NovelToon NovelToon
Langit Kristal

Langit Kristal

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:319k
Nilai: 5
Nama Author: AfkaRista

Sequel "Diandra"

Pernah kecewa dimasa remaja membuat Kristal enggan menjalin hubungan dengan pria manapun. Menurutnya, tidak ada pria yang setia di dunia ini kecuali Papanya.

Kristal beranggapan, dirinya bisa hidup tanpa seorang pria atau pendamping. Kesuksesan dan kebahagiaan yang ia raih sekarang, menurutnya sudah lebih dari cukup. Hingga suatu hari tanpa sengaja ia bertemu kembali dengan Langit, pria tampan yang menyukainya sejak remaja.

"Seperti yang pernah aku ucapkan dulu. Jika dia menyakitimu maka aku akan merebutmu kembali. Dan kali ini, aku tidak akan pernah melepaskanmu!"

Akankah Kristal mau membuka hati? Atau ia tetap pada pendirian awalnya yaitu hidup sendiri seumur hidup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AfkaRista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Kabar bahagia dari Kristal dan Langit nyatanya telah sampai di telinga Mama Maura. Perempuan itu begitu antusias dan berjanji akan segera pulang.

Sebagai suami, Langit jadi lebih over protektif dalam segala segi sejak mengetahui ada Langit junior dalam rahim sang istri. Pria tampan itu punya kegiatan baru yaitu menyiapkan dan mengatur semua keperluan Kristal mulai dari makanan, pola istirahat yang teratur serta jadwal minum vitamin dan susu.

"Sayang, waktunya minum susu"

Kristal mengangguk, dia menerima gelas yang Langit berikan kemudian menghabiskan isinya hingga tandas.

"Terima kasih, Mas"

Langit mencuci gelas bekas susu sang istri. Setelah beres mencuci gelas, Langit membuka kulkas dan mengeluarkan buah apel serta buah naga. Dengan cekatan, tangan besarnya mengupas buah - buah tersebut kemudian memotongnya menjadi kotak - kotak kecil.

"Ini buat cemilan kamu, Sayang"

"Kamu memang yang terbaik, Mas" Kristal terkekeh

Langit menatap istrinya senang, "Kalau aku bukan yang terbaik, kamu mana mau denganku"

"Iya juga sih"

Kristal memakan buahnya dengan lahap. Sesekali menyuapi suaminya. Langit berjongkok di depan Kristal kemudian mengusap dan mencium perut Kristal yang masih rata. "Papa Sayang kamu dan Mama. Cepat tumbuh besar ya, Sayang. Papa akan sabar menanti sampai kamu lahir ke dunia"

"Aku juga sayang Papa" Kristal menirukan suara anak kecil

Setelah menghabiskan buah - buahan sebagai cemilan malamnya, Langit mengajak Kristal istirahat di kamar.

"Ganti baju dulu baru tidur"

"Iya"

Kristal mengganti pakaiannya dengan piyama tidur. Karena sudah terbiasa memakai pakaian terawang dan kurang bahan, Kristal justru memakainya tanpa dosa. Tidak tahukah dia jika selama beberapa hari ini Langit menahan rasa inginnya mati - matian. Tapi demi kenyaman dan keselamatan istri dan sang jabang bayi, Langit rela meski harus puasa berhari - hari sesuai anjuran dokter.

Kristal naik ke tempat tidur kemudian memeluk lengan suaminya. Sudah menjadi kebiasan jika tidur, Kristal tidak mengenakan kacamata dalam. Alhasil, terpampang jelas semuanya.

Sebagai pria normal, tentu Langit tergoda. Meski berusaha menahannya mati - matian, nyatanya ia tetap kalah pada nasfusnya. Pria itu lebih memilih masuk ke kamar mandi dan menuntaskannya secara solo. Kristal yang peka, akhirnya mengikuti suaminya masuk ke kamar mandi.

"K-kris, kamu sedang apa? Kamu mau buang air?" Langit terkejut Kristal ikut masuk

"Jika kamu bisa memberikan perhatian dan kasih sayang yang banyak. Akupun bisa melakukan hal yang sama"

🌻🌻🌻

Langit tersenyum menatap istrinya yang tertidur pulas. Ia sungguh tak menyangka Kristal akan bertindak liar seperti tadi. Meski bukan pertama kalinya, jujur Langit merasa senang. Apalagi Kristal benar - benar memanjakannya.

"Selamat tidur, Sayang. Mimpi indah"

Langit mencium kepala sang istri kemudian ikut menyusul Kristal yang lebih dulu masuk ke alam mimpi

Keesokan harinya, Langit bangun lebih dulu. Usai mencuci muka dan gosok gigi, Langit bergegas ke dapur untuk membuat sarapan. Terbiasa hidup mandiri tak menyulitkan suami Kristal itu untuk mengerjakan semuanya. Tangannya begitu lincah memotong dan meracik beberapa bahan hingga menjadi makanan yang menggugah selera. Aroma sedap pun membuat Kristal yang masih terlelap akhirnya membuka mata. Bibirnya menyunggingkan senyum tipis. Perutnya yang memang sudah lapar membuatnya segera bangun.

Dengan menguncir rambutnya asal, serta masih mengenakan piyama tidur, Kristal menyusul suaminya. Wanita cantik itu melingkarkan tangannya pada pinggang sang suami. Langit berbalik kemudian mengecup sekilas bibir merah merona milik belahan jiwanya.

"Morning honey"

"Morning juga my husband"

Semangkuk sub ayam hangat tersaji di atas meja lengkap dengan jus wortel yang terlihat nikmat.

"Selamat makan, Sayang"

"Terima kasih banyak, Sayang"

Kristal akui, masakan Langit tak kalah nikmat dengan masakannya ataupun masakan Mama Dian. Rasanya begitu pas dan lezat. Bukankah Kristal begitu beruntung mendapatkan suami paket lengkap seperti Langit? Selain tampan, mapan dan kaya, Langit juga perhatian dan penuh cinta. Ditambah bonus pintar memasak, bukankah Langit adalah mahakarya yang begitu sempurna?

"Kamu mau ke kantor?"

"Aku harus rapat untuk event bulan depan. Kalau kamu bosan dirumah, kamu bisa aku antar ke rumah Mama"

"Aku mau meninjau butik sebentar. Boleh kan, Mas?"

Langit menatap Kristal sejenak kemudian mengangguk, "Aku akan mengantarmu ke butik. Kalau urusanmu sudah selesai, aku akan menjemputmu lagi"

"Kamu nggak capek kalau harus bolak - balik?"

"Tidak ada kata capek untuk kamu, Sayang"

Kristal tersenyum. Usai menandaskan semangkuk sub buatan suaminya, Kristal berdiri lalu duduk di pangkuan sang suami. Tak lupa melingkarkan tangannya di leher suaminya. "Jika dulu aku menolakmu, bukankah aku akan jadi wanita paling bodoh di dunia?"

"Apakah aku begitu sempurna dimatamu?"

Kristal mengangguk, "Kamu bukan hanya sempurna. Tapi juga paket komplit. Pasti banyak wanita di luar sana yang ingin berada di posisiku. Menjadi ratu dalam hatimu dan menjadi wanita paling beruntung di dunia ini"

Langit tertawa renyah, "Kamu sekarang pintar mengarang kata"

"Benarkah? Sepertinya aku menuruni keahlianmu"

Langit mentoel hidung mancung istrinya, "Kamu semakin menggemaskan. Apalagi dengan penampilan seperti sekarang"

"Itu karena kamu menyukainya. Makanya aku berpakaian seperti ini. Bukankah menyenangkan suami dapat pahala?"

"Kalau saja dokter tidak memberiku peringatan. Kamu sudah habis aku makan!"

Kristal kembali tertawa, sebenarnya ia kasihan melihat suaminya menderita. Tapi mau bagaimana lagi, saran dari dokter mengatakan jika Langit memang harus puasa dua minggu.

