Pengabdian Seorang Istri

Khadijah tersenyum bahagia karena bisa membelikan oleh oleh untuk keluarga dikampung.

Ustadz Hafizh dan Khadijah langsung pulang dari Bandara pangeran Muhammad bin Abdulaziz menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Dan saat tiba di Bandara semua keluarga sudah menunggu didepan tempat datang nya orang dari luar negeri.

Semua bersholawat melihat kedatangan Ustadz Hafizh dan Khadijah.

Dan tak lupa juga datang menjemput Ustadz Fatah yang tak sabar menunggu kepulangan Khadijah karena Ustadz Fatah masih menyimpan rasa sayang pada Khadijah.

Saat itu Kyai Abdullah tidak ikut menjemput karna lagi tidak enak badan.

Dan Ustadz Fatah orang pertama yang menyapa Khadijah.

"Assalamu'alaikum bagaimana kabar adek sehat??

Abang sangat khawatir dengan kepergian adek, karna adek belum pernah pergi jauh." Ucap Ustadz Fatah pada Khadijah.

Khadijah hanya diam tanpa mengatakan sesuatu apapun, Khadijah merasa tidak enak pada suaminya untuk balik menyapa Ustadz Fatah.

"Alhamdulillah istriku sehat, Khadijah kan udah punya suami pasti aku jaga." Jawab Ustadz Hafizh dengan nada suara sedikit kesal karena cemburu dengan perhatian Ustadz Fatah pada Khadijah.

Khadijah dan Ustadz Hafizh langsung bersalaman dengan keluarga dan sahabat, tapi Khadijah seperti orang bingung tengok kanan kiri mencari Abahnya yang tidak terlihat di rombongan.

"Kemana Abah kok tidak menjemput kepulangan Khadijah?? Tanya Khadijah pada sepupunya yaitu Aisyah.

" Heem Abahmu menunggu dirumah karna sedikit tidak enak badan."jawab Aisyah pada Khadijah.

Khadijah langsung gemeteran karna kepikiran sama Abahnya takut Abahnya sakit yang serius, karna sebelumnya Abahnya jarang sekali sakit, lantas Khadijah bergegas untuk buru buru pulang karna tak sabar mau melihat kondisi Abahnya.

Setelah didepan Bandara semua mobil yang menjemput sudah berderet dan Ustadz Fatah langsung menawarkan Khadijah untuk naik ke atas mobil nya.

"Adek Khadijah ayo ikut mobil Abang, ini mobil Abang yang baru, baru dua hari Abang beli sengaja untuk menjemput Adek Khadijah pulang dari tanah suci.

Khadijah hanya diam melihat kearah suaminya takut membuat suaminya cemburu.

" Dinda mau naik mobil Bang Fatah, nggak apa apa Abi nurut aja nggak bakalan marah."ucap Ustadz Hafizh pada istrinya.

"Tidak Bi, dinda terserah Abi aja mau naik mobil yang mana." Ucap Khadijah pelan.

Lalu datanglah Ustadz Ali tepat didepan Khadijah dan Ustadz Hafizh berdiri.

"Maaf sebelumnya Neng tapi Kyai Abdullah sudah me amanah kan saya untuk menjemput Neng Khadijah dan menaiki mobil Kyai Abdullah." Ucap Ustadz Ali pada Khadijah.

Dan naik lah Khadijah keatas mobil Abahnya tanpa melihat kesiapa pun.

Karena Khadijah tahu suaminya pasti lebih setuju naik mobil Abahnya.

Semua berpawai mengucapkan sholawat dibelakang mobil Khadijah. Dan Khadijah yang begitu gelisah dengan kondisi Abahnya pengen buru buru nyampek.

Dan setelah beberapa jam sampai lah rombongan dipesantren.

Kyai Abdullah sudah menunggu kedatangan putrinya didepan rumah, karena saking nya banyak tamu yang datang sehingga Kyai Abdullah tidak bisa melihat Putri nya, tapi Ustadz Hafizh langsung menarik istrinya untuk keluar dari kerumunan orang dan langsung membawanya ke dalam rumah.

Dan setelah didalam rumah Khadijah mencari cari Abahnya tapi tidak ketemu dan seorang santri memberi tahu kalau Abahnya menunggu diteras depan.

Lalu Ustadz Hafizh pergi keteras untuk memanggil mertuanya.

"Assalamu'alaikum Bah, Abah sehat." Ucap Ustadz Hafizh sambil bersalaman pada mertuanya.

"Alhamdulillah Abah sehat, mana Khadijah?? Tanya Kyai Abdullah