo yang sekarang masih belum siuman. Walaupun sudah menjalani operasi dan menerima donor darah dari Maura.

Saat jalan-jalan itulah Niken melihat Surya yang sedang berjemur dengan suster yang sudah ditunjuk oleh Dedi untuk mengurus kakeknya selama dia sedang bekerja. Niken mendekat pada Surya dan menceritakan pada Surya apa yang sudah dilakukan oleh Rahayu kepada Maura dan dirinya. Bahkan ayahnya kini ada di ICU dan belum sadar. Walaupun sudah selesai di operasi oleh team dokter terbaik yang di kirim oleh Maura.

"Kamu bukankah sahabatnya Dedi? Kenapa bisa bersama dengan istri cucuku?" tanya Surya tidak suka.

"Kami diculik, Kek. Untung saja ayahku menyelamatkan kami." Terang Niken pada Surya.

"Apa? Siapa yang berani menculik kalian? Kurang ajar!" Murka Surya saat mendengar penuturan Niken.

"Saya tidak tahu siapa yang menculik kami. Ayahku sekarang berada di ruang ICU dan tidak sadarkan diri setelah dia menghadang peluru yang mengarah kepada Maura." Terang Niken pada Surya.

Surya tentu saja sangat terkejut mengenai fakta itu. "Ya Allah! Siapakah yang begitu tega hendak membunuh Maura? Padahal selama ini kakek tahu sekali kalau Maura itu gadis yang baik. Dia tidak mempunyai musuh sama sekali," tutur Surya.

"Kakek salah! Maura memiliki musuh yang sangat membencinya yaitu menantu anda. Ibu mertuanya yang jahat dan keji itu. Dia bahkan tega mengeluarkan Maura dari kampusnya. Sehingga Maura harus mengubur impian dan cita-citanya untuk menjadi seorang sarjana!" Terang Niken kesal sekali saat ingat kembali pada Maura yang amat bersedih setelah mengetahui dia dikeluarkan dari kampus oleh Rahayu.

Niken tahu kalau Surya dan Rahayu tidak suka dia dekat dengan Dedi. Makanya dia menjaga perilakunya di hadapan Surya.

Niken yang tidak tega melihat Maura harus kehilangan cita-citanya karena dikeluarkan dari kampus oleh Rahayu. Niken mengadukan perbuatan Rahayu kepada Surya dan hal itu sukses membuat Surya murka. "Maura kini bukan mahasiswa lagi, Kek!" ucap Niken sedih.

"Kurang ajar sekali Rahayu! Beraninya dia menyentuh cucu mantu kesayanganku!" geram Surya. Surya lalu memutuskan untuk segera mengusir Rahayu dari kediaman Hartawan dengan bantuan asisten kepercayaan Surya yang selalu stand by dalam menerima tugas dan perintahnya.

"Wanita jahat itu selalu menyiksa dan menyakiti Maura ketika tidak ada anda dan juga Dedi. Kalau anda tidak percaya padaku, Anda bisa bertanya kepada baby Halimah yang menjadi saksi semua kekejian Nyonya Rahayu pada Maura," adu Niken pada Surya.

"Lancang! Berani sekali Rahayu melakukan semua itu pada menantu kesayanganku." Geram Surya mendengar laporan dari Niken soal Maura.

"Kamu usir perempuan jahat itu dari mansion keluarga Hartawan! Ketika aku kembali ke mansion, aku ingin melihat dia sudah tidak ada lagi di mansionku, paham?" tanya Surya pasa asistennya yang setia.

"Siap Tuan! Baiklah saya permisi untuk melakukan tugas yang anda berikan!" Pamit pria paruh baya itu dengan sigap.

Dia tentu saja senang sekali diperintahkan untuk mengusir Rahayu dari kediaman keluarga Hartawan. Kesombongan Rahayu selama ini bukanlah rahasia umum lagi. Semua orang pernah mencicipi pahitnya kearoganan wanita itu kepada karyawan mereka yang bekerja pada perusahaan Hartawan grup.

Niken merasa ngeri melihat amarah Surya yang menggelegar. "Oh ya, Niken. Kakek minta maaf padamu karena sudah merebut ponsel milik Dedi sehingga kamu tidak bisa menghubunginya lagi. Maafin kakek ya? Semua itu Kakek lakukan untuk menghindari Dedi dari kelakuan para penggemar dia. Kakek sangat takut kalau Maura nanti cemburu pada Dedi kalau melihat cucu tampanku itu lebih sibuk dengan teman dia daripada bersama istrinya." Surya minta maaf pada Niken dan menjelaskan semua alasan yang melatarbelakangi keputusan dia.

Niken tersenyum pada Surya. Walaupun Niken sudah menjadi sahabat Dedi sejak dia masih kecil, bahkan sekarang pun bekerja di perkebunan teh milik keluarga Hartawan. Akan tetapi selama itu pula Niken tidak pernah berhadapan secara langsung dengan Surya yang selalu sibuk dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya di perusahaan. 

"Sudahlah, Kek. Lupakan semua itu. Sekarang yang harus kita lakukan adalah menolong Maura dan memberi hajaran pada Nyonya Rahayu. Supaya dia tidak pernah sembarangan bertindak lagi dan mencelakai orang lain." Niken tersenyum pada Surya, mengagumi kakeknya Dedi yang dulu hanya bisa dia pandangi dari kejauhan. 

Surya orang yang sangat gila kerja. Apalagi sejak istrinya meninggal sekitar 8 tahun yang lalu, membuat Surya semakin sibuk dan selalu menenggelamkan dirinya di dalam pekerjaan dan mempercayakan semua urusan rumah tangga kepada Rahayu. Makanya Rahayu sombong dan arogan karena dia merasa hebat dipercaya oleh Surya untuk mengelola mansion keluarga Hartawan selama Surya menjalani hidup nya dengan penuh kesibukan dan tanggung jawab yang bukan main-main.

"Baiklah, Kek. Saya pulang dulu. Mau ambil uang buat biaya rumah sakit ayahku," pamit Niken pada Surya.

Niken niatnya akan pulang untuk mengambil dompet dan buku tabungan miliknya. Niken akan menggunakan uang itu untuk biaya pengobatan dan perawatan Bejo selama di rumah sakit. 

Mendengar semua cerita Niken, Surya langsung menghubungi asistennya dan menyuruh dia untuk membantu biaya pengobatan ayah nya Niken yang kabarnya sakit karena menghadang peluru yang diarahkan kepada Maura. 

Niken memeluk Surya untuk mengucap rasa terima kasihnya dengan apa yang sudah dilakukan oleh Surya untuk memberikan keadilan kepada mereka berdua dan juga ayahnya yang saat ini masih belum sadarkan diri di rumah sakit. Selain itu bantuan Surya atas biaya pengobatan juga amat berharga bagi Niken. Karena pada dasarnya dia cukup dipusingkan dengan biaya pengobatan dan operasi ayahnya yang mahal.

"Terima kasih sekali lagi, Kek. Karena kakek mau percaya dan mendengarkan semua ceritaku. Semoga kakek selalu sehat dan panjang umur!" setelah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Surya, Niken pun kemudian meninggalkan rumah sakit menuju rumahnya untuk memberi tahu Kasih soal Bejo yang di rawat di rumah sakit.