Rara Artanegara yang dahulu dikenal cukup cantik namun sejak mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai seorang sekretaris PT. GINCU karena permintaan suaminya, Pramana Handoko, bentuk tubuhnya berubah menjadi tak terawat dan cukup berisi. Padahal sebelum menikah ia begitu langsing bak gitar Spanyol.
Pernikahan yang sudah dijalani selama lima tahun, awalnya begitu bahagia namun berakhir dengan luka dan nestapa pada Rara. Sang ibu mertua yang selalu menuntut cucu padanya. Sering berlaku tak adil dan kejam. Begitu juga adik iparnya.
Bak jatuh tertimpa tangga. Dikhianati saat hamil dan kehilangan bayinya. Terusir dari rumah hingga menjadi gelandangan dan dicerai secara tidak terhormat.
"Aku bersumpah akan membuat kalian semua menyesal telah mengenalku dan kalian akan menangis darah nantinya. Hingga bersujud di kakiku!" ucap Rara penuh kebencian.
Pembalasan seperti apa yang akan Rara lakukan? Simak kisahnya💋
DILARANG PLAGIAT🔥
Update Chapter : Setiap hari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 - Merindukan Mantan Istri
Selepas makan malam, David langsung kembali ke kamarnya. Setelah obrolan keduanya di kolam ikan siang tadi, membuat keduanya lebih banyak terdiam saat santap malam. Padahal biasanya David maupun Rara sering berbicara membahas tentang rencana kepulangan mereka ke Indonesia.
Tapi entah malam ini hanya dentingan sendok dan garpu yang mengiringi keduanya bersantap malam.
"Aku tidur dulu, Ra."
"Iya, Dav." Rara pun menjawab dengan singkat.
Rara menatap punggung kokoh yang berjalan menjauhi meja makan. Sungguh ia merasa bersalah atas ucapannya siang tadi.
"Aku benci sama dia, Dav. Enggak cinta," jawab Rara menggebu.
"Yakin? Benci dan cinta itu beda tipis lo, Ra."
"Aku_" ucapan Rara terpotong.
"Enggak perlu kamu jawab sekarang. Hatimu yang punya kamu bukan orang lain atau aku apalagi Pram. Tanyakan pada hatimu pada siapa dia mencintai. Jika hati berbicara maka logika tak perlu ikut merecoki. Kamu tak punya hutang budi apapun padaku hanya karena aku menolongmu. Walaupun aku mencintaimu tapi kamu enggak wajib kok balas cinta aku, Ra. Aku tahu kalau cinta enggak bisa dipaksakan. Jika kamu hanya menganggapku teman yang baik, tidak apa-apa. Toh kita memang teman baik sejak kecil dan sebentar lagi kita akan menjadi partner profesional untuk membalas orang-orang yang sudah menyakitimu," ucap David.
"Dav, aku_" ucapan Rara kembali terpotong.
"Sudah-sudah lupakan saja. Mari kita fokus dengan big project kita saja," cicit David seraya mengalihkan pembicaraan.
Dua tahun yang lalu, tepatnya satu bulan pasca Rara dibawa David ke Singapura, orang suruhan David telah menerima akta cerai. Pram dan Rara telah resmi bercerai secara sah menurut agama dan negara.
Akta cerai tersebut terkirim ke alamat rumah peninggalan orang tua Rara yang digadaikan oleh Pram. Sebab indentitas Rara masih mengacu pada alamat tersebut.
Ketika Rara sudah sadar setahun yang lalu dan cukup pulih, David menyerahkan akta cerai tersebut pada Rara. Tak ada tangis yang keluar dari mata Rara.
Dan memang pada kenyataannya, Pram mempercepat perceraiannya dengan Rara secara negara karena desakan oleh ibunya yakni Mama Dian.
Pram dan keluarganya sama sekali tak tahu bahwa rumah peninggalan orang tua Rara itu telah terjual pada David. Sebab tulisan di depan pagar mengenai rumah disita bank, sengaja David biarkan. Supaya Pram dan keluarganya mengira rumah tersebut masih dalam tangan pihak bank.
David sudah menutup mulut pihak bank agar mau bekerja sama jika misalnya sewaktu-waktu ada pihak lain menanyakan tentang rumah Rara tersebut maka mereka sudah siap dengan jawaban yang telah disepakati bersama.
Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari waktu Singapura. Namun kedua insan teman sejak kecil tersebut, dua-duanya belum juga memejamkan matanya.
Kamar keduanya letaknya bersebelahan. David sengaja membuat kamar dirinya dan Rara berdekatan agar sewaktu-waktu jika Rara membutuhkan sesuatu, ia bisa langsung mengetahui dan bergerak cepat.
"Maafkan aku Dav, belum bisa membalas cintamu. Beri aku waktu menyembuhkan semua luka ini sebelum aku membuka hatiku kembali untuk yang namanya cinta," batin Rara sendu seraya menatap langit-langit kamarnya.
Air matanya menetes seraya tangannya mengelus perutnya. Ia rindu akan jabang bayinya yang tak bisa terselamatkan.
Sedangkan di kamar sebelahnya, David menerawang kejadian dua tahun lalu yang membuat dirinya mengalami kebimbangan. Terlebih setelah ia menyuruh Leon menyelidiki tentang apa yang terjadi pada rumah tangga Rara.
David begitu tercengang mendapati fakta mengejutkan bahwa Pram berselingkuh dengan sahabat Rara. Bahkan semua luka fisik yang dialami Rara saat ditemukannya itu berasal dari Pram dan keluarganya.
Dokter menyatakan Rara koma dan keguguran. Menjadi pukulan telak bagi seorang David. Dan saat Rara koma, ia harus membuat keputusan besar yang hingga saat ini belum diketahui Rara. Semua ia lakukan demi kebaikan dan tujuan Rara membalas sakit hatinya.
"Maafkan aku Ra, semoga kelak jika kamu mengetahuinya, kamu bisa memaafkanku. I love you," batin David sendu.
Tak lama ia menatap sebuah foto di galery ponselnya. Tangannya terulur mengelus foto tersebut. Lalu ia menciumnya.
"Baik-baik ya sayang. Sehat selalu. Semoga kita segera berjumpa dan berkumpul bersama kembali," cicit David dengan mata yang berkaca-kaca.
☘️☘️
Indonesia.
Di apartemen Anita, baru saja terjadi penyatuan untuk yang ke sekian kalinya. Sepasang suami istri yang belum resmi menikah secara negara itu tengah mengatur nafas keduanya yang masih tak beraturan setelah mendaki puncak nirwana yang makin ke sini terasa hambar.
Akan tetapi keduanya telah menikah secara siri sejak dua tahun lalu. Tak lama setelah Pram bercerai dari Rara. Hanya Pram dan keluarganya saja yang mengetahui pernikahan keduanya.
"Kok perasaanku akhir-akhir ini kamu gak grengg lagi Mas, kayak dulu sih!" sindir Anita.
"Kerjaan di kantor lagi banyak Nit, kamu tahu sendiri keuangan kantor kita lagi goyang. Hampir tiap hari aku lembur. Kamu sekretaris Pak Johan tentu tahu kondisi perusahaan. Banyak tender yang mendadak lepas dari kita dan dimenangkan oleh saingan baru kita PT. MENOR," ucap Pram.
"Iya Mas aku tahu. Perusahaan baru yang mendadak langsung meroket. Pak Johan sempat bilang PT. MENOR bisa menjadi kompetitor terberat kita untuk proyek terbaru bulan depan. Jika keuangan kantor ingin stabil maka kita harus memenangkan tender itu dari mereka. Apa Mas tahu siapa direkturnya?" tanya Anita.
"Kabarnya suami istri masih muda dari Singapura," ucap Pram lirih mendadak pikirannya merindukan mantan istrinya, Rara.
"Apa kabar kamu Ra? Di mana kamu sekarang? Kenapa aku justru rindu kamu setelah kamu pergi?" batin Pram.
"Mas, kapan kamu nikahin aku secara resmi?" tanya Anita seraya mendekap erat suami sirinya ini.
"Ibu pengin cucu dari kita. Katanya jika kamu hamil, baru pernikahan kita diresmikan. Sudah dua tahun kita menikah siri dan rutin berhubungan, kenapa kamu belum juga hamil Nit? Padahal aku selalu buang di dalam juga. Apa besok kita coba periksa ke dokter, bagaimana?" tanya Pram mendadak antusias.
"Dasar wanita tua brengsek! Lihat saja nanti saat aku sudah resmi menjadi istri Mas Pram, aku depak kamu!" batin Anita seraya menampilkan senyum smirknya.
🍁🍁🍁