NovelToon NovelToon
Takdir Untukku

Takdir Untukku

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Tamat
Popularitas:308.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bareta

Chelsea bahagia saat orangtuanya menjodohkan dirinya dengan Reno, putra sahabat mereka.

Berbanding terbalik dengan Reno yang terpaksa menerima perjodohan itu karena ancaman papanya.

Segala usaha dilakukan Reno untuk membuat Chelsea membatalkan perjodohan mereka. Mulai dari memperkenalkan Sherly, teman SMA-nya sebagai kekasih sampai membuat Chelsea melihatnya tidur dengan Sherly di kamar hotel, namun semua itu tidak menggoyahkan Chelsea untuk meneruskan perjodohan mereka.

Chelsea akhirnya menyerah setelah Sherly datang dan menunjukkan bukti kalau wanita itu sedsng hamil dari benih Reno.

Chelsea pun pergi menjauh dan memutuskan kembali setelah 4 tahun berlalu dan tampil sebagai Chelsea yang berbeda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Pertama Bekerja

Chelsea langsung mengamit lengan papi Agam saat turun dari mobil dan masuk ke dalam perusahaan milik papinya itu.

Setelah sepuluh hari menghabiskan waktu di rumah, memanjakan diri dan menikmati kebersamaan dengan mami Nina, Chelsea mulai memberanikan diri untuk bekerja di kantor papi Agam.

 

“Gugup ?” bisik papi Agam menggoda putrinya yang terlihat canggung menyapa beberapa karyawan yang menganggukan kepala.

 

“Gimana nggak gugup kalau dilihatinnya dari ujung kepala sampai ke ujung kaki,” sahut Chelsea dengan suara berbisik juga.

 

Papi Agam tertawa pelan saat merasakan tangan Chelsea yang dingin semakin erat memegang lengannya.

 

“Mungkin mereka melihat kalau Papi masih cocok jadi sugar daddy, apalagi kalau sugar babynya cantik begini,” ledeknya sambil terkekeh.

 

Ada nada bangga saat papi Agam melihat tatapan penuh rasa kagum dari para karyawannya. Chelsea memang tampil berbeda dari 4 tahun yang lalu, dari remaja yang pecicilan menjadi eksekutif muda yang menggoda mata untuk memandangnya.

“Memangnya Papi masih minat mau cari sugar baby ?” cebik Chelsea dengan wajah sebal.

”Nggak minat dan nggak mau. Sudah dikasih istri secantik mami kamu, dua putri yang cantik-cantik, untuk apa cari yang lain malah bikin repot dan runyam.”

“Awas aja kalau Papi coba-coba !” ancam Chelsea sambil mengangkat kepalan tangannya, membuat papi Agam tertawa.

 

“Untuk sementara ruangan kamu dan Papi berada di lantai yang sama dengan 2 asisten dan sekretaris yang sama juga. Ke depannya kalau kamu berminat untuk mencari tempat yang lebih nyaman, tinggal bilang saja ke Papi,” ujar papi Agam saat keduanya sudah berada di dalam lift.

 

Kantor papi Agam bukanlah bangunan mewah yang berada di pusat bisnis Jakarta. Meskipun letaknya berada di kawasan yang cukup strategis, bangunan kantor ini hanya meiliki 7 lantai dan papi Agam sendiri menempati lantai 6.

 

Saat keluar dari lift di lantai 6, Chelsea sudah tidak lagi mengamit lengan papi Agam. Gayanya kembali menjadi seorang gadis muda yang lincah, mulai mengamati area lantai 6 yang akan menjadi tempatnya bekerja.

 

“Nia ?” mata Chelse langsung membola saat mendapati sahabatnya berada di meja sekretariat bersama seorang perempuan berusia 30-an dan Jim, asisten papi Agam yang usianya sekitar 35 tahun dan sudah bekerja  sejak 7 tahun yang lalu sebagai asiten pribadi papi Agam.

 

“Mulai sekarang, Nia akan menjadi asisten pribadimu. Papi percaya Nia akan banyak membantumu karena dia sudah lebih dulu bekerja sejak tahun lalu sebagai pegawai magang.”

