Mencintaimu Selamanya

Setelah sarapan, mereka berjalan-jalan di taman. Celeste, melihat salah satu wahana permainan, ingin naik.

Ayah, bawa aku ke sana. Dia menunjuk korsel dengan jarinya.

Tidak... Jawab Rodrigo dengan tegas.

____ Ayah, kamu tidak sayang aku lagi...

Rodrigo terdiam, menatap putrinya. Setiap hari dia semakin mirip ibunya.

____ Apa kamu tidak sayang aku lagi? Dengan kalimat itu, dia selalu membuat Rodrigo menuruti semua keinginannya.

Melihat Rodrigo begitu berpikir, Lilit bertanya.

____ Rodrigo, ada apa?

Pria itu menggelengkan kepalanya, menghilangkan semua kenangan dari benaknya.

____ Tidak...

____ Ayo lanjutkan.

Dia memegang tangan Lilit dan terus berjalan di taman hiburan. Setelah beberapa waktu, dia mengajak Celeste naik beberapa wahana, lalu mereka pergi ke mobil untuk pergi ke kebun binatang.

Itu adalah sore yang indah bersama keluarga. Saat malam tiba, Rodrigo mengantar Lilit ke Villanya. Sebelum turun dari mobil, dia memegang tangannya dan menatap matanya.

Ini adalah hari paling luar biasa dalam hidupku. Ungkap Rodrigo.

____ Ini adalah hari yang tidak akan pernah kulupakan.

Kamu adalah pria yang luar biasa, Rodrigo. Ayah yang baik dan pria yang hebat. Jawab Lilit.

Rodrigo mendekatkan wajahnya ke wajah Lilit, dengan menggoda mendekatkan bibirnya ke bibir Lilit.

Saat sudah sangat dekat dengannya, Lilit menutup matanya. Dia melepaskan tangannya dari tangan Rodrigo dan meletakkannya di leher pria itu.

Bibir mereka menyatu dalam ciuman yang penuh gairah.

Tangan Rodrigo ditempatkan di pinggang Lilit. Perlahan, dia turun ke pahanya.

Merasakan sentuhan Rodrigo yang semakin dalam, Lilit berhenti dan menjauh darinya.

Apa aku melakukan kesalahan? Rodrigo bertanya.

Tidak... Ini aku. Jawab Lilit, menundukkan pandangannya.

Aku mengerti kamu belum siap. Jawab Rodrigo, tidak ingin memaksakan keadaan.

Bukan, bukan itu... Dia mendongak lagi.

____ Lalu, ada apa?

____ Aku jatuh cinta padamu...

Mendengar jawaban Lilit, hati Rodrigo melonjak kegirangan. Senyum penuh kasih menerangi wajahnya.

____ Jika begitu, mengapa kamu tidak memberiku kesempatan untuk membahagiakanmu.

Aku tahu kita baru saling mengenal sebentar. Tapi, bagiku itu cukup untuk tahu bahwa kamu adalah wanita yang aku butuhkan dalam hidupku. Rodrigo kembali memegang tangan Lilit.

Aku hamil dengan pria lain. Aku takut... Bisik Lilit.

Aku akan mencintai anakmu seperti anakku sendiri. Ayah bukan yang menghamili, ayah adalah yang mencintai dan mendidik. Jawab Rodrigo.

____ Aku tahu, Rodrigo. Aku tahu di sisimu aku akan sangat bahagia.

Tapi... Lilit sangat takut Rogelio akan muncul dan ingin merebut putranya.

____ Lilit, katakan padaku apa yang kamu takutkan?

____ Aku takut suatu hari Rogelio akan muncul dan ingin menyakiti kita...

____ Meskipun begitu, dia adalah ayah kandung anakku, dia akan menuntut hak atasnya...

Melihat kekhawatiran di wajah Lilit, Rodrigo semakin erat memegang tangannya.

