Keyla tidak pernah menyangka jika ia akan dipertemukan dengan Azam kembali setelah bertahun-tahun tidak bertemu. Mereka di pertemukan dengan cerita yang berbeda. Mereka memiliki masalah di dalam rumah tangganya masing-masing.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erni Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Merasa Bahagia
Tak terasa beberapa bulan pun berlalu. David dan Keyla kini merasa bahagia. Meski sudah beberapa bulan menikah tapi mereka selalu merasa seperti pengantin baru. David selalu ingin bersama Keyla, begitupun dengan Keyla.
"Aku sangat merindukanmu," ujar David yang melingkarkan tangannya di pinggang Keyla.
"Aku juga, tapi tunggu aku mau masak dulu," timpal Keyla yang merasa geli saat David memeluknya dari belakang.
"Tapi aku tidak mau melepaskan tanganku dari tubuhmu," ucap David yang malah mempererat pelukannya.
"David, aku mohon," tukas Keyla yang merasa geli karena kini David menciumi lehernya yang membuat Keyla merasa geli dan merasa terangsang.
Semakin lama David semakin tidak ingin melepaskan pelukannya. Tak berapa lama David membalikan tubuh Keyla ke hadapannya. Kini David mulai menyentuh dan mengecup bibir Keyla.
Untuk beberapa saat mereka saling mencumbu dan Keyla otomatis melepaskan barang-barang yang di pegangnya. Merasa tidak tahan David segera membopong Keyla menuju kamarnya.
Tidak ada kata-kata dari mulut Keyla. Dia hanya pasrah dengan apa yang dilakukan suaminya karena mereka kini sudah sah menjadi pasangan suami istri. Sehingga Keyla mau memberikan apapun yang David inginkan.
Di atas ranjang king size miliknya, David segera menidurkan Keyla. David segera melucuti pakaian Keyla dan segera memasukan milik nya ke dalam milik Keyla.
"Aah David," ujar Keyla yang mengerang.
"Aku sudah tidak tahan Keyla," ucap David.
Untuk beberapa saat David pun bermain-main dan menyelesaikan hasratnya. Tak berapa lama akhirnya mereka mencapai puncak dari penyatuan cinta mereka.
"Terima kasih Keyla," ujar David yang kini terkulai lemas di samping Keyla.
"Ya David, ini sudah menjadi kewajibanku."
"Dulu saat aku masih bersama Amira, dia selalu saja menolak saat aku menginginkan hal itu. Dia selalu saja memojokannku karena aku tidak bisa mencari uang sebanyak dia," lirih David yang merasa sedih saat teringat akan masa lalunya.
"Sudahlah yang lalu biarlah berlalu, yang terpenting saat ini kita bisa bersama. Tidak usah membahas masa lalu," timpal Keyla yang mencoba menenangkan suaminya.
Mendengar hal itu membuat David segera memeluk Keyla. Mereka merasa begitu bahagia karena sudah bisa hidup bersama. Untuk beberapa saat mereka saling berpelukan.
"Ya sudah kalau begitu aku mau melanjutkan masakanku dulu," pamit Keyla yang segera bergegas ke dapur untuk masak.
"Oket aku mau tidur dulu sebentar, jika sudah bangunkan aku," timpal David yang malah menarik selimutnya kembali.
Hari merupakan hari Minggu, untuk itu David ingin menghabiskan waktu bersama istrinya setelah beberapa hari kemarin sibuk bekerja. Keyla masih menjalani profesinya sebagai seorang guru.
Sedangkan David kini bekerja di sebuah perusahaan yang cukup terkenal di kota itu. Setelah beberapa lama mencari pekerjaan akhirnya ia memiliki pekerjaan yang tetap. Berbeda dengan Amira, Keyla tidak pernah menuntut atau membandingkan pekerjaannya dengan David.
Keyla tidak pernah banyak mengeluh saat David belum mendapatkan pekerjaan. Yang terpenting bagi Keyla, kini dia bisa bersama dengan David itu sudah membuat Keyla merasa sangat bahagia.
Setelah cukup lama berkutat di dapur akhirnya Keyla bisa menyelesaikan masakannya. Tak lupa Keyla membuatkan kopi panas untuk David. Setelah semua tersaji di atas meja makan, Keyla segera membangunkan suaminya di dalam kamar.
"David, David, masakannya sudah siap," ujar Keyla sambil membangunkan suaminya.