NovelToon NovelToon
Om Posesif Itu, SUAMIKU!

Om Posesif Itu, SUAMIKU!

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:312.2k
Nilai: 5
Nama Author: Icha Annisa Amanda

Hanya kisah sederhana yang menceritakan tentang kehidupan rumah tangga dua anak manusia yang memiliki perbedaan usia yang sangat jauh berbeda.

Walaupun dengan perbedaan usia yang sangat jauh itu, mereka tetap saja saling jatuh cinta. Dan sama-sama berusaha untuk menjaga kesucian cinta mereka.

Si pria dewasa yang bertingkah seperti bocah, dengan sikap posesif dan pencemburunya. Dan si Gadis Kemarin Sore yang bertingkah sok dewasa.

Mereka diibaratkan bagaikan dua sayap dari satu ekor burung. Patah satu sayap saja, maka seekor burung pun tidak bisa terbang dengan satu sayap lainnya. Begitulah mereka, saling menyayangi, saling merawat dan saling menjaga, agar tidak ada sayap yang patah, dan agar seekor burung bisa tetap terbang sesuai dengan keinginan hatinya.


Om Posesif Itu, SUAMIKU!


________

Ig: Ichaannisaamanda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha Annisa Amanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SEBUAH RASA

Aku terus menatap Om Zidan sambil mengunyah sarapanku. Heran saja, apa yang merasuki dia? Kenapa dia tiba-tiba berubah jadi pendiam seperti ini? Dia yang biasanya selalu memberikan siraman rohani di pagi hari. Sekarang malah diam dan sibuk sendiri.

Bahkan dia belum juga bertanya, apakah aku sudah siap untuk ikut ujian hari ini? Atau belum juga memberikan ucapan selamat pagi seperti biasanya!

"Kenapa nggak dihabisin?" tanya Om Zidan. Dia melihat piringku yang masih berisi. Aku hanya memakan beberapa suap. Dan sudah tidak selera sarapan lagi!

"Udah kenyang, Om!" Buru-buru aku merapikan bekas makanku. Membawanya ke dapur. Sambil terus berceloteh dalam hati saat menaiki tangga menuju kamar untuk mengambil tas dan juga Hp.

Ish. Bukannya disemangatin. Malah dicukein!!

Saking kesalnya. Aku sampai menendang kursi belajarku. Kesal sendiri dengan kelakuan Om Zidan akhir-akhir ini!

"Kasian Lo kursinya. Nggak salah apa-apa. Tapi malah kena tendang gitu!"

Aku menghiraukan ucapan Om Zidan. Memilih untuk segera menghindar dari Om Zidan.

"Hei. Mandaku ini kenapa?" Dia menarik tanganku. Menahan agar aku tetap berdiri di dekatnya.

"Udah jam setengah tujuh. Nanti telat, Om!"

Aku mencoba untuk menarik tanganku. Entah kenapa, rasa kesalku semakin terpancing mendengar pertanyaan Om Zidan. Dia bilang aku kenapa? Apakah dia tidak sadar, sifatnya yang cuek itu yang membuat aku sampai sekesal ini?!

"Manda?" Dia semakin menarik tanganku. Hingga tubuhku semakin dekat dengannya. "Aku ada salah? Kalo iya, aku minta maaf. Maafin ya?"

"Nggak ada kok. Om nggak salah!" jawabku. Aku hanya ingin mengetes seberapa sadar dirinya Om SUAMIKU ini.

"Nggak. Aku salah. Karena nggak ngabarin kamu tadi malem. Aku minta maaf." Dia hendak menyentuh pipiku. Spontan, aku melangkah mundur.

"Nggak papa. Manda ngerti kok. Om Zidan kan lagi sibuk ngurus kantor. Jadi wajar Om Zidan lupa sama Manda!"

Om Zidan menggeleng keras setalah mendengar jawabanku. "Aku nggak pernah lupain kamu, Manda!"

"Nggak dilupain. Tapi dicukein!" Aku menatap Om Zidan lekat. Lalu meninggalkannya, dengan perasaan tidak enak yang bercampur kesal juga.

Aku terus pura-pura sibuk membaca buku. Padahal dalam hati dan pikiranku aku menyesal telah mengatakan hal itu pada Om Zidan. Tapi mau gimana lagi? Aku juga butuh dia sekarang. Aku hanya butuh dia seperti Om Zidan yang dulu. Yang selalu tersenyum, cerewet dan tidak pernah cuek padaku. Aku hanya butuh itu!

"Manda?" Pintu mobil terbuka. Om Zidan langsung masuk dan duduk. "Aku nggak maksud buat cuekin kamu, Sayang. Kamu tau kan--"

"Iya, Manda tau. Manda faham. Om Zidan lagi sibuk ngurus kerjaan di kantor. Udah. Manda udah faham itu!"

