NovelToon NovelToon
Jangan Main HP!!!

Jangan Main HP!!!

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Dendam Kesumat / Hantu / Tumbal
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Jangan main HP malam hari!!!

Itu adalah satu larangan yang harus dipatuhi di kota Ravenswood.

Rahasia apa yang disembunyikan dibalik larangan itu? Apakah ada bahaya yang mengintai atau larangan itu untuk sesuatu yang lain?

Varania secara tidak sengaja mengaktifkan ponselnya, lalu teror aneh mulai mendatanginya.

*

Cerita ini murni ide penulis dan fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, dan latar itu hanyalah karangan penulis, tidak ada hubungannya dengan dunia nyata.

follow dulu Ig : @aca_0325

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 : Bertemu Rea

Setengah jam lagi berlalu, Varania sudah hampir menyerah saat tiba-tiba pintu yang berjarak dua pintu dari tempatnya berdiri terbuka. Orang yang baru saja keluar itu mungkin Birsha atau mungkin orang lain, siapapun itu Varania hanya perlu tahu dari pintu mana dia keluar.

Setelah mendengar pintu utama tertutup yang menandakan orang itu sudah pergi, Varania juga pergi. Saat ini bukan waktu yang tepat untuk menyelidiki ke dalam sana, ia tidak membuat persiapan apa-apa. Lebih baik besok saja dengan persiapan yang lebih baik.

Sudah lewat tengah malam saat Varania menyusuri jalanan sendirian, sepi dan hanya ditemani cahaya lampu jalan yang memancarkan cahaya kuning pudar.

“Aduhh…”

Varania menoleh ke arah rumpun bunga Lily daily yang di tanam di pinggir jalan, ia tak salah dengar kan? Ada seseorang yang terluka.

Ia melangkah lebar, menyibak dedaunan dan mendapati seorang gadis kisaran lima belas tahun terjerembab di tanah.

“Rea?!” Varania tidak menyangka akan melihat gadis itu disini, ia mengulurkan tangannya sambil bertanya “apa yang kamu lakukan disini?”

“Aduh… kak Ara jangan banyak tanya deh, aku ini lagi kesakitan,” gerutu Rea menerima uluran tangan Varania, ia berdiri agak sempoyongan sambil menepuk-nepuk pantat celananya yang kotor.

“Ya, lagian kamu ngapain disini? Udah malam, bukannya pulang ke rumah malah keluyuran.” Kata Varania heran.

Rea ini adalah adik dari bos galak Varania, Fardan. Dia sering datang ke cafe, dan bantu-bantu di sana sepulang sekolah. Sebenarnya gadis ini tinggal di kota lain, hanya saat libur saja dia datang ke Ravenswood.

Melihatnya ada di Ravenswood saat ini tentu membuat Varania agak heran.

“Aku sedang mencari bunga Lily kak, tapi saat mau metik aku terpeleset jadi jatoh deh,” Rea menceritakan kesialan nya dengan wajah cemberut. Berbeda dengan Fardan yang galak dan pendiam, Rea lebih ramah dan cerewet.

“Yaudah cepat ambil, terus pulang.” Kata Varania.

“Iyaa,” Rea dengan cepat memetik beberapa tangkai bunga. Dalam waktu singkat ia sudah mendapatkan satu buket bunga. Gadis itu tersenyum manis, pulang ke rumah bersama Varania kebetulan rumah Fardan ada di dekat rumah Varania.

Setengah perjalanan Rea tiba-tiba berhenti, matanya melotot ke seberang jembatan - tepatnya ke rumpun bambu yang tumbuh subur. Tangannya refleks meremas tangan Varania.

“Kamu kenapa?” Tanya Varania ikut mengikuti arah pandang Rea. Dahinya mengernyit, bayangan itu ada disana sekarang. Tapi, kenapa Rea takut? Apa dia juga melihatnya?

“Kamu melihat bayangan itu?” Tanya Varania tercekat.

Rea mengangguk, wajahnya menegang dan napasnya mulai memburu. “I-itu bayangan siapa? Kenapa dia terus ada?” Tanyanya.

Varania menarik tangan Rea, “jangan dilihat.”

Nenek berambut merah sudah mengingatkan untuk tidak melihat bayangan itu jika dia muncul.

“Aku takut, kak. Dia terus mengikutiku,” gumam Rea, suaranya bergetar menahan tangis.

“Sejak kapan kamu melihatnya?” Varania juga takut. Ia takut semakin banyak yang akan melihat bayangan itu, dan ia hanya bisa berharap tidak ada korban lagi. Varania melirik wajah Rea. Kulitnya belum pucat, berarti dia baru melihat bayangan itu.

“ Tadi pagi,”

“Apa kamu melanggar larangan tentang bermain ponsel di malam hari?”

Rea berhenti berjalan. Ia bertanya bingung campur takjub, “kok kak Ara tahu?”

Tentu saja Varania tahu, karena ia juga melihat bayangan itu karena melanggar larangan. Tapi Varania tidak mengatakan apa-apa, mereka sudah hampir tiba di rumah.

Di depan pagar rumah paman Boyd keduanya berhenti, saling menatap untuk mencoba memahami isi kepala masing-masing.

“Kak…” Rea memicingkan mata, “kamu juga melihat bayangan itu?”

“Ya. Sekarang sudah malam, kakakmu pasti sudah menunggu. Kalau kamu butuh bantuan atas keresahan atau kebingunganmu, kamu bisa mengetuk pintu rumahku. Selamat malam.” Varania berbalik dan masuk ke rumahnya.

\=\=\=

Malam berlalu, matahari bersinar cerah untuk ribuan kalinya ke bumi. Sinarnya menembus masuk melalui celah-celah jendela, membangunkan manusia yang mungkin masih tertidur lelap.

Varania sudah bangun bahkan sebelum matahari sebelum menampakkan diri. Di depan cermin, Varania berdiri sambil memegang surat resign. Kulitnya sudah sangat pucat, jemarinya bergerak pelan menyusuri tulang pipi.

“Sebenarnya kutukan apa yang ada di Ravenswood? Kenapa dia baru muncul saat mengaktifkan ponsel di malam hari? Lalu, siapa yang malam itu menelpon?” Varania bertanya-tanya dalam hati. Ini membingungkan.

“Ini benar-benar tidak masuk akal sama sekali,” Varania mengepalkan tangannya. Kata Nenek berambut merah kutukan itu ada sejak Venalia, leluhur kota Ravenswood meninggal. Tapi itu sudah puluhan tahun, dan mungkin saat itu belum ada ponsel seperti sekarang.

Pertanyaannya sejak kapan larangan tentang ponsel itu ada?

Varania meletakkan surat resign diatas tempat tidur, lalu meraih buku catatan kecilnya.

“Selain mencari makam itu, aku juga harus mencari tahu sejak kapan larangan itu ada.” Varania menambah catatan itu di bukunya.

Setelah itu ia kembali mengambil surat resign, lalu pergi ke rumah Fardan. Sebenarnya ia masih ingin bekerja di cafe Fardan, tapi ia tidak akan punya waktu lagi.

1
gaby
Baru gabung, seperti bagus dr judul critanya.
Dini Anggraini
apakah yang mengutuk kota Ravenswood itu ibu kandungnya celine yang mati karena bunuh diri setelah tahu suaminya selingkuh dengan Mathilda ya bunda author sehingga dia mau siapapun yang menggunakan HP di malam hari akan mati seperti yang terjadi pada Samuel dan orang lainnya lagi. 🙏🙏🙏🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!