 

“Terima kasih, Pi,” Chlesea lupa kalau sekarang dia bukanlah gadis remaja yang sering bermanja papi Agam.

 

Tanpa malu, Chelsea langsung memeluk papi Agam dan memberikan ciuman di pipi pria kesayangannya itu. Nia, Nuri dan Jim senyum-senyum melihat tingkah putri boss mereka.

 

‘Tolong tunjukkan ruangan Sea, Nia dan jam 9 nanti akan ada rapat perkenalan di ruang meeting lantai 5.”

“Baik Pak.”

 

Nia mengangguk dan memberi isyarat pada Chelsea untuk mengikutinya. Ruangan Chlesea ada di sisi kanan dari pintu masuk.

Sebelum disulap menjadi ruangan Chelsea, sisi itu adalah area kosong yang sengaja dibiarkan terbuka. Semuanya baru dirubah kira-kira 2 bulan sebelum Chelsea pulang ke Indonesia.

 

“Ingat status, Sea. Kamu bukan lagi datang kemari sebagai anak Om Agam yang masih berseragam putih abu. Kamu adalah penerus perusahaan, belajar untuk terlihat sedikit berwibawa sehingga para petinggi tidak menyepelekanmu. Apalagi dalam setahun atau 2 tahun, kamu akan menjadi Nyonya Revan Juanda.”

 

“Pagi-pagi jangan membahas perkawinan dengan Revan. Bukannya memberi semangat malah membuatku jadi bad mood,” ujar Chelsea dengan bibir mengerucut.

 

“Jangan bilang kalau godaan Reno lebih kuat daripada pesona Revan,” ledek Nia sambil tergelak dan Chlesea hanya  mencibirkan bibirnya dengan wajah ditekuk.

 

***

 

Acara perkenalan dilakukan secara formal namun tidak terlalu berlebihan. Dalam sambutannya, Chelsea meminta agar para petinggi perusahaan tidak terlalu mengistimewakan dirinya.

Meski Chelsea tahu tidaklah mudah karena statusnya sebagai putri kandung papi Agam, Chelsea berharap agar ke depannya ia diperlakukan sama seperti karyawan biasa supaya masa pembelajarannya sebagai penerus papi Agam bisa berjalan dengan baik.

 

Sekitar jam 10.30 acara perkenalan itu selesai. Papi Agam ditemani Jim langsung berangkat ke kantor papa Robert untuk membahas proyek yang sedang mereka tangani bersama.

 

Ditemani Nia, Chelsea diajak berkeliling ke semua bagian mulai dari lantai dasar dan diperkenalkan kepada hampir kepada seluruh karyawan, mulai dari office boy sampai manager.

Meskipun mereka terlihat menghormati Chlesea sebagai putri papi Agam, tapi gadis itu bisa menangkap kalau ada saja karyawan yang tidak suka dengan kehadirannya.

 

“Elo beneran yakin mulai minggu depan nggak mau menempati ruangan milik lo dan memilih turun ke divisi marketing ?” Nia sampai mengerutkan dahi, ingin meyakinkan keputusan Chelsea.

 

Keduanya sedang berjalan ke arah lift hendak kembali ke ruangan Chelsea di lantai 6.

 

“Buat gue, posisi gue di sini ibarat orang memakai sepatu olahraga. Elo mana bisa mengikat tali sepatu yang lepas kalau tidak membungkuk atau berjongkok atau duduk, intinya merendahkan posisi elo. Kalau nggak mau melakukan semua itu, berarti elo harus nyuruh orang yang melakukannya supaya jangan sampai tali sepatu itu membuat elo jatuh.

Tapi kalau nyuruh orang, ada kemungkinan ikatan tali sepatu itu nggak kuat hingga akan sering terlepas lagi, Begitu juga dengan tanggungjawab gue sebagai penerus Papi. Kalau hanya mengandalkan orang-orang yang sudah ada dan tidak mau reejun langsung untuk mempelajari perusahaan ini bekerja dari dalam, bukan tidak mungkin suatu waktu elo akan dibuat jatuh oleh orang lain.”

 

“Wuih memang beda nih lulusan luar. Keren,” Nia tertawa sambil mengacungkan jempolnya.