Percuma membicarakan hal itu sekarang. Aku masih kesal. Dipancing sedikit pasti akan semakin membuat keadaan semakin kacau!

"Ayo, Manda bisa telat nanti!"

"Oke." Om Zidan memundurkan tubuhnya. Memakai sabuk pengaman sebelum akhirnya mobil kami melaju menuju sekolah.

Bodoh! Bodoh! Bodoh!

Sekali lagi aku menyesal. Dan akan terus menyesal jika sudah mengatakan hal yang seharusnya tidak aku akan pada Om Zidan. Tapi anehnya, rasa penyesalan ini akan selalu kalah dengan rasa kesalku pada Om Zidan!

Ingin rasanya aku bertindak egois. Meminta dia untuk meluangkan sebanyak mungkin waktunya untukku. Hanya untukku. Tapi aku tau, itu nggak mungkin bisa dia lakukan saat ini. Pekerjaan, tanggungjawabnya juga membutuhkan dia. Ya, masih banyak hal yang harus dia lakukan selain mengurus dan meladeni aku.

Aku mengulurkan tanganku. Bermaksud untuk bersalaman dengan Om Zidan. Aku masih ingat kok. Apa posisiku sekarang. Aku seorang Istri. Dan kewajibanku berbakti pada Suamiku.

Om Zidan tersenyum. Ia balas mengulurkan tangannya. Menyambut tanganku dengan sentuhan yang terasa nyaman dari tangan kekarnya.

"Semangat. Kamu bisa, Sayang!"

Muach.

Dia mengecup keningku. Membuat aku diam dan menatap ke arahnya.

"Semangat, Sayang!"

Tangan kekarnya mengelus kepalaku. Tak lupa juga bibirnya tersenyum. Membuat luluh hatiku.

Tanpa kuduga. Aku ternyata malah membalas senyumnya. "Makasih, Sayang!"

"Sama-sama!"

Sekuat, sebesar dan sedalam inikah aku mencintai dia. Sampai-sampai aku sendiri tidak bisa mengendalikan diriku hanya untuk sekedar marah dan kesal padanya.

Sebesar apapun kesalahan yang dia lakukan. Kenapa aku tidak pernah bisa untuk marah padanya? Kenapa rasa marah dan kesal ini tidak pernah bisa bertahan lama?

Kenapa hanya dengan melihat senyumnya. Semuanya kekesalan langsung sirna? Kenapa hanya dengan perlakuan manisnya, hati ini langsung luluh begitu saja?

Ternyata aku baru sadar. Bahwa seperti apapun sakit yang dia berikan. Tidak akan pernah bisa mengalahkan rasa cinta yang sudah lama ia tanam, ia pupuk dan ia rawat di hati ini. Tidak akan pernah bisa dikalahkan hanya karena dia melakukan beberapa kesalahan.

...----------------...

Kak Vanessa pernah berkata kepadaku.

"Siap menikah dengan seseorang itu bukan hanya siap untuk menjadi istrinya saja. Tapi juga siap untuk menuruti semua ucapannya. Siap untuk menerima semua yang ada padanya. Siap untuk berjuang bersama, untuk mempertahan pernikahan yang mereka bina."

Aku menatap layar Hpku. Menunggu balasan pesan. Atau telpon masuk dari Om Zidan. Aku sudah selesai mengerjakan soalnya ujianku sekitar setengah jam lalu. Dan sekarang, aku memilih untuk duduk. Menunggu jemputan di depan gerbang.

"Khemm. Apa kabar?"

Aku langsung menoleh begitu mendengar seseorang menyapaku. Aku yang awalnya berniat untuk tersenyum malah menundukkan pandangan.

"Baik." jawabku sambil bergeser menjauh.

"Syukurlah. Aku pikir, aku nggak bakal bisa ketemu sama kamu lagi!"

"Harusnya memang begitu. Seharusnya kita nggak usah ketemu lagi. Seharusnya kamu juga nggak usah naruh harapan lagi samaku." Aku memakai tasku begitu melihat mobil Kak Henny. Kak Henny melambaikan tangannya.

"Aku duluan!"

"Ya, hati-hati, Cha."

Gilang. Seharusnya kita tidak bertemu lagi. Seharusnya kita tidak saling mengenal lagi. Cukup sudah kamu merasakan sakit karena masih menaruh sebuah harapan padaku. Cukup sudah kamu tersakiti karena mendengar semua perkataan judes dariku.

