Seorang gadis bernama Lee Anna berusia 18 tahun seorang mafia kejam yang tidak segan membunuh korbannya dengan keji, mati karena menjatuhkan diri dari jurang saat di kejar oleh polisi.
Lalu bereinkarnasi ke tubuh seorang puteri kecil bernama Annaelise Scherzinger yang mati berusia 15 tahun karena di bunuh oleh ayah kandungnya sendiri yang seorang kaisar bernama Antonio Scherzinger karena di tuduh meracuni saudara tirinya bernama Erika Scherzinger.
Apa Lee Anna bisa mengubah takdir Puteri tersebut?
Dengan cara apa Lee Anna mengubahnya?
Apakah Lee Anna bisa membuat sang ayah menyayangi nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 Belajar Sihir Bersama Kaisar Part I
Saat ini Annaelise sudah berada di kamarnya hanya di terangkan cahaya lampu.
' Annaelise apa yang akan kau pikirkan.' kata Xavi.
" Tidak Xavi aku hanya sedikit heran mengapa ayah ku mau melatih bukannya dia benci dengan ku." kata Eli.
' Master tidak boleh berpikir aneh mungkin, Yang Mulia ingin memperbaiki hubungan kalian berdua.' kata Blaze yang masih berpikiran positif.
" Aku juga tidak tahu Blaze, aku ingin tidur saja selamat malam." kata Eli sebelum tertidur pulas.
' Selamat malam juga Eli.' kata Blaze.
Meskipun itu tidak di balas oleh Annaelise Karena Annaelise sudah tertidur pulas.
" Selamat pagi Tuan Puteri." kata Seorang pria dengan senyuman manis bertenger di wajahnya.
" Selamat pagi juga." balas seorang wanita yang juga tersenyum.
Muka mereka sambil berdekatan hingga....
" Hah."
Annaelise langsung membuka matanya saat memimpikan hal itu lagi.
" Mimpi itu lagi kira kira siapa mereka, tetapi aku seperti mengenalnya tapi siapa?" tanya Eli pada dirinya.
' Selamat pagi Eli.' sapa Xavi dengan nada ceria.
Annaelise tersenyum mendengar suara Xaviera yang sudah menjadi partner nya itu.
" Selamat pagi juga Xavi ,dimana Blaze?" sapa Eli sambil bertanya.
' **Kamu tahu Eli, kalau Blaze itu tidur seperti kerbau yang susah di bangunkan.' kata Xavi sambil mengejek Blaze.
' Enak saja aku tidak tidur seperti kerbau tahu jelek.' kata Blaze yang tidak terima di ejek Xavi akhirnya membalas mengejek Xavi.
' Aku tidak jelek kerbau.' kata Xavi.
' IYA'
' TIDAK'
' IYA.'
' TIDAK.'
' IYA**.'
Annaelise hanya menggelengkan kepala mendengar kedua partner nya bertengkar.
Tok..Tok...
" Tuan Puteri apa anda sudah bangun?" tanya Serena sambil mengetuk pintu.
" Sudah Serena." jawab Eli.
Setelah mendengar jawaban dari Annaelise Serena langsung membuka pintu dan melihat Annaelise sambil tersenyum.
" Selamat pagi Tuan Puteri ayo anda harus pergi bertemu dengan, Yang Mulia." kata Serena sambil bersemangat.
Seketika Annaelise mengingat bahwa hari ini dirinya akan di ajarkan menggunakan sihir elemen nya.
" Baiklah." kata Eli sambil berjalan menuju kamar mandi.
Setelah selesai berpakaian dan sarapan Annaelise berjalan menuju ke istana Gold.
Tetapi saat dirinya baru keluar dari istana White, Annaelise melihat Luke berdiri tegak.
" Selamat pagi Luke." sapa Eli.
" Selamat pagi juga Tuan Puteri, Yang Mulia sudah menunggu anda di ruang pribadinya." kata Luke sambil menggendong Annaelise di lengannya.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di depan pintu ruang pribadi kaisar.
" Tuan Puteri langsung masuk saja, Yang Mulia pasti senang." kata Luke sambil tersenyum lebar.
" Yang benar aku akan di bunuh nya jika masuk ke ruangan nya tanpa izin." batin Eli.
" Ya sudah Eli masuk dulu." kata Eli sambil melambaikan tangannya.
Sebelum masuk ke ruangan kaisar Annaelise menghela nafas dengan perlahan dan setelah itu Annaelise membuka pintunya di sana Annaelise melihat kaisar Antonio sedang mengerjakan berkas sambil menggunakan kacamata baca nya.
Wajah Annaelise langsung memerah melihat begitu tampan nya kaisar Antonio.
" Sadar Eli dia itu papa mu sendiri." batin Eli.
Annaelise langsung memukul kedua pipinya untuk mengembalikan kesadarannya.
Kaisar Antonio yang melihat tingkah Annaelise hanya mengangkat alisnya bingung.
" Apa yang kamu lakukan di depan pintu begitu, cepat masuk." perintah kaisar Antonio dengan bersuara datar.
" Baik papa." kata Eli dengan cepat masuk ke ruangan nya.
" Apa kau sudah siap?" tanya Kaisar Antonio sambil menumpukan kedua tangannya di meja.
" Tentu saja Eli sudah siap, jadi apa yang harus Eli pertama lakukan sekarang." kata Eli dengan antusias nya.
Tanpa Annaelise sadari Kaisar Antonio tersenyum sangat tipis.
" Baiklah." kata Kaisar Antonio sambil membawa sebuah buku yang sangat tebal.
Dan menaruhnya di meja Annaelise, Annaelise hanya mengangkat alisnya.
" Kamu harus membaca buku ini sampai selesai." kata Kaisar Antonio.
Annaelise membelakan matanya saat melihat betapa tebalnya buku itu.
" TIDAK...
Continue...