NovelToon NovelToon
GURU CANTIK UNTUK TUAN MUDA

GURU CANTIK UNTUK TUAN MUDA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Perjodohan / Cintamanis / Patahhati
Popularitas:4M
Nilai: 4.8
Nama Author: poppy susan

Akila Citra Kirana seorang Guru cantik Sekolah Dasar terpaksa harus menikah dengan seorang Pengusaha muda yang tampan namun sangat angkuh dan kejam.

Raffael Abraham seorang Pengusaha muda yang mempunyai prinsip tidak ingin menikah setelah calon istrinya meninggal akibat kecelakaan.

Akankah kehidupan Akila bahagia ataukah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hancur dan Kacau

📚

📚

📚

📚

📚

Hari demi hari Aqila jalani dengan penuh tanggung jawab dan semangat, mengajar anak-anak disana sedikit demi sedikit mulai bisa mengobati luka hatinya saat ini.

Aqila sudah mulai bisa tersenyum bahkan Aqila yang ceria pun sudah kembali lagi, tapi semua itu berlangsung saat Aqila berhadapan dengan para anak-anak itu tetap saja kalau malam datang, ingatannya tentang Raffa kembali hafir membuat kepala Aqila selalu dilanda sakit bila sudah mengingat hal itu.

"Qila, besok adalah hari minggu anak-anak mau jalan-jalan katanya disini ada suatu bukit yang sangat indah, kamu ikut ya sama kita?" seru Fathir ditengah-tengah perjalanannya menuju tempat mereka menginap.

"Boleh," jawab Aqila singkat dengan senyumannya.

Fathir sangat bahagia akhirnya Aqila mau menerima ajakannya, Fathir berencana mau menyatakan cintanya kepada Aqila. Fathir tidak peduli dibilang memanfaatkan keadaan, toh memang kenyataannya dia duluan yang mencintai Aqila sebelum Raffa datang.

Tidak lama kemudian mereka pun sampai di tempat penginapan mereka.

"Fathir, aku masuk dulu ya."

"Iya, jangan lupa besok kamu harus ikut aku tunggu kamu," seru Fathir.

Aqila mengacungkan jempolnya seraya melangkah masuk kedalam rumah. Sesampainya di dalam kamar, Aqila merebahkan tubuhnya yang terasa sangat lelah.

"Kak Qila baru pulang?" tanya Indah yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Iya Ndah, tadi Kakak mengajar anak-anak membaca dulu."

"Kak, besok kami mau jalan-jalan, Kakak ikut kan?"

"Iya Ndah Kakak akan ikut."

"Nah gitu dong Kak, jangan ngurung diri terus di kamar tidak baik."

Aqila tidak menanggapi lagi ucapan Indah, dia terlihat memejamkan matanya.

"Sebenarnya masalah apa yang sedang dihadapi Kak Qila? sepertinya masalahnya berat banget," batin Indah.

Sementara itu di sebuah rumah mewah....

"Mas, kenapa sekarang Mas mengabaikanku? semenjak kita menikah, Mas tidak pernah menyentuhku bahkan Mas tidak pernah tidur denganku, ada apa dengan Mas kenapa Mas berubah seperti ini?" teriak Clarissa di sela-sela sarapannya.

Praaannngggg....

Raffa melempar sendok yang sedang dia pegang.

"Kamu bisa diam tidak? setiap hari kerjaannya teriak-teriak, ini rumah bukan hutan semenjak ada kamu disini aku semakin tidak nyaman tinggal di rumah," bentak Raffa.

Raffa beranjak dari duduknya tapi Clarissa segera menghadangnya.

"Mas, aku ini istri kamu dan sekarang aku sedang mengandung anak kamu, seharusnya kamu selalu ada buat aku dan anak kita bukannya malah mengabaikanku seperti ini," seru Clarissa dengan tangisannya.