 

“Bukan karena lulusan luar negeri atau lokal, tapi yang terutama adalah keluarga. Mereka yang paing berpengaruh membentuk pikiran dan kepribadian seseorang, aksesorisnya baru dari eksternal, yang bisa bikin tambah cantik atau justru membuat seseorang jadi jelek.”

 

“Memang beda anaknya Om Agam,” Nia kembali tertawa sambil memuji Chelsea.

 

“Makan yuk Ni, yang enak apa dekat-dekat sini  ? Nggak perlu restoran, kaki lima oke oke aja selama enak dan bersih.”

 

“Elo yakin mau makan di pinggiran ? Banyak sih di belakang kantor, tapi biasanya kalau pas jam makan pada ramai semua. Daripada ribet, hari ini minta tolong Mas Odi aja yang beliin, makannya di ruangan elo.

Kita bisa ngobrol sekalian membahas data-data yang elo butuhkan untuk memulai pekerjaan di sini. Gimana ?”

 

Chelsea berpikir sejenak dan akhirnya mengangguk setuju. Keduanya langsung turun di lantai 6 begitu pintu lift terbuka.

 

“Kejutan !” Chlesea benar-benar terkejut saat membuka pintu ruangannya, Revan sudah menunggunya dengan seikat rangkaian  bunga mawar.

 

“Selamat sayang karena sudah mulai bekerja di perusahaan Papi.”

 

Bukan hanya Chelsea, Nia yang berdiri di belakang sahabatnya itu juga sama terkejutnya. Dalam hati ia berpikir pantas saja Chelsea akhirnya luluh pada Revan, perhatian kakak Reno itu jauh di atas level adiknya yang songong, sok dingin dan sering jutek pada Chelsea.

 

Bukan hanya sekedar memberikan seikat bunga, Revan pun bersiap memberikan kecupan di bibir Chelsea tapi dengan cepat gadis itu berkelit, membuat Nia mengerutkan dahi.

 

“Terima kasih, Kak,” Chelsea menerimanya dengan senyuman manis yang menurut Nia sedikit dipaksakan.

 

“Gimana kalau kita keluar makan siang ?” tanya Revan yang sempat merasa tidak enak karena ditolak di depan sahabat Chelsea.

 

“Aku sudah pesan makanan bareng Nia. Iya kan, Ni ?” Chelsea menatap sahabatnya berharap Nia mendukung ucapannya.

 

Nia yang tersenyum kikuk makin merasa canggung saat Revan menatapnya dengan tatapan sedikit mengintimidasi.

 

“Gue sih belum berhasil hubungin Mas Odi buat nambah pesanan elo. Daripada nanti kelamaan, lebih baik elo keluar makan sama Kak Revan aja.”

 

Chesea menarik nafas sambil tersenyum dan mengangguk. Ia paham kenapa Nia mencari-cari alasan saat matanya melirik Revan. Padahal mereka berdua sama-sama belum memesan makanan.

 

“Ya udah, jangan makan jauh-jauh, soalnya banyak tugas dari Papi yang harus aku pelajari,” akhirnya Chelsea mengalah.

Rangkaian bunga dari Revan diserahkan pada Niaq. Chelsea meminta sahabat sekaligus asistennya itu untuk mengurus supaya bunga itu jangan sampai layu.

 

Tidak lama Chelsea dan Revan sudah sampai di lantai dasar. Pria tampan yang sudah sering datang ke kantor Papi Agam sejak Chelsea masih kuliah di Amerika tampak akrab dengan beberapa karyawan termasuk resepsionis dan satpam yang berjaga di bagian depan.

 

“Kenapa ?” Revan menautkan alisnya saat Chelsea menghindar tangan Revan yang ingin merangkul bahunya.

 

“Ini hari pertamaku bekerja di sini. Rasanya tidak nyaman jika banyak orang melihatku berjalan dengan kondisiseperti itu.”

 

“Tapi mereka semua sudah tahu kalau aku adalah calon menantu Papi, calon suami kamu,” penegasan Revan membuat Chelsea gantian menautkan alisnya.

 

“Aku sudah sering datang kemari dan mereka sudah tahu siapa aku,” suara Revan sedikit lebih lembut saat memberi penjelasan pada Chelsea.

