NovelToon NovelToon
Prahara Rumah Tangga Pelakor

Prahara Rumah Tangga Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh / Mengubah Takdir
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: misshel

Sania pernah dihancurkan sampai titik terendah hidupnya oleh Irfan dan kekasihnya, Nadine. Bahkan ia harus merangkak dari kelamnya perceraian menuju titik cahaya selama 10 tahun lamanya. Sania tidak pernah berniat mengusik kehidupan mantan suaminya tersebut sampai suatu saat dia mendapat surat dari pengadilan yang menyatakan bahwa hak asuh putri semata wayangnya akan dialihkan ke pihak ayah.

Sania yang sudah tenang dengan kehidupannya kini, merasa geram dan berniat mengacaukan kehidupan keluarga mantan suaminya. Selama ini dia sudah cukup sabar dengan beberapa tindakan merugikan yang tidak bisa Sania tuntut karena Sania tidak punya uang. Kini, Sania sudah berbeda, dia sudah memiliki segalanya bahkan membeli hidup mantan suaminya sekalipun ia mampu.
Dibantu oleh kenalan, Sania menyusun rencana untuk mengacaukan balik rumah tangga suaminya, setidaknya Nadine bisa merasakan bagaimana rasanya hidup penuh teror.
Ketika pelaku berlagak jadi korban, cerita kehidupan ini semakin menarik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon misshel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alexander Brooch

"Sania, berhentilah memaksakan dirimu—"

"Fakta bahwa saya berdiri di ruangan ini ... berarti saya memang layak berdiri di sini. Saya tidak memaksakan diri, Nadine ... tapi saya melakukan pekerjaan saya secara profesional."

Sania berkata begitu tenang.

Nadine menatapnya sinis. "Kau pasti merasa telah menang hanya karena berhasil membuatku kalah satu kali, kan? Jadi kau merasa percaya diri!"

"Tidak juga, aku tidak pernah merasa mengalahkan siapa-siapa, karena sebenarnya, semua sudah pada tempatnya sampai kamu mengusiknya!"

Sania mengemas semua barangnya lalu bersiap melangkah meninggalkan tempat ini. Ia tidak berharap apapun dari audisi ini, toh Nadine sebagai pemiliknya tidak terlalu berminat dengan usulannya.

Sejak ia tahu ia diseret masuk ke lingkaran dunia Nadine, ia tahu bahwa usahanya pasti akan percuma.

Nadine menatap Sania sinis. "Aku tidak akan memakai jasa perusahaanmu—"

"Tidak masalah, toh lebih baik aku tidak berurusan denganmu!" Sania berbalik. "Kau sudah menjauhkan hidupku darimu, aku sudah sebaik mungkin tidak muncul di hidupmu, tapi kau datang dan menarik ku kembali, jadi apa aku punya pilihan lain selain datang dan meladeni sebaik mungkin?"

Nadine terperangah. Ia agak bingung dengan ucapan Sania.

"Kau pasti tidak merasakan itu, kan?" Sania tersenyum miring. "Kau tidak sadar keserakahan kamu membuat kamu terjebak dalam permainanmu sendiri! Kini, kau keluar dari sanapun susah!"

Sania menarik napas. "Carilah orang yang bisa meyakinkan bahwa konsep yang kamu buat itu sangat sempurna, Nadine! Jika ada yang bisa, maka siap-siaplah kau akan menggali kuburan kehancuranmu sendiri!"

Sania tidak lagi menahan langkahnya untuk pergi. Sejak tahu ini perusahaan Nadine, Sania sudah pesimis.

...

Malam ketika pulang ke rumah, Nadine kembali mendapati Irfan tidak ada di rumah, lantas diam-diam mengecek transaksi yang Irfan lakukan hari ini.

Matanya agak bergoyang ketika melihat ada transaksi di hotel siang ini. Kemudian, Nadine melihat posisi Irfan dimana untuk sekarang. Dan sudah bisa ditebak dimana lelaki itu berada.

Nadine menggenggam erat ponselnya, menahan amarah. "Check in dua jam?"

Nadine seharian ini benar-benar lelah karena harus menghadapi presentasi yang begitu bertentangan dengan keinginannya. Namun, sejauh yang ia lihat, memang Sania paling bagus. Tapi kenapa harus Nadine, kenapa tidak yang lain?

Nadine belum berganti pakaian, langsung mengambil laptop dan melihat lagi file iklan yang Sania buat. Bibir Nadine tersenyum, lalu menelpon Irfan dengan perasaan lebih baik.

"Ini mudah, Irfan ... kalau kau tidak bisa, sungguh kau pria tidak berguna!" batin Nadine ketika Irfan menjawab panggilannya.

...

Nadine duduk dengan tenang di depan ayahnya yang saat ini sedang membaca seluruh laporan Nadine mengenai perkembangan pendirian usaha skincarenya.

Brooch tersenyum di sudut bibirnya. "Padahal kau tinggal duduk diam dan melanjutkan usaha periklanan itu, kenapa kau repot-repot bikin usaha baru?"