"Ternyata selama ini aku sudah salah, cintaku sama kamu hanya sebagai pelampiasan saja, kamu memang mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Claudia tapi tidak ada cinta untukmu di hatiku, dulu aku hanya merasa frustasi sehingga mencintaimu tapi setelah aku menjalani hari-hariku bersamamu, cintaku untukmu makin lama makin menguap bahkan sekarang sudah menghilang jadi kalau kamu merasa sudah tidak kuat lagi hidup denganku, pergi dari rumah ini dan aku dengan senang hati akan menceraikanmu," jelas Raffa dengan dinginnya dan tidak berperasaan.

Plaaaakkkkk...

Clarissa menampar Raffa dengan kerasnya sehingga membuat Raffa semakin tersulut emosi dan dengan amarahnya Raffa mencengkram lengan Clarissa.

"Sudah berani kamu menamparku, aku semakin yakin untuk cepat-cepat menceraikanmu," seru Raffa dengan menghempaskan tubuh Clarissa sehingga Clarissa jatuh ke lantai.

"Kamu jahat Mas, terus bagaimana dengan anak dalam kandunganku? aku tidak mau dia lahir tanpa seorang Ayah."

"Masalah anak, aku akan bertanggung jawab berapapun nafkah yang kamu minta aku akan mengabulkannya, asalkan saat ini kamu pergi dari rumahku," bentak Raffa.

Raffa dengan tanpa belas kasihan mebinggalkan Clarissa yang terduduk di lantai dengan memegang perutnya sembari menangis.

Raffa memasuki mobilnya dengan raut wajah yang sangat kacau, Rey segera melajukan mobilnya. Rey tidak banyak bicara karena Rey tahu kalau saat ini Bosnya itu sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja.

"Antarkan aku ke tempat Jino," seru Raffa dingin.

"Baik Bos."

Tidak lama kemudian, Raffa sampai di apartemen milik Jino. Raffa dengan tidak sabaran mengetuk-ngetuk pintu apartemen Jino sehingga sang pemilik merasa terganggu.

"Siapa sih, pagi-pagi sudah datang ke apartemen gue," gumam Jino.

Dengan langkah gontai karena masih mengantuk, Jino menuruni tangga dengan masih setengah sadar. Disaat Jino membuka pintu.

"Lama banget sih lo buka pintunya," ketus Raffa yang langsung memasuki apartemen Jino.

"Lo gila ya, pagi-pagi sudah mengganggu tidur gue? dasar ga ada kerjaan," gerutu Jino.

"Diam lo jangan banyak omong, gue lagi pusing," sahut Raffa dengan menjatuhkan tubuhnya diatas sofa.

"Lo itu kenapa sih? kacau banget penampilan lo?" tanya Jino.

"Gue kesal sama Clarissa, setiap hari dia selalu saja bikin gue darah tinggi, buat gue ga betah tinggal di rumah," sahut Raffa.

"Itulah resikonya, lo harus tanggung sendiri akibatnya, tapi lo menepati janji lo kan kalau lo ga sentuh wanita itu."

"Jangankan nyentuh dia, melihat wajah dia saja gue sudah emosi. Entah kenapa justru gue semakin rindu Aqila, gue ingin sekali bertemu dengannya rasa cinta gue sama Aqila makin hari makin bertambah besar, gue nyesel banget Jin. Andai waktu bisa diputar, gue tidak akan menyia-nyiakan Aqila," seru Raffa dengan tatapan menerawang jauh.

"Itulah hidup, lo bakalan merasa menyesal saat orang yang lo abaikan meninggalkan lo dan lo juga akan menyadari betapa berharganya kehadiran dia saat dia sudah pergi jauh dari kehidupan lo," sahut Jino.

"Lo benar Jin, saat ini gue sangat menyesal."

"Apa anak buah lo sudah menemukan keberadaan Aqila?" tanya Jino.

Raffa hanya menggelengkan kepalanya lemah, Jino merasa kasihan kepada sahabatnya itu.

"Gue yakin suatu saat nanti Aqila bakalan kembali, gue mandi dulu," seru Jino dengan menepuk pundak Raffa.

Sepeninggalnya Jino, Raffa membuka kaleng Bir yang terdapat di dalam kulkas dan membawanya ke balkon, dinyalakannya rokok dari dalam saku jasnya.