 

“Apa Papi yang memperkenalkan kamu begitu ?”

 

“Bukan, tapi Papa dan diriku sendiri. Itu sebabnya aku diberi kemudahan untuk keluar masuk kantor ini termasuk langsung masuk ke ruanganmu atau Papi.”

 

Chelsea terdiam dan menarik nafas panjang lalu menghelanya perlahan. Entah kenapa hati kecilnya tidak suka mendengar Revan memanggil papi Agam dengan sebutan papi. Selama ini, dalam percakapan dengan Chelsea, kekasihnya itu tetap menyebut Om Agam.

Selain itu Chelsea merasa kalau hubungan mereka baru sebatas kekasih belum tunangan.

 

“Kamu mau makan apa ?” tanya Revan saat dilihatnya Chelsea diam aja.

 

“Aku masih belum tahu,” Chelsea menjawab sambil berusaha tersenyum manis lagi.

 

“Aku akan mengajakmu makan ke tempat yang pasti akan membuatmu ketagihan,” Revan menarik tangan Chelsea, hendak membawanya ke parkiran khusus di depan lobby.

 

Baru saja kaki mereka menapakkan kaki di bagian akhir tangga yang ada di lobby, panggilan itu membuat keduanya berhenti dan menoleh ke arah pria yang memanggil Chelsea.

 

“Kalian mau kemana ?” Reno mendekat dan bertanya dengan santai, tidak peduli tatapan Revan yang terlihat tidak suka.

 

“Makan siang,” Chelsea yang menjawab sambil melirik Revan yang diam saja.

 

“Kebetulan kalau begitu. Mau makan dimana ? Aku ikut. Kebetulan habis dari proyek belum sempat makan. Tadi mau ketemu Pak Gama, tapi beliaunya masih keluar makan.”

 

Revan tidak menjawab malah menarik tangan Chelsea menjauhi Reno.

Tapi seperti orang bebal, Reno malah mengikuti keduanya dan tanpa rasa berdosa langsung duduk di kursi penumpang belakang saat Revan membuka pintu mobilnya.

Revan menghela nafas dengan kasar karena kesal. Mulutnya ingin menyuruh Reno turun tapi demi melihat Chelsea biasa saja, akhirnya Revan membiarkan adiknya ikut makan dengan mereka.

1
nobita
betul Chelsea.. laki laki bukan hanya Reno aja... masih banyak yg lain....
nobita
hubungan yg rumit antara Reno dan Sherly
nobita
ya ampun Chelsea... pede sekali kamu
Ichal Sulthan
kok kyaknya Bastian msih hidup dah
Lia Yanna
Luar biasa
Ea&Al
koh aq yg sedih bacanya y/Whimper/
antha mom
sea memang takdir mu hanya untuk Reno
antha mom
sea,,,sea segitu rumit nya perjalanan cinta mu
Reno yg menolak perjodohan sehingga dia membuat rekayasa pacaran sama Serly,
Revan yg hanya pura pura mencintai mu padahal dia sudah punya anak dari Dita
Bastian yg mencintai mu tapi dia punya masa lalu yang kelam sehingga dia punya anak dari perempuan lain 🤭🤭🤦‍♀️
antha mom
thor ceritanya bagus,aku kasih hadiah bunga mawar 🌹 2x
antha mom
Luar biasa
Ellis Singerita
oke juga
sweetpurple
Luar biasa
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Sea gak videoin aja sebagai buktinya..kalo cuman ngomong gak ada yg bakalan percaya,Ntar yg ada kamu yg dituduh ngarang..
Lutfi Handayani
bastian sepertinya masih hidup
Lutfi Handayani
iya masak sea aja yg bisa gak suka
Lutfi Handayani
thorr kenapa sama Revan si chelsea balikin donk Ama reno
Whyro Sablenk
crtnya bagus bgt thor, mksh banyak pake bangeet/Pray//Pray//Pray/.
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk Mampos kau Reno,Bukannya Sea makin dekat,malah makin menjauh..🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Kalo bener Revan begitu jahat,Apa bedanya dgn kamu dulu..
Lilik Juhariah
bagus ceritanya dan alurnya jelas ,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!