Noda Pernikahan
"I Love You Ayyana Betari" Ungkapan itu menjadi akhir dari pergulatan panas diantara sepasang suami istri itu, setelahnya Prasetya merebahkan tubuhnya di samping sang istri lalu memeluk tubuh penuh keringat itu dengan erat
"I Love You To mas"
Tari adalah seorang wanita dengan hidup yang nyaris sempurna. Pernikahannya bersama Prasetya Wiguna sudah berjalan selama hampir empat tahun, keduanya belum dikaruniai seorang anak, terapi hal itu tidak merubah cinta yang dimiliki Prasetya padanya
Prasetya Wiguna adalah seorang CEO sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang properti seperti perumahan cluster
Selama pernikahan mereka, tak pernah sekalipun Prasetya membahas tentang momongan begitupun dengan kedua orang tuanya
Tari benar-benar diperlakukan bak ratu oleh sang suami, wanita itu memiliki hidup sempurna bersama Prasetya. Bersama pria itu dia yang hanya seorang yatim pintu serasa memiliki keluarga yang lengkap dimana ada ibu dan ayah sebuah gambaran hidup yang selama ini ia inginkan
"Besok kamu ikut aku sama papa kan, ke Bandung?" Tanya Prasetya yang masih memeluk tubuh sang istri
Wanita cantik itu berbalik menatap wajah tampan suaminya "Aku lupa, aku ada pesanan wedding cake yang mau diambil besok" terlihat raut kesedihan dari wajah cantik itu
Prasetya mengecup kening istrinya dengan lembut "Ya udah nggak pa-pa"
"Mas marah?"
"Mana bisa mas marah sama istri mas yang paling cantik ini" Prasetya mencubit gemas dagu bulat yang dimiliki sang istri
"Aku capek! Mau tidur sekarang" Tari semakin mengeratkan pelukannya pada perut suaminya
"Satu ronde lagi gimana?" Goda Prasetya
"Aku capek mas.." tubuh wanita itu kembali menggeliat karena sang suami menggelitik perut ratanya "Geli mas"
Keduanya tertawa dan untuk selanjutnya hanya mereka yang tahu
Pagi-pagi sekali Betari sudah sibuk berkutat dengan berbagai macam peralatan dapur, saat tengah asyik membuat menu sarapan wanita cantik itu dikejutkan dengan sepasang tangan yang melingkar diperut
"Pagi" suara lembut sang suami serta aroma maskulin yang mengisi rongga hidung membuatnya kembali sadar, hampir saja spatula yang ada ditangannya melayang ke kepala Prasetya
"Mas Pras ngagetin aja" Betari kembali fokus pada masakannya
"Lagi bikin apa?"
"Banana pancake"
"Hmm.. pasti enak" Prasetya memejamkan mata bukan aroma pancake, yang ia hirup justru aroma tubuh sang istri yang selalu membuatnya candu. Aroma vanilla yang lembut memang selalu memabukkan nya sejak awal pernikahan mereka
"Ayo sarapan!" Betari hendak melepaskan diri dari pelukan suaminya namun pelukan pria itu justru semakin erat "Mas.."
