Penyesalan CEO Lumpuh

...Kalau kamu pernah merasakan hujan saat langit tidak mendung, berarti kamu tahu rasanya air mata turun saat bibir tengah tersenyum. ...

...- Leonadam -...

.........

Hari demi hari sudah mereka lewati bersama, bercanda, tawa, bahagia hingga menangis. Hingga hari ini, hari dimana seseorang akan berubah, agar hanya bisa bersama dengan masa lalunya.

Meskipun sulit untuk melupakan seseorang yang kita sukai, akan lebih sulit lagi melepaskan seseorang yang sangat kita cintai.

Tidak ada kata-kata yang bisa menjelaskan, dan mengartikan perasaan seorang Arsakha saat ini. Mungkin ini adalah jalan terbaik menurut Arsakha.

Dengan meninggalkan kisah kasih nya saat ini. Dan kembali ke masa lalu untuk memperbaikinya., semua akan selesai sesuai yang di rencanakan. Akan tetapi, Arsakha tidak sadar, jika tuhan selalu membolak-balik kan hati hambanya.

Arsakha dan Meidina sudah sampai mansion, Arsakha lebih memilih melanjutkan pekerjaan nya di ruang kerja. Tanpa sepatah kata apapun ia pergi dari hadapan Meidina, dan malah meminta bantuan Hendra untuk mengantarnya ke ruang kerja.

Tidak seperti biasanya Arsakha mendiami Meidina, ia pikir mungkin Arsakha punya banyak pekerjaan hari ini. Meidina lebih memilih pergi ke kamar, dan membersihkan dirinya di kamar mandi.

Ia memegangi bibir mungilnya, dan menatap dirinya sendiri di cermin.

"Apakah tuan Sakha mencintaiku, seperti aku yang mencintainya" gumam Meidina.

"Lagi pula, tidak salahnya juga aku mencintai dia. Toh, dia juga suamiku" sambung Meidina.

Meidina membersihkan dirinya dikamar mandi, sedangkan diruang kerja. Arsakha tengah memandangi foto pernikahannya dengan Meidina, tidak ada senyuman yang Arsakha tampak kan di foto pernikahan nya.

"Maaf kan aku, aku harus berhenti sampai disini" gumam Arsakha, lalu ia membuang foto pernikahan nya ke tong sampah.

Ada rasa sakit di dalam hati nya, karena harus melupakan seorang Meidina. Seseorang yang tulus mencintainya, apa adanya dirinya saat ini. Tidak pernah mengenal lelah untuk menjaga, dan merawatnya.

Malam berganti pagi, hari ini sudah waktunya Arsakha memulai perubahannya. Sakha tidak lagi meminta Meidina untuk membantunya, dan merawatnya. Apapun ia lakukan sendiri sekarang.

"Tuan, biarkan aku membantu mu memilihkan baju kerja" ujar Meidina setengah belari mengejar Arsakha.

Dimeja makan

"Tuan, anda harus makan banyak sayur" ucap Meidina, yang memindahkan beberapa sayur dari mangkuk sup ke mangkuk Arsakha.

Bi Min hanya tersenyum melihat kemesraan kedua insan tersebut, meskipun akhir-akhir ini Arsakha suka bersikap dingin pada Meidina.

Tuan muda begitu beruntung memiliki istri yang sangat pengertian seperti nona muda, tuan besar memang tidak salah pilih menantu. Gumam Bi Min dalam hatinya.

Arsakha menghabiskan makanannya, meskipun ia menghabiskan makanan yang Meidina siukkan untuknya. Ia masih tetap pada pendiriannya, untuk membuat Meidina lelah akan sikap nya, lalu meminta cerai pada Arsakha.

"Aku tidak bisa mengantarmu begitu juga dengan Adam, untuk saat ini kau pergi pulang naik taksi saja" ucap Arsakha, dengan segera ia meninggalkan Meidina.

Adam menunggu majikannya di luar, dan membantunya masuk ke dalam mobil.

"Adam, mulai saat ini dan seterusnya. Kau tidak usah mengantar dan menjemput Meidina lagi" saut Sakha yang sudah berada di dalam mobil.

"Tapi, kenapa?" tanya bingung Adam.

"Aku tidak ingin kau terus memandangi istriku!" elak Sakha.

"Kau sangat pecemburu Sakha, dasar tuan muda yang sedang di mabuk cinta!" cibir Adam, ia masuk ke dalam mobil dan melaju kan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Sedangkan Meidina, memilih menaiki taksi untuk berangkat ke sekolahnya.

.........

Di Apartemen, Adelia tengah melakukan hubungan terlarang dengan Arya di pagi hari. Arya sibuk dengan pekerjaan nya, hingga membuatnya tidak mengunjungi Adelia, Adelia menceritakan kisah nya yang kemari bertemu dengan mantan istri Arya.

Arya tidak menjawabnya, ia hanya setia mendengarkan celotehan dari pacarnya.

"Sayang, kamu dengar tidak?" tanya Adelia dengan sedikit kesal.

"Aku dengar, apa kamu yakin Sakha akan meninggalkan gadis itu?" tanya balik Arya.

"Memangnya kenapa? Arsakha sangat mencintai ku Arya" ucap Adelia meyakinkan.

"Adelia, Adeli. Kau sama sekali tidak berubah ya, bagaimana jika kenyataannya Arsakha mencintai gadis itu?" ucap Arya.

Adelia memberhentikan aksi nya, dan mulai berpikir sejenak. Ada benar nya juga, apa yang Arya kata kan.

"Kau benar, aku harus segera mungkin memiliki Sakha dan membawa pergi hartanya" ucap Adelia, ia turun dari ranjang nya.

Ia mengambil ponsel nya yang ia letakan di atas nakas, Adelia menghubungi seseorang dari ponselnya.

📞 "Ya?"

📞 "Roy, aku punya tugas spesial untukmu" ucap Adelia di sambungan telepon.