Apa jadinya jika Alice gadis manis tapi buta,harus bertemu dengan tuan muda kaya raya tapi arogan dan sombong??
Alice sangat membenci sosok Dion,karna diawal pertemuannya ia harus menerima penghinaan hanya karna dia buta.
Begitu juga dengan Dion sendiri,menganggap Alice hanya penipu yang memanfaatkan kebutaannya.
Tapi siapa sangka jika Dion telah mengetahui Alice ternyata adalah saksi bisu kematian kedua orang tuanya dimasa lalu.
Akankah Dion bisa meluluhkan hati Alice yang sudah terlanjur membenci dirinya??
Follow IG : Mitha_shin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ovelia.shin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Saat Dion akan membalikkan tubuhnya untuk kembali ketempat duduknya.Ia mendengar suara dentuman,dimana Alice tiba-tiba berlutut.
"Saya meminta maaf atas kesalahan saya karna sudah berani menantang anda..saya berjanji tidak akan lagi berurusan dengan anda..Jadi tolong hentikan semua yang sudah anda lakukan." ucap Alice yang ternyata lebih memilih berlutut dan mengalah demi menghentikan tindakan Dion pada toko Ken.
Ia menyampingkan harga dirinya dan tidak peduli bagaimana rasa malunya saat ia harus berlutut dan memohon pada orang asing yang ingin membalaskan rasa sakit hatinya.
Baginya dengan apa yang Alice lakukan,dapat mengakhiri semua perseteruan antara dirinya dan Dion.Dan membuat Dion berhenti mengusik kehidupannya lagi,juga melupakan apa yang sudah terjadi diantara mereka.
"Apakah anda puas?apakah anda masih ingin saya mencium kaki anda??" tanya Alice dengan menunjukkan raut wajah yang meluapkan emosinya.
Dion menatap serius tanpa menjawab.
"saya tidak tahu apakah ini sudah membuat anda puas..Tapi saya sudah melakukan apa yang anda inginkan. jadi setelah ini tolong tepati janji anda..Hentikan apa yang sudah anda lakukan pada tempat saya bekerja..dan saya bersumpah tidak akan berurusan dengan anda lagi..anggap saja anda tidak pernah bertemu dengan gadis buta dan hina seperti saya." ucap Alice panjang lebar,yang tanpa sadar meneteskan air matanya.
Seolah ia sudah meluapkan apa yang sudah membuat perasaannya tertekan dan juga merasa direndahkan oleh Dion.
Alice perlahan bangkit menggunakan tongkatnya.Karna merasa Dion tidak menanggapi semua perkataannya,Alice memilih pergi meninggalkan ruangan Dion.
Baginya urusannya dengan Dion sudah berakhir dan berharap Dion menghentikan apa yang sudah dilakukannya.
Setelah Alice pergi,Dion langsung menghubungi seseorang.
...****************...
Alice akhirnya tiba ditoko,Cecilia pun langsung menghampiri Alice.
"Alice,kau dari mana saja??tadi pak Ken mencarimu." tanya Cecilia sembari memberitahu Alice.
"Oh.. itu..-"
sebelum Alice menjawab,Ken sudah lebih dulu memanggilnya.
"Alice,bisakah kau keruanganku??" tanya Ken dari jarak beberapa meter.
"I..Iya pak." jawab Alice.
Ken pun langsung menuju ruangannya,sementara Cecilia jadi merasa khawatir dengan Alice.
"Jelaskan saja apa adanya,aku yakin pak Ken pasti mengerti..tapi nanti jangan lupa ceritakan padaku juga." ujar Cecilia sebelum Alice ke ruangan Ken.
"Iya..Cil,aku ke ruangan pak Ken dulu." jawab Alice berjalan menuju ruangan Ken.
Saat memasuki ruangannya,Ken sudah menunggu Alice.
"Permisi pak." sahut Alice saat memasuki ruangan Ken.
"Ya..duduk lah Alice.." jawab Ken membantu Alice untuk mengarahkannya duduk.
"Alice,boleh ku tahu kau tadi pergi kemana?"tanya Ken ingin tahu.Karna sejak tadi rasa penasarannya membuatnya terus merasuki pikirannya.
Mendengar pertanyaan Ken,Alice sesaat bingung dan gugup.Sebab ia tidak mungkin menceritakan yang sebenarnya,jika dia pegi menemui Dion untuk menghentikan tindakannya.
"Oh..itu,maaf pak kalau saya pergi tanpa meminta ijin dulu sama bapak..Tapi tadi saya pergi hanya pulang sebentar kerumah bibi saya." jawab Alice yang terpaksa berbohong.
Ken pun mengernyitkan alisnya keatas
"Pulang kerumah??untuk apa??apakah itu sangat penting??" tanya Ken yang masih penasaran.
"Iya pak..Karna saya cuma mau ambil bekal makan siang saya saja." jawab Alice yang berbohong lagi.
"Apa kau yakin??" tanya Ken memastikan lagi.
"Iya saya yakin pak." jawab Alice mengangguk.
"Kau tidak menyembunyikan sesuatu lagi dari ku kan??" tanya Ken yang kini mencurigai Alice.
nyuruh orang ngaca sendirinya ga bisa ngacaaa 😒
gw mah ogah ma orang kek gitu...
ga punya empati. ntar kalo butuh aja mohon²...