Ia meletakkan laporan di meja sedikit keras, menatap Nadine penuh makna. "Lihat iklan yang Velve buat ... sangat bagus dan inspiratif. Konsep iklan yang to the point dan brilian! Siapa kreatornya?"

Nadine agak terganggu dibagian itu. "Aku yang merumuskan lebih dulu, merevisi, kemudian aku minta Irfan mengeceknya. Dia mengoreksi beberapa bagian, termasuk membuat dua produk berbeda untuk ibu dan anaknya."

Brooch manggut-manggut. "Kalau begini, aku tidak punya alasan untuk tidak segera memberimu dana awal."

Nadine tersenyum lega. Akhirnya ....

"Apa setelah ini kau akan berencana memiliki anak, Nadine?" Brooch bertanya, datar tapi langsung menusuk. "Aku dengar anak dari suamimu gagal kau asuh?"

Nadine kembali tegang. Sedikit menggeram, ia berkata. "Kami berbagi waktu saja, Ayah! Ibunya menyuap hakim agar memenangkan gugatan hak asuh."

Brooch sedikit mengerutkan kening. Siapa orang berkuasa yang mampu menyuap hakim selain dirinya?

Mata Brooch berkilat penuh rasa tidak suka. Ia merasa tersaingi dalam hal pengaruh di kalangan konglomerat.

"Siapa dia?" Ia pikir mantan istri Irfan hany wanita lemah yang tak berguna. Kenapa sampai menyuap hakim?

"Dia wanita yang memanjat ranjang Robert Denver demi membuat semua orang takhluk!" Nadine sedikit memberi bumbu agar ayahnya terpancing.

"Dia jadi bos Lumivia karena Robert Denver!"

Brooch sesak napas. Robert Denver? Pria yang enggan bersentuhan dengan dunia perikanan itu mendirikan Lumivia yang sebentar lagi akan dia jatuhkan? Lumivia yang selama ini ia anggap sebagai penghalang kesuksesan dan kemajuan Velve miliknya?

Brooch mengetukkan jari ke meja. Kenapa ini harus gagal hanya karena Robert Denver di belakangnya?

Wanita lemah yang hanya mengandalkan tubuh untuk bisa diposisi tinggi pasti bodoh dan mudah diperdaya.

1
🅡🅞🅢🅔
Nadine, kamu pikir Sania masih sania yg dulu apa gimana?
🅡🅞🅢🅔
bilang aja elu gak ada apa2nya Nadine, hadeh🤣
🅡🅞🅢🅔
iyuuuuw🤣
🅡🅞🅢🅔
bjir, drama banget😀🤣
🅡🅞🅢🅔
sampe ke ginjal kali kak🤣🤣🤣
🅡🅞🅢🅔
lawaknyeee🤣🤣
🅡🅞🅢🅔
Ya ampun, ada gitu orang udah ditolak mentah2 masih aja ngeyel? mau jadi laki2 baik, tapi dia ayah yg gak punya pendirian. plin-plan

tp gk apa2 sih kl mau cerai juga, Nadine pasti nyesek🤣
🅡🅞🅢🅔
Aku rasa, Irfan udah muak sama bapaknya Nadine, kek apaan gitu, udah puluhan tahun gak dianggap,, br dianggap setelah mereka kena kasus, kan asem😌
Ratu Tety Haryati
Nah kan beneeer??? Hobi banget nih perempuan menghancurkan sesuatu...
Ratu Tety Haryati
Bukannya dihadapan Rob kemarin , Irfan beserta kopinya sudah ditolak, Sania mentah2 ya???
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
akal bulus Nadine berhasil gak yaa? 😁
🅡🅞🅢🅔: eaaaa, penasaran kek apa Sania akan menjatuhkan Nadine kali ini, Thor 🤣
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸: oh, kasian... 🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
total 3 replies
YPermana
Irfan kamu terlalu haluuuu
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
penyesalanmu percuma Irfan. Nadine, jangan salahkan sania jika Irfan kembali mencintainya
Ratu Tety Haryati
Terima kasih Upnya, Akak Othor🥰🥰🙏
Sifat dasar Nadine suka menghancurkan. Bukan hanya benda, pernikahan orang lainpun dihancurkan.
Dan sekarang rumahtangganya mengalami prahara akibat ulahnya yang memuakkan.
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
panik nadia panik.
Ratu Tety Haryati
Selamat Rob.... Anda pria beruntung.
Ratu Tety Haryati
Tapi obsesi memiliki seseorang, dengan cara tak patut. Dan mempetahankan sampai harus seperti orang tak war*s
☠ᵏᵋᶜᶟ⏳⃟⃝㉉❤️⃟Wᵃfᴹᵉᶦᵈᵃ🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️
yeeess akhirnya Sania milih rob,aku suka aku suka😀karna aku kurang suka sama max
YPermana
gercep rob.... sebelum sania berubah fikri 😁😁😁
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Sania sudah memilih. pilihannya rob. disampaikan secara lugas, benar-benar wanita berkelas, tak perlu menunggu lelaki untuk mengungkapkan rasanya dulu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!