Seorang wanita yang berusaha balas dendam atas apa yang terjadi pada kedua orangtuanya dimasa lalu dan mempertanyakan apakah keadilan dapat dicapai melalui balas dendam atau tidak?, Dengan kemunculan kemampuan yang tidak dimiliki orang lain, Dia mulai mengorek informasi, Namun balas dendam itu menyeret sebuah konflik percintaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amiee 19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengikuti seseorang sampai menemukan fakta mengejutkan
Agatya mengikuti laki-laki paruh baya sampai di tempat tersembunyi. Dia juga mendengarkan percakapan laki-laki paruh baya itu dengan Pengurus Kampus yaitu bu Quinn
( foto hanya sebagai gambaran ( MetaAi )
Nama nya Pak Gendra... Siapa kah itu???
Bu Quinn menyapa kehadiran laki-laki paruh baya itu, kita sebut saja namanya Pak Gendra. Seperti nya bu Quinn sudah mengetahui bahwa pak Gendra akan datang.
" Selamat sore pak Gendra ." Sapa bu Quinn kepada pak Gendra
" Sore, mana yang saya minta?." Pak Gendra meminta sesuatu kepada bu Quinn, Tapi itu semua di bicarakan lewat tlvn
Tanpa menunggu lama, bu Quinn memberikan sebuah lembaran kertas. Dan Bu Quinn berkata..
" ini pak, tapi saya belum yakin, kalo anak itu, memang.. ". Belum selesai berbicara, pak Gendra menyuruh nya diam
" Biar saya lihat sendiri...". Pak Gendra
" ooooohh nama nya Pak Gendra." Ucap Agatya dalam hati
Agatya terus mendengarkan percakapan mereka. Tapi Agatya juga merasa penasaran apa yang sebenarnya pak Gendra lakukan, Dan kertas apa yang bu Quinn berikan kepada nya.
" Latya Cendawan."... Ucap Pak Gendra keras
" Orang Tua, Anita, Darma...". Pak Gendra ternyata sedang melihat identitas Agatya.
Agatya yang mendengar itu langsung terkejut. Dan berkata dalam hati...
" Aku yakin mereka ada kaitan nya dengan kematian orang tua ku, untung saja aku sudah mengganti semua identitas ku, ( mengingat waktu mengganti semua identitas)."
Agatya sangat pintar, dia sudah tahu bahwa itu semua akan terjadi. Tapi diri nya tak menyangka keberadaan nya di kampus, akan memberikan petunjuk untuk nya. Dan orang-orang disekitar nya lah yang akan menjadi sebuah jalan, untuk mengungkap kebenaran.
" Dia memang memiliki marga cendawan, tapi bukan berarti dia anak Arma Dan Agra, Aku yakin anak itu juga mati dalam kecelakaan itu." Ucap Pak Gendra
Agatya sangat syok dengan omongan pak Gendra, sampai dia menyenggol salah satu buku, dan hampir saja ketahuan.
" apa ada orang lain disini, cek... " Tanya pak Gendra panik
" tidak ada pak, hanya kita berdua. " jawab bu Quinn dan mengecek
Untung saja, sebelum bu Quinn melihat kebelakang lemari, ada seekor tikus yang lewat. Jadi Agatya aman, tidak ketahuan oleh mereka.
" ouh itu hanya seekor tikus, mungkin karena sudah lama tempat ini tidak terbuka, saya minta maaf." Ucap Bu Quinn
" Kalo gitu tidak ada yang perlu di bicarakan lagi, saya pergi.." Pak Gendra
" lalu saya harus mencari tahu tentang anak ini atau..." Bu Quinn
" Tidak perlu, dia hanya anak desa.. saya yakin anak itu sudah mati.." Pak Gendra
" Tapii pak..jika dia masih hidup, dia pasti akan mengambil semua nya... ". Bu Quinn
" omong kosong, kalo dia masih hidup, aku akan cari sampai ketemu, dan lihat saja apa yang akan saya lakukan . "
pak Gendra pergi meninggalkan kampus,begitu juga dengan Bu Quinn. Agatya juga segera pergi dari ruangan itu dan kembali menuju tempat parkir. Sampai nya disana, ternyata Fara belum juga kembali. Agatya duduk, dan mengingat pembicaraan bu Quinn dan pak Gendra. Selama beberapa menit Fara datang...
" Maaf yah Agaa, kamu nunggu lama yaa.. aku ngga tau ternyata kantin nya cukup lumayan jauh.. Terus tadi dijalan aku bantuin ibu kantin, soal nya tadi dia tidak sengaja menjatuhkan barang bawaan nya." Ucap Fara menghampiri Agatya dan memberikan minum
" nggaa papa kok Fa,makasih untuk minum nya, iya udah sekarang kita pulang yuk, sudah sore juga. " Jawab Agatya tersenyum
Agatya dan Fara pun pulang. Sesampai nya di tempat kost Agatya duduk terdiam, dia masih memikirkan percakapan bu Quinn dan pak Gendra. Dalam hati nya bertanya-tanya..
" untuk apa mereka cek identitas ku, apa benar dugaan ku, dan siapa pak Gendra itu??.. kenapa dia tahu nama orang tua ku.. aku harus cari tahu siapa dia."
Agatya mengambil hp nya untuk mencari informasi tentang pak Gendra.
" kalo orang itu ada hubungan nya dengan kampus itu, pemilik atau salah satu rektor, pasti akan terdaftar di informasi kampus. " gumam Agatya dan langsung saja dia mencari
" George Gendra Derasta..pemilik kampus universitas ternama..". Ucap Agatya yang sudah menemukan informasi tentang pak Gendra
" Derasta, seperti nama ayah, Agra Derasta, George Gendra Derasta, tapi kenapa muka mereka berbeda, jika dia adalah saudara kembar ayah harusnya ada kemiripan dari mereka.. Tapiii. " Ucap Agatya dalam hati, yang memperlihatkan foto ayah nya dan juga pak Gendra.
Tiba tiba....
" Kamu sedang apaa Agaa, serius sekali?. " Fara datang menghampiri Agatya
" ouh engga, ini hanya saja sedang mencari informasi tentang kampus kita.. ". Jawab Agatya menutup hp, dan menyembunyikan foto
" loh kok ditutup, udah selesai memang nya??.. Tanya Fara penasaran
" udah kok, ini tadi sebenernya cuma liat-liat aja..hhe." Agatya menghindari
Agatya belum bisa bercerita kepada fara, karena Agatya ingin, sahabat nya fokus untuk kuliahnya. Jadi dia berusaha untuk tidak melibatkan sahabatnya terlebih dahulu, karena ini baru awalan.
" kamu udah selesai mandi nya kan ..sekarang aku mandi dulu yah, habis itu kita makan, nonton dan seru-seru an.. Setujuuu😉😉??.. Agatya
" Setujuuuuu... Iya udah cepeeeeet jangan lama-lama😁😁😁😁". Fara
Agatya pun pergi untuk mandi, dan Fara mulai memakai skincer dan mempersiapkan makanan dan yang lainnya untuk persiapan mereka seru-seruan,untuk merayakan pendaftaran mereka. Meskipun belum tahu apakah mereka akan Diterima atau tidak.
Agatya telah menemukan fakta mengejutkan dengan bertemu nya seseorang di kampus yang akan menjadi tempat kuliahnya. Apakah yang akan Agatya lakukan selanjutnya... Apakah dia akan menemukan fakta lebih banyak??...