"Aqila kamu ada dimana? aku sangat merindukanmu," batin Raffa.

Malam pun tiba, Raffa lebih memilih menghabiskan waktu malamnya di sebuah klub malam dengan ditemani oleh Rey dan Jino. Saat ini Raffa sudah mulai mabuk, penampilannya pun sudah acak-acakan.

"Aqila, jangan pergi jangan tinggalkan aku," rancau Raffa.

"Kasihan si Bos, dia baru menyadari kalau dia mencintai Nyonya Aqila saat Nyonya Aqilanya sudah pergi," seru Rey.

"Gue baru lihat Raffa sehancur ini, padahal dulu pas Raffa di tinggal sama Claudia tidak gini-gini amat," sahut Jino.

"Mungkin kalau dulu Tuan Raffa memang mencintai Claudia, beda dengan Nyonya Aqila dari awal Tuan Raffa mengabaikan Nyonya Aqila bahkan tidak menganggap Nyonya Aqila ada, padahal dulu dia sudah mulai mencintai Nyonya Aqila namun karena dendam yang tidak beralasan itu membuat Tuan Raffa mengabaikan hatinya," jelas Rey.

"Nah, sekarang kalau sudah pergi begini baru tahu rasa kan."

"Oh iya Tuan, apa Tuan Jino sudah mencari tahu tentang kehidupan wanita rubah itu di masa lalu?" tanya Rey.

"Belum Rey, tapi menurut informasi yang diberikan anak buah gue, Clarissa di besarkan di Jogja kebetulan lusa gue ada urusan ke Jogja sekalian mau cari tahu tentang kehidupan Clarissa," sahut Jino.

"Baguslah, aku sudah tidak tega melihat Bos seperti ini setiap hari mabuk-mabukkan, walaupun dia seorang Bos yang kejam tapi tetap saja aku sudah lama ikut dengan dia, aku sudah menganggap dia seperti Abangku sendiri," seru Rey.

Rey dan Jino memperhatikan Raffa yang sekarang sudah terkapar lemah tak berdaya akibat mabuk yang sudah terlalu banyak, bibirnya tidak henti-hentinya menggumamkan nama Aqila.

***

Sedangkan di tempat pelosok nan jauh disana, Aqila tampak termenung diteras rumah penginapan yang dia tempati, tatapannya jauh menerawang.

"Mengapa ku terus memimpikanmu, mengapa aku menangis untukmu, mengapa kamu terus sakiti aku, mengapa aku berharap padamu, jelas-jelas kamu tak menginginkan aku, jelas-jelas kamu tak memikirkan aku, jelas-jelas kamu tak pernah menganggapku ada, mengapa kamu selalu memenuhi otakku Mas Raffa," gumam Aqila dengan deraian airmata.

Dari kejauhan Fathir memperhatikan Aqila...

"Bagaimana caranya aku bisa masuk ke dalam kehidupan kamu Qila, dari dulu aku sangat mencintai kamu," gumam Fathir.

***

Keesokan harinya, seperti yang sudah di rencanakan pagi ini Aqila dan yang lainnya akan pergi jalan-jalan ke sebuah tempat wisata yang terkenal di daerah Teluk Wondama.

Orang-orang sana biasa menyebutnya dengan nama bukit Aitumeiri, dibukit itu terdapat batu inspirasi. Batu inspirasi tersebut konon dijadikan tempat duduk Isyak Samuel Kijne dalam melakukan perenungan mencari ide atau inspirasi tentang kamajuan dan peradaban kemajuan Papua ke depannya.

Sesampainya di puncak bukit, Aqila merasa sangat takjub. Dari atas sana Aqila bisa melihat keseluruhan Teluk Wondama yang sangat indah.

"Apa kamu senang?" tanya Fathir.

"Iya Fathir, indah banget disini."

"Qila, aku mau bicara sama kamu."

"Bicara saja Fathir kaya sama siapa saja mau bicara mesti izin dulu."

Tiba-tiba Fathir membalikkan tubuh Aqila supaya menghadap kearah dirinya, digenggamnya tangan Aqila sehingga membuat Aqila terkejut dengan perlakuan Fathir.

