NovelToon NovelToon
Dia Sang Pemberi Warna

Dia Sang Pemberi Warna

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:564
Nilai: 5
Nama Author: ynt ika

kisah ini bercerita tentang seorang gadis cantik nan ceria, yang hidup bergelimang kasih sayang dari orang tuanya, sampai di titik di mana ayahnya membawa seorang wanita ke dalam rumahnya dan menghancurkan segalanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ynt ika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mall

Setelah beberapa lama berkendara, mereka berhenti di depan mall yang terkenal di kota mereka. Mall yang besar dan selalu ramai setiap saatnya.

Nindi menatap bangunan itu lama, terlintas moment saat ia dan mommy nya berbelanja bersama keperluan mereka. Acara makan keluarga di salah satu restoran yang berada di dalam mall itu. Bagaimana senyum dan wajah bahagia mommy nya yang nampak cantik saat pertama kali mengajaknya bermain di sana.

Nindi menghela nafas pelan betapa ia sangat merindukan sosok mommy nya, wanita berparas cantik, selalu berkata lemah lembut dan penuh kasih sayang pada, dan baik hati pada siapapun hingga seseorang memanfaatkan kebaikannya.

Nindi mengepalkan tangannya saat mengingat bagaimana Anita dengan sengaja mendorong mommy nya lalu bersandiwara hingga Daddy nya tak mempercayai perkataanya, dan karena nya juga untuk pertama kalinya ia merasakan tangan Daddy nya di wajahnya.

Luky yang sadar akan perubahan Nindi mendekatinya mengelus lembut punggung gadis itu agar merasa sedikit lebih baik. ia jelas tau akan kenangan mereka di mall itu.

" Kau tidak apa-apa? hemm " Tanya Luky lembut memegang kedua sisi bahu Nindi agar menatap ke arahnya. Di tatapnya manik hazel yang sama persis dengan wanita yang sudah di anggap ibunya sendiri.

" Tak perlu khawatir kak. Aku tak selemah itu " Ucap Nindi menyunggingkan senyum tipis.

" Ya. Aku harus kuat banyak orang yang haus ia lindungi " Batin Nindi.

" Baiklah ayo masuk " Seru Nindi berjalan terlebih dahulu dan di ikuti oleh mereka di belakangnya.

" Hal apa yang membuat mu sedih seperti itu " Batin Aksa menatap punggung Nindi.

Saat Aksa menatap punggung Nindi ia teringat dengan seorang gadis yang beberapa kali menabraknya saat itu.

" Mungkin kah " Gumam Aksa terus menatap Nindi dengan rasa penasaran yang tinggi.

Nindi membeli semua keperluan nya lalu beralih membeli beberapa bahan makanan dan buah untuk stok di mansion begitupun dengan Snack dan beberapa cemilan lainnya.

Saat ia akan melangkah menuju kasir ia tak sengaja menabrak seseorang, tanpa melihat siapa orang itu ia memungut belanjaannya dan berlalu begitu saja.

" Jadi yang menabrakku saat itu adalah kau " Ucap seseorang menatap Nindi.

Nindi berbalik dan mendapati Aksa sedang menatapnya dengan wajah kesal. Entah apa yang membuatnya seperti itu.

" Apa maksudmu. Aku tidak mengerti sama sekali " jawab Nindi dingin menatap Aksa.

" Kau yang menabrakku saat di depan restoran dan di rumah sakit waktu itu " Jelas Aksa lagi. Ia ingat betul dengan gadis yang selalu menabraknya itu. Walaupun tak melihat wajahnya tapi sikap yang ia tunjukkan sama persis dengan Nindi.

Nindi mengangkat sebelah alisnya, mencoba mengingat apakah ia pernah menabrak seseorang saat berada di tempat yang Aksa katakan.

Beberapa saat kemudian Nindi menatap Aksa dengan tatapan sinis. " Oohh, jadi kau orang yang tak punya mata saat berjalan itu " Sinis Nindi.

Aksa menganga lebar mendengar perkataan Nindi. Apa katanya tak punya jelas jelas dia yang menabrakku. Batin Aksa berteriak kesal.

" Apa maksudmu dengan tak punya mata hah " Kesal Aksa pada Nindi bukan saat hanya saat menabraknya sekarangpun ia kembali di salahkan.

" Bukankah itu kenyataan. Kau berjalan tak memakai matamu hingga selalu menabrakku "

" Heh jalangkung jelas jelas kau yang menabrakku saat itu tapi aku yang kau salahkan " Ucap Aksa menatap Nindi dengan perasaan kesal setengah mati.

" Apa maksudmu menyebutku jalangkung buta " Marah Nindi berkacak pinggang menatap Aksa dengan tatapan tajamnya.

" Karena kau itu datang tak di undang nabrak orang nggak minta maaf. Dasar jalangkote " Ucapnya lagi.

" Heh buta ya tuh mata. Jelas jelas kau yang salah malah menyalahkan ku lalu mengatai ku jalangkote " Ucap Nindi tak terima di sana kan dengan jajanan penuh minyak itu.

" Enak saja aku cantik begini di samakan dengan jajanan itu. Aku lebih cocok di samakan dengan kelinci. Utututu imutnya "Batin Nindi.

" Kauuu " Saat Aksa ingin berbicara galaksi mengehentikannya.

" Sudahlah kenapa kau berdebat dengan seorang gadis seperti ini " Ucap Galaksi.

" Salahkan gadis jelek ini, kenapa selalu menabrak orang saat berjalan " Jawab Aksa sambil menunjuk ke arah Nindi yang kini menatapnya dengan sebal.

" Apa katamu jelek??? Sepertinya matamu memang buta ya. Ayo ikut aku ke dokter bedah " Ucapnya cepat membuat mereka yang di sana tertawa.

" Apa yang kalian tertawakan? Apa ada yang lucu hah ?? " Tanya Nindi melayangkan tatapan kesal pada mereka dan berkacak pinggang.

" Untuk apa ke dokter bedah untuk memeriksa kondisi matanya " Ucap Keneisha menatap pemimpinnya itu dengan tatapan geli.

" Betul itu jadi kalau sakit gigi ke dokter jantung ya hahahha " Tawa mereka kembali terdengar membuat Nindi kesal sampai ke ubun-ubun. Lalu menatap Aksa yang menahan tawanya dengan sebal.

" Ini semua karena mu " Lalu berbalik meninggalkan mereka " Astaga aku maluuu " cicit Nindi yang dapat di dengar oleh mereka.

Mereka kembali tertawa mendengar perkataan Nindi, sedangkan Aksa tersenyum lebar karena melihat sikap Nindi yang ternyata bisa konyol juga.

Galaksi yang melihat Aksa tersenyum lebar untuk yang pertama kalinya lagi merasa bahagia lalu menyenggol lengan George mengistirahatkannya untuk melihat Aksa.

George menatap Aksa yang tersenyum lebar setelah kejadian itu merasa senang lalu beralih menatap punggung Nindi.

" Terimakasih karena sudah mengembalikan senyum yang sudah lama hilang darinya untuk itu aku akan memberitahumu semuanya. " Batin George beralih menatap Aksa lagi lalu memotret nya.

Nindi berjalan menuju kasir membayar belanjaannya begitupun dengan yang lain. Nindi masih merasa malu atas kejadian tadi bukannya menang adu mulut malah malu karena mulutnya sendiri.

Sedari tadi Aksa melihatnya dengan sebuah senyuman yang terus menghiasi bibirnya. Nindi yang menyadari menoleh menatap Aksa dengan kesal.

" Ck berhenti tersenyum seperti itu membuat kesal saja " Memutar bola matanya malas.

" Baiklah " Ucapnya mengacak gemas rambut Nindi membuat si empunya terdiam. Ia terkejut mendapati perlakuan tiba tiba seperti itu oleh Aksa.

" Astaga bekerja samalah tak lucu jika dia mendengar suara mu " Batin Nindi berbicara pada jantungnya yang berdegup kencang.

Aksa yang melihat perubahan Nindi menyadari sikapnya yang sudah lancang menyentuhnya.

" Maafkan aku atas sikap ku yang lancang padamu " Ucap Aksa cepat. Nindi menggelengkan kepalanya.

" Tidak apa apa. Aku hanya terkejut saja, selama itu kamu yang melakukannya aku tak akan marah " Ucap Nindi lalu meninggalkan Aksa menuju parkiran menyusul yang lainnya.

Aksa tersenyum mendengar perkataan Nindi barusan, yang membuatnya merasa bahagia.

" Ada apa denganku " Batin Aksa menggelengkan kepalanya dengan tersenyum salting.

Hai hai guys🤗🤗

Gimana SEMOGA suka dengan ya sama ceritanya.😅😅

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣👣

Tolong dukungannya✨✨✨😉

sampai jumpa di next episode 👑👑

1
Gohan
🙏Tolonggg thor, update secepatnya!🙏
Edwin Edwin Hamid
lumayan
Gatita✨♥️😺
Pengen lebih banyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!