NovelToon NovelToon
The Legend Of Zhang Jian

The Legend Of Zhang Jian

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bang Regar

Zhang Jian adalah Pangeran, pendekar, pembual, dan penegak keadilan yang suka bikin onar.

Dia bukan murid biasa di Sekte Kunlun, ia datang membawa warisan legendaris: Cincin Naga Langit, peninggalan Siluman Naga dari dunia lain yang membuatnya kebal terhadap serangan Qi dan nyaris tak terkalahkan.

Akan tetapi, tak ada kekuatan yang abadi.

Cincin itu hanya akan melindunginya selama sepuluh tahun. Setelah itu? Dia akan menjadi sasaran empuk di dunia yang tak mengenal belas kasihan. Dunia di mana para pendekar saling menyingkirkan demi kejayaan sekte, harta karun langit, dan ramalan kuno yang bisa mengguncang tatanan alam.

Ketika Sekte Demon mengancam kehancuran dunia, Zhang Jian harus memilih: tetap menjadi bayangan dari kekuatan pinjaman, atau membuka jalan sendiri sebagai pendekar sejati.

Langit tak akan selamanya berpihak.
Bisakah seorang pembual menjadi legenda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kapal Terbang Sekte Kunlun

Udara di atas langit terasa semakin tipis, tapi kapal terbang Sekte Kunlun melaju stabil, membelah awan-awan tebal dengan tenang. Di dalam dek, ketegangan terasa samar seperti bayang-bayang badai yang belum menyapu. Tiga puluh calon murid Sekte Kunlun duduk di bangku kayu panjang, sebagian saling memandang, sebagian lainnya menunduk, merenungi apa yang akan mereka hadapi.

Tepat di ujung geladak, Tetua Yan Xu berdiri tegap. Suaranya yang dalam dan kuat menggetarkan ruang.

“Sebelum kalian menginjakkan kaki di tanah Sekte Kunlun, ada satu hal penting yang harus kalian ketahui.”

Semua kepala menoleh. Bahkan mereka yang semula mengantuk, kini terjaga penuh.

“Sekte Kunlun bukan tempat bermain. Bukan tempat perlindungan. Ini adalah tempat bagi para pendekar sejati untuk menempa diri. Di sinilah kekuatan dibentuk, takdir ditulis, dan sejarah dicetak dengan darah dan keringat.”

Dia memandang tajam satu per satu wajah para murid.

“Di Sekte Kunlun, pertarungan antar murid diperbolehkan. Itu adalah cara kami mendorong persaingan. Seperti di hutan rimba, yang lemah menjadi mangsa. Yang kuat menjadi pemimpin.”

Suara itu menggema seperti lonceng perang. Beberapa calon murid tampak pucat. Bahkan Zhou Yuan menelan ludah dengan gugup.

Tetua Yan Xu melanjutkan. “Namun, satu batasan penting harus kalian ingat. Pertarungan tidak boleh membunuh. Selama lawan masih bernafas, kalian tidak akan dihukum. Akan tetapi siapa pun yang membunuh akan dihukum berat, bahkan bisa dihukum mati jika yang kalian bunuh adalah murid berprestasi.”

Zhang Jian melangkah maju. Senyum khas bangsawan masih menghiasi wajahnya.

“Kawan-kawan, tidak perlu khawatir. Aku, Zhang Jian, putra mahkota Kerajaan Naga Agung akan melindungi kalian. Aku kuat. Sangat kuat. Tidak ada yang berani menyentuh kalian selama aku masih berdiri.”

Perkataan Zhang Jian disambut dengan tawa terbahak-bahak.

“Hah? Pangeran sombong!” cibir Zhou Fan, sambil menepuk-nepuk lutut. “Lihat saja nanti, saat kau menginjakkan kaki di Sekte Kunlun. Kau akan kencing di celana!”

“Bahkan mungkin akan menangis mencari ayahmu!” tambah tuan muda dari Klan Bai sambil mengejek.