"Qila, kamu pasti sudah tahu bagaimana perasaan aku kepada kamu, dari dulu sampai sekarang rasa itu tidak pernah berubah, aku merasa sakit melihat kamu selalu menangis, aku ingin sekali menjadi orang yang selalu ada untukmu dan mengisi hatimu, mungkin ini bukan waktu yang tepat tapi aku ingin kamu membuka hatimu sedikit saja untukku, aku janji akan membahagiakan kamu dan tidak akan menyakitimu," seru Fathir.

Aqila sangat terkejut dengan ungkapan perasaan Fathir, ini kedua kalinya Fathir mengungkapkan perasaannya kalau dia mencintai Aqila.

Perlahan Aqila melepaskan genggaman tangan Fathir.

"Maaf Thir, nasib aku saja belum jelas aku tidak tahu apa Mas Raffa sudah menandatangi surat itu apa belum, takutnya Mas Raffa belum menandatangi surat itu dan statusku masih istri dia, aku ga bisa dekat dengan laki-laki lain selama aku masih menjadi istrinya Mas Raffa, maafkan aku Fathir," seru Aqila.

"Tidak apa-apa Qila, aku ngerti kok tapi aku akan tetap menunggumu sampai kapanpun dan kalau kamu butuh bantuanku jangan sungkan-sungkan bicara sama aku," sahut Fathir.

"Terima kasih Fathir."

Aqila dan Fathir kembali menikmati pemandangan disana, tidak dipungkiri hati Fathir merasa sakit mendapat penolakkan dari Aqila, tapi Fathir ngerti dengan perasaan Aqila sekarang mungkin ini terlalu cepat.

"Maafkan aku Fathir, dulu aku memang menyukaimu tapi semenjak kehadiran Mas Raffa, tidak tahu kenapa hati aku lebih memilih Mas Raffa meskipun pada kenyataannya Mas Raffa tidak menginginkanku," batin Aqila.

***

Satu bulan pun berlalu, setelah kepergian Aqila dan Eyang masih mengalami koma paska operasi, Raffa semakin terlihat kacau seperti orang yang kehilangan arah. Selama satu bulan itu pula dia tidak menjalankan tugasnya sebagai presedir sebuah Perusahaan raksasa ternama.

Mungkin karena sedang mengalami patah hati, Raffa tidak memperdulikan nasib perusahaannya, untung ada Rey yang siap siaga menggantikan posisi Bosnya yang saat ini bisa dibilang sedang linglung.

Tidak hanya kacau, Raffa pun menjadi orang yang lebih dingin dan kejam dari sebelumnya. Bahkan saat ini Raffa bersikap tak acuh kepada siapapun terlebih pada seorang wanita. Semenjak Raffa kehilangan para wanita yang dia cintai, Raffa menjadi antipati kepada wanita.

Dari mulai Claudia, Aqila, dan sekarang Eyang satu-satunya keluarga yang dia punya sedang berperang melawan penyakitnya, Eyang masih berada di Amerika setelah sebelumnya menjalani operasi pemasangan ring di jantungnya, kondisi Eyang masih sama belum ada perubahan.

Saat ini Raffa sedang berada di sebuah Bar dengan botol minuman dihadapannya, sementara di depannya tampak berdiri tiga orang berbadan kekar dengan menggunakan jas serba hitam yang tidak lain adalah bodyguard Raffa dan anak buah Raffa.

"Maaf Bos, sepertinya Nyonya Aqila benar-benar lenyap tidak ada setitik petunjukpun mengenai keberadaannya," seru salah satu bodyguard itu sembari menundukkan kepalanya.

Raffa tertawa meremehkan setelah mendengar apa yang anak buahnya ucapkan. Raffa kemudian beranjak dari duduknya dan melangkah berdiri di depan ketiga pria kekar itu, tanpa basa-basi Raffa menghantam satu persatu pria itu dengan tinjunya membuat badan mereka mundur dan limbung.

