Rebecca tidak pernah menyangka kemiripan wajahnya dengan seorang putri konglomerat akan membawa malapetaka baginya saat wanita itu menjebaknya untuk menikah dengan tunangannya sendiri.Dan di saat cinta dihatinya mulai tumbuh kepada pria itu,Eva kembali datang untuk meminta tunangannya kepada Rebecca.
bagaimana kisah cinta ketiga manusia itu ikuti lanjutan cerita ini jangan lupa dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26 ~Kemana nenek itu.~
Kedua suami istri itu saling menatap,setelah kepergian anak kesayangan mereka kedalam kamarnya,Eva terlihat begitu marah saat hari ini dia gagal bertemu Carles.Padahal hari ini dia sudah menjalankan semua perawatan,agar dia tetap terlihat cantik dan segar.
"Bagaimana ini papa,lihatlah anak kita sudah sampai marah seperti itu,rasanya nga tega papa aku melihatnya anakku sedih seperti itu!"
"Mau gimana lagi,papa juga pusing bagaimana kalau kita pergi ke kontrakan nenek wanita itu,hannya itu jalan satu-satunya untuk mengancamnya."Ucap Bram,seketika wajah Rini. berbinar kini dia baru ingat jika dia punya senjata yang sangat hebat.
"Papa kok baru ngomong sih,aku lupa tentang wanita itu,ayo sekarang kita berangkat." ucap Rini mereka segera pergi meninggalkan rumah mewah milik mereka,sementara Eva menatap mereka dari lantai atas,dia masih sangat marah kepada kedua orang tuanya.
Kedua suami istri itu tidak berbicara sepatah kata pun,mereka terlihat asik diam dalam pikiran masing-masing,hingga mereka sampai di kontrakan rumah nenek Rebecca dulu.Pada saat mereka Sampai di sana berhubung karena sudah malam suasana terlihat sangat sepi apalagi tidak ada lampu penerang jalan.
Rini dan Bram langsung keluar dari dalam mobil lalu berjalan mendekati teras rumah.Rini beberapa kali mengetuk pintu,dia bahkan hampir kesal karena sudah lama mengetuk belum juga yang keluar.
"Dimana sih wanita tua itu,kenapa belum keluar,aku sudah mengetuk beberapa kali."
"Sudah ketuk lagi sayang mungkin dia ketiduran." Ucap Bram,dengan kesal akhirnya Rini mulai mengetuk dengan sedikit lebih keras.Dan saat itu terdengar batuk seorang pria,lalu dia membuka pintu.
"Siapa malam-malam tidak ada etika datang ke rumah orang hm..." Rini langsung mundur seketika dia takut saat seorang pria bertubuh besar dan berkulit hitam keluar dari dalam rumah dan membuka pintu untuk mereka.
"Maaf pak,kemana wanita yang dulu mengontrak di rumah ini?"
"Maksud anda nenek Marni,wanita yang dulu tinggal di sini,maaf anaknya sudah datang menjemputnya karena cucu kesayangannya sudah tidak peduli dengannya,lebih sekarang kalian pulang aku sudah sangat mengantuk besok juga kami akan kerja." Ucap pria berbadan tambun itu membuat Rini sangat kesal.
"Aku tidak percaya kalian pasti sudah menyembunyikan wanita itu,cepat katakan kemana dia pergi sebelum aku benar-benar marah kepada kalian."Ancam Rini yang membuat pria itu semakin marah.
"Bawa istri mu ini pergi dari tempat ini sebelum aku menghajarnya disini,dasar orang tidak punya sopan santun." Ucap pria itu lalu membanting pintu dengan keras sehingga menimbulkan perhatian dari beberapa tetangga.
"Sudah kita pulang saja mam,besok kita cari lagi,aku tidak mau mengambil resiko disini." Ucap Bram lalu menarik tangan istrinya dan keluar dari gang itu.
Mereka meninggalkan tempat itu dengan sia-sia,Rini terlihat masih sangat marah,dia takut kemabli ke rumahnya karena akan membuat Eva kembali marah kepada mereka.
"Papa,aku takut kembali ke rumah,lebih baik malam ini kita menginap ke hotel dan besok kita bisa menyuruh orang lain mencari wanita itu,aku takut Eva akan semakin marah kepada kita."
