Laura Carter adalah seorang nona muda yang memiliki kehidupan sempurna, hingga suatu hari ia di diagnosa mengidap kanker stadium akhir. Usianya hanya bisa bertahan selama enam bulan.
Bukannya merasa terpuruk Laura memutuskan untuk menikmati sisa waktu yang dia punya bersama sang kekasih, Dokter Shinee.
Namun siapa sangka pria yang selama ini jadi belahan jiwanya adalah suami wanita lain. "Dasar badjingan," umpat Laura.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MDB Bab 25 - Aku Harus Apa?
"Kenapa tiba-tiba menciumku," ucap Laura sok ketus, padahal suaranya yang tinggi untuk menyembunyikan detak jantung yang berdegup tak beraturan. Laura bahkan harus mengumpulkan keberanian untuk membalas tatapan Shinee padanya. Pria yang kini bukan hanya sekedar seseorang yang dia kenal, tapi pria yang statusnya telah jadi suami.
Dan jawaban Shinee membuat Laura jadi semakin tertegun.
"Karena aku sangat merindukanmu," balas Shinee. Dia menghela nafasnya perlahan, beban yang selama ini terasa di hati seperti menghilang setelah ciuman singkat tersebut. Jarak yang sempat tercipta di antara mereka berdua seolah menghilang entah kemana.
Shinee bahkan menggenggam kedua tangan Laura setelahnya, digenggamnya dengan erat. Kali ini Laura tidak lagi menarik tangannya untuk menjauh, dia hanya diam dan tenggelam dalam tatapan dalam Shinee.
Tatapan yang terasa bukan hanya di isi oleh cinta, tapi juga kesedihan yang terpendam. Mungkin benar apa kata Celine, bahwa Shinee juga menanggung kesedihan di dalam hatinya. Tak ada yang benar-benar siap menerima penyakit Laura.
Shinee kemudian menarik Laura perlahan untuk masuk ke dalam pelukan, dia dekap erat tak ingin ada perpisahan lagi. "Aku sangat mencintaimu," ucap Shinee sekali lagi, bicara lirih.
Kali ini Laura memberanikan diri untuk membalas pelukan Shinee lagi, seperti dulu sebelum banyak hal yang terjadi.
Laura bahkan menenggelamkan wajahnya di dada bidang sang suami, andai ini kesempatan terakhirnya untuk bahagia maka Laura tak akan menyia-nyiakannya.
Suara ketukan pintu membuat pelukan Laura jadi sedikit melonggar.
"Laura!" panggil Celine di luar sana.
Shinee juga ikut melepaskan pelukannya, "Tetap di sini saja, aku akan ambilkan makan malam untuk mu," ucap Shinee.
"Jangan, aku ingin makan malam bersama yang lain," balas Laura, mereka akhirnya sepakat untuk keluar bersama. Ternyata di luar sudah ada Dicky yang menunggu dengan wajah muram. Tapi Dicky hanya diam, sedikitpun dia tidak melayangkan protes. Meski hatinya sedikit sesak melihat Shinee yang juga keluar dari kamar sang nona muda.
Ternyata apa yang terjadi hari ini bukanlah mimpi, Laura telah benar-benar menikah dengan pria badjingan tersebut.
Makan malam berlangsung, Laura tersenyum lebar agar semua orang tidak mengkhawatirkannya. Laura bahkan makan dengan lahap agar semua orang tenang.
"Pelan-pelan makannya," ucap Shinee, dia pun mengelus lembut punggung sanb istri.
"Masakan Kak Shinee memang sangat enak," puji Laura.
Satu kalimat yang membuat semua orang terdiam, bahkan menghentikan aktivitas makannya masing-masing. Laura telah memanggil Shinee dengan sebutan Kakak.
"Ehem!" Dicky berdehem keras, sementara Shinee justru menatap istrinya dengan penuh cinta. Betapa bahagianya dia mendengar panggilan itu dari sang istri.
"Aku sangat mencintaimu," ucap Shinee tiba-tiba, bahkan tidak peduli jika ucapannya didengar oleh semua orang.
"Iewh!" celetuk Celine reflek, lalu gagal berkomentar di saat Rama menatapnya dengan tajam. Alhasil Celine hanya diam dan kembali melanjutkan makan malamnya.
Namun karena tanpa sadar makan terlalu banyak, tiba-tiba Laura merasa mual. Padahal 30 menit lalu dia sudah meminum obat mual..
Rasa tak nyaman itu cepat sekali mengambil alih kendalinya, keringat dingin muncul dengan cepat di dahi. "Sayang, kamu mual?" tanya Shinee, dia cemas namun selalu berusaha terlihat tenang.
Laura hanya mampu mengangguk.
"Apa yang terjadi?" tanya Celine ikut bertanya-tanya.
Laura ingin segera berlari ke kamar mandi, namun dengan cepat Shinee menahannya. Justru Shinee yang berlari mengambil wadah di laci dapur. Secepat yang dia bisa Shinee kembali menghampiri istrinya. "Tidak perlu ke kamar mandi, muntahkan di sini saja."
"Tapi, huek!" muntah Laura yang seketika melemah dalam sekejap. Tenaga yang beberapa saat lalu terasa masih penuh, kini mendadak hilang. "Maaf," ucapnya lirih karena merasa telah merusak makan yang belum selesai.
"Bodoh, jangan meminta maaf!" balas Celine. "Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya pada Shinee.
"Ambil air hangat," pinta Shinee.
Laura sudah menangis tanpa sebab.
Dan Dicky hanya terpaku. "Aku harus apa?" tanyanya pada Shinee .
tau padahal Shinee di hiburnya juga
sama celine🤭 nah kalau nanti lihat album satu jangan di kata kurang ajar ya
Shinee karena semua di sana Daddy
Jack mommy Anne dan yang lainnya termasuk Adek nya Shinee 🤭
Dicky juga ada nah itu yang kurang
asam haha,,ga bisa nahan tawa
Shinee berlinang air mata haru sedih
senang campur cendol 🤩🌹👍
Tante kucing cerewet jangan di apa2in papa shineeeeee😆😆😆