Bukannya melepas, Prasetya malah mengecup pundak sang istri yang terbuka karena dress tanpa lengan yang wanita itu kenakan
"Kayaknya sarapan kamu lebih enak" Prasetya terkekeh, memang menggoda sang istri dipagi hari selalu menyenangkan
"Jangan becanda deh mas, ayo sarapan! Nanti kamu telat, harus jemput papa dulu kan" Memang bicara dengan pria yang telah menikahinya empat tahun yang lalu ini begitu sulit hingga dengan sangat terpaksa Betari sedikit melakukan kekerasan
"Aduuh.. kamu KDRT sayang" Prasetya menghentikan aksinya menciumi pundak hingga leher jenjang istrinya karena Betari menginjak kakinya, walaupun telah menggunakan sepatu tetap saja akan sakit jika diinjak menggunakan tumit dari sepatu berhak tinggi seperti ini
"Ayo sarapan!" Betari melepas celemek yang ia kenakan lalu berjalan kearah meja makan sambil membawa banana pancake yang tadi ia buat, dimeja itu juga sudah ada dua cangkir teh untuknya dan sang suami
Rumah mereka memiliki seorang asisten rumah tangga yang bertugas membersihkan rumah dan pekerjaan rumah tangga lainnya sementara memasak akan wanita itu lakukan sendiri karena sejak mereka menikah Prasetya tidak ingin makan jika bukan masakan sang istri. Sedikit merepotkan memang tapi hal itu justru membuat Tari bahagia walaupun ditengah kesibukannya sebagai owner dari bakery miliknya
"Mas Pras nganterin aku dulu kan ke toko?" Tanya Betari disela-sela kegiatan sarapan mereka
"Iya dong, setelah dari toko mas baru jemput papa dirumah nya" Jawab Prasetya dengan mulut berisi banana pancake buatan sang istri
"Apa nggak terlalu repot? Aku bisa pesan taksi online"
"Seenggaknya biarin mas lewatin sisa waktu beberapa jam ini sama kamu sayang"
"Astaga lebay banget.. mas cuma pergi tiga hari juga" sebenarnya dirinya juga berat terpisah dari sang suami walaupun cuma tiga hari
"Buat mas, tiga hari sama tiga tahun kalau nggak ada kamu sama aja"
"Gombal" keduanya lalu tertawa, suasana seperti ini adalah hal terbaik bagi keduanya selama mengarungi bahtera rumah tangga mereka.
Rumah tangga yang sudah empat tahun itu memang selalu diisi dengan tawa dan ungkapan cinta, bukan tidak pernah punya masalah bahkan tak jarang wanita-wanita di luar sana mencoba merayu Prasetya sang suami namun Tari akan berusaha percaya pada sang suami dan tidak pernah menaruh curiga
Lagi pula siapa yang tidak tergoda jika dihadapkan dengan pria tampan sekaligus mapan seperti Prasetya Wiguna. Namun bagi pria dua puluh sembilan tahun itu Ayyana Betari adalah satu-satunya wanita yang akan mengisi hatinya hingga ajal datang menjemput. Bahkan demi menjaga rumah tangganya tetap damai, Prasetya tidak pernah menggunakan jasa sekretaris seorang perempuan sungguh pria idaman bukan?
"Ayo!" Setelah selesai dengan ritual sarapan, keduanya berjalan bergandengan menuju mobil yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh pekerja di rumahnya
Kediaman bergaya minimalis dengan dua lantai itu hanya berisi empat orang selain Prasetya dan Betari sang istri juga terdapat dua pekerja yang juga merupakan sepasang suami istri yang bekerja bersama mereka sejak awal pernikahan
Mobil melaju, membelah jalanan ibu kota yang pagi ini sedikit ramai. Sejak tadi Prasetya tak pernah melepas genggaman tangannya pada sang istri, sesekali mengecup punggung tangan itu
"Mas Pras sakit" Betari meringis saat punggung tangan yang awalnya dikecup malah digigit oleh pria disampingnya, sungguh aneh memang tingkah suaminya
"Iya.. iya maaf" Dengan santainya pria itu tertawa dan kembali fokus pada jalanan sementara tangan sang istri tetap ia genggam
Mobil mewah yang dikendarai oleh Prasetya berhenti disebuah bangunan dengan plang bertuliskan Ayyana Bakery. Sebuah toko bakery yang merupakan hadiah pernikahan dari orang tua Prasetya untuknya
Prasetya membuka sabuk pengaman, mengitari mobil lalu membuka pintu dimana sang istri duduk
"Terima kasih" Tari keluar lalu berhenti dan menatap wajah tampan suaminya yang tersenyum
"Mas pasti kangen banget sama kamu setelah ini" Prasetya membelai lembut pipi chubby milik Tari lalu perlahan mendekatkan wajahnya pada wajah sang istri
"Selamat pagi couple goals" Suara cempreng Latifah mengejutkan dua sejoli itu hingga Prasetya menarik wajahnya yang sudah hampir menempel
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments