Kisah tentang pengkhianatan seorang yang kamu kasihi, tentang cinta yang tulus dan takdir yang tak mau memisahkan mereka.
Takdir yang telah terikat sejak mereka kecil, yang akan membawa masa depan kerajaan ini pada kebenaran murni dibalik rahasia yang telah membuat sang raja membenci wanita yang dicintainya.
.
.
Raja terdiam setelah tangan mungil itu menyentuh pipinya. Ia dapat merasakan tangan dingin itu. Hal itu membuat tangan nya yang mencengkeram leher Selir Mina mengendur.
Selir Mina terbatuk keras hingga berlinang air mata. Lehernya bahkan memerah karena cengekeraman raja.
Raja melihat leher itu. Seketika tangannya mengepal. Ia merasa bodoh. Bangaimana mungkin ia tak bisa mengendalikan amarah nya begini. Mina belum boleh mati. Ini belum saat nya.
Mina langsung berlutut dan berbicara tersenggal.
"Ma..afkan ke..lancang..an hamba yang mu..lia" Mina berusaha keras untuk berbicara walau tenggorokannya masih terasa sakit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee_put, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26 - Saat Terakhir
Mo-mo berjalan menuju sebuah penginapan. Ia memasuki sebuah ruangan, dimana di dalam ruangan tersebut, Lian telah menunggu. Lian memperlihatkan ekspresi marah. Mo-mo terdiam, karena sangat jarang dan hamper tak pernah ia melihat Lian menampilkan wajah marah di paras cantiknya itu.
Mo-mo tahu alasan majikannya ini marah. Mo-mo memberikan hormat. Ia menunduk. Lian menghela napasnya.
“Bagaimana bisa kau membiarkan Mina seperti ini ha? Kau adalah seorang tabib juga Mo-mo!” Lian menumpahkan kekesalannya terhadap Mina dan Mo-mo yang telah membuatnya cemas setengah mati. Mo-mo masih menunduk.
“Am…pun No…na saya tak menyangka Nona Mina akan meminta hal gila ini Nona”
Lian berusaha menenangkan amarahnya. “Semua yang telah terjadi tak bisa kembali lagi seperti semula. Sekarang yang dapat kita lakukan hanya menunggu kematian itu datang menjemputnya.” Tampak aura dingin itu menggelayuti paras cantik Lian.
Mo-mo hanya bisa menunduk. Permaianan yang ingin dimainkan oleh Mina memiliki tingkat kematian lebih besar daripada hidup. Terlebih yang membuat Mo-mo semakin cemas adalah bahwa Mina sedang hamil saat ini.
...****************...
Sudah beberapa hari selir Mina tak kunjung bangun juga. Hari ini sudah memasuki hari ke tiga. Selama mina pingsan, ibu suri, para selir sering datang berkunjung. Berita ini juga telah tersiarkan hingga keluar istana.
Berita yang cukup menggemparkan, karena para rakyat telah mengetahui bahwa Mina tengah mengandung seseorang yang akan terlahir sebagai putra raja dan sekarang ia dalam keadaan antara hidup dan matinya.
Berita ini juga sampai ke telinga Raja Arigrath. Ia murka. Bagaimana bisa si brengsek Veldegrath membuat wanita nya terluka dan tak sadarkan diri?
Arigrath dengan cepat mengambil keputusan untuk datang ke Valencia. Ia akan mengambil Mina bagaimana pun caranya. Bahkan jika harus menculik wanita itu. Ia tak peduli lagi. Bahkan setelah kembalinya ia dari Valencia nanti dan berhasil membawa Mina kembali, ia akan langsung mengibarkan bendera perang.
...****************...
Veldegarth datang mengunjungi Mina, wajah dinginnya seakan membekukan sekitarnya. Ia duduk di hadapan Mina. Ia menarik telapak tangan Mina. Mengelus tangan dingin itu dan mencium punggung tangan itu. Ia masih sangat membenci Mina. Ia memang sangat menginginkan agar Mina mati, tapi bukan seperti ini cara yang ia inginkan.
Ia memegang dadanya yang sakit tiba-tiba.
Entah dari mana perasaan seperti ditusuk-tusuk ini. Perasaan yang sangat menyesakkan yang pernah ia rasa kan dulu. Perasaan yang membuatnya hampir mati dan membuat nya ingin menyalakan dewa yang telah menggariskan takdir menyiksa itu.
Perasaan yang sama yang ia rasakan ketika Mina mengkhianatinya dulu di depan matanya sendiri.
Tidak.
Ini bukan perasan terkhianati, tapi lebih ke perasaan ia tak ingin Mina menghilang dari kehidupannya, yang telah terselimuti perasaan bencinya terhadap Mina.
Tanpa Veldegrath sadari airmata nya telah jatuh dan mengenai punggung tangan Mina. Veldegrath mengeraskan rahang nya, rasanya ia sudah lupa kapan terakhir ia menagis.