Aku hanya ingin kamu menemukan kebahagiaanmu. Kebahagian yang nggak bisa kamu dapetin dari aku. Kebahagian yang memang bukan berasal dari diriku.

Maaf, Lang. Aku benar-benar nggak bisa nerima kehadiran kamu lagi di hidupku. Walaupun hanya sebetas teman seperti yang kamu inginkan.

"Assalamu'alaikum, Kak!" Sapaku pada Kak Henny.

"Wa'alaikumussalam, Manda. Gimana ujiannya? Lancar? Manda bisa jawab semua soalnya, kan?"

Aku mengangguk. "Semuanya bisa Manda jawab. Tapi nggak tau, jawabannya bener atau salah! Hehe..."

"Kamu, ya." Kak Henny mencubit pipiku pelan. "Oh ya. Kak Zidan ada meeting yang nggak bisa dipending. Jadi, Kakak yang jemput kamu hari ini. Nggak papa ya?"

Sekuat mungkin aku mencoba untuk tersenyum. "Nggak papa. Manda ngerti kok. And thanks ya Kak. Udah mau jemput Manda!"

"Sama-sama, Manda!"

Hari ini. Aku merasakan semua rasa di hati ini. Rasa kesal, marah, bahagia, dan sedih dalam satu hari. Dan dari satu orang juga. Om Zidan.

Dia memang orang yang begitu hebat. Bisa memberikan semua rasa ini dalam satu hari saja. Membuat seseorang kesal, lalu membuatnya bahagia, setelah itu memberikan rasa sedih lagi sebagai taburan terakhir diujung cerita.

Hebat sekali. Benar-benar hebat. Aku mengacungkan dua jempol untuknya hari ini.

1
᪤ ˖ ْ LT junimo, Kimberly.
MasyaAllah.. lucu amat, Om-Om perjaka satu ini, meminta hadiah yaitu Manda menutupi auratnya. Suami idaman!
Heryta Herman
waaah..tmn baik om zidan si om bian rupanya.../Good/
Heryta Herman
subhanallah...
Qaisaa Nazarudin
Tahajjud?? Bukannya tadi katanya Manda lagi lampu merah ya??🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
54kg?? Aku 55kg,Suami ku bilang aku kurus ..
Atiah arini
suka semoga ada kelanjutannya aamii
ChaManda: Terimakasih banyak untuk dukungannya, Kak💐💐
total 1 replies
💞Nia Kurnaen💞
ntar tak cek,apakah undanganku sudah sampai belum...🤭🤭🤭
💞Nia Kurnaen💞
😭😭😭
💞Nia Kurnaen💞
smoga om zidan baik baik sj.
💞Nia Kurnaen💞
haiiiissss...baper abiiiiisss😅😅😅
💞Nia Kurnaen💞
Dan netizen yg baik hati pun terbaper baper di buat pasangan ini...🤭🤭🤭
💞Nia Kurnaen💞
Mungkin Gilang emng msh ada rasa sama Manda
💞Nia Kurnaen💞
bobo sendiri...pas bangun jadi berdua...hihiiiiii...serem dong...ikutan POLOS untuk sesaat...😜
💞Nia Kurnaen💞
Full romantic...❤❤❤
💞Nia Kurnaen💞
wuidiiiiihhhh...ternyata Manda laris maniiiiisss...bnyak bngt mantannya...jangan2 pd dm smua tuh trs d bc ma om suami makanya sikapnya jd aneh...buat gilang jaga jarak ya...🤭
💞Nia Kurnaen💞
uluh...uluh...jadi ikutan baper...thor,masih punya stok gak yang kyak om Zidan,kalau ada pesan satu ya,dibungkus kasih tanda pake karet merah...😍😍😍😂😂😂
ChaManda: udah habis setookkk kakk😅😅😅
total 1 replies
💞Nia Kurnaen💞
Apa kabar bu Diah,jika tahu Manda adalah istrinya om Zidan...btw jadi penasaran setampan siapa sih om Zidan...🤔🤭🤭🤭
💞Nia Kurnaen💞
Sepertinya seru...jd mulai baca.
Salam kenal untuk authornya.
ChaManda: semoga suka ya kakk, terimakasih banyak udah mampir 🙏
total 1 replies
mh_iya89
wah ternyata ketinggalan 3 judul aku,cerita tentang om om🤭 sambil nunggu updatean piramid mampir disini dulu deh,yg 2 nyusul bacanya,,,Sama kok neng icha,sodaraku juga namanya ANNISA panggilan nya ICHA🤭
ChaManda: wah terimakasih kak udah berkenanan mampir, sehat-sehat selalu ya orang baekkkk, hehe peluk sayang buat kakaknyaaa😚💓
total 1 replies
Merry Mey
bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!