"Ayo bersiap. Aku akan mengantarmu dulu sebelum pergi ke kantor"

"Baiklah, Sayang"

Keduanya bergegas menuju ke kamar. Kristal mandi lebih dulu kemudian baru suaminya. Saat Langit masih berada di kamar mandi, Kristal menyiapkan pakaian kerja untuk Langit. Setelah jas dan celana warna hitam serta kemeja putih akan semakin menyempunakan penampilan Langit.

"Kamu sedang apa? Aku kan sudah bilang, aku bisa menyiapkan semuanya sendiri, Sayang. Kamu kan tidak boleh lelah"

Kristal berjalan ke arah suaminya. Mengambil handuk yang bertengger di leher Langit lalu mengusap rambutnya yang basah. Mendapat perhatian dari istrinya, Langit memeluk pinggang istrinya posesif

Cup

Kristal menghadiahi kecupan singkat di bibir Langit. Jika Kristal tersenyum manis, beda dengan Langit yang justru mematung.

"Kenapa kamu senang sekali menyiksaku, Sayang", Langit menggigit kecil ceruk leher istrinya

"Mas!"

"Kamu tidak tahu rasanya tersiksa karena kita tidak mendapat apa yang kita inginkan"

Kristal justru terkekeh, "Maafkan aku, Mas. Aku tidak bermaksud menyiksamu. Aku hanya merindukanmu"

Langit mengungkung Kristal dalam dekapannya, "Kamu merindukanku atau sentuhanku?" bisikan suara serak Langit membuat Kristal meremang. Jujur, dia juga menginginkan hal yang sama seperti suaminya. Tapi demi calon anak mereka, keduanya harus sama - sama sabar

"Ayo bersiap sebelum aku hilang kendali"

Kristal mengangguk, ia memasangkan dasi suaminya kemudian pergi ke kantor bersama.

🌻🌻🌻

Perjalanan diwarnai tawa dan perbincangan hangat. Dua insan yang dulu menikah dadakan itu nyatanya sekarang menjadi pasangan yang memahami satu sama lain.

Menempuh hampir empat puluh menit, akhirnya mereka tiba di butik milik Kristal. Sebelum turun, Langit berpesan pada sang istri

"Jangan makan sembarangan. Jangan melakukan pekerjaan terlalu berat. Jangan lupa minum air putih yang banyak. Dan kabari aku setengah jam sekali"

"Baik Pak bos!"

"Good girl" , Langit mengacak rambut Kristal gemas

"Ya sudah, aku keluar dulu ya"

Kristal mencium bibir suaminya sekilas sebelum akhirnya turun. Wanita itu melambaikan tangan sambil menunggu mobil Langit menghilang perlahan.

Kristal berbalik

"Ken!"

1
nobita
jiwa pendendamnya udh mulai muncul... Yazna..
nobita
oow berarti Saka mantan suami nya mama Dian...?? baru tau
nobita
tuhh kan Yazna jgn berharap lebih dehh pada Ken.. nanti kamu akan sakit hati karna cinta mu bertepuk sebelah tangan
nobita
kapokk kamu Ken.. penyesalan memang slalu menyakitkan... tapi itu kenyataan
nobita
hmmmm Langit sikap mu buat para readers kagum dan termehek-mehek
lili Permatasari
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Bunda Fariz
Luar biasa
Tri Wahyuni
dari sampe anaknya udh besar si saka masih saja lembek gapernah tegas
Sunny Kwok
Luar biasa
Khoerun Nisa
udh cacat ahlk nya pula cacat TDK sadar diri dasar novel
Khoerun Nisa
mungkin kristal pura2
Khoerun Nisa
kena prenk dsr otor
Khoerun Nisa
klu mau bunuh diri knp di hari pernikahan anak mu bukn nya bahagia mlh sedih
Khoerun Nisa
dikit amat maskawin nya
Khoerun Nisa
mentang 2mau nonton black pink ech bajunya langit hitam SM pink hehe
Sri Udaningsih Widjaya
Bagus ceritanya thor
Kostum Unik
Ken menjijikan
Kostum Unik
Ahhh muter2
Kostum Unik
Ternyata anaknya dedemit jg/Chuckle/
I'm fat and not pretty..😬
dh kurang malah minta fi kurang"in/Silent//Silent//Shame/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!