"Cari satu wanita saja kalian tidak becus, cepat keluar dari sini, KELUAR!!!" bentak Raffa dengan suaranya yang menggema diseluruh ruangan itu.

Ketiga pria kekar itu segera keluar, mereka merasa takut Raffa akan menghadiahi lagi mereka dengan hantamannya.

Raffa kembali duduk, sekarang otaknya dipenuhi dengan bayangan Aqila. Aqila yang selalu tersenyum dan dengan telatennya menyiapkan pakaian untuk Raffa berangkat ke Kantor.

"Aqila, kamu ada dimana? pulanglah aku sangat merindukanmu, maafkan aku," gumam Raffa.

Tiga puluh menit kemudian, Rey datang untuk menjemput Raffa. Dilihatnya Raffa sudah tergeletak tak sadarkan diri di sofa Bar itu, penampilannya sangat kacau dan memprihatinkan.

"Astaga Bos, kenapa Bos menjadi seperti ini? begitu besarkah rasa cintamu kepada Nyonya Aqila, aku baru melihat Bos sekacau ini," gumam Rey.

Dengan sigap Rey membawa Raffa untuk naik ke punggungnya dan menggendong Raffa menuju mobilnya. Walaupun Raffa seorang Bos yang dingin dan kejam, tapi Rey tetap berada di sampingnya karena Raffa dan Eyang merupakan orang yang sudah menolongnya dan mengangkat derajat Rey sampai bisa diposisi ini.

Rey berhutang budi kepada keluarga Raffa, makannya Rey akan tetap berada disamping Raffa sampai kapanpun, kecuali kalau Raffa sudah memecatnya dan tidak membutuhkannya lagi.

📚

📚

📚

📚

📚

Hallo semuanya, maaf ya baru bisa up lagi soalnya kalau bulan puasa sibuk banget dan lemes kalau mau nulis🙏🙏😁😁semoga kalian masih setia menunggu kelanjutannya🤗

Oh iya ada kabar baik nih, bagi kalian yang memberikan vote terbanyak, Author akan memberikan give away berupa pulsa untuk 3 orang yang votenya paling banyak🙏🙏

Jangan lupa

like

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU😘😘😘

1
kalea rizuky
anak jalang di sayang jangan ampe sifatnya kayak emaknya
kalea rizuky
males bgt nanti anak jalang berlagak
kalea rizuky
maless klo. balikan ma cwok bodoh
kalea rizuky
jangan balikan mending cerai males bgt dapet bekas si jalang clarisa
rere
Luar biasa
Rosikh Nurhayati
kunaon cenah jang raffa teh ??cageur
Rosikh Nurhayati
santai aja aqilla cuekin laki2 ky gitu
Ratmi Asly
nyessssss..banget sih. Blm jg ada bahagia2 nya...sdh hancur.
sabar Aqila...ada saatnya nannti ketika semua terbongkar maka Rafa yg akan berbalim mengejarmu ....😭😭😭
Ratmi Asly
ternyata eh...ternyata mereka bermuka dua....😔😔😔
Ratmi Asly
perjuangan Aqila baru di mulai....sabar Aqila...klau sdh tdk sbar lg .. lepas, pergi dan tinggalkan....😭😭😭
Tisya Varisha
cerita nya lumayan bagus
Sairah Romi
rasain tu. klw kya sya ma ogah mau lagi sm cwo kya gitu. cinta ny kya ap jg. tpi sakit ny bukain main
Lilik Purwantini
jangan menyesal kamu raffa kalau ditingggal aqila
Lilik Purwantini
sabar dulu ya qila menghadapi orang yang tidak punya hati
Lilik Purwantini
dasar raffa bucin baru tahu rasa kamu
Ria dardiri
menarikk
Ria dardiri
klao sdh tiada baru terasa bahwa kehadirannya sungguh berharga🎶🎶🎼
meilanyokey
bagus
Hanum Mustika Biantari
aku lebih suka visual..Muhammad Fathir Thor...adem ayemmm..😁
Yani Agustina
visual raffa kurang greget...katanya sifatnya dingin dan kejam,tp wajahnya imut begitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!