Ia mengelus setitik air matanya. Ia mengeluarkan sebuah gelang. Gelang dengan hiasan kerang putih dan mutiara putih salju yang dulu ia akan berikan sebagai hadiah pernikahan mereka dulunya. Gelang yang hanya bisa Mina lihat saat ibunda nya mengenakan itu dari ayahnya dulu. Gelang yang akan dikenakan oleh seorang ratu.
Tapi gelang itu telah tidak dikenakan lagi oleh ratu ketika raja terdahulu mangkat. Ia mengelus hadiah tersebut dan meletakkan nya di pergelangan tangan kanan Mina. Raja menggenggam tangan lemah itu dan mencium kening Mina.
Hari telah menunjukan tengah malam. Ia kembali ke keadiamannya. Jendral Maheta telah menunggunya.
Maheta memberi hormat dan memberikan hasil penyelidikannya. Raja membaca hasil penyelidikan itu. ia meremas perkamen yang ia baca.
“Berani, beraninya mereka bermain-main dengan ku. Segera siksa dan buat anggota tubuh mereka hancur. Paksa mereka untuk mengetahui siapa yang telah memerintahkan mereka dan berani-beraninya bermain dengan raja hingga membuat selir Mina seperti ini.”
“Baik yang mulia”
Maheta meninggalkan raja di kamarnya sendirian. Raja murka dengan perilaku dayang-dayang sialan yang terbukti berani meracuni makanan selir Mina. Ia harus mencari tahu siapa yang telah berani memerintahkan mereka.
󠅼󠅼󠅼
...****************...
Raja masih terjaga di kediamannya. Hingga seorang Kasim datang memintanya menuju ruangan perawatan karena kondisi Selir Mina yang tak stabil lagi.
Raja melihat kondisi Mina yang sesak napas dan mengeluarkan butir-butir keringat dingin di keningnya yang mulai memucat. Raja telihat murka. Tabib Gun masih berusaha menolong selir Mina dengan memberikan ramuan yang dimasukan ke mulut Mina dan mengikat kedua ujung jempol kaki Mina yang mulai membiru.
Ibu suri bahkan datang dan wajah nya terlihat cemas dengan kondisi Mina. Air mata tak kunjung berhenti dari mata ibu suri yang mulai menunjukkan keriput itu.
Saat tabib Gun ingin memasukkan ramuan lagi ke tubuh Mina, tiba-tiba Mina memuntahkan darah yang telah menghitam.
Mina membuka matanya yang memerah karena sakit. Raja dan ibu suri terkejut melihat Mina yang sadar secara tiba-tiba. Raja langsung duduk di samping Mina. Mina tersenyum sekilas dan mengelus perutnya. Ia mengatakan ssesuatu dengan susah payah.
“Am…puni Ham…ba y..ang mu..lia” setelah mengatakan hal itu Mina tersenyum sekilas.
“Ham…ba ingin ti..dur sebentar yang mulia”
Air mata terus mengalir dimata Ibu suri. Mata raja mulai berkaca-kaca. Ia berteriak pada tabib Gun.
“Kenapa kau diam saja? Cepat periksa selir Mina”
Tabib Gun tersentak dengan amukan raja. Ia segera memeriksa denyut nadi Mina. Ekspresi tabib Gun berubah menjadi cemas. Ia memohon ampun. “Ampuni Hamba yang mulia. Selir Mina telah tiada”
Ekspresi raja terlihat kosong. Ia meremas tangan kanan Mina yang memakai gelang yang ia berikan tadi. Gelang yang hanya bisa Mina lihat saja sewaktu mereka kecil. Bulir air mata mengalir tanpa suara dari mata raja Veldegrath.
󠅼󠅼󠅼
...****************...
Keesokan paginya, Lonceng besar dari istana berdentang 3 kali, lonceng ini tanda berduka dan telah dibunyikan. Selir Min menangis. Para selir yang lain hanya menunjukkan ekspresi sedih biasa. Ratu terlihat dingin dan terkadang ia menunjukan senyuman culasnya.
Hari ini adalah hari pemakaman selir Mina. Ia dimakamkan di luar pemakaman istana karena ia hanya seorang selir dan memiliki riwayat buruk dikehidupannya yang sebentar ini sebagai seorang selir yang dulunya budak pengasingan.
Beberapa rakyat yang mengetahui Mina merupakan keluarga bangsawan Ki juga ikut berduka dan ikut menunduk saat keluarga kerajaan melewati jalanan desa menuju pemakaman yang ada di tengah bukit Zhor.
Pemakaman hanya dilakukan sekenanya tanpa prosesi yang panjang. Ini adalah permintaan raja. Pemakaman itu terjadi begitu cepat dan tanpa disadari oleh semua orang, bahwa takdir telah mempermainkan negeri Valencia ini.
󠅼󠅼󠅼
...****************...