Zhang Jian tidak peduli dengan cibiran mereka, ia tetap tersenyum penuh percaya diri.

“Diam!” seru Tetua Yan Xu membuat semua orang berhenti tertawa dan tatapan mata mereka kembali tertuju padanya. “Lihatlah. Itu adalah Sekte Kunlun.”

Kapal menembus lapisan awan terakhir, dan pemandangan yang terbentang di bawah membuat semua orang tercengang.

Tujuh gunung raksasa, menjulang menembus langit, berdiri melingkari satu lembah megah di tengahnya. Setiap puncak dipenuhi bangunan-bangunan bercahaya, seperti istana surgawi yang menggantung di antara langit dan bumi. Di lembahnya, bangunan besar, arena pertarungan, menara ilmu, dan pasar terbuka tampak ramai dengan lalu-lalang ribuan murid berbusana putih keperakan.

Tetua Yan Xu menunjuk satu per satu.

“Itu adalah Tujuh Puncak Sekte Kunlun. Puncak Pedang Surgawi, dipimpin oleh Tetua Pertama, tempat bagi para pendekar pedang murni.”

“Sementara itu adalah Puncak Awan Petir, markas para pengguna elemen spesial.”

“Puncak Tombak Dewa, tempat para ahli tombak dan senjata panjang.”

“Puncak Dewi Bulan, terkenal akan seni bela diri halus dan elegan, cocok untuk pengguna elemen Es, Kayu dan Angin.”

“Puncak Matahari, tempatku. Bagi mereka yang menggunakan api, atau memiliki Roh Binatang Mistis. Tempat yang cocok bagi kalian yang ingin bertarung frontal.”

“Lalu Puncak Teratai Emas, tempat para penyembuh, pengrajin pil, dan ahli pengolahan herbal.”

“Dan terakhir, Puncak Penjinak Monster. Tempat paling aneh dan misterius, tempat binatang spiritual dilatih dan dijinakkan menjadi pendamping bertarung.”

Dia juga menjelaskan semua Puncak pada dasarnya bisa melatih semua murid yang memiliki elemen apapun, karena setiap Puncak itu memiliki ratusan Tetua pendukung dari berbagai elemen. Namun, jika Anda memiliki Akar Spritual level tinggi, maka lebih baik memilih Puncak yang sesuai dengan elemen mereka—karena murid inti akan dilatih langsung oleh Tetua Puncak.

Semua murid mendengarkan penuh perhatian. Hanya Xiao Mei yang duduk memeluk lutut, bingung. “Puncak? Teratai? Binatang mistis?” 

Zhang Jian tersenyum dan mengacak rambutnya. “Nanti kau akan mengerti, Xiao Mei.”

Tetua Yan Xu menurunkan tangan dan melanjutkan, “Di kaki ketujuh gunung itu terbentang Lembah Kunlun. Di situlah zona netral. Tempat misi dikeluarkan, tempat kalian bisa berbelanja senjata, pil, herbal, bahkan monster. Tapi hati-hati, di sana pun sering terjadi perkelahian.”

“Misi?” tanya Zhang Jian.

“Benar,” sahut Yan Xu. “Ada Aula Misi. Setiap misi memberi kalian Poin Sekte. Poin itu bisa digunakan untuk membeli berbagai hal penting.”

Dia mengeluarkan sebuah plakat kecil dari batu giok, menyala lembut dengan aura Qi.

“Setiap plakat menyimpan Qi Tetua dari Aula misi. Tidak bisa dipalsukan. Ini adalah mata uang resmi murid.”

Zhou Yuan mengangkat alis. “Bagaimana cara mendapatkannya?”

“Jalankan misi. Semakin sulit, semakin tinggi Poin-nya. Tapi juga semakin berbahaya.”

Zhang Jian mendekat sedikit. “Lalu, bagaimana memilih Puncak?”

“Kalian boleh memilih Puncak sesuka hati,” jawab Yan Xu. “Tapi sekali memilih, tidak bisa berpindah.”