____ Rogelio San Román sudah memilih wanita yang ingin bersamanya. Dengan meninggalkanmu di altar dan memilih Esmeralda.

____ Dia kehilangan wanita yang luar biasa dan semua kemungkinan kamu akan mencintainya lagi.

____ Tapi, itu tidak berarti dia kehilangan hak untuk melihat putranya. Hanya saja, dia tidak ingin berada di sisinya.

____ Aku pikir hal-hal harus dipisahkan. Anakmu adalah makhluk tak berdosa yang tidak bersalah atas keputusan buruk ayahnya.

____ Setelah apa yang terjadi padaku dengan Leticia. Aku merenungkan dan belajar banyak hal. Untuk waktu yang lama aku menutup hati untuk cinta.

____ Ketakutan untuk tidak memilih wanita yang baik, selalu ada di sana.

____ Kita harus dewasa untuk memahami bahwa kamu tidak bisa mencampuradukkan perasaan dan juga tidak menghilangkan haknya untuk melihat putranya.

____ Hanya jika dia kehilangan hak itu...

____ Kamu perlu berbicara dengannya ketika tiba saatnya untuk berbicara tentang putranya.

Rodrigo setiap hari semakin mendapatkan rasa hormat dari Lilit. Dia adalah pria yang sangat dewasa dan bijaksana. Dia tahu kata-kata apa yang harus digunakan untuk menghilangkan ketakutannya.

Setelah percakapan di mobil, Lilit mengajak Rodrigo masuk ke dalam villa.

Tinggallah bersamaku malam ini. Lilit mengajak Rodrigo.

Bagiku akan menjadi kehormatan untuk tinggal bersamamu. Jawab Rodrigo mencium bibir gadis itu dengan penuh gairah.

Dia menggendongnya di antara kedua tangannya dan membawanya ke kamar tidur. Di mana mereka menghabiskan malam bersama.

Keesokan paginya, Rodrigo bangun lebih dulu. Lilit masih tertidur, itu adalah malam terbaik dalam hidupnya.

Turun ke dapur, Rodrigo menyiapkan sarapan ringan untuk mereka berdua, jus jeruk, sedikit kopi susu, roti panggang dengan selai raspberry, telur dengan bacon, dan sedikit buah potong.

Setelah selesai menyiapkan sarapan, dia menatanya dengan sangat baik di atas nampan, lalu meletakkan dua mawar di kedua sisinya dan membawanya ke kamar tidur utama.

Saat menaiki tangga, dia mendengar bel pintu berdering. Rodrigo berhenti dan kembali turun.

Dia meninggalkan sarapan di atas meja di samping tangga dan pergi membuka pintu, tanpa tahu siapa itu.

Berdiri di dekat pintu Villa, seorang pria dengan buket mawar merah besar di tangannya.

Melihat Rodrigo tanpa kemeja dan hanya mengenakan celana boxer, dia merasa seolah-olah api telah menyala di dalam dirinya.

Rogelio menelusuri tubuh setengah telanjang Rodrigo. Dia meremas buket mawar di tangannya dengan erat. Napasnya menjadi lebih cepat secara tidak normal.

Mengetahui di mana Lilit berada, dia mengambil penerbangan ke Amerika Serikat, meninggalkan segalanya di belakang.

Satu-satunya hal yang penting baginya adalah berbicara dengannya dan mengklarifikasi semuanya, dia tidak pernah membayangkan akan menemukan seorang pria telanjang di villa tempat dia seharusnya tinggal.

Siapa kamu? Dengan gigi terkatup, Rogelio bertanya pada Rodrigo.

____ Di sini, akulah yang mengajukan pertanyaan. Siapa kamu? Dan apa yang kamu lakukan di sini?

Sebelum Rogelio dapat menjawab, dia mendengar suara Lilit berkata.

____ Sayang, mengapa kamu belum naik ke kamar tidur? Aku sangat lapar.