"Ya sudah lah ma,aku takut ini adalah rencana Rebecca,mungkin saja dia sudah menyembunyikan neneknya karena memang dia juga sangat menginginkan menjadi nyonya Anderson,ternyata dia licik juga,dia bukan wanita biasa." Ucap Bram sambil menatap lurus ke depan sementara itu,Rini belum bisa berfikir dengan normal.
*****
Sementara itu di kediaman anderson,Rebecca sedang berbaring di atas ranjang sementara suaminya sedang turun kebawah membuatkan susu untuk nya.Sejak awal kehamilannya Rebecca sangat banyak makan tidak heran berat badannya naik drastis dan wajahnya terlihat sangat chuby.
"Sayang...Ini susu istriku,agar bayi ku sehat didalam,ini aku bawakan beberapa buah bagus untuk mu sayang." Ucap Anderson.Rebecca langsung membuka matanya lalu dia mengambil gelas yang di sodorkan suaminya,
"Makasih ya sayang." Ucap Rebecca lalu kembali merebahkan tubuhnya,diikuti oleh Carles,dia merebahkan tubuhnya di samping Rebecca dan mereka saling menatap satu sama lain.
"Sayang...."
"Hmmm..."
"Aku tidak menyangka kamu bisa jatuh cinta kepadaku sayang,apalagi saat aku mengingat bagaimana kasarnya setiap kata-kata yang keluar dari mulut mu dulu,kamu selalu mengatakan kalau aku ini wanita murahan,padahal kamu tau kamu pertama pria yang ada di hidupku bahkan,ciuman pertamaku jatuh kepada mu juga." Ucap Rebecca,dia menyentuh wajah Carles dia begitu bahagia bisa memiliki pria sehebat Carles.
"Hmm,maafkan aku sayang,maafkan semua kata-kata ku itu.Tapi satu hal yang perlu kamu ketahui sayang,aku merasa ada yang aneh dengan mu,aku jelas-jelas tau kalau kamu adalah wanita yang liar,tapi kenapa kamu bisa masih suci,dan kamu terlihat sangat polos sangat jauh berbeda dengan Eva yang pertama kali aku kenal." Ucap carles.Rebecca langsung memeluk tubuh suaminya dan tampa malu-malu dia mencium bibir suaminya.
"Maafkan aku sayang,suatu saat kamu akan tau segalanya,aku tidak berniat menipu mu,tapi sekarang aku tidak mau kehilanganmu sedikit pun." Suara hati Rebecca.Carles tersenyum nakal kepada Rebecca,saat Rebecca mulai menggodanya.
" Sayang jangan pancing aku please,kehamilan mu masih sangat muda,dokter melarang kita untuk berhubungan suami istri." Kata-kata Carles menyadarkan Rebecca dengan malu-malu dia membalikkan tubuhnya membelakangi suaminya,karena dia sangat malu sekarang bahkan mungkin wajahnya sudah berubah warna pink.
Akhirnya malam ini Carles tidur tenang memeluk tubun istrinya,dia begitu bahagia,bahkan bersyukur bisa menikah dengan Rebecca.
"Aku tau kamu dan eva adalah wanita yang berbeda,suatu saat semuanya pasti akan terungkap,tapi aku masih menunggu apa tujuan keluarga bram untuk menipu keluarga anderson.Dan aku juga bingung kenapa wanita ini memiliki wajah yang sangat mirip dengan Eva,apa mereka saudara kembar yang terpisah." Suara hati Carles sebelum akhirnya dia terlelap dalam tidurnya.
****
Keesokan harinya Rini dan suaminya kembali ke rumah mereka,sampai pagi ini mereka belum mendapat petunjuk satu pun,mereka sekali lagi pergi keruang kontarakan nenek Marni tapi hasilnya mereka kecewa.
"Benar Lo nyonya semenjak cucunya pergi menikah anaknya datang menjemputnya kesini,kami sih tidak bertanya kemana nenek Marni akan di bawa." Ucap seorang tetangga yang kebetulan ada di luar rumah.
"Berarti orang-orang disini tidak ada yang tau dengan alamat wanita tua itu ya." Ucap Rini dengan wajah lesu.Sekarang dia semakin yakin jika Rebecca sudah membawa neneknya karena dia ingin menguasai seluruh harta Anderson.
**** bersambung***