Beberapa murid mulai berbisik. Di antara mereka, muncul kecemasan takut memilih Puncak yang salah.

Yan Xu melanjutkan, “Setiap Puncak memiliki banyak Tetua, tetapi hanya satu Tetua Utama. Murid dengan bakat luar biasa bisa menjadi murid inti.”

“Jika sangat berbakat—mereka bisa menjadi murid langsung Ketua Sekte, atau bahkan Tetua Agung.”

Suasana kembali tegang.

“Namun,” tambahnya, “itu tidak mudah. Kalian harus memiliki Akar Spiritual Ganda level tinggi, atau lebih. Saat ini, hanya ada 30 murid langsung di seluruh Sekte. Yang terkuat sudah mencapai Ranah Hua Shen, dan ia baru berusia 25 tahun.”

Zhou Fan ternganga. “Lebih kuat dari Tetua?”

Yan Xu mengangguk. “Ya, dia lebih kuat dariku yang merupakan Tetua ke-19 dari Puncak Matahari.”

Zhang Jian menatap langit. “Mungkinkah dia Tokoh Utama yang bereinkarnasi?”

Karena ia terlalu banyak membaca novel fantasi dan mendengarkan dongeng dari pengemis tua pemabuk, ia pun menduga-duga murid terkuat itu mungkin bereinkarnasi. Hanya sosok seperti itu yang bisa berkultivasi sangat cepat diluar nalar.

“Tapi dia dulunya juga sama seperti kalian, tetapi ia berlatih sangat giat dan tentunya didukung oleh bakat bawaannya yang sudah diatas rata-rata hingga akhirnya menjadi yang terkuat,” kata Tetua Yan Xu. 

Kapal perlahan menurun ke arah Pelabuhan Udara Kunlun, yang berada di pinggiran Lembah. Beberapa kapal lain sudah berlabuh, murid-murid berdatangan dari berbagai negeri.

Di kejauhan, suara gemuruh pertarungan terdengar dari arena terbuka. Cahaya dari teknik bela diri menyambar ke langit.

Zhang Jian menghela napas panjang.

“Jadi, ini medan tempur kita.”

Tetua Yan Xu berbalik dan berkata untuk terakhir kalinya, “Ingat, hanya kalian yang menentukan akan jadi apa kalian di sini. Kami hanya membuka jalan.”

Dia kemudian membawa mereka ke sebuah bangunan megah untuk mendaftarkan mereka supaya resmi menjadi murid Sekte Kunlun. Dia juga mengingatkan mereka agar segera memilih Puncak mana yang akan mereka masuki, karena itu akan dicatat di Plakat Sekte.

1
sibaweh abduh
baik sekali
Sarip Hidayat
waah
Purnama Servis Kamera Demak
Bagus zhang jian on proses menuju kultivator hebat.
angin kelana
mau duel seru malah habisss,di pantengin up nya lg thorr...
angin kelana
latihan yg giat gak di bully musuh😂
angin kelana
ketahuan jg ternyata orda pelakunya...lanjut bang..
Ferry Zhou
lanjut ngab
Luthfi Afifzaidan
lg up
Luthfi Afifzaidan
update
Luthfi Afifzaidan
lg
Luthfi Afifzaidan
lg
sangtaipan
kerenn
Buang Sengketa
Excellent
Wardi's
luarrr biasaaa
Arsyad Jabar
bantai
y@y@
licik jg😂🤣😂🤣
y@y@
⭐👍🏼👍🏻👍🏼⭐
Hana Aini
Selalu suka karya2 bang Regar,selalu beda alur cerita dengan yang lain,ringan,dengan bahasa yang mudah difahami..konflik tidak bertele2..semangat nulis terus,semoga sampai tamat ya bang
y@y@
🌟👍🏿👍🏾👍🏿🌟
y@y@
💥👍🏻👍🏼👍🏻💥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!